Quote:
Merdeka.com - Sepuluh tahun lalu, Google telah mengganti sistem periklanannya dengan sistem pay for click atau sang pengiklan akan mendapatkan keuntungan apabila iklannya di Google di click oleh seseorang. Hal tersebut menjadikan Google dan pengiklan mendapatkan keuntungan berlipat-lipat.
Seperti yang diberitakan oleh Forbes.com, dengan menggabungkan produknya yang bernama Google Analytics, Google Adwords, semua hal dapat dilakukan dengan mudah dan menguntungkan. Semua iklan di Google sangat rapi dan dapat dijelaskan secara mudah, bagaimana cara kerja ataupun seputar iklan itu sendiri.
Namun, apakah ada yang mengetahui bagaimana dan apa yang terkandung dalam iklan di Facebook? Apakah ada yang menyadari bahwa tombol like, menuliskan komentar, atau sharing sesuatu di laman Facebook adalah sesuatu yang dapat 'menggemukkan' situs jejaring nomor satu di dunia ini?
Sebuah artikel yang ditulis oleh CEO Buddy Media Michael Lazerow dalam Fastcompany.com mengatakan bahwa iklan adalah sesuatu yang tidak selalu gampang untuk diukur. "Facebook juga tidak dapat memonopoli hal tersebut (iklan)," jelasnya.
Perusahaan yang dipimpin oleh Lazerow bertujuan untuk membantu para pengiklan agar dapat sukses mengiklankan sesuatu di Facebook atau di situs jejaring sosial lainnya. Selain membantu pengiklan, perusahaannya tersebut juga telah merancang satu cara untuk mengukur social KPI atau Key Performance Indicators.
Menurut Lazerow, setiap pengguna Facebook yang sharing sesuatu, maka Facebook akan mendapatkan keuntungan sebesar USD 2.10. Walaupun tidak ada penghitungan yang spesifik, namun sharing sebuah iklan di Facebook dapat mendatangkan keuntungan bagi Facebook.
Memang terasa 'beraroma' gambling, namun dengan sharing suatu info produk di Facebook, ada kemungkinan dari diberikannya like dan dikomentari, kemungkinan lainnya adalah iklan tersebut dapat juga berujung dibelinya produk sang pengiklan oleh sang pemberi like.
Jadi, bisa dibilang, Facebook dan para pengiklan, sama-sama mendapatkan keuntungan. Facebook mendapatkan hak royalti dan sang pengiklan mendapatkan jasa publikasi.
Quote:
Mungkin kalian sering atau tidak sengaja me-like sebuah halaman atau link yang menarik atau sekedar "Klik like jika kalian membenci rokok" namun kalian tidak akan menemukan hal yang menarik, dan hal ini digunakan hanya untuk mengumpulkan “like” dan akan dijual. Like kalian membuat pembuat halaman tersebut dan Facebook sendiri semakin kaya. Begitu telah mengumpulkan banyak “like”, halaman itu kemudian dijual untuk mendapatkan uang kepada para pelaku bisnis agar terlihat populer. Begitu halaman yang telah mengumpulkan ribuan “like” dan komentar, maka halaman itu akan memiliki posisi tertinggi dalam News Feed para pengguna Facebook dan membuat “Like” bagaikan mata uang bagi situs tersebut. Halaman dengan 100.000 “like” dapat dijual seharga $200 (sekitar Rp2 juta). Semakin banyak “like” dan “share” dan komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek dan panjang. Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan 700 ribu “like” (dengan cara menipu), maka halaman itu akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu cepat. Informasi halaman pun diubah menjadi mengenai bisnis atau apapun oleh pihak pembeli halaman tersebut.
Baca selengkapnya
http://www.infospesial.net/21113/bis...like-facebook//infospesialcom @infospesial