Kaskus

Story

javieeAvatar border
TS
javiee
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"
BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


Spoiler for RULES:


BUNGA "PERTAMA" DAN "TERAKHIR"


INTRO

Perkenalkan, nama gw Raden Fajar Putro Mangkudiningrat Laksana...Bohong deng, kepanjangan...sebut aja gw Fajar. Tinggi 175 cm berat 58kg. bisa disebut kurus karena tinggi dan berat badan gw ga proposional. emoticon-Frown. Gw ROCKER...!! Pastinya Rocker Kelaparan.
Gw terlahir dari keluarga biasa saja yang serba "Cukup". dalam arti "cukup" buat beli rumah gedongan, "cukup" buat beli mobil Mewah sekelas Mercy. (ini jelas jelas bohong). yang pasti gw bersyukur dilahirkan dari keluarga ini.

Gw Anak pertama dari 3 bersaudara. Adik adik gw semuanya perempuan. Gw keturunan Janda alias Jawa Sunda. Bokap asli dari Jepara bumi Kartini. Tempatnya para pengrajin kayu yang terkenal di Nusantara bahkan diakui oleh Dunia. Tapi bokap gw bukan pengusaha mebel seperti kebanyakan orang Jepara. Nyokap gw asli Sumedang Kota yang terkenal dengan TAHU nya. Tapi wajahnya sama sekali nggak mirip tahu ya. Sunda tulen nan cantik jelita. Beliau bidadari gw nomer "1" di dunia ini.

Spoiler for INDEKS:


Spoiler for INDEKSII:
Diubah oleh javiee 06-04-2015 23:49
anasabilaAvatar border
nona212Avatar border
manusia.baperanAvatar border
manusia.baperan dan 4 lainnya memberi reputasi
3
728.7K
2.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
javieeAvatar border
TS
javiee
#1918
PART 87
Masih di malam yang sama. Gw diam menatap langit langit kamar, sambil terus memikirkan tulisan itu. Tulisan singkat yang hanya terdapat tiga kata saja. Tapi tiga kata itu sukses membuat gw kesulitan untuk tidur. Lagi dan lagi gw harus terlambat mengetahui apa yang dirasakan oleh Niar terhadap gw. Gw nggak mau, gw nggak mau kejebak lagi di masa lalu. Bunga, Bunga, Bunga, gw harus tetep sama Bunga gimanapun caranya. Apapun sudah gw lewati sama dia. Sudah tak terhitung segala tawa dan tangis selama dua tahun bersamanya. Dan gw hanya mencintai Bunga seorang. Untuk saat ini dan seterusnya.

Gw tengok jam di jimbot, waktu sudah menunjukkan pukul 12 lewat. Gw segera keluar kamar menuju dapur untuk menyeduh segelas kopi. Kepalang tanggung mendingan gw nggak usah tidur aja sampe pagi. Selesai menyeduh kopi, gw ke kamar mengambil jimbot lalu gw keluar rumah menuju lapangan tenis. Kemudian gw membakar rokok dibarengi dengan getaran jimbot yang menandakan ada panggilan masuk. Gw lihat layarnya, ternyata telepon dari Bunga. Ngapain nih anak nelepon gw tengah malem? Tanya gw dalam hati.

"Haloo. Assalamualaikum" Ucapnya dari sberang sana.

"Waalaikumsalam. Ada apa sayang malem malem?" Tanya gw.

"Kamu tau nggak sekarang tanggal berapa?" Tanya dia.

"Emm ga tau. Aku ga pernah liat kalender. Hehe."

"Sekarang itu tanggal 27..."

"Ya terus?"

"Selamat ulang tahun ya 'My Uking'...Semoga panjang umur, semoga selalu sehat, gampang rezekinya, terus makin sayang sama aku..." Ucapnya.

"Astaghfirullahalaziim.....Aku lupa kalo aku ulang taun. Hehhe. Makasih ya, kamu orang pertama yang ngucapin. Emm...My Uking apaan tuh?"

"Hehe...Uking itu sama dengan Cungkring. Lucu kan? Sekarang aku panggil kamu Uking aja yaa! Hehe" Ujarnya.

"Yeeh itu mah ngeledek aku..Dasar!"

"Hehe kamu mau hadiah apa dari aku?"

"Nggak usah repot lah. Yang penting ada kamu aja cukup kok."

Hari ini gw ulang tahun tepat tanggal 27 Oktober. Bodohnya lagi, gw lupa sama hari ulang tahun sendiri. Mungkin karena gw sedikit galau gara gara tiga kata itu. Setengah jam gw habiskan waktu mengobrol sama Bunga di telefon. Gw pun pamit untuk udahan lantaran kuping gw panas. Dia mah enak pake handsfree. Lah gw?

Setelah menghabiskan segelas kopi serta memberi makan nyamuk, gw beranjak dari lapangan tenis menuju rumah, lanjut rebahan di kasur. Tak lama kemudian gw tertidur pulas diiringi lagu Unintendednya Muse yang keluar pelan lewat speaker jimbot.

Paginya, entah jam berapa gw tidak tahu, gw pun terjaga dari tidur singkat itu. Ada seberkas cahaya terlihat samar samar menerangi mata gw yang terpejam. Karena penasaran, gw pun membuka mata. Dan gw kaget sebab Bunga sudah ada disini, di dalam kamar gw sambil membawa sebuah kue tart lengkap dengan lilin yang menyala diatasnya. Dia ngasih gw supress di hari ulang tahun gw.

"Tiup dulu lilinnya..." Ucap Bunga seraya tersenyum.

"Fuuuhh..." Gw meniup lilin.

"Sekarang berdoa, minta sama Allah apa yang kamu inginkan..."

"Emmm...Ya Allah aku mau....." Ucap gw tertahan.

"Sssttt....dalem hati atuh doanya."

"Hehe iya..."

"Ya Allah, terimakasih, terimakasih Engkau sudah mengirimkan bidadari seperti Bunga. Aku menyayanginya, sangat menyayanginya. Dan aku cuma mau dia yang ada di masa depanku, aku cuma mau dia yang jadi jodohku kelak. Menemani hariku, menjadi makmumku, serta mengikuti langkahku kemanapun dan dimanapun. Untuk sekarang dan selamanya. Amiin...." Doa gw dalam hati.

"Amiiin..." Ucap Bunga tiba tiba.

"Loh kok kamu ikutan Amin? Emang kamu tau aku doa apaan?"

"Nggak tau....Tapi aku yakin ada nama Aku di dalam doa kamu."

"......"

"Udah?" Tanya dia.

"Hehe iya udah..."

"Cup...." Kening gw dikecup.

"Cup...cup..." Sekarang pipi kanan dan kiri.

Gw bengong pelanga pelongo. Masih sedikit tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lakukan. Lagipula keadaan gw masih setengah sadar, masih ngantuk. Tapi kecupan itu sukses membuat gw langsung melek, ngantuk pun hilang. Gw rasa ini pagi terindah yang pernah gw alamin. Semenjak gw membuka mata, Bungalah sosok yang pertama kali gw lihat. Dan sekarang gw dapet tiga kecupan hangat pagi pagi buta.

Bunga beranjak dari kamar gw lalu menuju dapur. Dia meminta sebilah pisau pada Bidadari No.1 gw. Tentu saja itu pisau buat motong leher gw, eh maksudnya buat motong kue tart. Kemudian kue itu dipotong olehnya terbagi menjadi beberapa potong. Tanpa menunggu lama, gw langsung melahap kue itu ditambah bumbu iler dan jigong. Mantap!

"Kamu kesini sama siapa?" Tanya gw.

"Dianter abang ojek..."

"Oh kirain bawa motor. Nggak kuliah?" Tanya gw lagi.

"Enggak ah..."

"Diih... Ntar dimarahin Bunda loh ga kuliah."

"Bunda ga tau ini. Pokoknya aku mau disini aja."

"Lah kan aku ada kuliah...."

"Ya kamu juga ga usah kuliah. Sehari aja bolos nggak apa apa."

"Ntar aku dimarahin Mama gimana?"

"Bilang aja dosennya ga ada." Ucapnya.

"Ya ya ya...."

Akhirnya pagi itu gw nggak berangkat kuliah, Bunga juga nggak berangkat. Kita sama sama bolos. Orang mah kalo bolos ngelayap gitu kemana, lah ini malah bolos di rumah gw sendiri. Alhasil gw harus bohong sama Bidadari No.1 gw dengan alasan si dosen tidak hadir. Sejujurnya gw senang ada Bunga disini, berkumpul bersama keluarga gw. Sementara di lain sisi gw sedikit kesel sama dia lantaran bolos di rumah gw. Tapi sudahlah, yang penting dia ada di hari ulang tahun gw.

"Bung, kamu ngapain bawa bawa tepung sama telor segala? Mau 'nyeplokin' aku?" Tanya gw ketika dia mengeluarkan isi tasnya.

"Ih bukan. Aku mau bikin kue sama Mama..."

"Ngapain bawa gituan segala? Di warung juga banyak tuh tepung sama telor"

"Ooh iya ya...hehe. Aku nggak kefikiran kesitu." Ujarnya sambil pasang muka oon.

"Cape deh!!"

Kemudian gw minta ijin sama Bunga buat mandi. Sementara dia lagi sibuk nyiapin peralatan dan bahan untuk bikin kue bersama Bidadari No 1. Gw sedikit bingung sama Bunga, dia kan udah beliin gw kue tart, sekarang malah mau bikin kue lagi. Dasar perempuan. Selesai mandi serta berpakaian lengkap, gw pun berjalan menuju dapur. Disana nampak dua wanita yang paling gw cintai di dunia ini sedang sibuk bikin kue. Gw hanya menyeduh segelas kopi hitam, lalu duduk manis di depan TV. Biarlah mereka sibuk, lagipula gw tidak ingin mengganggu aktifitas mereka.

Di sini, di ruang tengah, gw melihat HP nya Bunga tergeletak di atas meja disebelah tasnya. Gw mengambilnya, bukan untuk melihat lihat isi sms atau yang lainnya, bukan!. Gw cuma mau numpang buka Internet di HP nya. Tentu saja buka Pesbuk. Lagipula HPnya dia canggih, internetnya cepet. Ya iyalah wong HP 3G. (HP 3G taun segitu masih termasuk HP kelas atas.)

"Bung....Hp mu bisa internet ga?" Tanya gw dari ruang tengah.

"Bisa. Kamu mau ngapain?"

"Pinjem ya mau buka pesbuk sebentar."

"Yaudah pake aja."

Gw log in pesbuk, membuka satu persatu notifications. Semua notif itu rata rata kiriman 'wall' dari teman teman gw yang mengucapkan selamat ulang tahun pada gw. Gw mengabaikannya, males kalo harus bales wall satu persatu soalnya kebanyakan. Kemudian gw membuka message, ada satu pesan dari Niar,

"Selamat ulang taun Joree! Wish you all the best. Semoga sukses selalu."

Setelah membaca itu, gw keluar dari aplikasi browser tanpa me log out pesbuk gw terlebih dahulu. Yang gw lakukan berikutnya hanya memandangi wallpaper. Disitu tergambar sosok gw dan Bunga ketika foto selfie di atas motor. Entah sudah berapa lama dia tak pernah mengganti wallpapernya. Padahal foto gw sama dia ada banyak tersimpan di memory HP nya.

Kemudian gw ke dapur, menatap Bunga yang tengah sibuk maenin mixer. Terkadang dia bertanya pada Bidadari No 1 bagaimana cara menggunakan alat itu dengan benar. Tanpa ada rasa sungkan beliau pun sedikit mengajarinya. Disini hati gw tersentuh. Luluh seluluh luluhnya.

Gw kembali ke ruang tengah depan TV. Lanjut membuka pesbuk yang belum gw log out. Lalu gw buka profilnya Niar.

"Maaf Ya Nii....."

Kemudian gw klik 'Delete Friend'.

"Aku cuma mau ngejaga perasaan Bunga."

Dengan sedikit ragu, gw mengklik sebuah tulisan 'Block This Person'

"Udah cukup ya Nii....Biar kamu jadi masa lalu aku aja."

Hilang sudah Niar dari daftar teman pesbuk gw. Gw juga memblokir dia supaya dia tak bisa lagi menemukan gw. Terhitung dia hanya berteman sama gw di pesbuk tidak sampai 1x24 jam. Hal ini gw lakukan demi menjaga perasaan Bunga. Sudah cukup gw bermain main dengan masa lalu tentang Niar dan gw ingin benar benar menguburnya dalam dalam. Karena hanya Bungalah yang layak bersama gw saat ini. Gw hanya menyayangi dia, dan gw nggak mau perasaan gw terbagi ke masa lalu. Biarlah ini menjadi rahasia, dan gw berharap rahasia ini bakalan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

1 jam kemudian

"Jar cobain nih kuenya..." Ucap Bidadari No 1.

"Loh udah mateng ya?"

"Iya. Yang ini bikinan Mama (Kue bolu cokelatnya bagus dan lembut)."

"Wah enak Ma...." Ucap gw sambil nyicipin itu bolu.

"Nah kalo yang ini bikinan mba Bunga (Kuenya kurang bagus alias bantet. Cocok buat nimpuk anjing)" Lanjut beliau.

Kemudian gw menatap Bunga. Raut wajahnya sedikit kecewa lantatan kue bikinannya gagal. Tapi gw tetep nyicipin kue bolu cokelat bikinan dia. Biar kata ini kue rada bantet, tapi rasanya tetep enak. Rasa cokelatnya kental di lidah gw.

"Nggak enak ya Yank?" Tanya dia.

"Enak kok....enakan bolu punya kamu daripada punya mama." Jawab gw menghibur dia.

"Bohong....!"

"Beneran kok. Nggak bohong."

"Aku sedih nggak bakat bikin kue. Dulu pernah bikin sama Bunda, kuenya gagal. Sekarang bikin sama Mama gagal juga. Hiks..." Ucapnya lalu nangis.

"Loh jangan nangis dong. Kamu mesti banyak belajar lagi. Nanti juga pasti bisa."

"Hiks....aku payah! Nggak bisa bikin kue..."

"Nggak kok. Kamu bukannya 'nggak bisa', tapi 'belum bisa'. Udah jangan nangis. Nanti kita bikin lagi yaa. Aku ikut bantuin deh..."

Haduh ini anak ada ada aja. Nangis cuma gara gara kuenya gagal. Bidadari No 1 gw sedikit tertawa melihat Bunga nangis. Kemudian beliau berbicara dengannya sekedar memberi nasihat bagaimana cara membuat kue yang benar. Beliau pun berjanji bakal menyisihkan waktunya untuk ngajarin Bunga bikin kue. Gw pengen ketawa, emak gw ini lagi ngomong sama gadis remaja 18 taun, tapi kok yang gw liat emak gw kaya lagi ngebujuk anak umur 5 taun ya?

Kemudian bidadari No 1 gw kembali lagi ke dapur untuk beberes. Bunga masih duduk disamping gw, sibuk menyeka air matanya serta menyedot ingusnya "srook srook".

"Makasih ya..." Ucap gw tiba tiba.

"Makasih untuk?"

"Kuenya. Enak kok..."

"......." Bunga malah manyun.

"Aku sayang kamu Bunga...." Ucap gw setengah berbisik.

"Hah?" Dia terkejut.

"Terimakasih buat waktu kamu selama dua taun lebih ini. Terimakasih kamu masih disini, masih setia sama aku." Lanjut gw lalu ngacak ngacak rambutnya.

"Hehe iya, aku juga terima kasih sama kamu."

"Tetep disini ya, jangan pergi..." Ucap gw pelan.

"Iya...Aku nggak kemana mana. Kamu kenapa? Kok tiba tiba ngomongnya gitu?" Tanya dia.

"Nggak apa apa kok." Jawab gw lalu tersenyum.


"Don't ever leave me
Say you'll always be there
All I ever wanted
Was for you, to know that I care"


Guns n Roses ~ Rocket Queen
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.