Quote:
Jakarta -PT Pertamina (Persero) menyiapkan dana sekitar US$ 25 miliar untuk meningkatkan kapasitas (upgrade) lima kilang. BUMN ini juga berencana membangun 2 kilang baru.
Lewat cara ini, Pertamina menargetkan Indonesia tidak akan impor BBM lagi.
"Kita tadi tandatangan MoU (nota kesepahaman) dengan tiga partner yang merupakan global player untuk meningkatkan kapasitas kilang. Dengan kerjasama ini, potensi kapasitas pengolahan kilang dari 820.000 barel per hari dapat meningkat, menjadi 1,6 juta barel per hari," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, usai penandatanganan MoU di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Dwi mengatakan, dengan kapasitas kilang 1,6 juta barel per hari tersebut, Indonesia sudah tidak perlu lagi mengimpor BBM. Karena total kebutuhan BBM nasional saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari.
"Tapi upgrading kilang ini selesai baru sekitar 4 tahun lagi. Tentunya dalam 4 tahun ke depan ada pertumbuhan konsumsi, jadi tetap tidak akan cukup dengan hanya mengandalkan upgrading ini. Makanya kita akan bangun kilang yang baru yang nanti akan segera kita sampaikan," ucap Dwi.
Ditambahkan Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hartadi, untuk dapat swasembada energi, Pertamina harus membangun setidaknya dua kilang minyak baru.
"Jadi 1,6 juta barel per hari itu adalah kebutuhan hari ini. Sementara dengan pertumbuhan ekonomi 6% per tahun baru cukup untuk ditutupi dari program RDMP ini (Refining Development Master Plan). Sementara pertumbuhan konsumsi 4 tahun ke depan, ditutup dengan kilang minyak yang baru, dan program ini akan dijalankan secara simultan. MoU ini menunjukkan komitmen kuat agar kita bisa mandiri energi," ungkapnya.
Lewat upgrading 5 kilang minyak, dari 820.000 barel per hari menjadi 1,680 juta barel per hari, secara khusus produksi bensin akan meningkat sebanyak 3,3 kali lipat, dari 190.000 barel per hari menjadi 630.000 barel per hari.
Lalu, produksi diesel akan meningkat 2,4 kali, dari 320.000 barel per hari menjadi 770.000 barel per hari, dan produksi bahan bakar avtur akan meningkat dari 50.000 barel per hari menjadi 120.000 barel per hari.
Fase akhir dari proyek ini diperkirakan akan selesai pada 2025,yang akan diikuti juga dengan meningkatnya produksi produk kimia dari kilang yang meliputi produk seperti polyetheylene, propylene, polyproylene, dan paraxylene.
(rrd/dnl)
http://finance.detik.com/read/2014/1...impor-bbm-lagi
selesei tahun 2025
Wah jadi bahan nih buat panasbung sampe 1 periode juga pemerintahan ga bakal bisa beresin import bbm
panasbung masih punya waktu 10 tahun nih bbm di jadiin bahan berita
jangankan 1 tahun 1 minggu bahkan 1 hari aja panasbung udah bisa ambil kesimpulan kemiskinan, kemacetan, jalan berlubang, putus sama pacar, keluarga ga harmonis, nilai ujian jelek, tiba-tiba jadi maho, pantat bisul, congean, bulu ketek lebat, gigi gondrong salah pemerintah