Kaskus

Story

menyingsing90Avatar border
TS
menyingsing90
Sebuah Kota Banyak Cerita
Salam kenal untuk semua teman-teman SFTH, ijinkan ane untuk berbagi cerita dan mohon kritik dan saran dari teman-teman semua karena mungkin masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan cerita ini...

Sebuah Kota Banyak Cerita


Quote:


Part 1

Nama gue Salman biasa dipanggil Emen, cowok sagitarius yang cukup periang, murah senyum dan mudah bergaul dengan siapa saja. Namun sedikit cuek dan masa bodoh dengan diri sendiri,bahkan kadang keras kepala kalau dinasehati. Seenggaknya itu menurut emak gue.emoticon-Malu (S)
Dari segi penampilan gue orangnya biasa-biasa aja, gak ada yang terlalu istimewa hanya tinggi badan gue aja yang sedikit diatas rata-rata orang indonesia, karena memang keturunan dari keluarga gue yang mempunyai perawakan tinggi.

Saat ini gue baru saja resmi menjadi mahasiswa fakultas ekonomi disalah satu kampus swasta yang cukup terkenal di kota Yogyakarta. Sementara gue sendiri berasal dari sebuah kota kecil di pulau sumatera, gue merantau ke jogja karena dari dulu cita-cita gue adalah untuk kuliah di kota pelajar ini.

Di jogja sendiri gue ngekos, sebenarnya orang tua gue sudah membelikan satu rumah kecil untuk keperluan kuliah gue di jogja, namun rumah tersebut sengaja dikosongkan karena gue lebih memilih untuk hidup ngekos, karena menurut gue jadi mahasiswa akan lebih terasa spesial kalau hidup di kos-kosan. Sementara itu rumah yang dibelikan orang tua gue hanya jadi tempat tinggal ketika weekend disaat sedang bosan di kos.
Gue belum punya banyak kenalan di jogja karena memang kegiatan kuliah dikampus belum dimulai, hanya ada beberapa anak kos gue yang sudah gue kenal. kehidupan dikos menurut gue sangat nyaman karena kos yang gue tempati cukup bagus dan nyaman hanya ada lima kamar dengan fasilitas lengkap plus kamar mandi dalam. Dan juga gue adalah satu-satunya mahasiswa baru yang tinggal disini, anak-anak kos yang lain ada yang udah kerja dan ada beberapa yang udah mulai sibuk meyelesaikan tugas akhir.

Part 2 Sarapan si Bening
Part 3 Tika Dimas dan Wulan
Part 4 Mas-mas Senior
Part 5 Si Kuncir
Part 6 Tamu cewek pertama
Part 7 Tanktop abu-abu hitam
Part 8 Pelukan pertama
Part 9 Mie rebus
Part 10 Akustik dadakan
Part 11 Salam untuk dia
Part 12 Si kuncir strike again
Part 13 Setan kos
Part 14 Si tika lagi dapet
Part 15 Jackpot
Part 16 Adek gue
Part 17 Dipalak adek sendiri
Part 18 Nasgor si icha
Part 19 Siska
Part 20 Ika
Part 21 Semester dua
Part 22 Tatto imut si Ika
Part 23 Bude Dosen
Part 24 Aku disampingmu
Part 25 Awkward Moment
Part 26 Terima kasih bijaksana
Part 27 Pujangga soak
Part 28 Ending semester 2
Part 29 Jogja Kembali
Part 30 Putri
Part 31 Nemenin si putri
Part 32 Sisi gelap putri
Part 33 Ampas kopi si kuncir
Part 34 Makrab
Part 35 Ingatan yang hampir hilang (ika)
Part 36 Cerita si wulan
Part 37 Sore di selatan jogja
Part 38 Cerita si tika
Part 39 Momen random
Part 40 Main api
Part 41 Pantai lagi
Part 42 Linger
Part 43 Pantai malam hari
Part 44 Ketika hasrat berbicara
Part 45 Malam yang panjang
Part 46 Malam yang panjang 2
Part 47 Tahun kedua
Part 48 Fake plastic love
Part 49 Fakir asmara
Part 50 Tangisan siska
Part 51 Arti dari sebuah tatto
Part 52 Our romantic moment
Part 53 Abangnya siska
Part 54 Ada jalan, jalani aja
Part 55 Surabaya
Part 56 Bingung mau ngasih judul apa
Part 57 Fade out
Part 58 Melangkah lagi
Part 59 Tersenyum lagi
Part 60 Saran absurd fakir asmara
Part 61 Alkohol lagi
Part 62 Persiapan KKN
Part 63 KKN
Part 64 KKN 2
Part 65 KKN 3
Part 66 KKN 4
Part 67 KKN 5
Part 68 KKN (Selesai)
Part 69 Rutinitas
Part 70 Cemburu?
Part 71 Fake plastic love 2
Part 72 I hate everything about you
Part 73 Berubah
Part 74 Inilah gue
Part 75 Dendeng dan rendang
Part 76 Masalah kecil
Part 77 Masalah kecil 2
Part 78 Mereka bilang saya berubah
Part 79 Mimpi indah
Part 80 Fake plastic love 3
Part 81 Belum ada judul
Part 82 Kita
Part 83 Dieng
Part 84 Sunrise sikunir
Part 85 Kuncir nawang wulan
Part 86 Balik ke jogja
Part 87 Catatan si kuncir
Part 88 Bukit bintang dan putri
Part 89 Bulan dan lelaki malam
Part 90 Bulan dan lelaki malam 2
Part 91 First kiss
Part 92 Dari jogja hingga pohon pete
Part 93 Home sweet home
Part 94 Jogja dan siska
Part 95 Rara oh rara
Part 96 Kita 2
Part 97 Hujan, pelukan dan tangisan
Part 98 Sore diselatan jogja 2
Part 99 Sore diselatan jogja 3
Part 100 Saran absurd fakir asmara 2
Part 101 Belum ada judul 2
Part 102 Siska dan nawang wulan
Part 103 Wisuda galuh
Part 104 Rembulan menjelang pagi
Part 105 Hari bersamanya
Part 106 Hari besamanya 2
Part 107 Balada cinta dimas
Part 108 Mahasiswa ngulang
Part 109 Fantastic four
Part 110 Diary tak bertuan
Part 111 Memiliki kehilangan
Part 112 Curhatan lelaki malam
Part 113 Dia
Part 114 Wisuda tiwul dan dimas
Part 115 Run
Part 116 Run 2
Part 117 Akhir untuk awal yang baru?
Part 118 Jogjamu
Part 119 Jalan-jalan men
Part 120 Cerita dikota batik
Part 121 Cerita dikota batik 2
Part 122 Bulan purnama
Part 123 Awan hitam
Part 124 Berjalan sendiri
Part 125 Blunder mas koko
Part 126 Rara dan mbak mantan
Part 127 Spontanitas polos
Part 128 Entah
Part 129 Fade out (again)
Part 130 Pasutri nyasar
Part 131 Balada cinta dimas 2
Part 132 Balada cinta dimas 3
Part 133 Balada cinta dimas 4
Part 134 Kos baru
Part 135 Rara oh rara 2
Part 136 Old time shake
Part 137 Stockholm syndrome
Part 138 Vemillion part 2
Part 139 Hilang untuk kembali

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 43 suara
Tokoh favorit agan-aganwati sekalian sejauh ini siapa? *pengen tau*
Tika
37%
Wulan
21%
Siska
12%
Putri
19%
Dimas
0%
Kinan
2%
Salman
9%
Diubah oleh menyingsing90 26-04-2015 23:24
unclevelloAvatar border
junti27Avatar border
jenggalasunyiAvatar border
jenggalasunyi dan 24 lainnya memberi reputasi
23
1.2M
2.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
menyingsing90Avatar border
TS
menyingsing90
#1143
Part 90 Bulan dan lelaki malam 2
Kemudian gue belokkan motor buat masuk ke jalan parangtritis. Karena hari masih belum terlalu malam dan ini juga bukan pas weekend jalanan menuju pantai selatan pun tidak terlalu ramai. Jadi gue bisa bawa motor sedikit kencang. Kuncir yang awalnya cuma megang jaket gue doang kali ini terasa memasukkan kedua lengannya ke kantong jaket gue. Ah, nikmatnya jalan malam-malam sambil boncengin cewek cakep. Dan sekitar dua puluh menit dijalan akhirnya kita berdua sampai di parangtritis. langsung gue parkirkan motor di spot parkir yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pantai. Kita berdua berjalan diatas pasir sambil menikmati suara ombak di malam hari. Gak banyak pemandangan yang bisa dilihat namun suasananya tetap menyenangkan, berjalan berdua di pinggir pantai, malam-malam pula. Wulan yang membuka kuncir rambutnya pun terlihat semakin cantik ketika rambut panjangnya dibelai angin laut. Dan refleks gue buka jaket jeans gue dan gue pasangkan ke bahunya. Dia cuma tersenyum ngeliat gue masangin jaket ke badannya. Dia hanya tersenyum manis. Pantai dimalam hari, kita memang tidak bisa menikmati indahnya hamparan lautan di malam hari, tapi seenggaknya suara deru ombak dan angin laut seakan menggantikan pemandangan indah tersebut.



Gue : "Ncir... asik juga ya, jalan-jalan diatas pasir pantai malam-malam gini..."
Wulan : "Iya men... lo baru pertama kali ya ke paris malam-malam gini ?"
Gue : "Iya ncir...."



Kemudian kita berdua berhenti dan berdiri diam sambil menikmati angin laut, gue lihat wulan membentangkan kedua tangannya dan memjamkan mata sambil menarik nafas dalam dan tersenyum. Dan gue pun ngikutin dia, memejamkan mata, menarik nafas panjang dan tersenyum tampa alasan yang jelas. Wulan yang ngeliat gue ngikutin tingkahnya cuma bisa tersenyum manis.



Wulan : "Men.... menurut elo cinta itu apa sih?" emoticon-Smilie
Gue : "Cinta itu taik kucing rasa cokelat ncir..."
Wulan : "Maksudnya??"
Gue : "Ya gitu lah... kadang dengan bentuk dan aroma yang menyengat namun akan tetap terasa indah bagi sebagian orang... lagian kalau ngomongin cinta kebanyakan orang hanya mengartikan arti cinta itu hanya sekedar perasaan anatara dua insan yang sedang di landa asmara... tapi kalau kita lihat lagi, cinta lebih luas dari sekedar perasaan dari dua orang manusia.. "

Wulan : "Menurut elo ruang lingkup cinta itu luas ya men??"

Gue : "Banget ncir... cinta itu gak hanya sesama manusia, cinta sama sang pencipta, cinta dengan ciptaan tuhan, cinta dengan alam, cinta dengan keadaan atau kenangan.... cinta itu bisa dirasakan dari siapa aja ncir, apa aja, dan kapan aja... terlalu naif kalau kita menafsirkan cinta hanya dalam ruang lingkup yang sempit...."

Wulan : "Kalau dipersempit menjadi perasaan antara dua manusia... menurut lo gimana?"

Gue : "Ya kalau begitu mah... kayak yang pada umumnya ncir, gak lebih dari perasaan ingin memiliki dan saling menyanyangin antara dua manusia... Meskipun menurut opini pribadi gue, cinta itu gak bisa dimiliki, semakin keras kita berusaha untuk memilikinya makan kita akan semakin dijauhi oleh cinta itu sendiri... karena cinta itu gak hanya milik pribadi, dia milik sesama, berbagi dan saling menghargai... dengan semakin banyaknya kita berbagi dengan cinta, cinta itu sendiri yang akan memiliki kita, bukan kita yang memilikinya.... " *absurd tingkat dewa*

Wulan : "Wow... ternyata pendapat elo tentang cinta expert juga ya men..."
Gue : "Hahaha ini mah karangan gue doang ncir... lagian setiap orang itu pasti memiliki definisi masing-masing tentang cinta..."
Wulan : "Tapi gue suka dengan sudut pandang elo tentang cinta men... make sense, meskipun absurd tapi opini lo jitu dan akurat hahaha...." emoticon-Ngakak (S)
Gue : "Kita kok malah ngomongin cinta ya ncir?"
Wulan : "Mbuh...."
Gue : "Hahaha.... elo sendiri gimana ncir, pernah jatuh cinta??"
Wulan : "Ya pernah lah men... "
Gue : "Sama siapa?"
Wulan : "Mau tau aja...." emoticon-Wink



Kemudian wulan kembali berjalan didepan gue sambil sesekali melihat ke belakang. akhirnya gue susul dan kembali berjalan disamping si wulan dan langsung aja gue rangkul bahunya wulan dengan tangan kanan gue. Dia hanya diam entah menikmati atau malah risih dengan tangan gue, gue gak peduli. Gue lihat jam ditangan kiri pun udah menunjukkan jam 10 malam.



Gue : "Ncir... udah jam sepuluh, belum mau balik??"
Wulan : *menggelengkan kepala*
Gue : "Gak dimarahin sama orang rumah ntar?"
Wulan : "Enggak kok men...."



Kemudian si wulan kembali menghentikan langkahnya, kali ini menhadap ke gue, kita berdiri diam dan saling hadap-hadapan. Jujur gue agak salah tingkah gara-gara diliatin terus sama si wulan dengan tatapan mata tajam. Jadi bingung sendiri, ini anak kenapa. Seolah-olah gue jadi kaku, gerak salah, gak gerak makin salah, mau ngomong tapi kayak gak bisa keluar. Dan akhirnya suasana tegang langsung hilang ketika wulan tersenyum melihat gue yang dibikin gak berkutik sama dia. Dan sebagai penutup suasana yang bikin gue gugup si wulan mengusap lembut rambut gue dan sebuah ciuman mendarat dipipi kanan. Kemudian dia mengusap pipi yang diciumnya tadi, sementara gue masih diam, bingung dan bengong sambil merasakan usapan tangannya dipipi gue dan PLAKK....!!!.



Buset gue ditampar sama si kuncir, gak keras sih tapi lumayan bikin melek. Ini anak emang gak bisa ditebak.



Gue : "Buset ncirr... kenapa sih??" emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)
Wulan : "Abis elo bengong mulu dari tadi, makanya gue tampar hehehe... sakit ya??" emoticon-Peace
Gue : "Enggak sih... tapi kaget aja tiba-tiba ditampar..."
Wulan : "Heheehe maaf men... becanda kok..."
Gue : "Hahaha gapapa ncir... kita makan mie rebus di warung sana yuk ncir... laper gue.."
Wulan : "Oke... ayookk..."



Kita berdua pun langsung duduk di warung dan pesan dua mangkok mie rebus. Cukup lama gue sama wulan duduk diwarung, akhirnya jam udah nunjukkin pas tengah malam dan gue liat wajah si wulan juga udah keliatan capek dan ngantuk, kita berdua pun langsung brjalan ke parkiran motor dan bersiap pulang.



Gue : "Jaketnya dipake elo aja ncir..."
Wulan : "Elo gimana??"
Gue : "Halah nyantai aja... gak gue tawarin pun ini jaket pasti direbut juga sama elo hahaha..."
Wulan : "Hehehe makasih emen.." emoticon-Malu (S)



Dan gue sama wulan langsung menikmati angin malam dijalanan selatan jogja. Jalanan pun gue perhatikan cukup ramai padahal udah lewat tengah malam, dari arah utara terlihat banyak motor-motor yang menuju ke selatan. Ini yang gue suka dari jogja, jarang banget sepi. Wulan yang asik meluk punggung gue dibelakang kayaknya udah ketiduran. Agak was-was juga bonceng cewek ketiduran, ngerinya motor gak seimbang dan jatuh. Kemudian gue coba bangunkan wulan namun tetep aja gak gerak. Akhirnya gue cuma bisa memelankan laju motor dan sampai dirumah pun udah malam banget gara-gara gak bisa ngebut gara-gara wulan yang tidur pas di bonceng.


Sampai dirumah wulan langsung masuk kedalam, sementara gue langsung memasukkan motor ke dalam rumah. Gue lihat wulan langsung tiduran di kursi yang ada didepan tv.



Gue : "Ncir.. lo gak balik??"
Wulan : "Enggak deh men... gue tidur disini aja ya, ngantuk banget...."
Gue: "Nggak dicariin orang rumah lo?"
Wulan : "Enggak kok, tenang aja..."
Gue : "Ya udah kalo gitu...."



Kemudian gue masuk ke kamar untuk ambil bantal dan selimut buat si wulan. Wulan yang terlihat sudah ngantuk cuma bisa bergeser sedikit waktu gue taroh bantal dikepalanya dan selimut untuk menutupi badannya. Kemudian sejenak wajahnya tersenyum ngeliatin gue yang lagi nyelimutin dia.



Gue : "Kenapa lu ncir? senyum-senyum sendiri...."
Wulan : "Gapapa men.... makasih ya udah nemenin gue malam ini men... elo baik banget..." emoticon-Smilie
Gue : "Kan itu gunanya temen ncir... bisa bikin temennya seneng, sedih, tertawa, senyum bahkan nangis... Lagian itu kan yang emang seharusnya dilakukan seorang lelaki malam..." emoticon-Cool


Terlihat raut wajah wulan sedikit kaget ketika gue menyebutkan kata-kata "lelaki malam". Namun setelah itu dia kembali tersenyum manis. Sepertinya dia udah tau kalau gue pernah baca isi notenya. Gak ada raut wajah marah, malah kemudian dia kembali mencium lembut pipi kanan gue.



Wulan : "Lelaki malam.... makasih ya buat malam ini...."
Gue : "Hahahaha... iya wulan..."
Wulan : "Eh...tumben nih nyebut wulan... biasanya kalo gak "lan" ya "ncir" hahaha..."
Gue : "Gapapa kok lan... sebagai lelaki malam yang baik... meskipun hanya sebatas lelaki malam, dia tetep harus menemani rembulan nya bukan?.... meskipun kadang sang rembulan tertutup oleh awan hitam tetapi dia tetaplah seorang lelaki malam... Sang lelaki malam akan sangat senang jika melihat rembulannya bersinar terang, menemani hitamnya hati seorang lelaki malam... ya gak? " *pujangga soak*

Wulan : "Hahaha tiba-tiba puitis nih... tapi gapapa deng... gue senang ngeliat seorang yang gue kenal cuek, keras kepala dan sengak kayak elo bisa puitis hahaha..."
Gue : "Asem...."
Wulan : "Eh men... gue dinyanyiin lagu dong sebelum tidur??"



Gue pun langsung ambil gitar didalam kamar dan kembali duduk disamping wulan yang asik tidur-tiduran dikursi sambil meluk guling. Entah ada perasaan dari mana seakan gue ngerasa momen seperti ini adalah dejavu waktu dengan siska dulu. Kata cinta dan sayang yang belum sempat keluar dari mulut masing-masing namun cukup jelas terasa melalui tingkah, senyuman, dan tatapan gue sama wulan. Dan gue pun duduk dilantai sambil bersender dikursi tempat wulan tidur.



What day is it? And in what month?
This clock never seemed so alive
I can't keep up and I can't back down
I've been losing so much time

'Cause it's you and me and all of the people with nothing to do, nothing to lose
And it's you and me and all of the people
And I don't know why I can't keep my eyes off of you

All of the things that I want to say just aren't coming out right
I'm tripping on words
You got my head spinning
I don't know where to go from here

'Cause it's you and me and all of the people with nothing to do, nothing to prove
And it's you and me and all of the people
And I don't know why I can't keep my eyes off of you

Something about you now
I can't quite figure out
Everything she does is beautiful
Everything she does is right


Lifehouse - You and Me
piaupiaupiau
junti27
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.