- Beranda
- Stories from the Heart
Indigo Fiction Stories
...
TS
l.i.l.f.i.k.r.i
Indigo Fiction Stories

Hallo gan! ane disini mau share cerita fiksi buatan Muhammad Rijal

Ane disini gak mengharap cendol,atau apa gan,ane disini cuman share aja loh gan
NOTE : Disini ane udah dapet izin dari author yaitu agan Muhammad Rijal
Rules :
- No Junk gan
- No Sara,Flamming,Rasis or whatever like that ya gan
- Update seizin agan Rizal
- Ikutin Rules resmi SFTH gan
♥Title: Indigo
♥Genre: Horror - Drama
♥Author: Muhammad Rijal
Check this out

Index :
Season I
↔ Asal Usul Nabilah
↔ Part 1 Indigo
↔ Part 2 Indigo
↔ Part 3 Indigo
↔ Part 4 Indigo
↔ Part 5 Indigo
↔ Part 6 Indigo
↔ Part 7 Indigo
↔ Part 8 Indigo
↔ Part 9 Indigo
↔ Part 10 Indigo
↔ Part 11 Indigo
↔ Part 12 Indigo
↔ Part 13 Indigo
↔ Part 14 Indigo
↔ Part 15 Indigo
↔ Part 16 Indigo End
Season II
↔ Part 1 Indigo Season II
Diubah oleh l.i.l.f.i.k.r.i 30-01-2015 11:51
anasabila memberi reputasi
1
11.9K
Kutip
38
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
l.i.l.f.i.k.r.i
#22
Part 13 Indigo
Quote:
Brian terbang menembus batas menjauhi bumi.
Mendekati alam yang kau akan capai kalau sudah mati nanti,kepakan sayapnya semakin memburu.
"Aku pasti akan membawamu pulang Rey,karena aku tau.Nabilah tidak bisa hidup tanpamu dan aku tidak mau Nabilah terlalu menunggumu. Hmm kau memang orang Bodoh yang beruntung" Brian terbang dengan sedikit senyuman di mulutnya.
Langit kelima sudah dilewatinya.
Tinggal dua lapis langit lagi dia sampai di akhirat.
******
Aku berjalan semakin mendekati titik merah dan putih itu.
"Yang mana Surga ?" Tanyaku bingung.
Aku pilih yang titik putih sajalah *pikirku. Aku masuk kedalam titik itu namun dibawahku adalah api yang menyalah-nyalah.
"Sial aku salah arah" kataku kesal !
Kakiku terpeleset jatuh dari titik itu dan mendekati api di bawah.
Belum mendekati saja kulitku serasa terbakar apalagi kalau sudah tercebur kesana.
"Ah sudahlah..inilah takdirku" pikirku pasrah dengan keadaan.
"Hei bodoh ! Kau salah jalan ya hahahaha !" Brian datang menangkapku.
"Apa yang kau lakukan disini ?" Tanyaku.
"Aku disini untuk menyelamatkanmu,apa lagi" jawabnya sambil membawaku ke atas bukit di Neraka.
"Bagaimana keadaanmu ?" Tanya Brian.
"Biasa,panas dan selalu sial" jawabku santai.
"Kau harus kembali,Nabilah terus menagisimu" ucap Brian
"Aku sebenarnya ingin kembali,tapi bagaimana caranya ?" Tanyaku bingung.
"Mudah saja,kita harus merebut jasadmu yang sebentar lagi akan di bakar. Kalau jasadmu sudah terbakar,tamatlah riwayatmu" jawab Brian.
"Bagaimana kita merebutnya ?" Tanyaku lagi.
"Kau lihat gunung merah disana ?"brian menunjuk sebuah gunung besar.
"Ya,aku lihat. Ada apa memang ?"
Tanyaku.
"Disanalah jasadmu disimpan untuk dibakar,tapi kita harus membunuh seratus iblis disana" jawab Brian
"Hmm..menarik juga,apa aku masih bisa mengeluarkan kekuatanku ?"
Kataku.
"Tanpa jasad.kau adalah iblis sepenuhnya" ucap Brian.
"Mari rebut tubuhku !" Kataku bersemangat.
******
Benar saja kata Brian.
Saat kami sampai disana ada banyak sekali iblis yang berbaris sambil membawa banyak jasad untuk di bakar.
"Apa Rencanamu ?" Tanyaku
"Keluarkan sayap dan amarahmu,kita hajar mereka" jawab Brian.
"Ide bagus hahaha" kataku
"GRRROOOOOAAAAAAA !!!!!" Kedua sayapku keluar sempurna.
"GRRRAAAAAAAA !!! Ayo" Brian terbang menukik dan dengan ganas mencabik-cabik puluhan Iblis dihadapanya.
Aku tak mau kalah,dengan cakar dan taring tajamku, tak segan-segan ku habisi mereka.
Jumlah pasukan iblis itu lama kelamaan hilang sedikit-demi sedikit.
Kami sudah semakin dekat dengan jasadku.
*Bruk...Bruk...Bruk...Bruk
Suara langkah berat muncul dari sebuah gerbang besi tua.
Langkahnya semakin jelas.suasana menjadi lebih panas dari yang tadi dan pasukan iblis yang menyerang kami tadi lari kalang kabut karena takut akan sesuatu.
"HAHAHAHAHA Apa kabar bocah ? Kalian merindukanku ?"
Tanya Sesosok besar itu.
"LUCIFER ! Dan AZAZEL !"
*Glek
"Kali ini tamatlah riwayatku" Kataku terkejut.
"Kau-k-kau Azazel. Itu berarti kau adalah iblis yang memberiku kekuatan kutukan ini" Brian tak kalah terkejut.
"BRRRIIIIANNNN... Apa kau mau melawan penciptamu ?" Tanya Azazel.
"Kau bukan penciptaku ! Keparat ! Jadi jangan meremehkanku" Brian semakin geram dengan Azazel.
"Rey,kau lawan Lucifer.aku akan menghadapi Azazel" Ucap Brian penuh amarah.
"Hahaha tenang saja,si keparat ini akan merasakan kematian lagi" Raut wajahku penuh semangat.
Lucifer berlari cepat ke arahku dan mencoba mematahkan kedua sayapku.
"Jangan gegabah kau jelek,gerakanmu sudah kubaca di pertemuan kita yang lalu" kataku penuh perhitungan dan kuhajar dia dari belakang.
*Braaakkkkkkkk !!!
"Hahaha keparat" Rasakan ini. Lucifer mengadukan kepalanya dengan kepalaku.
*DUUKKkkkkkkk !!
Kepalanya pecah.sedangkan kepalaku hanya pusing sedikit.
"Jangan kau remehkan aku lagi kali ini ! Sebab separuh kekuatanmu itu ada di tanganku dan RASAKAN INI !!!" Tinju ini benar-benar sudah tak tahan lagi menghajar Lucifer.
*BAAAGGG !!!
*BIGGHHHHH !!!
Satu lompatan sudah cukup bagiku.
*Krrreekkkk ttraakkk
"Kepala yang isinya kesombonganmu itu sudah kulepaskan dari tubuhmu.sekarang kau tidak akan kekal lagi"
******
Sementara Brian masih berjibaku dengan Azazel.
"Hahaha Lucifer memang tidak berguna ! Jadi aku akan langsung melenyapkanmu !"
"Jangan sombong dulu.kekuatanmu sama besarnya denganku" Brian terbang menuju Azazel dan mencoba membantingnya.
Tapi sayangnya dia gagal.
Azazel berhasil mencekik Brian dan membanting lalu menginjaknya.
"Kau jangan mudah kalah Brian ! Jangan lemah begini ! Keluarkan kekuatanmu !" Kataku sambil menahan kaki Azazel yang ingin menginjak Brian.
"Siapa kau bocah bedebah ?"
"Aku malaikat mautmu !"
Kulempar tubuh Azazel.
"Brian ! Sekarang !"
Brian melompat ketubuh Azazel dan menusuk Azazel dengan cakarnya
"Jangan harap" Azazel berbalik dan membanting Brian.
Dari kejauhan kulihat jasadku tergeletak diatas batu.
"Rey ! Cepat masuk ke jasadmu cepatt !" Teriak Brian sambil menahan pukulan Azazel.
"Baiklah ! Tahan dia dulu. Aku akan membantumu" kataku.
Kumasuki Jasadku dan untuk saat ini aku kembali hidup.
Tapi kemungkinan pergi dari neraka sangat kecil.
Aku harus Fokus.
******
"Baiklah ! Brian patahkan sayap dan tanduknya lalu cabut lidahnya"
Teriaku.
"Baik,aku patahkan tanduknya. Kau sayapnya !" Brian memgang erat tanduk Azazel.
"Sial tanduk ini terlalu keras untuk dipatahkan" teriak Brian.
"Patahkan dari Tengahh !!!" Kataku memberitahukan Brian.
*AAAAARRRRRGGGHHHHH !!!!!
"KEPARAT KALIAN ! KALIAN AKAN MENYESAAALLL !!!!"
Teriak Azazel.
Tanduk dan sayapnya mulai Rusak.
Cahaca kemerahan keluar dari tubuh Azazel.
"Terus tarik Brian !!!!" Teriaku.
"Aaaaarrrgghhhhh !!!!" Brian mengeluarkan seluruh tenaganya.
*DUUUUAAARRRRRRR !!!!!
Ledakan dari tubuh Azazel sangatlah dahsyat. Bahkan suaranya menggelegar sampai terdengar seantero bumi.
Setengah Neraka sudah hancur.
Tubuh kami terpental jauh.
Tapi tugas kami belum selesai kalau Lidah Azazel belum di tarik.
"Rey,biar aku yang akan menuntaskanya !" Ucap Brian.
"Lakukanlah !" Teriaku dari kejauhan.
"Sekali lagi dan SELAMANYA !!!"
Teriak Brian sambil menarik liah Azazel.
Ledakan kedua terdengar lagi.
Kali ini lebih keras dari yand tadi.
*DUUUUUAAAARRRRRRR DDUAAARRRRRR DUARRRRRR !!!!
Seluruh Neraka hancur lulu lantah tak tersisa.
Tubuh kami berdua terhempas sampai bumi.
*Sssshhhhyyyuuuutttt !!!
Seluruh tubuh kami terbakar hebat sampai bumi.
*BRRUUAKKKKKK !!!
Saking kerasnya benturan tubuh kami dengan bumi. Sampai terbuat lubang sejauh Sepuluh meter.
******
"Grace ! Suara dari mana itu ?"tanya Nabilah penasaran.soalnya seluruh bumi benar-benar mendapatkan efek getaranya.
"Aku tidak tau Nabilah.tapi sepertinya tidak jauh. Ayo keluar" ajak Garacia.
"Wah lubang yang sangat besar" ucap Shinta takjub.
"Shintaaa !!!" Panggil Gracia dan Nabilah.
"Oy Nabilah dan Gracia" sambut Shinta.
"Kamu kemana aja sih ?" Tanya Grace kesal.
"Hahaha maaf.Aku dapat tugas dari kakek untuk mencari informasi tentang the Urban Legend". Jelas Shinta.
"Lihat Nabilah ! Itu Brian dan Rey !!" Teriak Gracia.
"Reeeyyy !! Briiaannn !!!" Teriak Nabilah sambil melompat kedalam lubang itu"
Nabilah menangis penuh haru dan memeluk tubuhku dan Brian.
"Grace.ayo angkat mereka !" Ucap Nabilah.
"Baiklah. Ayo Nabilah" ucap Gracia.
******
Seminggu telah berlalu.
Rupanya kami pingsan selama itu.
"Aduh kepalaku" kataku kesakitan.
"Hei kawan.kau sudah sadarnya" ucap Brian tersenyum tipis tetap dengan gayanya yang cool.
"Kawan ? " kataku bingung
"Iya kawan.kau memang kuat ya" ucap Brian tersenyum lagi.
"Hmm..terima kasih...Kawan" kataku juga dengan senyuman.
Gracia dan Nabilah muncul dibelakang tubuh kami.mereka memeluk tubuh kami dengan erat.
"Jangan lakukan itu lagi ya...Rey,Brian !" Ucap Nabilah.
Dan dengan kasih sayang Nabilah mengecup pipi kami berdua.
Wajahku dan Brian memerah.itu hadiah yang sangat pantas.
"Aduh senangnya,rasanya aku mau pingsan lagi" kataku
"JANGAN !!!"
~To Be Continued~
Mendekati alam yang kau akan capai kalau sudah mati nanti,kepakan sayapnya semakin memburu.
"Aku pasti akan membawamu pulang Rey,karena aku tau.Nabilah tidak bisa hidup tanpamu dan aku tidak mau Nabilah terlalu menunggumu. Hmm kau memang orang Bodoh yang beruntung" Brian terbang dengan sedikit senyuman di mulutnya.
Langit kelima sudah dilewatinya.
Tinggal dua lapis langit lagi dia sampai di akhirat.
******
Aku berjalan semakin mendekati titik merah dan putih itu.
"Yang mana Surga ?" Tanyaku bingung.
Aku pilih yang titik putih sajalah *pikirku. Aku masuk kedalam titik itu namun dibawahku adalah api yang menyalah-nyalah.
"Sial aku salah arah" kataku kesal !
Kakiku terpeleset jatuh dari titik itu dan mendekati api di bawah.
Belum mendekati saja kulitku serasa terbakar apalagi kalau sudah tercebur kesana.
"Ah sudahlah..inilah takdirku" pikirku pasrah dengan keadaan.
"Hei bodoh ! Kau salah jalan ya hahahaha !" Brian datang menangkapku.
"Apa yang kau lakukan disini ?" Tanyaku.
"Aku disini untuk menyelamatkanmu,apa lagi" jawabnya sambil membawaku ke atas bukit di Neraka.
"Bagaimana keadaanmu ?" Tanya Brian.
"Biasa,panas dan selalu sial" jawabku santai.
"Kau harus kembali,Nabilah terus menagisimu" ucap Brian
"Aku sebenarnya ingin kembali,tapi bagaimana caranya ?" Tanyaku bingung.
"Mudah saja,kita harus merebut jasadmu yang sebentar lagi akan di bakar. Kalau jasadmu sudah terbakar,tamatlah riwayatmu" jawab Brian.
"Bagaimana kita merebutnya ?" Tanyaku lagi.
"Kau lihat gunung merah disana ?"brian menunjuk sebuah gunung besar.
"Ya,aku lihat. Ada apa memang ?"
Tanyaku.
"Disanalah jasadmu disimpan untuk dibakar,tapi kita harus membunuh seratus iblis disana" jawab Brian
"Hmm..menarik juga,apa aku masih bisa mengeluarkan kekuatanku ?"
Kataku.
"Tanpa jasad.kau adalah iblis sepenuhnya" ucap Brian.
"Mari rebut tubuhku !" Kataku bersemangat.
******
Benar saja kata Brian.
Saat kami sampai disana ada banyak sekali iblis yang berbaris sambil membawa banyak jasad untuk di bakar.
"Apa Rencanamu ?" Tanyaku
"Keluarkan sayap dan amarahmu,kita hajar mereka" jawab Brian.
"Ide bagus hahaha" kataku
"GRRROOOOOAAAAAAA !!!!!" Kedua sayapku keluar sempurna.
"GRRRAAAAAAAA !!! Ayo" Brian terbang menukik dan dengan ganas mencabik-cabik puluhan Iblis dihadapanya.
Aku tak mau kalah,dengan cakar dan taring tajamku, tak segan-segan ku habisi mereka.
Jumlah pasukan iblis itu lama kelamaan hilang sedikit-demi sedikit.
Kami sudah semakin dekat dengan jasadku.
*Bruk...Bruk...Bruk...Bruk
Suara langkah berat muncul dari sebuah gerbang besi tua.
Langkahnya semakin jelas.suasana menjadi lebih panas dari yang tadi dan pasukan iblis yang menyerang kami tadi lari kalang kabut karena takut akan sesuatu.
"HAHAHAHAHA Apa kabar bocah ? Kalian merindukanku ?"
Tanya Sesosok besar itu.
"LUCIFER ! Dan AZAZEL !"
*Glek
"Kali ini tamatlah riwayatku" Kataku terkejut.
"Kau-k-kau Azazel. Itu berarti kau adalah iblis yang memberiku kekuatan kutukan ini" Brian tak kalah terkejut.
"BRRRIIIIANNNN... Apa kau mau melawan penciptamu ?" Tanya Azazel.
"Kau bukan penciptaku ! Keparat ! Jadi jangan meremehkanku" Brian semakin geram dengan Azazel.
"Rey,kau lawan Lucifer.aku akan menghadapi Azazel" Ucap Brian penuh amarah.
"Hahaha tenang saja,si keparat ini akan merasakan kematian lagi" Raut wajahku penuh semangat.
Lucifer berlari cepat ke arahku dan mencoba mematahkan kedua sayapku.
"Jangan gegabah kau jelek,gerakanmu sudah kubaca di pertemuan kita yang lalu" kataku penuh perhitungan dan kuhajar dia dari belakang.
*Braaakkkkkkkk !!!
"Hahaha keparat" Rasakan ini. Lucifer mengadukan kepalanya dengan kepalaku.
*DUUKKkkkkkkk !!
Kepalanya pecah.sedangkan kepalaku hanya pusing sedikit.
"Jangan kau remehkan aku lagi kali ini ! Sebab separuh kekuatanmu itu ada di tanganku dan RASAKAN INI !!!" Tinju ini benar-benar sudah tak tahan lagi menghajar Lucifer.
*BAAAGGG !!!
*BIGGHHHHH !!!
Satu lompatan sudah cukup bagiku.
*Krrreekkkk ttraakkk
"Kepala yang isinya kesombonganmu itu sudah kulepaskan dari tubuhmu.sekarang kau tidak akan kekal lagi"
******
Sementara Brian masih berjibaku dengan Azazel.
"Hahaha Lucifer memang tidak berguna ! Jadi aku akan langsung melenyapkanmu !"
"Jangan sombong dulu.kekuatanmu sama besarnya denganku" Brian terbang menuju Azazel dan mencoba membantingnya.
Tapi sayangnya dia gagal.
Azazel berhasil mencekik Brian dan membanting lalu menginjaknya.
"Kau jangan mudah kalah Brian ! Jangan lemah begini ! Keluarkan kekuatanmu !" Kataku sambil menahan kaki Azazel yang ingin menginjak Brian.
"Siapa kau bocah bedebah ?"
"Aku malaikat mautmu !"
Kulempar tubuh Azazel.
"Brian ! Sekarang !"
Brian melompat ketubuh Azazel dan menusuk Azazel dengan cakarnya
"Jangan harap" Azazel berbalik dan membanting Brian.
Dari kejauhan kulihat jasadku tergeletak diatas batu.
"Rey ! Cepat masuk ke jasadmu cepatt !" Teriak Brian sambil menahan pukulan Azazel.
"Baiklah ! Tahan dia dulu. Aku akan membantumu" kataku.
Kumasuki Jasadku dan untuk saat ini aku kembali hidup.
Tapi kemungkinan pergi dari neraka sangat kecil.
Aku harus Fokus.
******
"Baiklah ! Brian patahkan sayap dan tanduknya lalu cabut lidahnya"
Teriaku.
"Baik,aku patahkan tanduknya. Kau sayapnya !" Brian memgang erat tanduk Azazel.
"Sial tanduk ini terlalu keras untuk dipatahkan" teriak Brian.
"Patahkan dari Tengahh !!!" Kataku memberitahukan Brian.
*AAAAARRRRRGGGHHHHH !!!!!
"KEPARAT KALIAN ! KALIAN AKAN MENYESAAALLL !!!!"
Teriak Azazel.
Tanduk dan sayapnya mulai Rusak.
Cahaca kemerahan keluar dari tubuh Azazel.
"Terus tarik Brian !!!!" Teriaku.
"Aaaaarrrgghhhhh !!!!" Brian mengeluarkan seluruh tenaganya.
*DUUUUAAARRRRRRR !!!!!
Ledakan dari tubuh Azazel sangatlah dahsyat. Bahkan suaranya menggelegar sampai terdengar seantero bumi.
Setengah Neraka sudah hancur.
Tubuh kami terpental jauh.
Tapi tugas kami belum selesai kalau Lidah Azazel belum di tarik.
"Rey,biar aku yang akan menuntaskanya !" Ucap Brian.
"Lakukanlah !" Teriaku dari kejauhan.
"Sekali lagi dan SELAMANYA !!!"
Teriak Brian sambil menarik liah Azazel.
Ledakan kedua terdengar lagi.
Kali ini lebih keras dari yand tadi.
*DUUUUUAAAARRRRRRR DDUAAARRRRRR DUARRRRRR !!!!
Seluruh Neraka hancur lulu lantah tak tersisa.
Tubuh kami berdua terhempas sampai bumi.
*Sssshhhhyyyuuuutttt !!!
Seluruh tubuh kami terbakar hebat sampai bumi.
*BRRUUAKKKKKK !!!
Saking kerasnya benturan tubuh kami dengan bumi. Sampai terbuat lubang sejauh Sepuluh meter.
******
"Grace ! Suara dari mana itu ?"tanya Nabilah penasaran.soalnya seluruh bumi benar-benar mendapatkan efek getaranya.
"Aku tidak tau Nabilah.tapi sepertinya tidak jauh. Ayo keluar" ajak Garacia.
"Wah lubang yang sangat besar" ucap Shinta takjub.
"Shintaaa !!!" Panggil Gracia dan Nabilah.
"Oy Nabilah dan Gracia" sambut Shinta.
"Kamu kemana aja sih ?" Tanya Grace kesal.
"Hahaha maaf.Aku dapat tugas dari kakek untuk mencari informasi tentang the Urban Legend". Jelas Shinta.
"Lihat Nabilah ! Itu Brian dan Rey !!" Teriak Gracia.
"Reeeyyy !! Briiaannn !!!" Teriak Nabilah sambil melompat kedalam lubang itu"
Nabilah menangis penuh haru dan memeluk tubuhku dan Brian.
"Grace.ayo angkat mereka !" Ucap Nabilah.
"Baiklah. Ayo Nabilah" ucap Gracia.
******
Seminggu telah berlalu.
Rupanya kami pingsan selama itu.
"Aduh kepalaku" kataku kesakitan.
"Hei kawan.kau sudah sadarnya" ucap Brian tersenyum tipis tetap dengan gayanya yang cool.
"Kawan ? " kataku bingung
"Iya kawan.kau memang kuat ya" ucap Brian tersenyum lagi.
"Hmm..terima kasih...Kawan" kataku juga dengan senyuman.
Gracia dan Nabilah muncul dibelakang tubuh kami.mereka memeluk tubuh kami dengan erat.
"Jangan lakukan itu lagi ya...Rey,Brian !" Ucap Nabilah.
Dan dengan kasih sayang Nabilah mengecup pipi kami berdua.
Wajahku dan Brian memerah.itu hadiah yang sangat pantas.
"Aduh senangnya,rasanya aku mau pingsan lagi" kataku
"JANGAN !!!"
~To Be Continued~
0
Kutip
Balas