- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 19-09-2016 03:37
yusrillllll dan 23 lainnya memberi reputasi
22
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#356
The Charlatan 1
Kata-kata Una barusan sukses membuat jantung gue berdegub kencang. Gue kehilangan kontrol dan gue gak bisa menjaga diri gue untuk tidak terkejut. Tapi yang jelas, gue marah sama Una karena dia gak bisa menjaga rahasia.
"
"
"
" Una memeletkan lidahnya
"Ciyeeeeh marah" Kata Una
"Gak lucu ah neng, kamu ngomong apa ke Widya??" Gue penasaran
"Ngak kok, rahasia jeki, aman ditangan Una" Kata Una sambil mengepalkan tangannya
"
"
"Widya nanya, kenapa kamu diemin dia.."
Una memberi jeda yang lama untuk melanjutkan kata-katanya.
"terus aku bilang kamu itu.."
Gue jengkel kalau dia terus mempermainkan gue seperti ini. Kenapa Una tidak mengatakan semuanya dalam satu tarikan nafas. Kenapa harus dipisah dengan jeda yang, menurut gue, lumayan lama.
".. gak enak sama Wawan. Karena kamu tau kalau wawan lagi pedekate."
Anak ini pinter banget! Banget malah! Terima kasih UNA
"Udah-udah gak usah grogi gitu, rahasia kamu aman kok hihi" Kata Una sambil menepuk punggung gue
"Bagus lah kalo gitu.." Jawab gue datar
"
"
Sebenarnya, sempat terlintas dalam pikiran gue. Apakah Widya juga punya rasa yang sama ke gue? Tapi buru-buru gue hapus pikiran itu. Jelas-jelas gue gak pernah melakukan pendekatan. Bagaimana dia punya rasa kepada gue?
Tapi kemudian gue merasa sedikit aneh kalau Widya bisa sampai memperhatikan gue yang emang grogi hingga gak mau ngobrol dengan dia. Untuk apa dia melakukan itu? Jika seseorang tidak mempunyai perasaan terhadap lawan jenisnya, orang tersebut tidak akan memperhatikan setiap detail perlakukan yang diterimanya.
Ahhhh.. Akhirnya gue sampai pada suatu kesimpulan. Mungkin emang sikap dan gesture gue didepan Widya terlalu mencolok. Hingga orang lain bisa menangkap perilaku aneh gue, contohnya saja Una.
Sebentar... Tapi kenapa tidak dengan Wawan
Gue bingung. Sangat bingung. Gue kemudian beranjak berdiri. Gue mau nyari spot untuk merokok. Lagipula, gue harus beli korek lagi.
"Ehhh, mau kemana?" Tanya Una
Kalau gue bilang merokok, entar gue bakal diomelin.
"Cari makan, laper" Kata gue ngeles
"Ikuuuut" Kata Una
"
kamu sini aja" Kata gue
"gak mauu, ikuuuuut" Rengek Una
"yauda buru.."
Gue pun terpaksa berjalan bersama Una mencari warung yang menjual mie rebus. Lagian ngapain sih ni anak ngikutin melulu
"Ngapain sih ngikut mulu..." Kata gue sedikit sebel
"Pokoknya aku ikut kamu terus jek." Kata Una
"Ngapain
" Gue bingung
"Kalo gak gini, nanti itu mas-mas angkatan atas ngerumunin aku,
males banget kalo deket-deket mereka" Kata Una
Hahahahahaha.. Rasanya saat itu gue pengen ketawa. Gue pengen ketawa sekeras-kerasnya. Gue gak nyangka aja. Okelah Una emang cakep. Bidadari jurusan angkatan gue. Tapi kalo ngobrol sama dia, jengkelin banget anaknya! Gue yakin, cowok-cowok yang coba buat deketin dia bisa naik darah karena sikap dia
Iseng-iseng gue pengen ngerjain Una
"Yauda sini sayang, deketan sama abang
" Kata gue mengedipkan mata
"Ihhh, apaan sih kamu
" Balas Una
"Uda cepetan.. deketan juga sini sebelah aku" Goda gue
Tangan kiri gue melingkar dipinggang wanita yang disebelah gue. Gue bisa merasakan bagaimana indahnya lekukan tubuh seorang Una, dan gue menyentuhnya langsung!
"
""
" Una memeletkan lidahnya"Ciyeeeeh marah" Kata Una
"Gak lucu ah neng, kamu ngomong apa ke Widya??" Gue penasaran
"Ngak kok, rahasia jeki, aman ditangan Una" Kata Una sambil mengepalkan tangannya
"
""Widya nanya, kenapa kamu diemin dia.."
Una memberi jeda yang lama untuk melanjutkan kata-katanya.
"terus aku bilang kamu itu.."
Gue jengkel kalau dia terus mempermainkan gue seperti ini. Kenapa Una tidak mengatakan semuanya dalam satu tarikan nafas. Kenapa harus dipisah dengan jeda yang, menurut gue, lumayan lama.
".. gak enak sama Wawan. Karena kamu tau kalau wawan lagi pedekate."
Anak ini pinter banget! Banget malah! Terima kasih UNA

"Udah-udah gak usah grogi gitu, rahasia kamu aman kok hihi" Kata Una sambil menepuk punggung gue
"Bagus lah kalo gitu.." Jawab gue datar
"
"Sebenarnya, sempat terlintas dalam pikiran gue. Apakah Widya juga punya rasa yang sama ke gue? Tapi buru-buru gue hapus pikiran itu. Jelas-jelas gue gak pernah melakukan pendekatan. Bagaimana dia punya rasa kepada gue?
Tapi kemudian gue merasa sedikit aneh kalau Widya bisa sampai memperhatikan gue yang emang grogi hingga gak mau ngobrol dengan dia. Untuk apa dia melakukan itu? Jika seseorang tidak mempunyai perasaan terhadap lawan jenisnya, orang tersebut tidak akan memperhatikan setiap detail perlakukan yang diterimanya.
Ahhhh.. Akhirnya gue sampai pada suatu kesimpulan. Mungkin emang sikap dan gesture gue didepan Widya terlalu mencolok. Hingga orang lain bisa menangkap perilaku aneh gue, contohnya saja Una.
Sebentar... Tapi kenapa tidak dengan Wawan

Gue bingung. Sangat bingung. Gue kemudian beranjak berdiri. Gue mau nyari spot untuk merokok. Lagipula, gue harus beli korek lagi.
"Ehhh, mau kemana?" Tanya Una
Kalau gue bilang merokok, entar gue bakal diomelin.
"Cari makan, laper" Kata gue ngeles
"Ikuuuut" Kata Una
"
kamu sini aja" Kata gue"gak mauu, ikuuuuut" Rengek Una
"yauda buru.."
Gue pun terpaksa berjalan bersama Una mencari warung yang menjual mie rebus. Lagian ngapain sih ni anak ngikutin melulu
"Ngapain sih ngikut mulu..." Kata gue sedikit sebel
"Pokoknya aku ikut kamu terus jek." Kata Una
"Ngapain
" Gue bingung"Kalo gak gini, nanti itu mas-mas angkatan atas ngerumunin aku,
males banget kalo deket-deket mereka" Kata Una
Hahahahahaha.. Rasanya saat itu gue pengen ketawa. Gue pengen ketawa sekeras-kerasnya. Gue gak nyangka aja. Okelah Una emang cakep. Bidadari jurusan angkatan gue. Tapi kalo ngobrol sama dia, jengkelin banget anaknya! Gue yakin, cowok-cowok yang coba buat deketin dia bisa naik darah karena sikap dia

Iseng-iseng gue pengen ngerjain Una
"Yauda sini sayang, deketan sama abang
" Kata gue mengedipkan mata"Ihhh, apaan sih kamu
" Balas Una"Uda cepetan.. deketan juga sini sebelah aku" Goda gue
Tangan kiri gue melingkar dipinggang wanita yang disebelah gue. Gue bisa merasakan bagaimana indahnya lekukan tubuh seorang Una, dan gue menyentuhnya langsung!

Diubah oleh pujangga1000 15-01-2015 02:53
jenggalasunyi dan 10 lainnya memberi reputasi
11
