Kaskus

Story

201192Avatar border
TS
201192
Kisah Tengil Si Playboy Dekil
Sungguh manis sekali pria itu, andai saja gue bukan pria normal yang berkelainan orientasi seksual menyukai sesama jenis, pasti udah gue gebet tuh cowo'......gumam gue sambil terus memandangi seonggok cermin di satu sisi kamar gue yang tak berdosa tapi lebih banyak tersiksa karena terlalu sering mendengar ucapan-ucapan dusta yang kian nista yang terlontar dari bibir manis diri ini. hehehe... emoticon-DP

Salam Super, ya saudaraku yang sejahtera hidupnya..Jika kita ingin selalu berbahagia, tetaplah kiranya kiranya kita berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kita, mantan mungkin salah satunya....
Eh, Tapi tunggu sebentar, sejak kapan kepala gue botak di depan dan make kacamata BoBo-Ho? oke abaikan salam sambutan itu.

Oke, gue bakal mulai thread ini dari perkenalan tokoh utama sekaligus perkenalan diri pribadi gue disini, Ini cerita asli tentang kisah sekolah gue semasa SMA 3 tahun dulu. Alhamdulillah gue nyempetin cuma 3 tahun d SMA gue ini, walaupun sebenernya masih betah gue berlama-lama dengan masa remaja gue di tempat itu.

Gue Bengz, banyak orang manggil gue dengan sebutan itu, entah karena lebih dinamis untuk dilafalkan atau mungkin terlalu ribet mereka memanggil nama lengkap gue yang bergelar raden kangmas prabu (*lalu gue mendarat indah dengan elang sakti). Hehehehe.. bejanda kok ..
Nama asli pemberian mendiang almarhum mbah kakung gue adalah.... JENG-JENG-JENG . . . . Bambang Baskoro. Pastinya para pembaca langsung faham kalo gue berasal dari pertanahan Jawa. Yups! kalian BENAR! BENAR-BENAR NGACO!!! hahaha. . . Makannya, gue saranin ga usah nebak-nebak dan ikut seolah kalian adalah Ki Joko Stupid, yang bisa tahu apa yang bakal gue tulis selanjutnya. Gue adalah seorang penduduk asli dari Kesultanan Banten yang berdarah mix, antara ras Persia dan Anggora, Eh bukan...Maksud gue, di dalem darah gue ngalir darah Solo-Pandeglang-Serang-Bogor-Ambon, maka dari itu gue tulis mix.
untuk penjelasannya seperti ini:

-Keluarga Bokap:
Kakek: Solo
Nenek: Pandeglang
Bokap: Serang

-Keluarga Nyokap:
Kakek: Ambon
Nenek: Bogor
Nyokap: Bogor

Dan setelah adonan dikukus selama 9bulan8 hari, terlahirlah GUE!
Coba bayangin, dari darah yang ngalir di tubuh gue aja udah complicated banget, nah begitu pula alur cerita Kisah Tengil Si Playboy Dekil ini, bagai mendaki gunung lewati lembah, melewati sungai yang mengalir indah pula.

Fisikly, Gue bergender pria setulen-tulennya pria. berperawakan sedang, dengan tinggi badan 172cm, berkulit manis. Dan satu lagi, gue sama sekali ga punya logat bahasa. Hal ini dikarenakan masa kecil gue yang berpindah-pindah Bogor-Serang. Jadilah gue ngerti bahasa Sunda dan Jawa-Serang tanpa logat salah satunya.

Mungkin sesi ini gue tutup sampe disini. Cukup perkenalan gue sebagai tokoh utama untuk melanjutkan Kisah Tengil Si Playboy Dekil.

Quote:
Polling
0 suara
mohon kripik pedasnya gan !!!
Diubah oleh 201192 24-02-2015 23:03
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
33K
213
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
201192Avatar border
TS
201192
#179
#Chapter9. Party
Mungkin ini jadi chapter "terlama rilis", soalnya script naskah chapter ini gue sengaja ketik di hp. Dan ternyata ngetik di layar 5' inchi ga sama dengan tarian jemari di atas tuts keyboard pemirsah! jempol gue pegel...dan tiap pegel, gue break buat lanjutin chapter ini.

Nyiahahahahahaha emoticon-Ngakakemoticon-Peace

--------------------------------
emoticon-Kaskus Radio

Chiheisen ni todoku you ni
genkai made furikitte kure
Woh! Clash! into the rolling morning
Flash! I'm in the coolest driver's high
saikou no finale o! yeah!


-----------------------------------

Malam semakin larut...

yoo..saykoji...


#Loh?apa ini???

*Abaikan

---------------------



Malam itu kami berdua, gue dan Nguyen berada di dalam suasana malam yang romance, hanya ditemani beberapa sinar bintang yang bersembunyi di balik awan yang mulai menyelimuti malam ini, pukul 20.00 waktu setempat saat gue liat jam tangan.

Kita terduduk di balkon hotel kamar, berada di dalam pelukan gue dari belakang membuatnya nyaman ''I don't wanna far to long from u babe'' ujar gue sambil menempelkan manja dagu gue di bahu kirinya. Dengan tetap memandang langit ia hanya memegan tangan gue yang memeluknya dari belakang semakin erat.

Malam itu milik kami, teman sekamar+guide Ngan entah pergi kemana saat itu, mereka tau diri menurut gue emoticon-Hammer2.

Entah siapa yang memulainya. Bibirnya yang lembut sudah berpacu memagut bibir ini. Dia sangat merasakan nyaman berada di posisi ini. Kita duduk di bawah lantai balkon dengan pelukan erat gue dari belakang, ia bermanja menyandarkan dirinya ke dada gue, dengan sedikit memalingkan kepalanya, nafasnya yang jelas berada di hidung gue, mata kami yang memandang satu sama lain. Gue dapat menyimpulkan, kehangatan dan kondisi ini yang memulai semua ini.

Kissing malam ini berbeda, gue merasakan nafsu lebih dari Ngan. Perlahan kami beranjak ke spring bed kamar. Di atas pembaringan empuk ini kami terus bercanda, memeluk, menggelitik, mencium dengan cekakak-cekikik menyelingi kegiatan kami.

Di bawah selimut ini, entah setan mana yang merasuki tubuh ini, gue jelas-jelas merasakan kulit tubuh kami yang saling bersentuhan tanpa terhalang sehelai benang pun.

Dan lagi, leher! Ya, Ngan yang udah tau titik lemah gue ketika berduaan dengan seorang wanita adalah di leher malah terus bernafas panas di sekitar bagian"terlarang" bawah telinga gue ini. Gue ON. Ibarat tamiya ( pada tau kan yah tamiya apaan ) itu tombul ON buat muter dynamo udah tanggung kepencet "start".

Sempat terlintas "apakah ini saatnya gue ngelepas keperjakaan gue?''. Perlahan kami memasuki tahap yang tak sebenarnya kami harapkan terjadi sebelumnya. Ya tapi kalo udah kepalang tanggung mau gimana lagi coba?

Ngan sudah terbaring pasrah menatap gue langsung,mata yang sayu, dengan gemetar gue perlahan buka paha mulus itu. Seketika itu gue ngerasa pusing, dunia terasa berguncang. Dan ternyata itu adalah lindu ( Lindu = Gempa kecil ).
#FYI di Jepang fenomena gempa kecil sering terjadi.

Guncangan itu mulai terasa semakin kencang, sayup-sayup gue denger ada suara lain yang bukan suara Ngan memanggil nama gue.

"Waduh, abis dah gue kalo yang manggil ternyata malaikat pencabut nyawa, keadaan kaya gini, nanggung pula". Sempat takut terlintas di benak gue saat itu.

Guncangan gempa semakin semakin membesar. Sayup suara yang memanggil gue pun jauh terdengar semakin jelas.

Beengzz...

Beengzz....

Baambaang!!

BAANGUUUN.. !!!

Sekejap wajah cantik Ngan setelah pusing gue mereda berganti menjadi sesosok Anoa Bunting!

"WOI BANGUN KEBO" teriak Adimas membangunkan gue dari mimpi yang..... Ah, Sudahlah!

Sialan nih si Ndut satu, padahal gue udah berhasil bikin muka para reader ampas tahu ini mupeng. Udeh gue bilang kan ini bukan cerita stensil. Sono yang pada mulai menyempit, yang cewe benerin posisi beha-nya, yang cowo benerin posisi cd lu pada dulu. Dikasih bacaan beginian aje, pada semangat!

NyiaHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA....
emoticon-Ngakak

Hehehe...

----------------------------------

Pagi itu setelah shalat subuh berjama'ah kami lekas menuju kamar para ladies untuk segera berlatih sebuah tarian dari Bali yang akan kami bawakan di malam farewell party nanti.

Pekan belakangan ini semakin padat untuk kami para delegasi Indonesia ( ceileeeeeeh bahasa gue......delegasiiii gitulllloooh ). Kami berlatih tarian ini layaknya meminum obat, 3x sehari. Igin menampilkan yang terbaik untuk negara tercinta ini, begitu pikir kami. Padahal belum tentu juga mereka ngerti apa yang kami bawakan. Apalagi ketika latihan, gue yang emang sama sekali gabisa nari malah jadi kaya gue meragain ayam stroke lagi shuffle sambil gangnam. Hal ini karena tarian ini judulnya Manuk Rawe, dari tanah I Gusti Ngurah Rai, Bali. Yang gue fikir "yaudalah, ayam stroke sama manuk rawe kan sama-sama unggas ini". Sungguh gue yang sangat berprinsip. Gue bangga sama diri gue sendiri. emoticon-Ngakak

Oh iya gaessss, ngomong-ngomong tentang Bali. gue punya cerita "kurang enak" saat gue bercakap dengan seorang teman gue disini yang berasal dari Brasil.

Jadi begini ceritanya,

.

.

.

.

.

.

.

.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Cieeee...pada nurut amat dah ngikutin scrolling ke bawah, ngarep yak pada ini chapter gue lanjut. Nyiahahahahahahahaahahaha

Oke gue lanjutin yak.

Gini, pas gue bertemu dengan temen gue dari Brasil ini gue terlibat percakapan yang ga pernah gue lupain sampe saat ini. Begini percakapan gue dengan do'i :


.

.

.

.

.

.

.

.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Cieeeeeeeeeee 2-0 gituloh pemirsahhh!!!! HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA, ni pada nuruuuut aja gue suruh scrolling ke bawah. Gue bangga sama kalian pada hey reader tutup botol kecap.

Jadi gini, di pekan terakhir gue bertemu sama si toge amazon ini. Kita berpapasan di rest area ketika kloter Tokyo bertemu dengan Kyoto. Karena kami memang berbeda rute.

Saat pra-lunch, karena gue ga bisa terlalu lama berada di tengah keramaian, jadi gue putusin saat itu untuk nyari tempat di luar food court yang tersedia buat kita makan siang hari itu. Disinilah percakapan ini terjadi.

.

.

.

Nyiahahahahahahahahahahaha...... santai aje kali masbro, mba'bro....ga usah masang muka-muka ngeselin gitu. Kali ini gue beneran bakal tulis ni..

Gue: " I'm sorry, can I join in here? It's empty yet? "
tanya gue sambil nunjuk bangku kosong di meja itu.

Cewe Brasil: " Yes, sit down please ".

Gue: " Natasha from Basil, I'm right? I'm Bengz from Indonesia ".
sambil gue menyorongkan tangan gue sebagai salam perkenalan.

Natasha: " I'm Natasha, Brasil, but u can call me Nat ".

Gue: " woaaa, Brasil. . .heaven for football ".

Natasha: " u like football ? who's your favorite player? "

Gue: " of course, Roberto Carlos and Rivaldo ! "

Natasha: " they are left-footed right? "

Gue: " Yes, I like them coz they are special. Special such as beautiful woman in front of me now ".

Natasha: #Blushing " Don't tease me "

Gue: " I'm just trying to be honest ".

Natasha: " by the way, u say u're from Indonesia? ".

Gue: " Yup, why ? "

Natasha: " Where is that? "

Jleb
Do'i gatau letak Indonesia dimana, ahh..gue jejelin atlas juga ni cewe cakep semok.

Gue: " U don't know about Indonesia? ".

Natasha: " No, I don't ".

Oke, Gue anggep ini cewe bener-bener dari pedalaman Amazon sana yang ga ada sama sekali akses internet, televisi ataupun pendidikan geografis yang cukup. Yang berkirim pesan antar suku dengan suku yang lainnya masih pake media asep dari api unggun.

Gue: " Indonesia is part of southeast asia, tropical country and passed of equator, 're u sure u don't hear about Indonesia before? ".

Natasha: " mmm.. I thought i ever hear about that, but I don't know anything abiut your country. By the way, for the farewell party. What would you bring ?

Gue: " U first ".

Natasha: " some of us will bring capoeira ".

Gue: " U too? "

Natasha: " No i don't, I can't, I just viewer, hehehehe. . . U turn now"

Gue: " We'll bring traditional dance, Call it Manuk Rawe dance, from Bali".

Mendengar kalimat terakhir gue, Nat sedikit kaget dan tersedak orange juicenya.

Gue: " Calm down. are u okay? What's wrong? " sambil ngelus-ngelus punggungnya, dan seperti yang gue duga, ga ada "ganjalan" tali surga ketika gue usap punggungnya. Dia ga pake bra.

Natasha: " Thank's, but u say about Bali? Bali island? ".

Gue: " Yups, we will bring a traditional dance for farewell party. It's Manuk Rawe dance from Bali, what's wrong? " gue makin bingung dengan sikapnya yang rada "kagok" itu.

Natasha: " Nope, Bali. . . .hmss..don't tell anyone, okay". dengan sambil mencoba meredakan sikapnya yang sedikit gugup.

Gue: " Hold my word ".

Sambil mulai menerawang dan menatap kosong gelas orange juice-nya Nat mulai sedikit berbicara lirih.

Natasha: " I've been to Bali for vacation before. And my ex was cheating on me on there and..... " matanya sedikit berkaca-kaca.

Ohhh..gue ngerti arah pembicaraan ini, dia pernah berkunjung ke Bali dan dikecewakan karena mantannya malah selingkuh dengan produk lokal di tanah Bali.

Gue: " Enough, I'm Sorry " .... sambil mengelus punggung tangannya. " Look at me, it's past and we must learn about that, life must go on" tatap gue langsung ke matanya.

But

Sebentar . . . . . .kayanya ada yang salah deh dengan percakapan ini. Gue ulas pointnya:

- Namanya Natasha.
- Dari Brasil.
- Toge.
- Ga tau letak indonesia.
- Ga pake Bra.
- Pernah diselingkuhin di Bali.

NAH !!!!

Gue dapet 2 kesimpulan dari percakapan singkat gue ini.

- Kesimpulan pertama:
Toge Amazon ini kayanya mau ngerjain gue. gue sadar sekarang. Dia ngegoda gue karena toge dan dia ga pake bra sekarang!

- Kesimpulan kedua:
Dia tadi bilang kalo gatau dimana letak Indonesia, tapi pernah diselingkuhin pacarnya di Bali.

Oke, kita nggep ga pernah baca kemungkinan kesimpulan pertama itu, anggep aja itu cuma sekelebatan pikiran nakal gue emoticon-Stick Out Tongue


Gue: " Nat, can I ask something? "

Natasha: " with pleasure ".

Gue: " U don't know where Indonesia, my country? "

Natasha: "Yes ".

Gue: " your ex has cheated in Bali? ".

Natasha: "Yes ". Kali ini dengan dahi yang mengernyit tanda ia mulai bingung denga pertanyaan gue. Gue pun lanjut bertanya

Gue: " Are u know Bali in Indonesia? ".

Natasha: " NO, Bali is island, not country ".

#jlebb

Bener-bener ini toge satu. Dia pernah ke Bali, dan dia ga tau Bali itu ada di Indonesia. Terus sekarang dia bilang Bali itu "sebuah pulau" bukan negara.

Jujur gue naik pitam. Dan karena dia cewek, gue ambil langkah balik kanan bubar jalan, dibanding gue mencak-mencak.

================================================================

H-1 sebelum farewell party.


Siang itu kami, seluruh peserta berkumpul di rest house-nya Mr. Yazaki, sang owner Yazaki corp. sekaligus yang membiayai kami, delegasi dari 64 negara untuk berkumpul dan berada di acara Summer Camp Japan ini.

Dan ternyata rest house-nya Mr. Yazaki punya halaman belakang 4x lapangan sepak bola sehingga bisa namung kami semua di dalam halamannya.

Di sini pra-farewell party dilaksanakan. Masing-masing negara diperkenankan membawakan sebuat pidato ucapan terima kasih untuk Mr. Yazaki yang telah menyelenggarakan acara ini dengan sukses. Dan disini kamu bertemu dengan bapak Jusuf Anwar, duta Indonesia yang bertugas di kedutaanIndonesia di Jepang.

Pesta barbeque tersaji untuk kami disini. Kami pun saling bertukar tanda tangan dengan semua rekan negara lain di baju Summer Camp kami. Suasana riuh ketika proses ini berlangsung. Apalagi ketika Adimas, si ndut partner gue ini memulai "petualangan tanda tangan"nya. Dia emang sengaja nyari cewek cantik buat tukeran tanda tangan dengan tujuan tengah dada si cewek. Ckckckckckck, ada aja ide konyol si ndut satu ini. Dan entah kenapa para wanita yang "ditanda-tangani" olehnya ga ada yang marah satupun. Parah! untung gue juga ikutan.

----

Ngan berdiri di podium untuk membacakan pidato ucapan terima kasihnya untuk acara ini. Dan di saat yang bersamaan gue lagi celingak celinguk ada di tenda rombongan Mexican. Tujuan gue jelas. Dewi Drupadi gue yang berspisah beberapa lama karena jalur negara kami berpisah.

Terlihat senyumnya di kursi itu.

"HAP". Gue tutup kedua matanya dari belakang sembari menahan suara agar ga ketahuan.
Awalnya dia agak kaget dengan teriak kecil " Who is this?!". Sambil berbisik di telinga kirinya gue cuma goda dia "guess who, hehehehe". Lalu ia mulai relax dan malah menyandarkan kepalanya ke dada gue yang saat itu lagi menutup matanya.

Dan seketika itu pula gue ngerasa ada yang ga beres. Ya, tangan gue mulai basah, ini aneh, padahal posisi tangan gue lagi ga ada di antara pahanya (loh?) , tangan gue ada di matanya.

Bahu itu mulai sedikit teguncang, nafasnya mulai terisak. Gue mulai panik, ini kenapa dengan Dewi Drupadi gue? " What's wrong Vanessa?" bisik gue pelan sambil mengendurkan tangan gue yang sedari tadi menutup matanya. Dan reaksi yang ia peragakan adalah mengenggam tangan gue dan menaruhnya di pinggangnya. " You remember this my Indonesian boy? our last night?". Gumamnya berat tapi jelas terdengar kuping gue. Tiba-tiba dengan posisi gue memeluknya dari belakang ini. Saat kita berdua disekap sunyi ditengah keramaian yang ada ini.

Dengan adanya enderan kepalanya yang menghangatkan dada gue seolah-olah memutar flashback. Flashback itu seperti recorder yang terulang di kepala kita berdua.

Saat pertama kami bertemu, malam itu di balkon hotel dengan hot chocolate, gigitan nakalnya di bis, di pinggir kuil dan canda kami berdua saat menghabiskan waktu bersama.

Seketika dada gue terasa sesak. " I certainly would miss ... " suaranya tertahan telunjuk tangan gue yang kini berada di ujung bibirnya "sstt .."
Gue cuma bisa memeluknya dari belakang dan terdiam bersender di bahunya. Isakan gue terbenam di dalam belaian tangannya yang berada di rambut gue. Air mata ini ga mengalir, tapi gue tetep terisak akan kenyataan hari ini adalah hari terakhir kami bersama. Entah kapan kami akan bertemu kembali. or never maybe.


================================================================

0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.