- Beranda
- Stories from the Heart
-Catatan Untuk Riyani-
...
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI

Sebuah Skripsi

Quote:

(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)

Prologue
Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang.
-Editor).Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih..
- Editor)Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan?
- Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan
- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih..
- Editor)Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa...
- Editor).
DAFTAR ISI
Quote:
INTERLUDE
Quote:

RULES
Quote:

Q & A
Quote:

Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah.

Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
azelfaith
#463
6.14. Gadis Manis di Depan Gerbang 3
Sore itu, kami berkumpul di emperan kelas pinggir lapangan. Kami ingat betul dua tahun yang lalu, kami didera dan disiksa dengan siksaan bertubi-tubi di tengah lapangan sekolah itu. Si Cepot sudah pernah disuruh mencari semut kimpoi, aku sudah pernah disuruh nembak cewek, Eka disuruh mencari semut selingkuh. Dan hari ini kami berkumpul pula, untuk melihat penderitaan adik kelas kami. Jika perlu, kami juga akan menambah penderitaan mereka. Ha Ha Ha..
Aku duduk sambil tersenyum-senyum sendiri. Rencanaku pasti 100% berhasil, hari ini aku akan tahu siapa nama dan kalau perlu nomor hapenya. Seperti apakah gerangan rencanaku?? Duduk manis dan baca baik-baik yaaaa.
Upacara pembukaan OSPEK dimulai sudah. Kami menunggu dengan sabar akan datangnya judgement time. Hari penghakiman dimana anak-anak baru diharuskan mencari sejumlah tanda tangan agar lolos dari hukuman maut. Tepat ketika sirene dibunyikan, kocar-kacirlah para newbie itu mencari tanda tangan seniornya. Aku duduk dan masih tersenyum-senyum licik.
Aku mencari-cari dimana si manis berada. Karena dia panitia ospek, pastilah dia bertugas pula untuk menghukum para junior. Oh, itu dia berdiri di dekat tiang bendera. Cocok kali dengan profesinya sebagai anggota paskibra.
Begitulah, satu dua tiga, banyak sekali junior yang berputar-putar mencari seniornya. Sudah bagai ajang mencari jodoh saja. Sampai tiba datang seorang gadis manis bertubuh kecil di depanku.
Aku memandanginya dari ujung kepala sampai kaki. Topi berwarna biru dari kertas karton itu tampak lusuh dikepalanya. Rambutnya basah oleh keringat. Tubuh kecilnya seperti mengisyaratkan lemahnya dia, ditiup sedikit mungkin sudah terbang ke luar angkasa.
Si junior kecil itu pun berlalu. Si Cepot menyikutku.
Aku duduk sambil tersenyum-senyum sendiri. Rencanaku pasti 100% berhasil, hari ini aku akan tahu siapa nama dan kalau perlu nomor hapenya. Seperti apakah gerangan rencanaku?? Duduk manis dan baca baik-baik yaaaa.
Upacara pembukaan OSPEK dimulai sudah. Kami menunggu dengan sabar akan datangnya judgement time. Hari penghakiman dimana anak-anak baru diharuskan mencari sejumlah tanda tangan agar lolos dari hukuman maut. Tepat ketika sirene dibunyikan, kocar-kacirlah para newbie itu mencari tanda tangan seniornya. Aku duduk dan masih tersenyum-senyum licik.
Aku mencari-cari dimana si manis berada. Karena dia panitia ospek, pastilah dia bertugas pula untuk menghukum para junior. Oh, itu dia berdiri di dekat tiang bendera. Cocok kali dengan profesinya sebagai anggota paskibra.
Quote:
Begitulah, satu dua tiga, banyak sekali junior yang berputar-putar mencari seniornya. Sudah bagai ajang mencari jodoh saja. Sampai tiba datang seorang gadis manis bertubuh kecil di depanku.
Quote:
Aku memandanginya dari ujung kepala sampai kaki. Topi berwarna biru dari kertas karton itu tampak lusuh dikepalanya. Rambutnya basah oleh keringat. Tubuh kecilnya seperti mengisyaratkan lemahnya dia, ditiup sedikit mungkin sudah terbang ke luar angkasa.
Quote:
Si junior kecil itu pun berlalu. Si Cepot menyikutku.
Quote:
0
