Apakabar semuanya?



Ane coba memulai review sepatu aja ya, mungkin banyak kaskusers yang pengen beli sepatu tertentu tapi bingung apa cocok apa tidak. Terlebih jika sepatu itu mahal, salah beli sepatu bisa berimbas ke keuangan dan tentunya ke performa lari/risiko cedera.

Ane bukan pelari profesional yang sudah menggunakan berbagai macam sepatu. Ane juga bukan endorser produk tertentu, so ane independen dalam mereview. Tentunya, review ini merupakan review ane sebagai awam, jadi jauh dari kesempurnaan. So, jangan ragu untuk memberi masukan, saran, atau koreksi jika ada kesalahan.

Kali ini ane mencoba mereview sepatu kesayangan ane, kesayangan karena memang enak dipake dan karena ini hadiah dari istri tersayang.



Sebelumnya, jika agan ingin membaca review yang lebih lengkap dan detail, agan bisa meluncur ke situs solereview.com. Disana, sepatu ini sudah direview dengan sangat lengkap dan jelas. Lain dengan solereview, disini ane mereview secara sederhana berdasarkan pengalaman pemakaian ane sebagai pelari non-profesional.

1. Brand Power
Siapa yang meragukan adidas, perusahaan perlengkapan olahraga asal Jerman yang sudah tidak diragukan lagi kualitas produk dan inovasi-inovasinya. Beberapa orang menasihati, jika ingin membeli suatu produk dan kita bingung memilih, pilih lah produk dengan merk terkuat.

Lantas apa keistimewaan seri boost dari adidas ini?
Branding boost muncul untuk seri sepatu adidas, baik running, basket, maupun olahraga lain. Karakteristik utama dari jajaran sepatu boost adalah sol yang terbuat dari "gabus", sorry to said that. Ya, sekilas saya melihat sol sepatu ini mirip dengan stirofoam yang biasa kita lihat di dalam kardus elektronik. Namun demikian, setelah mencari tahu, ternyata sol gabus ini terbuat dari materi khusus yang dibuat oleh BASF, perusahaan kimia jerman. Materi khusus ini disebut Infinergy. Singkat cerita, bahan sol ini mampu memberikan sol yang ringan dan mempunyai kemampuan menambah energy sang pemakai saat dipakai. Ane sendiri kurang tahu perhitungan ilmiah dari adanya tambahan energi dari pemakaian sol boost.

Salah satu situs review menuliskan, efisiensi energi yang dihasilkan boost ini memang ada secara ilmiah, yaitu sebesar 1%. Namun demikian, 1% sangat tidak signifikan, daripada menghabiskan dana untuk membeli teknologi ini, lebih baik mengurangi bobot sepatu yang akan menghasilkan efisiensi energi yang lebih signifikan. (runblogger.com)

2. EB 2.0 ESM
EB 2.0 ESM ini merupakan penyempurnaan dari EB 2.0 reguler. Dimana perbedaanya? Perbedaan hanya terletak pada mesh/upper (bagian atas sepatu yang menyelimuti kaki kita). Pada ESM, mesh terbuat dari kain yang memiliki lubang udara sehingga sepatu ini diklaim memiliki sirkulasi udara yang lebih baik.

Selain itu, perbedaan terletak di bagian ujung depan mesh. Pada seri ESM, terdapat semacam frame/kerangka yang membuat mesh terlihat kokoh.

3. Teknologi yang ditawarkan
Selain teknologi boost, sepatu EB 2.0 ESM menawarkan beberapa teknologi:

TECHFIT: sepatu ini diklaim mampu mengikuti bentuk kaki bagian atas kita.
MICHOACH Compatible: Bisa dipasang chip michoach adidas di bagian dalam sole
TORSION SYSTEM: Sepatu ini memiliki plat plastik di bagian tengah sol untuk menjada kestabilan.
Adiwear: Outsole sepatu ini terbuat dari carbon rubber.

4. Pengalaman pemakaian
Ane termasuk pelari heel striker. Jangankan lari, jalan kaki aja ane heel strike, terbukti dari sandal ane lebih cepat tipis di sol bagian belakang. Terlepas dari pro kontra buruknya heel strike yang masih diperdebatkan secara ilmiah, ane merasa sepatu ini sangat cocok dengan tipe lari ane.

Efek teknologi boost kerasa kah? SANGAT!
Ya, dengan gamblang ane jawab SANGAT, sebelumnya ane pake adizero feather. Sepatu lightweight dengan sol karet biasa. Begitu pindah ke EB 2.0, feeling ane, ini sepatu bener-bener nyaman dan empuk. Empuknya pas. Tidak terlalu empuk tidak terlalu keras, di tengah-tengah. Rasanya sepatu ini memang pantas menjadi sepatu cushioning kelas atas.

Sepatu ini ane pake berkali-kali di jalan aspal/konkret. Teknologi ESM dengan mesh breathable cukup terasa. Beberapa kali setelah pemakaian, kaki terasa kering (tidak lembab). Pemakaian untuk lari 10K juga sangat nyaman, kaki terasa dingin. Ini ane bandingkan dengan saat lari 10K dengan sepatu lain, yang pada level tertentu kaki ane terasa panas.

Pemakaian tanpa kaos kaki pun sangat nyaman, berbeda dengan sepatu ane sebelumnya yang membuat kaki lecet ketika berlari tanpa kaos kaki. Bahan mesh yang sangat lembut dan adanya locking cage membuat kaki kita merasa fit dengan sepatu ini.

Locking cage, bagian plastik yang mengelilingi upper sepatu mulai dari bagian tengah sampai belakang. Adanya cage ini membuat kaki kita terasa nyaman terkunci.

Di bagian heel sepatu ini terdapat outsole lip, semacam sol karet yang menonjol keluar. Sol lip ini dibuat untuk tujuan menyeimbangkan first contact kita dengan tanah/track. See? Berarti sepatu ini memang lebih ditujukan untuk heel strikes seperti ane.

Sepatu ini termasuk kategori sepatu sempit, ane sarankan untuk upsize (menambah nomor) satu angka. Ane biasa menggunakan sepatu ukuran 40. Untuk adidas ini, ane pake ukuran 41 atau 7.5 UK dan terasa sangat pas.

Kekurangan EB 2.0 menurut ane:
1. Mahal (1.899.000 IDR) dan sering exclude dari program diskonan
2. Sempit, buat yang kakinya lebar, harus coba langsung ke store.
3. Terlalu empuk untuk sebagian orang. Walaupun menurut ane pas.
4. Pilihan warna kurang menarik.
5. Bagian tengah sol terbuat dari plastik (torsion system), untuk pelari midfoot striker mungkin akan sedikit berimbas (berasa keras).

Too much boost. Yang satu ini menurut ane bukan kekurangan, hanya membingungkan saja. Jajaran produk boost sangatlah banyak, mulai dari sonic sampai adistar atau ultra boost. Perbedaan secara kasat mata memang ada, namun perbedaan dari segi efek ke user belum terlihat jelas. Bijak lah saat memilih. Lebih mahal belum tentu lebih cocok untuk kaki kita.

Any question gan? Feel free to reply and ask

Sorry gak bisa kasih banyak foto, sepatu masih numpuk di dus. Baru pindahan.

Mungkin segitu dulu review newbie versi ane gan. Mohon maaf klo banyak kekurangan.