- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#1009
Amateur
Hari senin pun tiba, gw sekarang sudah bukan pengangguran lagi, gw sudah di tugasin untuk mengecek dan mengamati teknisi teknisi yang bekerja di lapangan nanti. Gw pun akhirnya sampai di pulau utama, langsung gw turun menuruni speed booat yang gw naiki tadi dan langsung berjalan menuju kantor untuk menemui Bang Andi untuk mengambil seragam dan perlengkapan keamanan lainnya. Sehabis mendapatkan semua perlengkapan dari Andi gw pun pergi menuruni tangga dan langsung menuju ke lapangan tempat di mana teknisi menjalankan tugasnya. Sesampainya di lapangan, tidak banyak yang gw lakukan, gw hanya melihat, dan mengamati apa yang teknisi teknisi itu kerjakan, tak banyak pandangan sinis tertuju ke arah gw, gw ngerti banget arti pandangan mereka, pandangan ‘apa yang dilakukan anak kecil kayak gw ini disini’, pfft, itu bukan sebuah masalah buat gw, gw udah dapet perlakuan kayak gitu sejak dulu.
Disaat gw sedang santai mengamati para teknisi yang bekerja ini terdengar sebuah keributan, bukan keributan, lebih tepatnya seperti sebuah perdebatan di seberang dekat pinggir laut sana. Penasaran dengan hal itu, gw pun pergi meninggal kan tempat gw dan berjalan menuju pinggir laut itu dimana banyak teknisi berkumpul disana. Terlihat 2 orang sedang beradu mulut, 1 orang tinggi besar, dan 1 orrang lainnya pendek, dan dari suaranya sepertinya familiar di kuping gw, dan bener saja, setelah gw dekati, ternyata orang yang pendek itu adalah Tali
. Gw pun menghampiri Tali yang berdebat dengan seorang Teknisi mengenai komonen komponen yang digunakan pada sebuah sistem yang sedang dalam pembangunan, masalahnya apa yang Tali ingin identifikasi itu adanya di bawah laut, dan ‘Teknisi’ yang katanya senior itu enggan untuk memeriksa atau mengirim anak buahnya untuk mengecek dengan alasan mereka semau mengingat persis apa saja komponen yang digunakan di bawah sana.
Gw hanya tepok jidat gw mendengar alasan teknisi jadi jadian itu, gw tau bener apa yang dilakukan Tali itu adalah perbuatan yang benar, mengidentifikasi komponen secara langsung supaya dia tidak salah mencatatkan komponen yang akan didata nanti, salah penamaan saja akan menyebabkan perusahaan rugi besar dan dapat menyebabkan sistim rusak nantinya. gw pun langsung memotong debat mereka setelah gw melihat mata Tali yang mulai memerah karena tidak dapat meyakinkan teknisi itu untuk mengecek komponen itu kebawah.
Gw pun langsung berlari ke sebuah gudang tak jauh dari tempat Tali dan Teknisi gebleg itu, mengambil sebuah google, sebuah senter dan tabung oksigen kecil lalu berlari kembali ke tempat dimana Tali dan Teknisi itu menunggu.
Gw pun menyelam dengan perlengkapan terbatas, sambil gw bernafa dengan mulut melalui tabung oksigen, tangan kanan gw mangarahkan senter kecil ini untuk menerangi mesin besar yang tertanam kedalam laut ini... sekitar 10 menitan gw menyelam kebawah dan mengitari besi besi ini untuk mengidentifikasi komponen yang digunakan, gw langsung berenang kepermukaaan dan berenang lagi mencari tempat dimana gw bisa naik ke daratan lagi... terlihat Tali berlari lari mengikuti gw yang muncul ke permukaan.
Gw pun berjalan ke arah kantor untuk meminta baju ganti ke Bang Andi, karena badan gw basah kuyup gw hanya bisa berjalan sampai pintu depan dan ga boleh masuk... untungnya ada seorang pegawai yang berbaik hati mau meminjamkan HP nya buat gw menelepon Bang Andi meminta tolong
. Sambil menunggu baju ganti yang diantarkan gw pun duduk di depan kantor dan berpikir memikirkan kejadian tadi, pantesan aja kinerja turun, gimana engga, teknisi nya aja gebleg gebleg kayak gitu. Disaat gw lagi enak enak bengong kayak gitu tiba tiba kepala gw tertutupi oleh handuk.
Gw pun hanya terdiam menghadapi pertanyaan Vania yang terakhir itu, memang gw gak pernah menceritakan kejadian dengan Mamah gw di padang 6 tahun yang lalu itu, gw juga ga pernah menceritakan tentang kelainan yang gw alami sekarang ini. Gw bisa merasakan kepala Vania yang tertunduk di atas handuk yang menutupi kepala gw ini.. entah berapa lama.. kepala Vania pun muai terangkat begitu juga dengan genggaman tangannya dihanduk itu. Gw pun langsung menyibah handuk yang menutupi rambut gw ini dan Terlihat lah sosok Vania yang berlari menjauh
Disaat gw sedang santai mengamati para teknisi yang bekerja ini terdengar sebuah keributan, bukan keributan, lebih tepatnya seperti sebuah perdebatan di seberang dekat pinggir laut sana. Penasaran dengan hal itu, gw pun pergi meninggal kan tempat gw dan berjalan menuju pinggir laut itu dimana banyak teknisi berkumpul disana. Terlihat 2 orang sedang beradu mulut, 1 orang tinggi besar, dan 1 orrang lainnya pendek, dan dari suaranya sepertinya familiar di kuping gw, dan bener saja, setelah gw dekati, ternyata orang yang pendek itu adalah Tali
. Gw pun menghampiri Tali yang berdebat dengan seorang Teknisi mengenai komonen komponen yang digunakan pada sebuah sistem yang sedang dalam pembangunan, masalahnya apa yang Tali ingin identifikasi itu adanya di bawah laut, dan ‘Teknisi’ yang katanya senior itu enggan untuk memeriksa atau mengirim anak buahnya untuk mengecek dengan alasan mereka semau mengingat persis apa saja komponen yang digunakan di bawah sana.Gw hanya tepok jidat gw mendengar alasan teknisi jadi jadian itu, gw tau bener apa yang dilakukan Tali itu adalah perbuatan yang benar, mengidentifikasi komponen secara langsung supaya dia tidak salah mencatatkan komponen yang akan didata nanti, salah penamaan saja akan menyebabkan perusahaan rugi besar dan dapat menyebabkan sistim rusak nantinya. gw pun langsung memotong debat mereka setelah gw melihat mata Tali yang mulai memerah karena tidak dapat meyakinkan teknisi itu untuk mengecek komponen itu kebawah.
Quote:
Gw pun langsung berlari ke sebuah gudang tak jauh dari tempat Tali dan Teknisi gebleg itu, mengambil sebuah google, sebuah senter dan tabung oksigen kecil lalu berlari kembali ke tempat dimana Tali dan Teknisi itu menunggu.
Quote:
Gw pun menyelam dengan perlengkapan terbatas, sambil gw bernafa dengan mulut melalui tabung oksigen, tangan kanan gw mangarahkan senter kecil ini untuk menerangi mesin besar yang tertanam kedalam laut ini... sekitar 10 menitan gw menyelam kebawah dan mengitari besi besi ini untuk mengidentifikasi komponen yang digunakan, gw langsung berenang kepermukaaan dan berenang lagi mencari tempat dimana gw bisa naik ke daratan lagi... terlihat Tali berlari lari mengikuti gw yang muncul ke permukaan.
Quote:
Gw pun berjalan ke arah kantor untuk meminta baju ganti ke Bang Andi, karena badan gw basah kuyup gw hanya bisa berjalan sampai pintu depan dan ga boleh masuk... untungnya ada seorang pegawai yang berbaik hati mau meminjamkan HP nya buat gw menelepon Bang Andi meminta tolong
. Sambil menunggu baju ganti yang diantarkan gw pun duduk di depan kantor dan berpikir memikirkan kejadian tadi, pantesan aja kinerja turun, gimana engga, teknisi nya aja gebleg gebleg kayak gitu. Disaat gw lagi enak enak bengong kayak gitu tiba tiba kepala gw tertutupi oleh handuk.Quote:
Gw pun hanya terdiam menghadapi pertanyaan Vania yang terakhir itu, memang gw gak pernah menceritakan kejadian dengan Mamah gw di padang 6 tahun yang lalu itu, gw juga ga pernah menceritakan tentang kelainan yang gw alami sekarang ini. Gw bisa merasakan kepala Vania yang tertunduk di atas handuk yang menutupi kepala gw ini.. entah berapa lama.. kepala Vania pun muai terangkat begitu juga dengan genggaman tangannya dihanduk itu. Gw pun langsung menyibah handuk yang menutupi rambut gw ini dan Terlihat lah sosok Vania yang berlari menjauh
Diubah oleh open.minded 14-12-2014 21:21
itkgid dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Tutup
