Pagi pertama masuk sekolah setelah liburan, aku bergaya rapi benar. Rambut emo sedang trend kala itu dan begitu juga dengan rambutku. Untunglah aku ini 11 12 dengan Ariel peterpan bukan Andhika kangen band, jadi ketika kenalan dengan cewek pastinya tak bakalan keki. Tak lupa pakai celana abu-abu kesukaanku, aku berangkat sekolah dengan bersiul.

“Woww kereen..” batinku ketika sebuah motor melintas. Motor yang aneh karena tidak seperti bebek tapi bukan juga motor laki. Motor Cina kali ya, pikirku. Tapi membaca label Suzuki membuat pikiranku surut. Mungkin model baru. Ah andai saja aku memilikinya. Dan anganku hilang ketika klakson angkot berdengung. Aku tak lagi naik bus. Takut ketemu Yustisia.





Oh my God. Terkadang, aku berharap kalau hidup ini ada soundtracknya macam di film hollywood. Dan untuk moment ini aku ingin Frankie Vallie yang menyanyikannya untukku.

~ you’re just too good to be true, can’t take my eyes off of you... ~

Seorang gadis manis dengan tinggi sekitar 160 cm berjalan dengan anggun di depan kami. Kami semua terdiam seperti terpesona oleh sihir kecantikannya. She’s just beautiful. How she smiled, How she laughed. Aku seperti merasa ikut hidup melihat lengkung senyum pada bibirnya. Aku bagai terhipnotis. Apakah aku begitu terpesona dan jatuh cinta?



Gadis manis di depan gerbang, siapakah gerangan dirinya??