Di Antara Bintang-Bintang

Beranda

...

Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang

astri.beloved

12-04-2014 13:35

Di Antara Bintang-Bintang

Di Antara Bintang-bintang

Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)

Spoiler for intro:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..

Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.

Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.

Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.

Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
emoticon-Sorry

Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .

27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.

Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

SAMPAH

Daftar Isi #1||| Daftar Isi #2 ||| Daftar Isi #3 ||| Daftar Isi #4

Di Antara Bintang-bintang #2

Polling

871 hari lagi - 0 suara

Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?

BingungTidakYa

Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42

radorada dan 18 lainnya memberi reputasi

1.2M

Kutip

4.2K

Balasan

Komentar yang asik ya

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.9KAnggota

Tampilkan semua post

astri.beloved

03-12-2014 15:24

#1282

Second Time #1
Jum’at, 02 Maret 2007
Hari-hari masih seperti biasa, tiap sore ini mabok terus atau bawa pulang minuman. Kalau gak minum anggur itu rasanya ada menu yang kurang, ibarat 4 sehat ya anggurnya ini 5 sempurna emoticon-Big Grin

.. Sore ini pula gue pulang Jam 6 udah mau maghrib, bawa minuman juga biar di kost aja.. Sampai kost salsa lagi nyantai aja sama bella + tetangga kost yang lai main dirumah.. Hubungan sama Salsapun masih kadang panas karena dia ganjen banget, masalah sama toro.. Gue udah nanyain soal kenapa HPnya di password tapi dia diem aja, udahlah ngapain gue maksa, suatu ketika kalau memang mau ketahuan kan bakalan tau, kayak biasanya aja gimana, sepinter-pinter nyompen rahasia ya bakalan ketahuan emoticon-Smilie

Beberapa hari ini, gue smsan + telpon2an disela kerja sama Cerry sebenernya, n gue sengaja belum ngasih tau selama ini gue gimana, tapi dia udah tau kalau gue menikah sama Astri n Salsa.. Ibu yang cerita, diapun cuma nangis n yaahhh masih tetep gak percaya. Kemaren sore dia sms kalau lagi dirumah gue, lagi main n ngobrol sama Ibu. Terus, smsan sama Willy, winda n semuanya, dan merekapun sudah tau sekarang gue statusnya gimana.. Namanya kabar, pasti akan sampai ke semua orang. Kayak gak tau aja setiap orang kan persis Infotaiment emoticon-Big Grin

. Biarin semua tau, mereka semua juga punya kesibukan sendiri, jadi mungkin udah gak ngurusin gue sekarang gimana..

Semalem gue keluar sendiri sekedar ngopi di warteg sama Juli (tetangga kost). Willy nelpon gue kalau Dyah itu lagi sakit, sering sakit, tapi Willy belum tau persis sakitnya si Dyah itu apa, selain itu si Lisa juga ngasih tau gue kalau Dyah sakit.. Gue belum bisa pulang ke kampung lah apalagi ke Jogja.. Willy kerumah sih nanya nomer HP gue selama ini sampai beberapa kali baru beberapa minggu ini dia dapet, iyalah kan Ibu udah tau nomerku, kalau sama Beliau pasti di kasihkan.. --- Malam ini cuma minum sendiri diteras, Salsa asik dengan TVnya di kamar, lagi rada ribut sihh.. Ahh gue nikmati dengan sms ria dengan cewek2, Oke kalau caranya mau nyembunyiin sms, gue juga bisa..
--------

Sabtu pagi gue rada siang, semalem masih kerasa. Jam 9an gue baru berangkat, Salsa gue anter dulu kerumah Om gino. Lanjut narik nyooookk emoticon-Big Grin

.. Sabtu biasanya ramai nih penumpang, walaupun ada saingan si Bus Way itu.. Gue sih gak urusan, rejeki kan udah ada yang ngatur, kita berusaha pasti kita dapat, itu rumus.. Makan siang dulu yaa, sejak semalem smsan sama Willy masih bahas soal Dyah, kalau sama Cerry bahasnya soal Skripsi dia yang gue gak tau kayak apa? Hahaa.. Gak tau kenapa, ada yang rese’ nih pas gue nyantai setelah makan.. Kayaknya orang nih preman, minta2 duit maksa lagi.. N ah, beneran lan gue dimintai duit..

Gue inget kata Bang tata, sikat kalau ada yang rese’ asal kita gak rese’ duluan. ada 3 orang nih, adepi sendiri Bang tatanya di mobil.

Quote:

Prem: “Heh.. duit..”, melotot nada tinggi ngeplak pundak gue emoticon-Mad (S)

Gue: “gak ada..”, berdiri melotot juga emoticon-Mad (S)

Prem: “Wahh nantang..” emoticon-Mad (S)

nyurung gue ..
Gue: “Ayoo. satu2 sama lo”, gue surung balik brggggggg..

Hiyaaaa fight satu2 tapi mereka curang, ngeroyok lah yaa udah obrak abrik aja sekalian.. Muter2 lari2 gak jelas, sampai Bang tata denger kalau ribut.. Jadinya ramai kan, tapi gue untung sih udah mukul2 mereka..

Quote:

Gue: “Ini duluan rese’ minta duit..”, sahutku ke orang2 disitu ..
Prem: “Heh Lo,, ayo sama gue”, yang lain nantangin lagi,,,
Gue: “Ayo, tapi ngapain tadi bantu2 tuh temen Lo, bego!! “, teriakku ..

Berkelahi lagi dengan temennya yang tadi.. satu2 beneran karena yang lain udah di set sama Bang Tata suruh diem.. Brggg brggg brggg Bocor deh dianya, gue juga Hahahaa..

Quote:

Prem: “Udah bang, slow yaa”, temennya sambil misah, ,
Gue: “Lo rese’, asu!!,. Ya wis.. minggat kowe!!”, gue tau dia jawa..

Dia sama2 orang jawa, tapi gak tau jawa mana. Mbuh wong jawa mbuh wong endi aku ora urusan Bos.. Oke skip aja urusan berkelahi, males cuma itu2 aja bocor, berdarah, Biru, lebam.. Udah biasa nih, yang belum pernah itu ngerasain Mati, jiaahhhh amit2 jangan mati duluan lah emoticon-Big Grin

..

Udah beres nih lanjut narik lagi, sampai terminal cuma nyantai lagi, sampai sore ni males jadinya.. Sampai maghrib cuma nyantai sambil lihat2 penumpang yang mau pulang Jawa naik bus juga bening2 tuh.. Setelah maghrib gue pulang, seperti biasa jalan Kaki, tapi gak tau kenapa pas dijalan gue diPanggil sama Bapak-bapak yang lagi duduk disekitaran kantor, Busetttttttt dia pake Seragam Doreng sepatu PDL putih, Provo*t..

Quote:

Pak Ser: “Heh!! sini kamu!! Sini”, manggil gue teriak2..
Gue: “Iyaa pak..”, tadinya gue mau lari,.
Pak Ser: “Plakkkkkkkkkk.. “, Huss ngeplak emoticon-Mad

Gue: “Lho saya salah apa pak?”, emoticon-Bingung (S)

Pak Ser: “Itu apa di saku?, sini”, melotot
Gue: “Minuman pak, anggur!”, jujur aja
Pak Ser: “Sini masuk..”, narik gue masuk ..

Sial nih gue mau diapain sama ni Serdadu, udah gedhe tinggi persis kayak bapaknya Yudha, tapi masih muda kayaknya 35an tahun deh.. Diajak ke teras kantor n ditanya macem..

Quote:

Pak Ser: “Kamu mabok, saya lihat tiap sore atau jam segini kamu lewat sini mabok n bawa gituan”
Gue: “Iya pak, “
Pak Ser: “Kerjamu apa? darimana asalnya?”
Gue: “Kenek pak, Jawa”
Pak Ser: “Kamu minum Anggur, “Plakkkkkkkkkkk..”, haduhh emoticon-Mad (S)

Gue: “yehhh terus gimana pak?”, gue rada nantang .. emosi masa ditampar melulu emoticon-Mad (S)

Pak Ser: ‘Sini minum sama saya, sangar kamu yaa, dipukul gak jatuh malah mau ngelawan”, sambil senyum2 emoticon-Mad (S)

Gue dibawa Pak Serdadu diboncengin pake motornya ke suatu tempat.. Sampai tempat yang dituju semcam seperti taman.. Dia menyodorkan 2 botol minuman, n ngajak gue minum bersamanya.. Gue heran nih orang mau apa yaa? tapi gue setengah takut karena berseragam,..

Quote:

Pak Ser: ‘Cepetan buka. ayo minum”,
Gue: “Iyaa pak…”, buka deh ,, mensen emoticon-Big Grin

Sambil minum Dia cuma ngelihatin gue n suruh buka Baju, belihat gue bertattto, dia malah mukulin gue beberapa kali, gak sampai bocor sih cuma tambah sakit aja bekas tadi siang ribut sama Preman juga masih sakit.. Tapi setelah itu dia banyak cerita.. Serdadu ini ternyata baik, kenapa dia mukulin gue, karena dia sayang sama gue.. Ternyata gue udah jadi incaran si bapak sejak jauh2 hari, gue jadi inget..

Quote:

Pak Ser: “kamu ingat pas kamu berkelahi di kantor saya, mukulin orang sampai bocor n gak bisa berdiri?”
Gue: “Ingat pak..”. iyaa gue emang pernah berkelahi didepan kantor itu, tempat Pak ser ditugasin
Pak Ser: “kamu tau siapa yang kamu pukuli itu?”
Gue: “Enggak pak?”
Pak Ser: “Itu anak Buah si ***** (yang pegang kawasan).., tapi karena kamu menang n lari ninggalin tuh anak, saya yang datengin dia itu n bilang jangan ngadu Bosnya., dia nurut. Soalnya saya juga dengar kalau kamu ngomong jawa. Nah itu, kalau ngadu, lo bakalan mati. Jakarta penuh permainan Cah!!”
Gue: “Wahhh kok gitu Pak,,”
Pak Ser: “Iyaa, kamu Atos, aku yo wong Jowo,, Timur ..”, sambil ketawa

Gue jadi pengen ketawa sama Si Bapak, keras tapi lucu n gak berdasar kenapa mukul nolongin gue. Ahh sudahlah nih orang lumayan buat kenalan.. kali aja ada masalah besar gue bisa minta tolong sama dia misal udah gak sanggup ngadepin.. – Minum2 dengerin Ceritanya, gue juga jadi cerita siapa gue.. Si Bapak ini ternyata pangkatnya lumayan di jajaran Mil POM*D, dia sering jaga atau tugas dimana aja, tapi punya kantor tetapnya di Markas.. Gue udah tukeran nomer HP juga sama si Bapak.. Dia cuma keheranan ngelihat gue n segala sesuatu tentang gue yang udah diceritain..

Quote:

Pak Ser: “Kecil2 udah beristri!!”, yunggg nyurung kepala gue emoticon-Mad (S)

si bapak edan!
Gue: “Hehehe, jangan pukulin lagi lah Pak..”
Pak Ser: “Hahaha, jangan takut sama saya.. yang penting saya pesen sama kamu,, Jaga diri baik-baik, apalagi hidupmu di Jalanan Jakarta..”
Gue: “Siap Ndan…”, mulai semakin akrab

Diapun tertawa n kami semakin akrab, larut dalam buaian Alkohol, malam semakin malam semakin mabok.. Gue bingung pengen pulang sebenernya tapi si Bapak masih ngajak santai aja. Gue juga smsan sama Salsa yang masih ditempat Om Gino nungguin gue pulang.. Jadinya selang setengah jam gue bilang ke Dia kalau pengen pulang.. Sampai akhirnya gue dianter sama si Bapak sampai komplek gue tinggal ..

Heheh Bapak, bapak.. Kok bisa ya gue kenal sama Panjenengan.. Awalnya takut masa sih orang gak tau apa2 tiba2 dipukulin, ehhh ternyata maksudnya baik, meski gue masih bingung.. Sampai rumah, Semua udah tidur karena udah jam 11an lebih.. Daripada bangunin mereka, mendingan gue tidur di teras lah..

Pagi berlalu, gak ada yang marah semalem gue mabok.. Minggu ini gue narik lagi, Salsa juga masih ditempat Om Gino,, sampai menjelang sore, gue udahan narik n nyantai minum2 disekitaran PTC, tapi mau hubungi si Bapak gue gak enak jadinya cuma minum2 sama temen.. Setengah jam berlalu asik n mulai mabok, gue lihat HP berdering ada yang memanggil, Willy, tumben sorean gini Telpon, seharian gak sms juga nih anak..

Quote:

Willy: “Val,, lagi apa lo?”, suaranya buru2 ..
Gue: “Pulang kerja,, kenapa? tumben?”
Willy: “Ini nih, jangan kaget yaa.. Gue mau ngomong?”
Gue: “hah!! apaaan sih gak usah bikin kaget, gue pukul Botol lo, haha”
Willy: “Mabok nih.. Hahaha.. ….. DYAH val,… Dyah Kritis,, dia sakit Organ tubuh dalam.. n Sejak sore ini udah diBawa ke RS. Sarjito Jogja.. “
Gue: “hah??? … terus?”

Sejenak gue diem, n memaksa berfikir dengan semua ini. Padahal selama ini Dyah itu hampir aja terlupakan begitu saja, apalagi sejak pertemuan terakhir dengannya di Jogja.. Terus gue masuk penjara, Dyah udah terlupa, dia gak pernah tau nomer dan keberadaanku, hanya saja (mungkin) dia tau gue semuanya dari Willy,, tapi kenapa saat diingatkan tentangnya, kabarnya kurang enak didengar.. Ya Alloh ini cobaan apalagi untuk Dyah..

Quote:

Willy: “Semula kan beberapa hari ini dia dirumah, tapi sakitnya semakin parah, ternyata Sakit dalam,terus apa yaa?.. Gue aja baru tau Setengah jam yang lalu, gue pastiin memang benar.. Nih gue juga di kampung.. Lo bisa pulang apa enggak? ayo jenguk”
Gue: “Duhhh.. Will..” emoticon-Bingung (S)

Willy: “Val, jangan pernah bilang “Gak Bisa”, ini Dyah val, bukan orang lain.. Buat mabok aja lo bisa, buat perempuan2 liar lo bisa, buat apa aja lo bisa, kenapa buat dia lo gak bisa!!!!!Udahan yaa, lanjut lewat sms, gue mau ngabarin yang lain.,”, mbentak nih emoticon-Mad

Telpon dimatiin Willy.. , hmm gak ada celah buat gue ngomong. Bukan itu yang gue maksud Wil, kata “Duh” disini itu karena gue kaget n merasa bersalah sama Dyah.. Kok dia jadi sakit, apa karena dia sayang sama gue n suka itu, tapi gue malah dengan yang lain.. Gue masih inget saat dia bilang masalah yang menyinggung soal (seperti) Ta’aruf.. Maaf Dyah, gue tau waktu itu lo bilang sayang sama gue. Meski gue masih jauh dari yang Lo harapkan, toh sekalipun gue mau, apa orangtua lo mau nerima gue yang kayak gini. Tapi, belum sempet gue ungkapin ini, lo udah sakit…

Kutip

Balas