Kaskus

Story

mhd.rahmadhaniAvatar border
TS
mhd.rahmadhani
Membela diri
Spoiler for :


Quote:


Prolog :

"Kamu senang?"

"Iya, aku senang :') "


Sebenarnya, tak hanya kalimat itu yang aku ingat. Moment yang tak akan kulupa. Karena, saat itu kita tidak pernah janjian untuk jalan. Terpikirkan pun tidak sama sekali. Semua serba mendadak. Namun, ternyata kita menikmatinya.

Butuh waktu lama untuk mengingat kejadian ini. Apalagi saat aku lihat wajahmu yang memerah. Senyummu yang terus merona. Meski kamu tak memandangku. Karena, Pandangmu mengedar ke langit yang hitam. Beberapa detik kemudian, kembang api mewarnai langit. Kau tersenyum sendiri. Dan Begitu terus, hingga akhirnya aku pikir kamu gila. Tapi, di sisi lain aku yang merasa gila. Pikir ssaja. tak ada pembicaraan selama kurang lebih 1 jam kita berada di gunung ini.

"Cinta itu seperti kembang api ya?"

"......" aku hanya diam. Tak mengerti maksudnya apa.

" coba lihat kembang api itu mewarnai langit yang kosong. Sama seperti cinta yang mewarnai hati yang kosong. Kemudian kembang api itu mati. Dan akan berganti kembang api yang baru. Ya, Persis banget kaya cinta"

"Langit kan gak kosong. Ada bintang dan bulan gitu,"

"Kalau begitu, fix kamu tidak pernah jalan saat malam tahun baru kan?"

"......." aku hanya bengong


***


Cerita ini berlatar belakangkan negeri singapore. tokonya ada dua tokoh utama, ada Aku (Rama) dan ada juga tokoh Kamu untuk menggambarkan tokoh cewek. Selebihnya hanya pemeran bantu.

Sedikit info, buat teman - teman yang sudah pernah mampir di Thread ini mungkin bisa menyisihkan waktunya buat klik link ini.
Permohonan Maaf
karena ada permohonan maaf.

Buat yang baru mampir, langsung mulai dari part 10 juga tidak mengapa. karena 1 sd 8 itu aku anggap sebuah kesalahan. Kesalahan karena gagal membangun part - part itu dengan baik.

Index

Spoiler for Pembaca baru langsung saja baca dari part 10:


Spoiler for Penghubung jika sudah baca dari part 1 sd 8:


Spoiler for Cerita yang sebenarnya:
Diubah oleh mhd.rahmadhani 25-01-2015 14:53
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
5.7K
75
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
mhd.rahmadhaniAvatar border
TS
mhd.rahmadhani
#74
Part 14 - Jari - jari?
“Anjing,” hatiku membatin.

Dokter ini sangat pintar bermain peran. Dia tahu aku tidak akan bisa berbuat apa-apa. Tidak mungkin aku membuat onar di kamar. Tidak mungkin aku membuat ibu terbangun. Tapi, tidak mungkin juga aku biarkan kamu di jamah lagi olehnya.

5, 10, 15 menit berlalu. Dan aku masih terdiam terpaku melihat dokter tersebut menjamahmu. Tinggal otak yang masih ku paksa bergerak mencari cara menyelamatkanmu.

Tidak ada cara. Suasana di lantai 3 sepi. Tidak ada orang sama sekali. Kecuali aku ke bawah. Dan menemui orang di sana. Memberi tahu kalau ada dokter yang sedang merudapaksa perawatnya. Lalu, semua orang akan memergoki dan menghakimi. Masalahpun selesai.

Namun, tidak semudah itu. Dokter itu pasti bakal balas dendam sesudahnya. Ibuku pasti yang akan menjadi incarannya. Ah, masalah ini benar – benar seperti lingkaran tanpa ujung.

Tapi lingkaran punya rumus. Buat apa rumus – rumus tersebut kalau bukan untuk menentukan hasil. Aku masih ingat rumusnya.

Spoiler for rumus:



Rumus – rumus ini pasti bisa di gunakan untuk menentukan luas lingkaran masalah ini. Namun, bagaimana caranya jika aku tidak tahu berapa jari-jarinya?

20, 25,30 menit berlalu. Dan aku masih mematung.

“Uhuk, uhuk,” Ku dengar ibu batuk.

Dokter tersebut segera berhenti menjamahi kamu. Dia langsung mengecek ibuku. Aku diluar kaget. Dalam khawatir aku senang karena akhirnya ada cara untuk menyelamatkanmu. Dan dalam khawatir pula, aku membatin.

“Ibu, ada apa dengan dirimu?”

Tapi ku tahu ibu tidak akan menjawab pertanyaan itu.karena pertanyaan itu hanya dalam hati tak mampu ku suarakan.

Dua perawat yang tadi pergi kini datang kembali. Mereka segera masuk ke dalam kamar dan menemui dokter tersebut. kamu pun segera keluar kamar. Aku melihat kamu tapi kamu tidak melihatku. Kamu pergi. Dan aku masih mematung. Aku bingung apa yang harus aku lakukan.
Tetap di sini menjaga ibu. Atau mengejar kamu.

Ah, aku bingung.

Alhasil, aku masih mematung.

Entah sampai kapan.

Dan mungkin saja sampai aku ketahui jari – jari dari lingkaran masalah ini.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.