Kaskus

Story

PolyamorousAvatar border
TS
Polyamorous
When Music Unites Us
When Music Unites Us


Sinopsis:
Dalam lintas waktu yang terus berjalan, perlahan aku terus menyadari bahwa sebuah nada yang telah tergores tak bisa hilang. Bermula dari sebuah sebuah nada progresif yang mengalun, nada-nada ini bercerita mengenai bagaimana musik mempengaruhi kehidupan seorang remaja biasa bernama Iman yang menjalani masa mudanya sebagai pecinta musik, juga sebagai pemain musik.

Musik sebagai bahasa universal menyatukan hati para individu penyuka nada serupa, hingga akhirnya mereka saling terkoneksi karena adanya musik.

Satu dua patah kata awal untuk mengantarkanmu ke duniaku; Satu dua nada untuk membawa jiwamu menembus dimensi lain!

Teruntuk:
Tahun-tahun paling menyenangkan di masa remaja;
Teman-teman dan sahabat-sahabatku;
Penulis-penulis favoritku dan penulis yang membantu memperbaiki tulisanku;
Juga dosen bahasa Inggris-ku dan komunikasi massa yang selalu memberikan semangat;
Hingga untuk kamu yang membuat cerita ini ada.
Kalian adalah referensi musik terbaik dalam hidupku.



P.S : Part-part awal sedang masa konstruksi lagi, gue tulis ulang. Mohon maaf jika jadi agak belang gitu bacanya emoticon-Malu (S)

Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh Polyamorous 10-09-2017 20:23
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
47K
445
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
PolyamorousAvatar border
TS
Polyamorous
#156
Partitur no. 35 : My Only Exception


Tanggal 16 Juni itu pun datang juga, sebuah hari yang ditunggu-tunggu banget oleh Tasya kehadiran tanggal tersebut, begitu pula dengan gw. Sepulang dia kerja, dia janjian sama Abang nya di halte awal gw jalan sama Tasya ketika awal pacaran.

Gw sama Harrys dianterin Bokap, karena Bokap ngeri kalo gw berangkat berdua doang. Selain itu Nyokap gw yang nyuruh demikian. Karena Nyokap yang nyuruh, Bokap gw pun langsung mengikuti perintah tersebut.

Seperti biasa, gw agak ngaret sedikit. Sementara Tasya dan Abang nya udah dateng sekitar 15 menit lebih dulu dari gw, sekarang mereka lagi ngemil dulu di restoran bertuliskan huruf M yang nggak jauh dari lokasi. Gw sampe dengan kebingungan, karena gw baru pertama kali ke daerah Kemang bagian sini, gw nggak bisa ngeliat ada tulisan Cafe gitu, ternyata setelah gw baca lagi flyer nya, Cafe tersebut berada di bawah sebuah hotel di deket situ.

“Udah pada dimana?” ujar gw di group bbm paramore kaskus.

“Kita masih di parkiran, lo kesini aja, Man kalo mau.” Jawab seorang dari group tersebut. Gw langsung menjawab sedang otw ke parkiran, sambil nungguin Tasya kelar dari ngemil nya.

“Wah gw telat ya, Man?” tanya seseorang laki-laki dari belakang gw dengan nada bercanda. Ternyata itu adalah Abangnya Tasya.

“Yang ada gw yang telat Chy, sorry ya hehe” jawab gw ke Abangnya Tasya.

“Nih, lo minta maaf sama yang ini aja mendingan” ujar Abangnya Tasya menunjuk ke Tasya. Dia masang muka marah gitu, tapi ketika gw tau ekspresi itu cuma boongan, gw kelitikin Tasya terus.

Akhirnya kita pun menuju ke parkiran, menemui temen-temen gw dari paramore kaskus, yang Tasya juga pernah temui di jamming beberapa minggu yang lalu. Yang dateng ternyata lebih banyak dari jamming paramore kemaren, mungkin tepatnya karena ini hajatan yang sebenernya.

Setelah sapa menyapa, salaman, dll kita memutuskan untuk masuk ke Cafe nya. Saat kita masuk, sudah disuguhi sesuatu berbau paramore, mulai dari kaosnya, gelang, cd, sticker, dan berbagai merchendise lain nya. Tapi karena uang gw nge pas waktu itu, gw nggak beli banyak kecuali sticker dan gelang buat adik gw. Nggak lama, kita semua memasuki venue tersebut. Cukup besar, hanya dihalangi beberapa tempat duduk, seperti layaknya sebuah cafe atau bar.

Awalnya gw bingung, masih agak sepi disana, padahal di flyer nya tertulis mulai dari jam 4 sore, sementara gw dateng jam setengah 7 masih belum begitu banyak yang dateng. Mungkin lagi Isoma sebentar untuk yang lain. Dan yang gw baru inget, itu adalah salah satu strategi biar pada dateng nggak ngaret.

Temen-temen gw pada duduk di tempat yang disediakan, sementara ada seorang cewek yang baru gw kenal beberapa hari lalu via twitter menyuruh gw keluar, karena dia masih malu-malu dan baru di fanbase paramore ini. Orangnya cantik, tinggi, badan nya bagus, dll mungkin dia ini seumuran dengan Tasya, karena dia bilang dia masih kuliah. Gw pun menjeput dia bareng Tasya, biar nggak ada salah paham. Cewek tersebut pun datang dengan seorang cowo yang ternyata adalah Kakaknya.

Kita semua langsung ngambil front row, karena biar saat mulai, kita bisa ngerasain euphoria yang bener-bener seru. Dan nggak gw sangka, gw ketemu oleh seseorang yang pernah tertarik menjadi seorang vokalis gw, namun begitu saja ngilang tanpa membalas chat gw sama sekali. Dia menyapa gw dan anak-anak paramore kaskus lain nya. Namun, gw udah gak gitu mau nginget masalah itu lagi. Dia ternyata juga adalah salah satu panitia disana.

Lima belas menit berlalu barulah acara itu dimulai lagi, katanya ada satu band yang sudah perform sebelum acara di break. Banyak band unik, ada yang satu band isinya cewek semua, ada juga band barunya temen gw yang tadinya tertarik menjadi vokalis gw ikut main disana.

Disela-sela pergantian band sambil checksound, MC mengadakan sebuah games unik. “Siapa yang masih nyimpen tiket waktu paramore ke Indonesia?” tanya kedua MC kepada para penonton. “Yang masih punya angkat tangan dan maju kedepan!” ujar panitianya lagi.

Kebetulan gw masih membawa tiket gw tersebut, awalnya gw gak mau maju, tapi gw di tarik paksa oleh Tasya dan Abangnya biar gw maju ke depan. Gw pun mundur lagi nyampe ternyata ada yang beraniin maju. Ada sekitar lima orang yang maju, termasuk gw. “Coba tunjukin tiketnya!” pinta para MC ke orang yang maju ke depan.

Gw membuka dompet gw, kemudian mengambil tiket tersebut dari salah satu slot di dompet sambil menunjukan nya ke MC. “Oke kalo gitu, kalian harus memperagakan gaya salah satu personil favorit kalian dari paramore, doorprize nya adalah kaos paramore ini!” ujar MC nya.

Di mulai dari yang paling deket dengan MC nya, dia menirukan sambil menyanyikan lagu paramore dengan gaya Hayley Williams wannabe, begitu pula seterusnya.

Sebelum gw ada seorang berambut agak kribo menirukan gaya Josh Farro di panggung, mungkin karena dia sudah cukup terkenal, dia mendapat dukungan paling banyak di sana. Datang lah giliran gw buat main, gw memainkan gaya Taylor York, karena gw masih inget gaya dia saat main di Jakarta. Walaupun begitu, sudah ditentukan siapa yang menang dalam games tersebut. Gak lain dan gak asik adalah seorang yang mendapat dukungan paling banyak.

Saat di panggung, gw melihat krew dari guest star kali itu sedang bolak-balik, ada juga yang mengganti drum yang ada disana dengan drum milik drummer dari guest star tersebut. Gw pun langsung membayangkan enak nya jadi guest star, nyampe lupa disuruh turun dari panggung hehehe

Lampu mulai di matikan agar terlihat semakin mendapat puncak euphoria malam hari itu. Perlahan musik instrumental mulai datang dari sampling, di sambut dengan meriahnya tepuk tangan disana, apalagi ketika para personil mulai datang. Dibuka mirip persis dengan dvd Paramore The Final Riot, serasa nonton paramore beneran! Harrys yang biasanya kalem cool gitu, loncat-loncat nggak karuan, sama kayak Tasya. Gw pun nggak mau ketinggalan merasakan euphoria itu juga. Abangnya Tasya hanya diam saja disitu, karena emang dia baru tau paramore.

Sampai di lagu favorit gw sama Tasya, sebuah hits single yang manis di mainkan oleh sang guest star, sontak pada teriak dan ikut sing a long, semua jiwa yang berada disana serasa satu jiwa, memainkan lagu tersebut. Kebetulan yang menyanyi kan lagu itu adalah salah satu penyanyi papan atas Indonesia, yaitu Audi. Dengan suara merdu nya, ia berhasil membawa penonton pada puncak nya. Sebuah lagu dari paramore berjudul ‘The Only Exception’.

Tasya langsung menyenderkan kepala nya ke bahu gw, gw reflek memeluk dia dari belakang. Kita menyanyi dan seperti berdansa, seakan dunia hanya milik berdua. Menyanyi dengan merdu mengikuti suara Audi yang berada di panggung, mengayunkan tangan dari kanan ke kiri. Menikmati indah nya malam, nggak mau malam ini cepat berlalu. Selama ini, gw baru nyadar akan suatu hal. Ketika bersama Tasya selalu waktu serasa berhenti, tidak ingat waktu, sebuah sinkron yang bukan sinkron biasa. Gw sambil membayangkan gimana kalo seorang Josh Farro masih ada memainkan lagu itu bersama ribuan fans paramore di Indonesia.

Ah, seorang wanita yang tiba-tiba datang ke hidup gw gitu aja, ketika gw lagi nggak berharap untuk pacaran, ketika dia mematahkan anggapan banyak orang, seseorang yang tiba-tiba membuat hidup gw berubah menjadi lebih baik, kini sudah memasuki 8 bulan ketika gw mulai menyatakan cinta kepada Tasya.

Gw tiba-tiba teringat kata-kata banyak orang, bahwa semua itu tak selama nya indah. Apa itu benar? Nyampe kapan gw bisa begini terus sama Tasya?

Sepertinya gw harus membuang pikiran ini dan menikmati malam indah di iringi lagu yang indah juga. “Happy Month Anniversary ya sayang, sayang kamu banget..” ujar gw ketika suara mulai pelan menandakan solo gitar telah selesai.

“Happy Month Anniversary juga sayang.. Semoga kita bisa begini terus, tanpa ada masalah. Nggak mau kehilangan orang kayak Kamu..” jawab nya dengan nada romantis. Dan kita tetap sing a long, bahkan tetap headbang sampe kepala sakit ketika lagu terakhir dibawakan..

Quote:


Quote:
Diubah oleh Polyamorous 21-09-2015 21:45
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.