Kedua kubu sama sekali tak bergerak sedikit

Mereka saling mengawasi satu sama lain sambil menunggu keputusan pemimpin mereka

Zaxion memandang kerumunan Cora yang berjumlah sekitar 40 orang saja, setengah dari jumlah pasukan yang ia bawa namun bukan berarti dia bisa meremehkan mereka. Karena Cora mempunyai senjata yang sangat berbahaya dan mampu menggandakan jumlah pasukan mereka dalam waktu yang sangat singkat

Senjata rahasia Cora yang paling di takuti oleh Accretia

Animus

Makhluk yang tak jelas asal usulnya, teori mengatakan mereka adalah kekuatan force yang di ubah menjadi senjata, namun Accretia sama sekali tidak punya cara untuk membuktikannya karena ketika animus mati mereka lenyap tanpa jejak, namun pemilik animus itu dapa dengan segera memanggilnya kembali dalam keadaan utuh seolah tidak terjadi apapun padanya

Selama ratusan tahun makhluk gaib itu terus meneror Accretia dan menjadi mimpi buruk terbesar mereka

Karena itu Zaxion tidak mau mengambil tindakan gegabah

Dari apa yang ia lihat sekitar 15 orang dari pasukan Cora itu adalah Spiritualist, jika dia mengambil asumsi semuanya adalah Grazier maka jumlah lawan mereka akan segera bertambah sebanyak 15 ekor lagi

Dan jika semuanya memanggil Isis maka formasi mereka akan dengan mudah di hancurkan mereka karena Isis memiliki kecepatan yang mengerikan dan kemampuan menghancurkan yang sangat luar biasa, satu tebasan pedang isis dapat dengan mudah menghancurkan Armor

Accretia

Untuk itu yang harus ia lakukan sekarang adalah

“REGU 3 dan 4 kepung dari bagian timur dan regu 5 6 kepung mereka dari barat “

Memanfaatkan jumlah Accretia yang jauh lebih banyak dari Cora untuk mengepung mereka dan menyerang secara bersamaan, serangan dari tiga arah ini tentunya akan membuat Cora kewalahan dalam bertahan.
“kenapa makhluk- makhluk besi itu berpencar seperti itu ? “ beberapa prajurit Cora keheranan melihat tingkah para Accretia namun para Ranger dan Spiritualist mengabaikan hal itu dan memulai serangan mereka


ISIS!!!”

“ HECATE!!!!”

Para Grazier yang berjumlah 9 orang segera memanggil animus mereka masing-masing dan memerintahkan abdi mereka untuk menyerang

“BENTUK FORMASI LINGKARAN!!!, PENGGUNA TAMENG BERADA DI BARISAN TERDEPAN! !!! KAU, KAU,KAU JUGA, DAN KAU, SERTA KAU. GANTI ANIMUS KALIAN DENGAN PAIMON “

“eh ? “

Beberapa orang tampak kebingungan dengan perintah Julius

Namun tanpa banyak tanya mereka yang di perintah segera melaksanakan perintah dari Julius

14 orang Templar dengan tameng yang berdiri dengan tegap menutupi tubuh mereka mengelilingi sisa pasukan Cora, bersama dengan 5 Paimon dengan gagahnya berada dalam posisi tempur

Julius dapat dengan segera membaca apa yang di rencanakan oleh Zaxion, dan dia segera mengambil langkah antisipasinya

Sebentar lagi para Accretia pasti akan segera menggempur mereka, pertama para Striker dengan Launcher mereka akan menggempur mereka, karena itu dia menyuruh 5 orang Grazier untuk memanggil Paimon untuk mengatasi serangan para Launcher

Walau mereka kalah jumlah, tapi dengan formasi yang di terapkan saat ini mereka akan mampu memberikan perlawanan yang sengit, sementara para templar melindungi bagian dalam formasi, makan para Spirtualist dan Ranger akan leluasa menyerang para Accretia yang mendekat, dan untuk mengatasi para Striker mereka tinggal menyuruh 4 orang Grazier lainnya mengirim Isis untuk membantai mereka, dia yakin para Striker itu akan menggunakan Siege Mode yang membuat mereka tidak akan bisa bergerak saat menyerang. Begitu posisi mereka di ketahui maka dia akan memerintahkan ke 4 Grazier itu untuk mengirimkan Isis mereka untuk membantai Striker tersebut, 4 Isis menyerang 1 target secara bersamaan sudah pasti targetnya tidak akan sempat lari atau memberi perlawanan.
Ya ini rencana yang paling bagus untuk saat ini dalam menghadapi serangan Accretia

Kami tidak perlu menghabisi mereka semua, cukup berikan perlawanan dengan brutal untuk menunjukan bahwa Cora tak akan dapat di taklukan dengan muda

Jika kalian ingin menghancurkan kami, akan kami pastikan kalian juga menderita kerugian yang besar sehingga kemenangan kalian tak akan bisa menyanyikan lagu kemenangan karena kehancuran yang juga kalian derita

“ kau tidak apa-apa nak ? “

Julis menghampiri Sheizan yang berbaring dengan lemah di atas permukaan salju Ether, sementara Niel menggunakan Inanna mengobatinya dengan penuh perhatian

“aku hanya terlalu letih pak “

Walau berusaha terlihat tegar Sheizan tak bisa menyembunyikan betapa lemahnya kondisi tubuhnya saat ini

“ apa yang kau lakukan ? kami bisa melihat cahaya dan ledakan besar dari kejauhan, aku tak pernah melihat serangan yang seperti itu, terutama dari seorang Ranger, Adventure sepertimu “

“ aku hanya menggunakan seluruh energi Forceku untuk satu serangan itu, aku sendiri tak menyangka hasilnya akan seperti itu “

“dasar bodoh” jawab Julius

Ekpresi wajahnya tampak tak percaya dengan apa yang ia dengar

“kenapa kau berbuat sembrono seperti itu bodoh!!!” bentak Niel dengan marah dan khawatir

“ kau tahu kan nak, jika kau kehabisan energy force itu sama saja dengan mati, itu hal yang sangat mendasar kan kenapa kau sebodoh ini ? “

“maaf, aku hanya mencoba untuk mengalahkan pemimpin mereka dengan 1 serangan tersebut, tapi aku gagal ughh- “ Sheizan mengerang kesakitan

Ketika seseorang kehabisan energy force maka tubuh seseorang akan melemah secara dratis, membuat mereka tak bias bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama, fungsi biologis tubuh juga akan menurun secara drastic sehingga membuat seseorang sangat rentan terhadap musuh, karena itu sudah menjadi pengetahuan yang sangat mendasar agar seseorang tidak menghabiskan energi force yang ada di dalam tubuhnya

“ dengar nak, pertempuran tak bisa di menangkan oleh 1 orang saja, jangan pernah bertindak bodoh seperti ini itu lagi, kau beruntung bersama teman wanitamu di tempat ini jika tidak kau pasti sudah mati sekarang, dan juga tindakanmu ini akan sangat membahayakan teman setim mu “

Sheizan menundukan kepalanya tanpa bisa member jawaban apapun, dia menyadari kesalahannya, keinginannya untuk membuktikan bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu tidak hanya nyaris membuatnya terbunuh tetapi juga Jessica

“ tidak perlu merasa bersalah seperti itu terus, kau bisa menumbus kesalahanmu hari ini di kemudian hari kan “

Perkataan Julius sedikitnya meringankan hatinya yang mulai terasa terbebanni, walau masih merasa sedikit bersalah tapi dia merasa sedikit lega setelah Jessica berkata

“ tidak, itu sama sekali tidak bodoh jangan murung seperti itu, toh yang penting kau berhasil melukai Zaxion yang konon tak pernah terluka kan,
kau mungkin orang pertama yang merusak armor sok kerennya itu “