- Beranda
- Stories from the Heart
Indigo Fiction Stories
...
TS
l.i.l.f.i.k.r.i
Indigo Fiction Stories

Hallo gan! ane disini mau share cerita fiksi buatan Muhammad Rijal

Ane disini gak mengharap cendol,atau apa gan,ane disini cuman share aja loh gan
NOTE : Disini ane udah dapet izin dari author yaitu agan Muhammad Rijal
Rules :
- No Junk gan
- No Sara,Flamming,Rasis or whatever like that ya gan
- Update seizin agan Rizal
- Ikutin Rules resmi SFTH gan
♥Title: Indigo
♥Genre: Horror - Drama
♥Author: Muhammad Rijal
Check this out

Index :
Season I
↔ Asal Usul Nabilah
↔ Part 1 Indigo
↔ Part 2 Indigo
↔ Part 3 Indigo
↔ Part 4 Indigo
↔ Part 5 Indigo
↔ Part 6 Indigo
↔ Part 7 Indigo
↔ Part 8 Indigo
↔ Part 9 Indigo
↔ Part 10 Indigo
↔ Part 11 Indigo
↔ Part 12 Indigo
↔ Part 13 Indigo
↔ Part 14 Indigo
↔ Part 15 Indigo
↔ Part 16 Indigo End
Season II
↔ Part 1 Indigo Season II
Diubah oleh l.i.l.f.i.k.r.i 30-01-2015 11:51
anasabila memberi reputasi
1
11.9K
Kutip
38
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
l.i.l.f.i.k.r.i
#26
Part 15 Indigo
Quote:
Kami melihat Kosuke mengambil sepotong besar daging asap tanpa sayuran sedikitpun,lalu dia beranjak untuk duduk.
Anak-anak sekitarnya tidak ada yang mau duduk bersamanya.setelah kami juga selesai mengambil makanan.kami semua langsung duduk satu meja dengan Kosuke.
Sepertinya dia kurang suka dengan kehadiran kami,cara memegang pisaunya saja bukan seperti mau makan.tetapi seperti mau menikam orang.
"Hei..teman-teman,cara dia memegang pisau seram sekali" kataku sambil lirik kiri,kanan.
"Sudah diam,makan saja dulu.setelah itu kita terus ikuti dia" ucap Brian.
"Aku ngerti rencana kamu Brian,kita akan buat Kosuke marah dan menyerang kita.dan setelah itu kita punya bukti cukup kuat.kebetulan Grace juga sudah membawa kamera" Ucap Nabilah.
"Betul,itulah rencanaku.jadi apa boleh buat kalau kalian sudah mengerti ! Buat dia marah Sekarang !" Ucap Brian kepada kami.
"Hmm...jadi itu rencanamu" kataku.lalu berpindah tempat duduk disamping Kosuke.
Dengan sengaja kutumpahkan jus jeruku ke daging asapnya.
*Byuuurrrrr..
"Wah maaf ya.sengaja" kataku pura-pura kaget.raut wajahnya semakin menunjukan rasa kesal padaku.
"Hahaha akhirnya dia mulai kesal"kataku dalam hati.
Kosuke memegang erat pisau itu.tapi amarahnya memudar,mungkin karena disini ramai jadi dia menahan emosinya.
Saat dia ingin pergi menjauh dari kami..
*Brruuakkkkk !!!
Dia terjatuh dengan keras karena tali sepatunya diikat kedua-duanya.
"Hehehe berhasil" ucap Grace dalam hati.
"Ini pasti ulah Shinta" kataku.
Semua anak ditempat itu heboh mentertawakanya.riuh suasana karena banyak anak yang melemparkan makananya ke wajah Kosuke.
"Kok Kita jadi tukang bully gini sih.." ucap Nabilah mulai kasihan melihat Kosuke.
"Tenang Nabilah,kita sedang dalam misi.dan misi ini harus sukses" jawab Brian.
Wajah Kosuke semakin marah.dia mengepalkan kedua tanganya.tapi emosinya itu lagi-lagi memudar lalu pergi meninggalkan kami.
"Sabar juga anak itu" ucap Gracia.
"Kalau aku jadi dia pasti sudah marah-marah" kataku.
"Ayo kita ikuti dia lagi" ucap Shinta.
Kami mengikuti langkah Kosuke diam-diam.
Ternyata dia memasuki salah satu gudang di sekolah.
"Mau apa dia ya ?" Tanyaku heran.
"Kita tunggu saja disini" ucap Brian
"Shinta,tolong kamu cek.dia sedang apa" pinta Nabilah.
Shinta memasuki Gudang gelap itu.tapi dia keluar lagi dengan cepat.
"Cepat sini !,Kosuke masuk ruang rahasia" ucap Shinta dari kejauhan.
"Hah ! Ruang Rahasia" ucap Gracia bingung.
"Ayo kita ikut masuk"kataku.
Kami berlima memasuki gudang itu dan benar saja,dibalik brangkas besi tua itu ada lorong sempit entah menuju kemana.
Kami memasuki lorong itu dengan merangkak bergantian.
"Bisa jadi dia buang mayat disini" ucap Brian.
"JANGAN NGOMONGIN MAYAT DULU !!! KALIAN TIDAK LIHAT AKU JALAN PALING DEPAN !!!" Teriak Gracia marah-marah.
"Iya maaf-maaf" ucap Brian dibelakangnya.
Sudah hampir satu jam kami merangkak.akhirnya ketemu titik terang juga.
"Hei Grace ! Sudah terlihat ujungnya belum ?" Tanyaku.
"Aku hanya melihat ruangan lebar di depan" jawab Gracia.
Kami semua sampai di ruang lebar itu.didalamnya terdapat 5 lorong lagi yang berbeda-beda.
"Jadi ? Kita berpencar ?" Tanyaku.
"Apa boleh buat" ucap Brian
"Lagi pula Lorong ini ada 5 jadi kita berpisah dan bertemu lagi disini 30 menit lagi. Ok ?" Ucap Gracia.
"Ok !"
"Baiklah aku ambil yang tengah"ucap Nabilah.
"Bil, Hati-hati" kataku sambil memegang tangan Nabilah.
"Iya Rey" Nabilah tersenyum padaku.aku juga mengambil lorong sebelah kanan.
"Grace,kalau kamu kenapa-kenapa telepati aku" ucap Brian lalu mengambil lorong kiri.
"Iya tampan !" Ucap Gracia salah tingkah dia juga memasuki lorong sebelah kirinya Brian. Dan Shinta masuk lorong sebelah kananku.
Kami menyusuri lorong itu sudah lebih dari 15 menit.tapi belum juga menemukan ujung lorong ini.
Yang ada hanya bau bangkai yang sangat menyengat.
"Sudah kuduga" ucap brian.
"Haduhh bisa rusak hidungku"kataku kebauan.
Nabilah hanya menutup hidungnya dengan masker.lalu kembali merangkak.
"Siaalll...bau sekali" gerutu Gracia.
"Untung aku ini hantu.jadi biar bau busuk seperti ini tidak tercium sama sekali" ucap Shinta senyum-senyum sendiri.
Kami semua hanya menjumpai Lorong buntu yang bertuliskan banyak sekali tulisan jepang dan tombol merah kecil di atasnya.
"Apa ya tulisanya ?" Kataku heran.karena penasaran kutekan tombol itu. Dan lantai yang aku duduku roboh sampai bawah.
"Waaaaa ada apa ini !!!!!!" Teriaku.
Rupanya Brian,dan Nabilah juga terjebak.sama olehku.
"Kalau mau hidup ! Jangan di tekan " ucap Gracia membaca tulisan jepang itu. Lalu berusaha memberi tau kami lewat telepati.
"Hei teman-teman.jangan tekan tombol itu ! Bahaya" ucapnya dalam telepati.
"DASAR KAU !!! KAMI SUDAH TERJEBAK TAU !!!" Kataku kesal dalam Telepati.
"Hahaha jadi begitu.apa boleh buat"
Gracia juga terpaksa ikut terjebak bersama kami.
Kami masih terpecah sendiri-sendiri.di hadapan kami sama-sama ada sebuah pintu tua yang tebuka menganga.
"Kalian akan masuk ?" Tanyaku dalam telepati.
"Ya.kami masuk" jawab Brian.
Baiklah.kumasuki ruangan itu dan hanya bertemu seorang pria kekar,dengan tatto tengkorak di tangan kananya.
Tiba-tiba....
*Brukkkk !
Pintu itu tertutup sendiri.
"Permisi pak,anda siapa ya ?" Tanyaku.
Dia hanya menjawab dengan bahasa jepang.dan mengambil sesuatu di sebuah peti kemas di belakangnya.
*krekk...krekkk... jerrrr.... rrrrrrrrrr........ !
"OH ASTAGA NAGA !!! GERGAJI MESIN !!!" Teriaku kaget.
*berpindah ke Nabilah.
Nabilah juga telah memasuki ruangan itu.
Dia juga bertemu seseorang wanita misterius yang terduduk berpakaian jaket kulit hitam-hitam. Matanya menatap tajam kearah Nabilah.
"Permisi nona, anda siapa ?" Tanya Nabilah.
Sangat persis sepertiku.wanita itu berdiri tegak dan berjalan kearah Nabilah. Dia membuka mulutnya lebar-lebar sampai pipinya Robek.
"AAAAAAAAAA !!!!!!" Teriak Nabilah.
*Disaat itu Brian dan Gracia juga mengalami hal yang sama.
"Siapa kau ?" Tanya Brian dengan kesal.
Brian melihat pria jangkung dengan sebilah samurai di tangan kananya.sementara tangan kirinya putus entah kenapa.
Pria itu berwajah aneh,matanga berada di mulut dan mulutnya berada di mata.
Dia hanya bergerutu dalam bahasa jepang. Dan mengayunkam samurainya ke leher Brian. Namun berhasil di tahan olehnya.
Dengan sigap Brian menendang tubuh pria itu.namun dia bangkit lagi.
*kita lihat keadaan Gracia
"Wahhh ada penari Geisha.." ucap Gracia terpikat oleh musik dan tarianya.
Tubuhnya seperti terhipnotis dibuatnya.Gracia juga mengikuti gerakan penari itu dengan lincah.
"Kenapa aku ikur menari ya ?" Tanya Grace dalam hati.
Wanita itu hanya tersenyum seram seraya lehernya lama-kelamaan memanjang dan meliliti tubuh Gracia.
"Hahaha persetan dengan lilitan ini,yang penting aku menari" ucap Grace sudah terhipnotis oleh wanita itu.
*pindah ke Shinta
"Aneh..disini kok terang sekali ?" Ucap Shinta heran.
Tiba-tiba ruangan di depan shinta menjadi memanjang kedepan.
"Ada apa dengan ruangan ini ya ?,kenapa bisa memanjang sendiri" Shinta semakin bingung.
Dan melayang mengikuti Lorong itu sampai mana berhenti memanjang.
Dan akhirnya Ruangan itu berhenti memanjang.
Dia melihat sesosok wanita berpakaian kimono hijau mendekat ke arahnya.
Lidah wanita itu menjulur keluar dan semakin memanjang ingin mencekik Shinta.
Namun Shinta berhasil mengelak dengan menembus lidah wanita itu.
"Kau mau main-main denganku ya" kata Shinta geram.
Wanita itu kembali mendekat dan mencekik Shinta. Tapi lagi-lagi gagal.
Tiba-tiba terdengar keras suara seorang remaja pria dengan bahasa jepang di atas kami semua.
Atap ruangan yang kami datangi berubah menjadi kaca transparan.
Dan remaja itu adalah Kosuke.
Dia berkata.
"Hahahaha selamat datang dalam permainanku.sekarang hadapilah kematian kalian"
Teriak Kosuke dalam bahasa jepang.
Sungguh sial.ternyata dia memang sengaja tidak membalas kami tadi.dia sudah tau maksud dan tujuan kami.jadi dia pura-pura tidak tau sampai akhirnya kami semua terjebak.
Kosuke benar-benar licik !
~To Be Continued~
Anak-anak sekitarnya tidak ada yang mau duduk bersamanya.setelah kami juga selesai mengambil makanan.kami semua langsung duduk satu meja dengan Kosuke.
Sepertinya dia kurang suka dengan kehadiran kami,cara memegang pisaunya saja bukan seperti mau makan.tetapi seperti mau menikam orang.
"Hei..teman-teman,cara dia memegang pisau seram sekali" kataku sambil lirik kiri,kanan.
"Sudah diam,makan saja dulu.setelah itu kita terus ikuti dia" ucap Brian.
"Aku ngerti rencana kamu Brian,kita akan buat Kosuke marah dan menyerang kita.dan setelah itu kita punya bukti cukup kuat.kebetulan Grace juga sudah membawa kamera" Ucap Nabilah.
"Betul,itulah rencanaku.jadi apa boleh buat kalau kalian sudah mengerti ! Buat dia marah Sekarang !" Ucap Brian kepada kami.
"Hmm...jadi itu rencanamu" kataku.lalu berpindah tempat duduk disamping Kosuke.
Dengan sengaja kutumpahkan jus jeruku ke daging asapnya.
*Byuuurrrrr..
"Wah maaf ya.sengaja" kataku pura-pura kaget.raut wajahnya semakin menunjukan rasa kesal padaku.
"Hahaha akhirnya dia mulai kesal"kataku dalam hati.
Kosuke memegang erat pisau itu.tapi amarahnya memudar,mungkin karena disini ramai jadi dia menahan emosinya.
Saat dia ingin pergi menjauh dari kami..
*Brruuakkkkk !!!
Dia terjatuh dengan keras karena tali sepatunya diikat kedua-duanya.
"Hehehe berhasil" ucap Grace dalam hati.
"Ini pasti ulah Shinta" kataku.
Semua anak ditempat itu heboh mentertawakanya.riuh suasana karena banyak anak yang melemparkan makananya ke wajah Kosuke.
"Kok Kita jadi tukang bully gini sih.." ucap Nabilah mulai kasihan melihat Kosuke.
"Tenang Nabilah,kita sedang dalam misi.dan misi ini harus sukses" jawab Brian.
Wajah Kosuke semakin marah.dia mengepalkan kedua tanganya.tapi emosinya itu lagi-lagi memudar lalu pergi meninggalkan kami.
"Sabar juga anak itu" ucap Gracia.
"Kalau aku jadi dia pasti sudah marah-marah" kataku.
"Ayo kita ikuti dia lagi" ucap Shinta.
Kami mengikuti langkah Kosuke diam-diam.
Ternyata dia memasuki salah satu gudang di sekolah.
"Mau apa dia ya ?" Tanyaku heran.
"Kita tunggu saja disini" ucap Brian
"Shinta,tolong kamu cek.dia sedang apa" pinta Nabilah.
Shinta memasuki Gudang gelap itu.tapi dia keluar lagi dengan cepat.
"Cepat sini !,Kosuke masuk ruang rahasia" ucap Shinta dari kejauhan.
"Hah ! Ruang Rahasia" ucap Gracia bingung.
"Ayo kita ikut masuk"kataku.
Kami berlima memasuki gudang itu dan benar saja,dibalik brangkas besi tua itu ada lorong sempit entah menuju kemana.
Kami memasuki lorong itu dengan merangkak bergantian.
"Bisa jadi dia buang mayat disini" ucap Brian.
"JANGAN NGOMONGIN MAYAT DULU !!! KALIAN TIDAK LIHAT AKU JALAN PALING DEPAN !!!" Teriak Gracia marah-marah.
"Iya maaf-maaf" ucap Brian dibelakangnya.
Sudah hampir satu jam kami merangkak.akhirnya ketemu titik terang juga.
"Hei Grace ! Sudah terlihat ujungnya belum ?" Tanyaku.
"Aku hanya melihat ruangan lebar di depan" jawab Gracia.
Kami semua sampai di ruang lebar itu.didalamnya terdapat 5 lorong lagi yang berbeda-beda.
"Jadi ? Kita berpencar ?" Tanyaku.
"Apa boleh buat" ucap Brian
"Lagi pula Lorong ini ada 5 jadi kita berpisah dan bertemu lagi disini 30 menit lagi. Ok ?" Ucap Gracia.
"Ok !"
"Baiklah aku ambil yang tengah"ucap Nabilah.
"Bil, Hati-hati" kataku sambil memegang tangan Nabilah.
"Iya Rey" Nabilah tersenyum padaku.aku juga mengambil lorong sebelah kanan.
"Grace,kalau kamu kenapa-kenapa telepati aku" ucap Brian lalu mengambil lorong kiri.
"Iya tampan !" Ucap Gracia salah tingkah dia juga memasuki lorong sebelah kirinya Brian. Dan Shinta masuk lorong sebelah kananku.
Kami menyusuri lorong itu sudah lebih dari 15 menit.tapi belum juga menemukan ujung lorong ini.
Yang ada hanya bau bangkai yang sangat menyengat.
"Sudah kuduga" ucap brian.
"Haduhh bisa rusak hidungku"kataku kebauan.
Nabilah hanya menutup hidungnya dengan masker.lalu kembali merangkak.
"Siaalll...bau sekali" gerutu Gracia.
"Untung aku ini hantu.jadi biar bau busuk seperti ini tidak tercium sama sekali" ucap Shinta senyum-senyum sendiri.
Kami semua hanya menjumpai Lorong buntu yang bertuliskan banyak sekali tulisan jepang dan tombol merah kecil di atasnya.
"Apa ya tulisanya ?" Kataku heran.karena penasaran kutekan tombol itu. Dan lantai yang aku duduku roboh sampai bawah.
"Waaaaa ada apa ini !!!!!!" Teriaku.
Rupanya Brian,dan Nabilah juga terjebak.sama olehku.
"Kalau mau hidup ! Jangan di tekan " ucap Gracia membaca tulisan jepang itu. Lalu berusaha memberi tau kami lewat telepati.
"Hei teman-teman.jangan tekan tombol itu ! Bahaya" ucapnya dalam telepati.
"DASAR KAU !!! KAMI SUDAH TERJEBAK TAU !!!" Kataku kesal dalam Telepati.
"Hahaha jadi begitu.apa boleh buat"
Gracia juga terpaksa ikut terjebak bersama kami.
Kami masih terpecah sendiri-sendiri.di hadapan kami sama-sama ada sebuah pintu tua yang tebuka menganga.
"Kalian akan masuk ?" Tanyaku dalam telepati.
"Ya.kami masuk" jawab Brian.
Baiklah.kumasuki ruangan itu dan hanya bertemu seorang pria kekar,dengan tatto tengkorak di tangan kananya.
Tiba-tiba....
*Brukkkk !
Pintu itu tertutup sendiri.
"Permisi pak,anda siapa ya ?" Tanyaku.
Dia hanya menjawab dengan bahasa jepang.dan mengambil sesuatu di sebuah peti kemas di belakangnya.
*krekk...krekkk... jerrrr.... rrrrrrrrrr........ !
"OH ASTAGA NAGA !!! GERGAJI MESIN !!!" Teriaku kaget.
*berpindah ke Nabilah.
Nabilah juga telah memasuki ruangan itu.
Dia juga bertemu seseorang wanita misterius yang terduduk berpakaian jaket kulit hitam-hitam. Matanya menatap tajam kearah Nabilah.
"Permisi nona, anda siapa ?" Tanya Nabilah.
Sangat persis sepertiku.wanita itu berdiri tegak dan berjalan kearah Nabilah. Dia membuka mulutnya lebar-lebar sampai pipinya Robek.
"AAAAAAAAAA !!!!!!" Teriak Nabilah.
*Disaat itu Brian dan Gracia juga mengalami hal yang sama.
"Siapa kau ?" Tanya Brian dengan kesal.
Brian melihat pria jangkung dengan sebilah samurai di tangan kananya.sementara tangan kirinya putus entah kenapa.
Pria itu berwajah aneh,matanga berada di mulut dan mulutnya berada di mata.
Dia hanya bergerutu dalam bahasa jepang. Dan mengayunkam samurainya ke leher Brian. Namun berhasil di tahan olehnya.
Dengan sigap Brian menendang tubuh pria itu.namun dia bangkit lagi.
*kita lihat keadaan Gracia
"Wahhh ada penari Geisha.." ucap Gracia terpikat oleh musik dan tarianya.
Tubuhnya seperti terhipnotis dibuatnya.Gracia juga mengikuti gerakan penari itu dengan lincah.
"Kenapa aku ikur menari ya ?" Tanya Grace dalam hati.
Wanita itu hanya tersenyum seram seraya lehernya lama-kelamaan memanjang dan meliliti tubuh Gracia.
"Hahaha persetan dengan lilitan ini,yang penting aku menari" ucap Grace sudah terhipnotis oleh wanita itu.
*pindah ke Shinta
"Aneh..disini kok terang sekali ?" Ucap Shinta heran.
Tiba-tiba ruangan di depan shinta menjadi memanjang kedepan.
"Ada apa dengan ruangan ini ya ?,kenapa bisa memanjang sendiri" Shinta semakin bingung.
Dan melayang mengikuti Lorong itu sampai mana berhenti memanjang.
Dan akhirnya Ruangan itu berhenti memanjang.
Dia melihat sesosok wanita berpakaian kimono hijau mendekat ke arahnya.
Lidah wanita itu menjulur keluar dan semakin memanjang ingin mencekik Shinta.
Namun Shinta berhasil mengelak dengan menembus lidah wanita itu.
"Kau mau main-main denganku ya" kata Shinta geram.
Wanita itu kembali mendekat dan mencekik Shinta. Tapi lagi-lagi gagal.
Tiba-tiba terdengar keras suara seorang remaja pria dengan bahasa jepang di atas kami semua.
Atap ruangan yang kami datangi berubah menjadi kaca transparan.
Dan remaja itu adalah Kosuke.
Dia berkata.
"Hahahaha selamat datang dalam permainanku.sekarang hadapilah kematian kalian"
Teriak Kosuke dalam bahasa jepang.
Sungguh sial.ternyata dia memang sengaja tidak membalas kami tadi.dia sudah tau maksud dan tujuan kami.jadi dia pura-pura tidak tau sampai akhirnya kami semua terjebak.
Kosuke benar-benar licik !
~To Be Continued~
0
Kutip
Balas