ijin share gan, tulisan pertama ane

#1
Bertemu untuk kedua kali
Aku adalah seorang petugas forensik yang kebetulan ditugaskan di kota kecil ini, dimana angka kriminalitas tidak begitu tinggi, sehingga intensitas kerjaku juga tak begitu tinggi.

Malam ini aku tidur sedikit larut, ada beberapa berkas yang harus kuselesaikan. Kudengar pintu rumahku diketuk, sambil kulirik jam dinding di atasku aku beranjak ke arah pintu,
"siapa sih jam 12 gini bertamu, huh," ujarku bersungut-sungut.
Rupanya hanya seorang pemuda yang menanyakan alamat. Segera kututup pintu, merapikan pekerjaanku dan beranjak tidur.

Pagi harinya kudengar handphoneku berdering, masih sambil 'ngumpulin nyawa' kuangkat telepon itu, ternyata dari kantor. Ada kasus pembunuhan yang terjadi rupanya.

Segera aku bersiap segala sesuatunya dan berangkat ke lokasi kejadian. Singkat cerita aku sudah di TKP, hanya sedikit petugas kepolisian disana, rekan-rekan sesama anggota tim forensik sudah terlihat sibuk di pagi buta ini. Berdasarkan laporan saksi mata pembunuhan terjadi pukul 22.00 semalam. Kulihat ada seorang petugas yang bertanya dengan saksi mata, mengapa tidak langsung melapor.

Setelah selesai mengamati lokasi sekaligus korban, aku bersama timku menuju lab forensik untuk mengotopsi 2 orang korban pembunuhan ini. Kondisi fisik korban pertama tidak terlalu 'rusak', hanya beberapa lebam di tubuh dan 3-4 bekas tusukan di perut. Namun korban yang satu lagi cukup parah, ia ditusuk di kedua matanya, jemari kaki kirinya rusak parah dan alat kelaminnya ada bekas terbakar.

Akupun melakukan tugasku seorang diri di ruang otopsi ini, rekan petugas otopsiku sedang sarapan, begitulah kebiasaannya sebelum mengotopsi, aneh memang. Kulakukan tugasku dengan baik, kukeluarkan organ dalam tubuh yang perlu diteliti, mengorek beberapa lapisan kulit untuk mengurai misteri pembunuhan ini. Kulihat wajah korban kedua yang belum kusentuh, tidak begitu parah luka di wajahnya.

Tapi, hei! Ini wajah yang tidak asing bagiku, kucoba mengingat wajah ini sambil tertegun. Oh, aku ingat, ini pemuda yang semalam bertanya alamat padaku, malangnya nasibmu nak.