- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#1075
For The Bee And Its Hive!
*tik tok tik tok tik tok*
Suara jam dinding yang berdentum mengisi kesunyian di kamar ini. Suara gemuruh karyawan karyawan yang sedang ngumpul menggema sampai ke dalam kamar gw. Hah, oh ya besok hari jumat, makanya karyawan pada santai , karena biasanya mereka akan langsung mengunci kamar dan tidur untuk istirahat.
“ughh” desah gw menahan perih otot paha gw yang menegang ini, bukan bukan otot paha gw aja, tapi seluruh badan gw terasa perih, mungkin efek ‘kaget otot’ di badan gw ini baru muncul. Gw pun dengan susah payah beranjak dari posisi duduk tahiyat akhir gw ke kasur untuk rebahan, keringat dingin pun mulai mengucur di dahi gw.
*Bum Bum Bum Bum*
Tiba tiba suara pintu kamar gw digedor oleh seseorang diluar. Gw abaikan suara geduran yang pertama itu, karena memang badan gw sudah sakit sesakit sakitnya ga bisa gerak, namun geduran demi geduran berdatangan membuat gw mau ga mau beranjak dari posisi tidur gw dan berjalan malas membukakan pintu kamar gw itu.
*krieeek*
Gw buka pintu kamar gw perlahan dan terlihatlah sosok yang menggedur gedur kamar gw magrib magrib gini.
Tiba tiba tangan gw digenggam oleh Tali mengikuti dia menuruni tangga tanpa menyempatkan gw untuk membalas ajakan nya itu. Buset nih orang ga tau gw lagi kejang otot apa?. Tali pun membunyikan signal ke mobil nya dan menyuruh gw masuk di kursi depan sebelah kemudi. Tanpa basa basi Tali langsung menyalakan mesin dan tancap gas, mengemudikan mobil ini di gelapnya jalan Tarempa.
Sekitar 30 menitan kami mengemudi ditemani oleh kegelapan malam, akhirnya kami sampai di sebuah kompleks kecil, lebih tepatnya seperti asrama karyawan perusahaan lain yang ada disini, bedanya, di kompleks ini terdapat sebuah cafe kecil tempat berbagai macam pegawai pulau utama bersantai. Gw dan Tali pun masuk ke dalam cafe tersebut terlihat beberapa orang asing dan banyak anak muda bukan karyawan yang berkumpul disini. Tali pun terus menarik gw melewati gerombolan anak muda yang matanya tertuju kepada Tali itu, lalu memasuki sebuah ruangan lebih dalam setelah melewati sebuah penjaga. Beda dengan ruangan di depan tadi, ruangan ini lebih bersih dan kelihatan eksklusif, hanya ada beberapa orang asing yang duduk di ruangan ini sambil menikmati dentuman musik jazz yang dimainkan oleh sebuah group di panggung kecil di depan itu. Gw dan Tali pun duduk di sebuah meja di pojok ruangan ini, lalu seorang pelayan mendatangi kami untuk mencatat pesanan.
Gw dan Tali pun akhirnya hanyut dalam dentuman trumpet dari panggung itu, tak terasa waktu terlewat akhirnya pesanan kami datang juga. Pancak dan Waffle, makanan yang ga terlalu berbeda. Lemon Tea dan sebotol Yellow Tail berlabel merah melengkapi malam kami pada malam itu. Tidak lupa juga buat gw, rasa sakit yang gw rasakan di badan gw ini, namun semua itu hilang ketika gw tau bahwa Tali lah yan membayar ini semua
.
Gw pun meminum lemon tea gw dan Tali meneguk wine nya, gak bukan seteguk tapi teguk demi teguk sampai satu botol itu habis. Gak cukup satu botol dia pun memesan 2 gelas vodka lagi untuk dia minum lagi. ya, Tali pun mabuk, bau tak sedap dan menyengat mulai menghinggapi hidung gw dan gerak gerik Tli yang terlihat mulai tidak karuan, alias mabuk. Gw pun dengan susah payah membujuk Tali untuk pulang dan membopongnya di pundak gw. Ruangan itu sudah terlihat sepi, waw, sudah berapa jama gw dan Tali duduk disini? Gw pun bernajak keluar dari ruangan khusus itu dan melewati ruangan depan tadi, tersisa anak muda alay yang sok mabuk mengikuti kita dari ruangan depan sampai luar pintu parkir. Mereka mengikuti gw dari belakang dan mulai menyentuh nyentuh Tali yang entah sadar atau tidak, malam dan rasa kantuk klop membuat emosi menguasai kepala gw, dan ya,illusi illusi yang gw lihat menjadi tambah banyak, membuat gw melakukan apa yang seharusnya gw tahan.
Gw pun memanfaatkan gelapnya malam dan jauhnya tempat ini untuk tempat meredamkan emosi gw yang terpancing tadi. Sekitar 5 orang mabuk gw hadapi, gw akuin ngadepin orang mabuk adalah hal yang paling mudah, yah seenggaknya itu dapat memuaskan nafsu illusi lo itu. 20 menit gw berurusan dengan anak sampah itu gw pun langsung tancap ke asrama gw, pulang. Sesampainya diasrama gw membopong Tali kekasur di kamar gw lagi, dan seperti biasa gw pun berencana tidur di luar seperti waktu itu karena gak enak sama Tali nanti, sampai.
*Brug*
Gw tiba tiba jatuh tengkurap di lantai kamar gw. Membeku, tidak bisa bergerak. Gw hanya bisa merasakan sakit di otot dan sendi sendi gw bila gw coba menggerakan sesuatu. Haaaah... mungkin berenang dan sedikit tinjuan pada malam hari itu terlalu berat buat otot dan badan gw ini. Gw pun hanya bisa meratapi nasib sambil dalam keadaan tengkurap dan tidak bisa bergerak ini.
Suara jam dinding yang berdentum mengisi kesunyian di kamar ini. Suara gemuruh karyawan karyawan yang sedang ngumpul menggema sampai ke dalam kamar gw. Hah, oh ya besok hari jumat, makanya karyawan pada santai , karena biasanya mereka akan langsung mengunci kamar dan tidur untuk istirahat.
“ughh” desah gw menahan perih otot paha gw yang menegang ini, bukan bukan otot paha gw aja, tapi seluruh badan gw terasa perih, mungkin efek ‘kaget otot’ di badan gw ini baru muncul. Gw pun dengan susah payah beranjak dari posisi duduk tahiyat akhir gw ke kasur untuk rebahan, keringat dingin pun mulai mengucur di dahi gw.
*Bum Bum Bum Bum*
Tiba tiba suara pintu kamar gw digedor oleh seseorang diluar. Gw abaikan suara geduran yang pertama itu, karena memang badan gw sudah sakit sesakit sakitnya ga bisa gerak, namun geduran demi geduran berdatangan membuat gw mau ga mau beranjak dari posisi tidur gw dan berjalan malas membukakan pintu kamar gw itu.
*krieeek*
Gw buka pintu kamar gw perlahan dan terlihatlah sosok yang menggedur gedur kamar gw magrib magrib gini.
Quote:
Tiba tiba tangan gw digenggam oleh Tali mengikuti dia menuruni tangga tanpa menyempatkan gw untuk membalas ajakan nya itu. Buset nih orang ga tau gw lagi kejang otot apa?. Tali pun membunyikan signal ke mobil nya dan menyuruh gw masuk di kursi depan sebelah kemudi. Tanpa basa basi Tali langsung menyalakan mesin dan tancap gas, mengemudikan mobil ini di gelapnya jalan Tarempa.
Quote:
Sekitar 30 menitan kami mengemudi ditemani oleh kegelapan malam, akhirnya kami sampai di sebuah kompleks kecil, lebih tepatnya seperti asrama karyawan perusahaan lain yang ada disini, bedanya, di kompleks ini terdapat sebuah cafe kecil tempat berbagai macam pegawai pulau utama bersantai. Gw dan Tali pun masuk ke dalam cafe tersebut terlihat beberapa orang asing dan banyak anak muda bukan karyawan yang berkumpul disini. Tali pun terus menarik gw melewati gerombolan anak muda yang matanya tertuju kepada Tali itu, lalu memasuki sebuah ruangan lebih dalam setelah melewati sebuah penjaga. Beda dengan ruangan di depan tadi, ruangan ini lebih bersih dan kelihatan eksklusif, hanya ada beberapa orang asing yang duduk di ruangan ini sambil menikmati dentuman musik jazz yang dimainkan oleh sebuah group di panggung kecil di depan itu. Gw dan Tali pun duduk di sebuah meja di pojok ruangan ini, lalu seorang pelayan mendatangi kami untuk mencatat pesanan.
Quote:
Gw dan Tali pun akhirnya hanyut dalam dentuman trumpet dari panggung itu, tak terasa waktu terlewat akhirnya pesanan kami datang juga. Pancak dan Waffle, makanan yang ga terlalu berbeda. Lemon Tea dan sebotol Yellow Tail berlabel merah melengkapi malam kami pada malam itu. Tidak lupa juga buat gw, rasa sakit yang gw rasakan di badan gw ini, namun semua itu hilang ketika gw tau bahwa Tali lah yan membayar ini semua
.Quote:
Gw pun meminum lemon tea gw dan Tali meneguk wine nya, gak bukan seteguk tapi teguk demi teguk sampai satu botol itu habis. Gak cukup satu botol dia pun memesan 2 gelas vodka lagi untuk dia minum lagi. ya, Tali pun mabuk, bau tak sedap dan menyengat mulai menghinggapi hidung gw dan gerak gerik Tli yang terlihat mulai tidak karuan, alias mabuk. Gw pun dengan susah payah membujuk Tali untuk pulang dan membopongnya di pundak gw. Ruangan itu sudah terlihat sepi, waw, sudah berapa jama gw dan Tali duduk disini? Gw pun bernajak keluar dari ruangan khusus itu dan melewati ruangan depan tadi, tersisa anak muda alay yang sok mabuk mengikuti kita dari ruangan depan sampai luar pintu parkir. Mereka mengikuti gw dari belakang dan mulai menyentuh nyentuh Tali yang entah sadar atau tidak, malam dan rasa kantuk klop membuat emosi menguasai kepala gw, dan ya,illusi illusi yang gw lihat menjadi tambah banyak, membuat gw melakukan apa yang seharusnya gw tahan.
Quote:
Gw pun memanfaatkan gelapnya malam dan jauhnya tempat ini untuk tempat meredamkan emosi gw yang terpancing tadi. Sekitar 5 orang mabuk gw hadapi, gw akuin ngadepin orang mabuk adalah hal yang paling mudah, yah seenggaknya itu dapat memuaskan nafsu illusi lo itu. 20 menit gw berurusan dengan anak sampah itu gw pun langsung tancap ke asrama gw, pulang. Sesampainya diasrama gw membopong Tali kekasur di kamar gw lagi, dan seperti biasa gw pun berencana tidur di luar seperti waktu itu karena gak enak sama Tali nanti, sampai.
*Brug*
Gw tiba tiba jatuh tengkurap di lantai kamar gw. Membeku, tidak bisa bergerak. Gw hanya bisa merasakan sakit di otot dan sendi sendi gw bila gw coba menggerakan sesuatu. Haaaah... mungkin berenang dan sedikit tinjuan pada malam hari itu terlalu berat buat otot dan badan gw ini. Gw pun hanya bisa meratapi nasib sambil dalam keadaan tengkurap dan tidak bisa bergerak ini.
itkgid dan 17 lainnya memberi reputasi
18

”
”