- Beranda
- The Lounge
Kenyataan Hidup yang Harus Kamu Terima Sebelum Masuk Ke Umur 25
...
TS
pokpokpik
Kenyataan Hidup yang Harus Kamu Terima Sebelum Masuk Ke Umur 25
Spoiler for no repost!:
Menjadi manusia yang menyandang usia 25 tahun memang bukan perkara mudah. Beberapa orang menganggap 25 tahun sebagai usia dewasa yang membuat seseorang sudah harus mampu bertanggung jawab pada hidupnya. Namun bagi yang sudah menjalani usia ini, tak jarang merasa biasa saja. Kadang terasa berat, malah.
Di luar sana, usia 25 dianggap sakral. Dipandang sebagai usia tepat bagi perkembangan kedewasaan. Padahal tak sesederhana itu. Ada hal-hal tentang menjadi dan menjalani 25 tahun yang tak semua orang mau beritahukan kepada kita.
Spoiler for pertama:
1. Agan Sempat Membayangkan Di Usia 25 Sudah Bisa Punya Rumah, Mobil, dan Merdeka Secara Finansial. Kenyataannya Agan Justru Merasa Belum Jadi Apa-Apa Sebagai Manusia

Di usia belasan kita kerap berandai-andai:
Nanti umur 25 ane pasti udah nikah.”
“Umur 25 ane udah kerja, punya pasangan pasti, mapan, bisa membangun kehidupan sesuai gambaran. “
Tapi cobalah agan tanya pada orang yang sudah menjalani usia yang sering dibilang orang “sakral” ini. Sudahkah mereka merasa cukup dengan hidupnya? Sudahkah segala pencapaian yang diidamkan itu tergenggam tangan? Bukannya membusungkan dada, kebanyakan orang justru merasa usia 25 belum menjadikan mereka sebagai sosok yang pantas berbangga.
Saat sudah menjalani usia 25, sebuah kesadaran akan menghampiri kita. Hidup ternyata tidak semulus bayangan masa muda dulu. Agan masih harus berjuang di tempat kerja, terseok-seok menyelesaikan studi, berusaha jadi anak yang bisa membahagiakan kedua orang tua. Usia yang sudah seperempat abad tidak berarti apa-apa. Agan masih tetap harus berupaya sekuat tenaga demi menjadi versi baik dari seorang manusia.

Di usia belasan kita kerap berandai-andai:
Nanti umur 25 ane pasti udah nikah.”
“Umur 25 ane udah kerja, punya pasangan pasti, mapan, bisa membangun kehidupan sesuai gambaran. “
Tapi cobalah agan tanya pada orang yang sudah menjalani usia yang sering dibilang orang “sakral” ini. Sudahkah mereka merasa cukup dengan hidupnya? Sudahkah segala pencapaian yang diidamkan itu tergenggam tangan? Bukannya membusungkan dada, kebanyakan orang justru merasa usia 25 belum menjadikan mereka sebagai sosok yang pantas berbangga.
Saat sudah menjalani usia 25, sebuah kesadaran akan menghampiri kita. Hidup ternyata tidak semulus bayangan masa muda dulu. Agan masih harus berjuang di tempat kerja, terseok-seok menyelesaikan studi, berusaha jadi anak yang bisa membahagiakan kedua orang tua. Usia yang sudah seperempat abad tidak berarti apa-apa. Agan masih tetap harus berupaya sekuat tenaga demi menjadi versi baik dari seorang manusia.
Spoiler for kedua:
2. Tidak Banyak Orang Bicara Tentang Kegamangan Hidup Mereka: Sulitnya Cari Kerja, Bingung Mau Membawa Hidup Ke Arah Mana

Ibarat sebuah persimpangan besar, usia 25 adalah tikungan yang paling krusial. Bagaimana tidak, di usia ini keputusan-keputusan penting harus diambil. Mau kerja di bidang apa, mau berkarir dalam dunia seperti apa, sampai kapan harus memikirkan untuk berkeluarga. Agan pikir semua ini bisa dilalui dengan mulus tanpa galau? Berdoalah banyak-banyak jika ingin transisi berjalan mulus.
Nyatanya, banyak yang sempat terkena krisis hidup di usia ini. Pongah mendaftar hanya di pekerjaan yang disuka, tapi ternyata tidak diterima. Kemudian sibuk melamar di mana saja, kemudian terjebak dalam pekerjaan yang bertentangan dengan gambaran masa depan. Galau, bingung, sampai merasa takut tidak punya masa depan amat sering datang melanda

Ibarat sebuah persimpangan besar, usia 25 adalah tikungan yang paling krusial. Bagaimana tidak, di usia ini keputusan-keputusan penting harus diambil. Mau kerja di bidang apa, mau berkarir dalam dunia seperti apa, sampai kapan harus memikirkan untuk berkeluarga. Agan pikir semua ini bisa dilalui dengan mulus tanpa galau? Berdoalah banyak-banyak jika ingin transisi berjalan mulus.
Nyatanya, banyak yang sempat terkena krisis hidup di usia ini. Pongah mendaftar hanya di pekerjaan yang disuka, tapi ternyata tidak diterima. Kemudian sibuk melamar di mana saja, kemudian terjebak dalam pekerjaan yang bertentangan dengan gambaran masa depan. Galau, bingung, sampai merasa takut tidak punya masa depan amat sering datang melanda
Spoiler for ketiga:
3. Agan Pikir Pendidikan Tinggi Menyelamatkan Karir? Tidak. Semua Pencapaian Kembali Pada Usaha Kita

Saat kuliah agan bisa jadi pribadi yang sangat jumawa. Merasa paling pintar sedunia, merasa bisa berkompetisi dengan pesaing lain yang kelak agan temui di dunia kerja. Rasanya ilmu yang didapatkan saat bangku kuliah bisa jadi jaminan bagi kesuksesan masa depan nantinya. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu
Gelar pendidikan tinggi yang didapatkan dengan susah payah memang bisa mengantarkan kita ke pintu gerbang kesuksesan. Tapi pencapaian selanjutnya bergantung pada seberapa tinggi kita mau menyingsingkan lengan demi bekerja keras.
Di usia ini kita akan disadarkan bahwa kepintaran dan nilai bagus bukanlah segalanya. Kegigihan dan kemauan untuk terus berjuangadalah kunci utama yang bisa menentukan kesuksesan nantinya.

Saat kuliah agan bisa jadi pribadi yang sangat jumawa. Merasa paling pintar sedunia, merasa bisa berkompetisi dengan pesaing lain yang kelak agan temui di dunia kerja. Rasanya ilmu yang didapatkan saat bangku kuliah bisa jadi jaminan bagi kesuksesan masa depan nantinya. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu

Gelar pendidikan tinggi yang didapatkan dengan susah payah memang bisa mengantarkan kita ke pintu gerbang kesuksesan. Tapi pencapaian selanjutnya bergantung pada seberapa tinggi kita mau menyingsingkan lengan demi bekerja keras.
Di usia ini kita akan disadarkan bahwa kepintaran dan nilai bagus bukanlah segalanya. Kegigihan dan kemauan untuk terus berjuangadalah kunci utama yang bisa menentukan kesuksesan nantinya.
Spoiler for keempat:
4. Bersiaplah Ternganga Melihat Teman yang Dulu Biasa Saja Justru Melesat Lebih Sukses Dari Kita

Hidup memang selalu punya kejutan. Salah satu surprise yang terjadi di umur seperempat abad adalah kenyataan bahwa kawan yang dulu dipandang sebelah mata justru bisa meraih kesuksesan yang lebih tinggi dari pencapaian agan. Dia yang dulu cupu, sekarang bekerja di sebuah digital agency ternama
— dengan posisi yang lumayan pula. Sementara kawan yang dulu sangat populer di sekolah malah jadi karyawan biasa 
Tidak banyak orang mau bercerita bagaimana mereka dikejutkan oleh kenyataan hidup yang tidak disangka. Di umur 25-an, kenyataan-kenyataan hidup yang disodorkan di depan mata mau tak mau membuat kita harus percaya, pada hakikatnya semua manusia punya kesempatan untuk berhasil, selama mereka mau berusaha.
Bully, olokan, dan ejekan memang bukan hal yang penting dilakukan. Yang ada kita justru bisa malu sendiri saat nanti teman yang dibully itu lebih berhasil dalam kehidupan.

Hidup memang selalu punya kejutan. Salah satu surprise yang terjadi di umur seperempat abad adalah kenyataan bahwa kawan yang dulu dipandang sebelah mata justru bisa meraih kesuksesan yang lebih tinggi dari pencapaian agan. Dia yang dulu cupu, sekarang bekerja di sebuah digital agency ternama
— dengan posisi yang lumayan pula. Sementara kawan yang dulu sangat populer di sekolah malah jadi karyawan biasa 
Tidak banyak orang mau bercerita bagaimana mereka dikejutkan oleh kenyataan hidup yang tidak disangka. Di umur 25-an, kenyataan-kenyataan hidup yang disodorkan di depan mata mau tak mau membuat kita harus percaya, pada hakikatnya semua manusia punya kesempatan untuk berhasil, selama mereka mau berusaha.
Bully, olokan, dan ejekan memang bukan hal yang penting dilakukan. Yang ada kita justru bisa malu sendiri saat nanti teman yang dibully itu lebih berhasil dalam kehidupan.
Spoiler for kelima:
5. Dulu Mereka Bilang, “Kejar passion-mu. Maka kamu tidak akan merasa bekerja seumur hidup.” Kenyataannya, Tidak Semudah Itu….

Di usia 20-an, passion adalah hal yang kita yakini amat perlu ditemukan. Mati-matian, kita berusaha mendapatkannya. Demi mengetahui the so called passionitu kita rela menggali hobi, ikut beragam UKM, sampai bergaul dengan teman dari berbagai komunitas. Passion juga masih kita pegang teguh sampai tiba waktunya mencari kerja. Gak mau deh kerja kalau tidak sesuai hati nurani.
Tapi, benarkah kita tidak akan merasa bekerja jika menggeluti hal yang dicintai?
Kenyataannya (ternyata) tidak sesederhana itu. Pekerjaan tetap akan terasa sebagai sebuah pekerjaan. Orang-orang yang hobi musik dan memutuskan jadi seorang pemain band tetap merasa bosan saat harus tur keliling Indonesia berbulan-bulan. Orang-orang yang passion dan pekerjaannya berada di dunia fotografi juga tetap ingin cuti dan merasa jenuh.
Passion membuat seseorang bangun pagi dengan bahagia. Passion memang membuat kita punya alasan pergi bekerja dengan ikhlas. Namun selamanya sebuah pekerjaan tetaplah terasa seperti pekerjaan.

Di usia 20-an, passion adalah hal yang kita yakini amat perlu ditemukan. Mati-matian, kita berusaha mendapatkannya. Demi mengetahui the so called passionitu kita rela menggali hobi, ikut beragam UKM, sampai bergaul dengan teman dari berbagai komunitas. Passion juga masih kita pegang teguh sampai tiba waktunya mencari kerja. Gak mau deh kerja kalau tidak sesuai hati nurani.
Tapi, benarkah kita tidak akan merasa bekerja jika menggeluti hal yang dicintai?
Kenyataannya (ternyata) tidak sesederhana itu. Pekerjaan tetap akan terasa sebagai sebuah pekerjaan. Orang-orang yang hobi musik dan memutuskan jadi seorang pemain band tetap merasa bosan saat harus tur keliling Indonesia berbulan-bulan. Orang-orang yang passion dan pekerjaannya berada di dunia fotografi juga tetap ingin cuti dan merasa jenuh.
Passion membuat seseorang bangun pagi dengan bahagia. Passion memang membuat kita punya alasan pergi bekerja dengan ikhlas. Namun selamanya sebuah pekerjaan tetaplah terasa seperti pekerjaan.
Spoiler for keenam:
6. Tak Perlu Merasa Mengkhianati Diri Karena Merelakan Idealisme Demi Uang. Agan Hanya Sedang Berjuang Demi Tetap Hidup

Idealisme memang sebuah kemewahan yang seharusnya dimiliki oleh generasi muda. Semasa kuliah dulu, bisa jadi agan adalah seorang penganut paham sosialisme sejati. Agan lantang mengutuk korporasi, menyalahkan mereka atas ketimpangan pendapatan masyarakat dan kerusakan lingkungan. Agan ogah bergabung dengan korporasi pasca lulus. Idealis agan pokoknya tidak bisa diganggu gugat!
Seiring usia yang makin dewasa, agan akan menyadari bahwa idealisme seharusnya membuat seseorang menjadi manusia yang punya pegangan. Bukan menjadikan agan kehilangan kendali atas pemasukan, yang krusial bagi kelangsungan hidup di masa depan. Agan akan dan harus mulai belajar untuk menyelaraskan antara idealisme dan fakta di lapangan.
Agan yang merasa sosialis bisa saja tetap masuk ke korporasi liberal, just for the sake of money. Tidak ada yang salah dengan itu. Tak ada orang yang berhak menyalahkan agan. Agan pun tak perlu repot menjelaskan, toh hanya agan yang tahu bahwa idealisme akan tetap tertinggal di hati ini. Kini, agan hanya sedang berjuang demi bertahan hidup.

Idealisme memang sebuah kemewahan yang seharusnya dimiliki oleh generasi muda. Semasa kuliah dulu, bisa jadi agan adalah seorang penganut paham sosialisme sejati. Agan lantang mengutuk korporasi, menyalahkan mereka atas ketimpangan pendapatan masyarakat dan kerusakan lingkungan. Agan ogah bergabung dengan korporasi pasca lulus. Idealis agan pokoknya tidak bisa diganggu gugat!
Seiring usia yang makin dewasa, agan akan menyadari bahwa idealisme seharusnya membuat seseorang menjadi manusia yang punya pegangan. Bukan menjadikan agan kehilangan kendali atas pemasukan, yang krusial bagi kelangsungan hidup di masa depan. Agan akan dan harus mulai belajar untuk menyelaraskan antara idealisme dan fakta di lapangan.
Agan yang merasa sosialis bisa saja tetap masuk ke korporasi liberal, just for the sake of money. Tidak ada yang salah dengan itu. Tak ada orang yang berhak menyalahkan agan. Agan pun tak perlu repot menjelaskan, toh hanya agan yang tahu bahwa idealisme akan tetap tertinggal di hati ini. Kini, agan hanya sedang berjuang demi bertahan hidup.
Spoiler for ketujuh:
7. Uang Memang Bukan Segalanya — Tapi Di Beberapa Kesempatan, Uang Bisa Jadi Sumber Masalah

Akhirnya agan sepakat bahwa ada hal-hal lain di luar materi yang tak kalah penting. Pertemanan, ikatan keluarga, sampai hubungan hangat dengan pasangan yang dicinta. Ternyata hidup lebih dari sekadar berapa besar gaji, seberapa mampu kita memenuhi segala kebutuhan materi yang bisa membuat kita dianggap berhasil dan sukses.
Tapi walaupun uang bukan segalanya, di beberapa kesempatan uang bisa jadi sumber masalah. Hubungan agan dengan teman-teman bisa merenggang karena salah satu dari kalian merasa tak sesukses kawan-kawan lain sampai memilih menyingkir. Ikatan dengan orang tua yang selama ini baik-baik saja juga bisa meruncing, saat mereka menganggap pekerjaanmu kurang memberikan jaminan finansial.
Ketika agan mulai berkutat dengan gaji yang terbatas dan kebutuhan hidup yang makin meroket harganya, barulah agan menyadari bahwa mau tak mau uang tetap penting dimiliki. Memang benar, uang bukanlah segalanya. Tapi hidup tanpa memiliki penghasilan yang pasti juga tak bisa membuat kebahagiaan menjadi pasti.

Akhirnya agan sepakat bahwa ada hal-hal lain di luar materi yang tak kalah penting. Pertemanan, ikatan keluarga, sampai hubungan hangat dengan pasangan yang dicinta. Ternyata hidup lebih dari sekadar berapa besar gaji, seberapa mampu kita memenuhi segala kebutuhan materi yang bisa membuat kita dianggap berhasil dan sukses.
Tapi walaupun uang bukan segalanya, di beberapa kesempatan uang bisa jadi sumber masalah. Hubungan agan dengan teman-teman bisa merenggang karena salah satu dari kalian merasa tak sesukses kawan-kawan lain sampai memilih menyingkir. Ikatan dengan orang tua yang selama ini baik-baik saja juga bisa meruncing, saat mereka menganggap pekerjaanmu kurang memberikan jaminan finansial.
Ketika agan mulai berkutat dengan gaji yang terbatas dan kebutuhan hidup yang makin meroket harganya, barulah agan menyadari bahwa mau tak mau uang tetap penting dimiliki. Memang benar, uang bukanlah segalanya. Tapi hidup tanpa memiliki penghasilan yang pasti juga tak bisa membuat kebahagiaan menjadi pasti.
Spoiler for kedelapan:
8. Agan Akan Kehilangan Teman. Tapi Toh Hidup Terus Berjalan

Terkadang agan kaget saat menyadari betapa lingkaran pertemanan makin menyempit dari hari ke hari. Dulu, agan adalah orang yang tidak pernah kesepian. Kemanapun pergi, selalu ada kawan yang bisa diajak mendampingi. Namun kini, hanya segelintir teman yang tetap bertahan dalam hidup agan. Mereka adalah orang-orang yang tetap terhubung walau dipisahkan kesibukan sehari-hari.
Tidak banyak orang mau berbagi bahwa kehilangan pertemanan adalah sebuah hal yang wajar dalam perjalanan hidup. Tidak semua ikatan pertemanan bisa bertahan selamanya. Hidup agan bukan sebuah lapangan bola yang bisa menampung ratusan orang di saat bersamaan. Terkadang, beberapa orang memang harus pergi agar kawan-kawan sejati bisa masuk ke dalam hidup yang makin sempit ini.

Terkadang agan kaget saat menyadari betapa lingkaran pertemanan makin menyempit dari hari ke hari. Dulu, agan adalah orang yang tidak pernah kesepian. Kemanapun pergi, selalu ada kawan yang bisa diajak mendampingi. Namun kini, hanya segelintir teman yang tetap bertahan dalam hidup agan. Mereka adalah orang-orang yang tetap terhubung walau dipisahkan kesibukan sehari-hari.
Tidak banyak orang mau berbagi bahwa kehilangan pertemanan adalah sebuah hal yang wajar dalam perjalanan hidup. Tidak semua ikatan pertemanan bisa bertahan selamanya. Hidup agan bukan sebuah lapangan bola yang bisa menampung ratusan orang di saat bersamaan. Terkadang, beberapa orang memang harus pergi agar kawan-kawan sejati bisa masuk ke dalam hidup yang makin sempit ini.
Spoiler for kesembilan:
9. Jarang yang Mau Mengaku Bahwa Mereka Menikah Karena Sudah Malas Mencari. Bukan Karena Merasa Sudah Saatnya Berhenti

Di usia 25 hidup ini mulai kelihatan arahnya. Akan berkecimpung di bidang pekerjaan apa, bergiat dalam kegiatan macam apa, hingga mengerucut ke tipe pasangan yang cocok mendampingi dalam hari-hari. Pada usia ini, kita sejujurnya sudah enggan mencari. Lebih baik menjalani dan mempertahankan sesuatu yang sudah pasti.
Jika sudah menemukan seseorang yang dirasa tepat mendampingi — dia yang bisa selalu ada dan diandalkan dalam naik dan turunnya hidup ini — kita sudah enggan mencari lagi. Lebih baik berhenti sekarang, dibandingkan dia yang baik ini lepas dari genggaman.

Di usia 25 hidup ini mulai kelihatan arahnya. Akan berkecimpung di bidang pekerjaan apa, bergiat dalam kegiatan macam apa, hingga mengerucut ke tipe pasangan yang cocok mendampingi dalam hari-hari. Pada usia ini, kita sejujurnya sudah enggan mencari. Lebih baik menjalani dan mempertahankan sesuatu yang sudah pasti.
Jika sudah menemukan seseorang yang dirasa tepat mendampingi — dia yang bisa selalu ada dan diandalkan dalam naik dan turunnya hidup ini — kita sudah enggan mencari lagi. Lebih baik berhenti sekarang, dibandingkan dia yang baik ini lepas dari genggaman.
Spoiler for kesepuluh:
10. Bagimu yang Baru Menyelesaikan Satu Episode Sakit Hati, Butuh Waktu Lama Untuk Memulai Lagi

Semasa remaja agan bisa move on dalam sekejap mata. Putus hari ini, bulan depan sudah siap punya pacar baru lagi. Tapi semakin dewasa, membuka hati sudah tidak lagi terasa sama mudahnya. Di umur seperempat abad nanti, hati agan seakan dilapisi oleh beberapa pintu pengaman yang terkunci rapat. Tidak mudah membukanya kembali selepas tersakiti.
Patah hati di usia ini bukan lagi perkara tidak punya teman nonton atau tidak punya teman SMS-an mesra. Kehilangan pasangan rasanya tidak jauh beda dari kehilangan sahabat seperjuangan, membuat limbung dan kehilangan pegangan.Butuh waktu sampai kamu bisa memulai lagi. Hatimu perlu jeda cukup lama sampai ia siap diisi kembali.

Semasa remaja agan bisa move on dalam sekejap mata. Putus hari ini, bulan depan sudah siap punya pacar baru lagi. Tapi semakin dewasa, membuka hati sudah tidak lagi terasa sama mudahnya. Di umur seperempat abad nanti, hati agan seakan dilapisi oleh beberapa pintu pengaman yang terkunci rapat. Tidak mudah membukanya kembali selepas tersakiti.
Patah hati di usia ini bukan lagi perkara tidak punya teman nonton atau tidak punya teman SMS-an mesra. Kehilangan pasangan rasanya tidak jauh beda dari kehilangan sahabat seperjuangan, membuat limbung dan kehilangan pegangan.Butuh waktu sampai kamu bisa memulai lagi. Hatimu perlu jeda cukup lama sampai ia siap diisi kembali.
Spoiler for kesebelas:
11. Pertimbangan Mencari Pasangan Pun Berganti. Bukan Lagi Soal Cantik Atau Tampan. Tapi Lebih Ke Perhitungan Rasional

Mencari pasangan di usia 25 tidak sesederhana tertarik secara fisik, nyambung diajak ngobrol, oke jadian! Di usia ini kita bisa jadi manusia ribet yang mempertimbangkan banyak aspek, bahkan sebelum sebuah hubungan dimulai.
Agan akan mempertanyakan pada diri sendiri, “Matre-kah aku? Berlebihankah pertimbanganku?” — namun kemudian sepakat bahwa semua itu agan lakukan demi kebaikan agan.

Mencari pasangan di usia 25 tidak sesederhana tertarik secara fisik, nyambung diajak ngobrol, oke jadian! Di usia ini kita bisa jadi manusia ribet yang mempertimbangkan banyak aspek, bahkan sebelum sebuah hubungan dimulai.
Quote:
Apa pekerjaannya? Bisakah diajak membangun hidup bersama?
Bagaimana keluarganya, mampukah membaur dengan keluargaku?
Dia bisa mengurus anak kecil atau tidak? Atau malah sangat egois?
Perlukah aku menyesuaikan diri terlalu banyak dengan lingkaran perkawanannya?
Bagaimana keluarganya, mampukah membaur dengan keluargaku?
Dia bisa mengurus anak kecil atau tidak? Atau malah sangat egois?
Perlukah aku menyesuaikan diri terlalu banyak dengan lingkaran perkawanannya?
Agan akan mempertanyakan pada diri sendiri, “Matre-kah aku? Berlebihankah pertimbanganku?” — namun kemudian sepakat bahwa semua itu agan lakukan demi kebaikan agan.
Spoiler for keduabelas:
12. Bagi Beberapa Orang Umur 25 Berarti Siap Menikah. Bagi Sebagian Lainnya Umur Ini Hanya Pondasi Awal Untuk Lebih Siap Melangkah

25 dan pernikahan memang dekat. Di umur ini agan akan mendapat banyak undangan dari teman-teman sejawat yang bergegas meresmikan hubungan. Agan pun bisa jadi salah satu di antaranya.
Tapi ada juga yang merasa 25 bukanlah umur sakral bagi sebuah komitmen serius. Mereka yang masih mengejar karir, ingin fokus melanjutkan sekolah, sampai mereka yang masih enggan membuka hati bagi cinta yang baru.
Umur ini tidaklah sesakral bayangan setiap orang beberapa tahun lalu jika dihubungkan dengan urusan cinta dan komitmen. Tidak ada yang perlu digadang-gadang secara berlebihan. Jalani saja sebaik yang agan bisa, maka agan akan tahu hasil akhir yang memang sudah tertakdirkan untuk agan.

25 dan pernikahan memang dekat. Di umur ini agan akan mendapat banyak undangan dari teman-teman sejawat yang bergegas meresmikan hubungan. Agan pun bisa jadi salah satu di antaranya.
Tapi ada juga yang merasa 25 bukanlah umur sakral bagi sebuah komitmen serius. Mereka yang masih mengejar karir, ingin fokus melanjutkan sekolah, sampai mereka yang masih enggan membuka hati bagi cinta yang baru.
Umur ini tidaklah sesakral bayangan setiap orang beberapa tahun lalu jika dihubungkan dengan urusan cinta dan komitmen. Tidak ada yang perlu digadang-gadang secara berlebihan. Jalani saja sebaik yang agan bisa, maka agan akan tahu hasil akhir yang memang sudah tertakdirkan untuk agan.
Spoiler for ketigabelas:
13. Merdeka Secara Finansial Bukan Berarti Bebas Menentukan Arah Hidup Sendiri

Oke, agan memang sudah lebih mandiri secara finansial sekarang. Baik karena sudah disokong pasangan, sudah bekerja, atau hidup dari uang beasiswa. Saat remaja, agan sempat merasa bahwa kebebasan akan didapat saat sudah tidak menggantungkan kehidupan pada orang lain. Apakah sesederhana itu?
Walau sudah lebih mandiri, bukan berarti agan bebas dari tekanan orang-orang di sekeliling. Pertanyaan macam ini akan tetap menghampiri :
Kebebasan itu tidak serta merta datang. Tuntutan dan kukungan justru makin sering datang dari orang-orang yang hanya mengetahui agan selewat kenal. Mengesalkan? Jelas. Tapi tak perlu dimasukkan ke hati, cukup hadapi saja dengan anggukan sopan dan sesungging senyuman ramah.

Oke, agan memang sudah lebih mandiri secara finansial sekarang. Baik karena sudah disokong pasangan, sudah bekerja, atau hidup dari uang beasiswa. Saat remaja, agan sempat merasa bahwa kebebasan akan didapat saat sudah tidak menggantungkan kehidupan pada orang lain. Apakah sesederhana itu?
Walau sudah lebih mandiri, bukan berarti agan bebas dari tekanan orang-orang di sekeliling. Pertanyaan macam ini akan tetap menghampiri :
Quote:
“Kapan nikah?”
“Kapan punya anak?”
“Gak mau jadi PNS aja? Gak bosan kerja swasta?”
“Kok bajunya gitu? Gak terlalu terbuka tuh?”
“Kapan punya anak?”
“Gak mau jadi PNS aja? Gak bosan kerja swasta?”
“Kok bajunya gitu? Gak terlalu terbuka tuh?”
Kebebasan itu tidak serta merta datang. Tuntutan dan kukungan justru makin sering datang dari orang-orang yang hanya mengetahui agan selewat kenal. Mengesalkan? Jelas. Tapi tak perlu dimasukkan ke hati, cukup hadapi saja dengan anggukan sopan dan sesungging senyuman ramah.
Spoiler for keempatbelas:
14. Orang Tua Bisa Menjelma Jadi Musuh yang Paling Dibenci. Tapi Pada Mereka Agan Tetap Ingin Membalas Budi

Umur ini memang unik. Di satu sisi, agan sudah merasa jadi manusia dewasa yang punya tanggung jawab pada orang tua. Agan merasa bertanggung jawab membawakan mereka makan malam yang dibeli dengan uang gaji sendiri. Agan pun sudah mulai tak enak hati jika terus merepotkan orangtua yang sudah membesarkan selama ini.
Namun pada sisi lain mata uang agan kerap berseberangan dengan mereka. Kedua orang tua meminta agan jadi PNS, sementara agan sedang asyik menggeluti pekerjaan di advertising agency. Orangtua menginginkan anaknya segera menikah, padahal agan merasa baik-baik saja sendiri. Perbedaan yang kontras ini membuat agan sadar bahwa agan dan orang tua memang dua entitas yang punya impian berbeda.
Kuncinya adalah bagaimana agan bisa menyelaraskan pengejaran mimpi dengan restu dari kedua orang tua. Demi mendapatkan keselarasan ini diperlukan kesabaran, kerja keras, dan kemauan mendengar yang tidak remeh

Umur ini memang unik. Di satu sisi, agan sudah merasa jadi manusia dewasa yang punya tanggung jawab pada orang tua. Agan merasa bertanggung jawab membawakan mereka makan malam yang dibeli dengan uang gaji sendiri. Agan pun sudah mulai tak enak hati jika terus merepotkan orangtua yang sudah membesarkan selama ini.
Namun pada sisi lain mata uang agan kerap berseberangan dengan mereka. Kedua orang tua meminta agan jadi PNS, sementara agan sedang asyik menggeluti pekerjaan di advertising agency. Orangtua menginginkan anaknya segera menikah, padahal agan merasa baik-baik saja sendiri. Perbedaan yang kontras ini membuat agan sadar bahwa agan dan orang tua memang dua entitas yang punya impian berbeda.
Kuncinya adalah bagaimana agan bisa menyelaraskan pengejaran mimpi dengan restu dari kedua orang tua. Demi mendapatkan keselarasan ini diperlukan kesabaran, kerja keras, dan kemauan mendengar yang tidak remeh
Spoiler for kelimabelas:
15. Sedikit yang Mau Mengaku: Di Usia 25 Tanpa Sadar Agan Belajar Menyembunyikan Luka agan

Dahulu, kesedihan dan kepahitan hidup selalu bisa dibagi. Bisa cerita ke teman, disuarakan lewat media sosial, sampai dengan ringan disampaikan lewat curahan hati ke orang-orang terdekat. Rasanya dunia perlu tahu semua yang dirasakan. Berbagi dengan orang lain, bahkan pada yang tak dikenal, dianggap bisa meringankan beban.
Kebiasaan macam ini tidak bertahan lama. Seiring waktu, agan sadar bahwa agan berubah. Semua masalah kini lebih baik disimpan sendiri. Bercerita pada mereka yang paling dekat pun hanya 1-2 orang saja. Tidak semua sisi dari diri ini bisa dibagi pada dunia. Di usia ini, agan belajar menyembunyikan luka. Belajar terlihat kuat dan baik-baik saja, padahal di dalam hati ada lubang menganga

Dahulu, kesedihan dan kepahitan hidup selalu bisa dibagi. Bisa cerita ke teman, disuarakan lewat media sosial, sampai dengan ringan disampaikan lewat curahan hati ke orang-orang terdekat. Rasanya dunia perlu tahu semua yang dirasakan. Berbagi dengan orang lain, bahkan pada yang tak dikenal, dianggap bisa meringankan beban.
Kebiasaan macam ini tidak bertahan lama. Seiring waktu, agan sadar bahwa agan berubah. Semua masalah kini lebih baik disimpan sendiri. Bercerita pada mereka yang paling dekat pun hanya 1-2 orang saja. Tidak semua sisi dari diri ini bisa dibagi pada dunia. Di usia ini, agan belajar menyembunyikan luka. Belajar terlihat kuat dan baik-baik saja, padahal di dalam hati ada lubang menganga
Spoiler for keenambelas:
16. Belajar Menerima Kesalahan dan Memaafkan Diri Sendiri Jadi Perjuangan Terberat Di Usia Ini

Agan pernah memilih menitipkan hati pada orang yang salah. Agan pernah mengambil keputusan yang meninggalkan luka menganga di hati orang-orang terdekat. Sadar pernah keliru, agan pun menyadari harus segera berubah jadi orang baru yang jauh lebih baik dari versi sebelum agan.
Proses berubah ternyata tidak sesulit menerima kesalahan agan yang telah lalu. Dalam usia ini, perjuangan terberat ternyata datang dari usaha memaafkan diri sendiri. Akan ada titik di mana agan merasa benci pada diri sendiri, mengutuk kebodohan yang sudah agan lakukan selama ini, terus-terusan menyalahkan diri sendiri.
Butuh proses panjang hingga titik ikhlas dan menerima bisa teraih dalam genggaman. Butuh keberanian dan kebesaran hati demi memaafkan kebrengsekan yang sudah lewat. Namun ketika ini berhasil dilakukan, penghargaan dan rasa cinta pada diri sendiri akan makin dirasakan.

Agan pernah memilih menitipkan hati pada orang yang salah. Agan pernah mengambil keputusan yang meninggalkan luka menganga di hati orang-orang terdekat. Sadar pernah keliru, agan pun menyadari harus segera berubah jadi orang baru yang jauh lebih baik dari versi sebelum agan.
Proses berubah ternyata tidak sesulit menerima kesalahan agan yang telah lalu. Dalam usia ini, perjuangan terberat ternyata datang dari usaha memaafkan diri sendiri. Akan ada titik di mana agan merasa benci pada diri sendiri, mengutuk kebodohan yang sudah agan lakukan selama ini, terus-terusan menyalahkan diri sendiri.
Butuh proses panjang hingga titik ikhlas dan menerima bisa teraih dalam genggaman. Butuh keberanian dan kebesaran hati demi memaafkan kebrengsekan yang sudah lewat. Namun ketika ini berhasil dilakukan, penghargaan dan rasa cinta pada diri sendiri akan makin dirasakan.
Spoiler for ketujuhbelas:
17. Saat Tidak Semua Rencana Bisa Berjalan dan Tak Semua Pencapaian Bisa Teraih Tangan — Menjalani Apa yang Ada Jadi Satu-Satunya Pilihan

Rencana dan peta hidup yang sudah dibuat dengan rapi saat masa remaja belum tentu sepenuhnya bisa diwujudkan. Impian yang digadang-gadang mampu teraih pun belum tentu bisa tergenggam tangan. Agan bisa jadi manusia keras kepala yang terus berkutat di kegagalan sembari menyalahkan keadaan, atau dengan tegas memilih tak hirau pada masa lalu untuk kemudian melanjutkan perjalanan.
Ternyata 25 bukanlah umur ajaib yang jadi penanda tercapainya segala keinginan. Agan masih tetap harus berjuang. Agan masih tetap perlu berdoa kuat-kuat supaya impian terasa makin dekat. Menjadi 25 adalah proses tumbuh sebagai manusia dewasa.Seseorang yang dengan besar hati bisa terus melanjutkan perjuangan — walau tidak semua hal yang diinginkan bisa didapat dengan mudah.
Sebab kadang, terus berjalan jauh lebih baik daripada menyerah pada keadaaan.

Rencana dan peta hidup yang sudah dibuat dengan rapi saat masa remaja belum tentu sepenuhnya bisa diwujudkan. Impian yang digadang-gadang mampu teraih pun belum tentu bisa tergenggam tangan. Agan bisa jadi manusia keras kepala yang terus berkutat di kegagalan sembari menyalahkan keadaan, atau dengan tegas memilih tak hirau pada masa lalu untuk kemudian melanjutkan perjalanan.
Ternyata 25 bukanlah umur ajaib yang jadi penanda tercapainya segala keinginan. Agan masih tetap harus berjuang. Agan masih tetap perlu berdoa kuat-kuat supaya impian terasa makin dekat. Menjadi 25 adalah proses tumbuh sebagai manusia dewasa.Seseorang yang dengan besar hati bisa terus melanjutkan perjuangan — walau tidak semua hal yang diinginkan bisa didapat dengan mudah.
Sebab kadang, terus berjalan jauh lebih baik daripada menyerah pada keadaaan.
Selamat berproses menjadi 25 bagi agan-agan yang sedang menuju ke sana.

Selamat menjalani 25 tahun sebaik mungkin untuk agan-agan yang sedang berada di usia ini.
Menjadi 25 ternyata tidak sesederhana yang dikira kan?

Spoiler for Sumur:
[URL="http://www.hipwee..com/motivasi/realita-hidup-yang-tak-pernah-dibicarakan-orang-tentang-menjadi-25-tahun/"]Sumber[/URL]
Jangan ada silent reader diantara kita, monggo dikomen dulu gan sebelum kaboor

Bantu-bantu
juga ya gan, biar makin banyak yang bisa menikmati 25 tahunnya sebaik mungkin
Syukur-syukur ada yang nimpukin ane pake cendol


---------------
baca pengalaman agan-agan yang share ceritanya di post #9 --> disini
Diubah oleh pokpokpik 04-12-2014 11:23
0
39.7K
Kutip
443
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•102.5KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pokpokpik
#8
Pengalaman dari agan-agan dimari :
makasih ya agan2 yang udah share pengalamannya, biar jadi pelajalan berharga buat kaskuser semua
makasih ya agan2 yang udah share pengalamannya, biar jadi pelajalan berharga buat kaskuser semua

Spoiler for pengalaman agan-agan:
Quote:
Original Posted By apriluri►ini yg skrg ane alamin gan.. di usia 25 ini, kmrn2 ane mati2an ngejar studi.. setelah lulus, ane mondar-mandir cari kerja.. setelah dapet kerja, ane bimbang mengambil keputusan.. ane gak ketrima di perusahaan yg ane pengen, tp di perusahaan yg gak terlalu ane pengen..ane malah ketrima.. kalo gak ane ambil, ane gak punya pendapatan..
pelajaran yg ane ambil sih, hidup gak selalu mulus.. kita harus ikhlas jalanin hidup ini gan.. serahkan semua kepada-Nya.. Allah sudah mengaturnya..
pelajaran yg ane ambil sih, hidup gak selalu mulus.. kita harus ikhlas jalanin hidup ini gan.. serahkan semua kepada-Nya.. Allah sudah mengaturnya..

Quote:
Original Posted By achilukba►ane 2 bulan lg umur 25 thn gan. ane baru aja resign dari kantor, ga baru sih.. tp udah 6 bulan 
ane resign emg niat mau fokus di bisnis ane. padahal dulu sbnrnya ane uda bs dibilang settle bgt di kerjaan sebelumnya, gaji lebih dari cukup, jabatan udah lumayan tinggi, fasilitas yg didapet jg udah ok bgt lah.. tapi semua itu balik lg ke ane, ane ga nyaman sama kerjaan kyk gitu. ane mau balik ke passion ane yaitu grafik desain
jadinya sekarang ane lg merintis usaha itu dari bawah banget nih gan, doain ya gan, ane lg cari2 ruko murah skrg utk sekedar dijadiin kantor hehehe.
dulu pas resign banyak bgt yg nyayangin.. karna jarang2 fresh grad lsg dapet jabatan enak hahaa, tp ane ga nyari jabatan, ane nyari kepuasan batin dan yg penting deket dari ortu (dulu ane penempatan di luar kota trs)

ane resign emg niat mau fokus di bisnis ane. padahal dulu sbnrnya ane uda bs dibilang settle bgt di kerjaan sebelumnya, gaji lebih dari cukup, jabatan udah lumayan tinggi, fasilitas yg didapet jg udah ok bgt lah.. tapi semua itu balik lg ke ane, ane ga nyaman sama kerjaan kyk gitu. ane mau balik ke passion ane yaitu grafik desain

jadinya sekarang ane lg merintis usaha itu dari bawah banget nih gan, doain ya gan, ane lg cari2 ruko murah skrg utk sekedar dijadiin kantor hehehe.
dulu pas resign banyak bgt yg nyayangin.. karna jarang2 fresh grad lsg dapet jabatan enak hahaa, tp ane ga nyari jabatan, ane nyari kepuasan batin dan yg penting deket dari ortu (dulu ane penempatan di luar kota trs)

Quote:
Original Posted By anuary►Sedang menikmati masa2 25, dan taun ini banyak hal2 kebaikan yang datang gak pernah terpikirkan sebelumnnya 
Alhamdulillah saya sangat bersyukur di umur jalan 26 sediki2 saya bisa membahagiakan orang tua, membelikan sesuatu untuk orang tua itu rasanya nikmat, semoga tahun depan kehidupan semakin lebih baik, dan saya bisa memberi serta berbagi lebih banyak dan hebat dr sekarang, amin

Alhamdulillah saya sangat bersyukur di umur jalan 26 sediki2 saya bisa membahagiakan orang tua, membelikan sesuatu untuk orang tua itu rasanya nikmat, semoga tahun depan kehidupan semakin lebih baik, dan saya bisa memberi serta berbagi lebih banyak dan hebat dr sekarang, amin

Quote:
Original Posted By adizarunited7►bener tuh., 
ane yg dulu sebelum lulus SMA berpikiran "santai aja lah, toh banyak jalan buat sukses nanti(umur 24)", tapi nyatanya? ane belum dapet kerja ampe sekarang! kemudian ane menyesali "kenapa buang2 dan nyepelehin waktu cuma buat seneng2?"
sampe sekarang nyesel banget, belum bisa maafin diri sendiri kalo inget masa sekolah dulu.,
waktu memang bagaikan pedang, kalo gak pandai memainkannya, kita sendiri yg akan terhunus olehnya.,

ane yg dulu sebelum lulus SMA berpikiran "santai aja lah, toh banyak jalan buat sukses nanti(umur 24)", tapi nyatanya? ane belum dapet kerja ampe sekarang! kemudian ane menyesali "kenapa buang2 dan nyepelehin waktu cuma buat seneng2?"

sampe sekarang nyesel banget, belum bisa maafin diri sendiri kalo inget masa sekolah dulu.,

waktu memang bagaikan pedang, kalo gak pandai memainkannya, kita sendiri yg akan terhunus olehnya.,

Quote:
Original Posted By edogawa09►Mei nanti ane 25. Masa transisi ini emang aneh. Hal yg pasti kadang menjadi keraguan di lain sisi, profesi yg kita perjuangkan di bangku kuliah dengan segala imajinasi indah dipuncaknya entah kenapa terasa begitu-begitu aja saat kita meraihnya, dulu hanya nunggu "bel" berbunyi buat kumpul sama teman tapi sekarang kita mesti janjian cari waktu luang. Well, kedewasaan akan membawa kita pada titik dimana kita harus bijak menggunakan otak dan hati.
Quote:
Original Posted By Apocalypticxsla►sebenenrya ane udah baca sih sebelumnya dari sumbernya,cuma makasih juga gan udah dibikin threadnya jadi bisa saling share dan berbagi pendapat 
ane ikutan share pendapat ya, ane alhamdulillah udah tau passion ane dan mulai belajar sekaligus bangun karir dari umur 15/16 tahun gan,dan pada saat itu alhamdulillah ane udah punya penghasilan sendiri,dan saat itu juga ane berubah 180% lah dari sebelumnya ( ane sebelumnya bergaul bgt,keluyuran jarang dirumah,ga betah lah kalo ga main,tapi bagusnya ane jadi banyak temen ) setelah ane udah nemuin passion ane,ane langsung fokus bener2 sama hobby sekaligus profesi ane itu saat ane kelas 1 SMA,
respon temen2 sih ya gitu 'ngapain sih lo masih muda bgt,udah sibuk2 kerja,bangun karir' saat itu ane ga bisa jawab gan,ane cuma berdoa dalem hati 'saat ini mngkin belum terlihat hasil/dampak dari kerja kerasnya,tapi bismilah 5tahun lagi pasti udah terlihat hasilnya'
ketika yg seumuran ane main2,nongkrong dicafe,pacaran,ane sekolah pulang sore,sampe rumah kerja sampe tengah malem,tidur beberapa jam doang,jam7 udah harus ke sekolah lagi (selain karena passion ane jadi ga ngerasa cape dan enjoy bgt,selain itu penghasilanny utk bantu keuangan keluarga gan,karena saat itu keadaan lagi sulit2nya ) terus berjalan selama 3 tahun dan akhirnya ane lulus dan saat itu ALLAH nunjukin hasil dari kerja keras ane gan alhamdulillah,ketika temen2 ane lulus SMA sibuk2 cari kuliahan,ada yg dapet ada yg setres belum dapet2 kuliah,ane udah tenang punya penghasilan ya yg alhamdulillahnya berkali2 lipat orang kerja gan dan sekarang umur ane 18thn gan,alhamdulillah banget,jadi gunain masa muda utk bekerja keras,biar siap di masa depan,dan ga perlu kerja keras sampe tua gan
,kalo udah ada penghasilan lebih jangan lupa di investasikan/belikan asset biar kita bisa dapet penghasilan tanpa kita harus bekerja lagi gan ,semangat utk kita semua pokoknya mah hehe


ane ikutan share pendapat ya, ane alhamdulillah udah tau passion ane dan mulai belajar sekaligus bangun karir dari umur 15/16 tahun gan,dan pada saat itu alhamdulillah ane udah punya penghasilan sendiri,dan saat itu juga ane berubah 180% lah dari sebelumnya ( ane sebelumnya bergaul bgt,keluyuran jarang dirumah,ga betah lah kalo ga main,tapi bagusnya ane jadi banyak temen ) setelah ane udah nemuin passion ane,ane langsung fokus bener2 sama hobby sekaligus profesi ane itu saat ane kelas 1 SMA,
respon temen2 sih ya gitu 'ngapain sih lo masih muda bgt,udah sibuk2 kerja,bangun karir' saat itu ane ga bisa jawab gan,ane cuma berdoa dalem hati 'saat ini mngkin belum terlihat hasil/dampak dari kerja kerasnya,tapi bismilah 5tahun lagi pasti udah terlihat hasilnya'
ketika yg seumuran ane main2,nongkrong dicafe,pacaran,ane sekolah pulang sore,sampe rumah kerja sampe tengah malem,tidur beberapa jam doang,jam7 udah harus ke sekolah lagi (selain karena passion ane jadi ga ngerasa cape dan enjoy bgt,selain itu penghasilanny utk bantu keuangan keluarga gan,karena saat itu keadaan lagi sulit2nya ) terus berjalan selama 3 tahun dan akhirnya ane lulus dan saat itu ALLAH nunjukin hasil dari kerja keras ane gan alhamdulillah,ketika temen2 ane lulus SMA sibuk2 cari kuliahan,ada yg dapet ada yg setres belum dapet2 kuliah,ane udah tenang punya penghasilan ya yg alhamdulillahnya berkali2 lipat orang kerja gan dan sekarang umur ane 18thn gan,alhamdulillah banget,jadi gunain masa muda utk bekerja keras,biar siap di masa depan,dan ga perlu kerja keras sampe tua gan
,kalo udah ada penghasilan lebih jangan lupa di investasikan/belikan asset biar kita bisa dapet penghasilan tanpa kita harus bekerja lagi gan ,semangat utk kita semua pokoknya mah hehe

Quote:
Original Posted By treanika►Mau share sedikit, dari pengalaman gw, dlu gw ga pinter" amat n sering dikataiin sodara" sepupu, om n tante gw, gw itu bodo n kluarga gw berantakan.
smpe gw janji sama diri gw sendiri kalo apa yg mreka bilang itu salah, smpe gw berhasil lulus S1 Ekonomi Akuntansi di umur 21 lngsung kterima kerja di perusahaan asing dari belanda, sekarang gw uda 23 th dan smua impian gw sdikit demi sedikit tercapai, kyak gw uda punya mobil sendiri, Furniture Rumah sendiri, motor sendiri, secara di umur gw yg semuda ini gw lngsung di kasi gaji 17,5JT/Perbulan n taun depan gw dikasi beasiswa S2 di US dr kantor gw
. Jadi kebukti kan sekarang. Pesen gw, jgn pernah ngeremehin orang dlu, intropeksi n Atur diri masing" dlu deh 


smpe gw janji sama diri gw sendiri kalo apa yg mreka bilang itu salah, smpe gw berhasil lulus S1 Ekonomi Akuntansi di umur 21 lngsung kterima kerja di perusahaan asing dari belanda, sekarang gw uda 23 th dan smua impian gw sdikit demi sedikit tercapai, kyak gw uda punya mobil sendiri, Furniture Rumah sendiri, motor sendiri, secara di umur gw yg semuda ini gw lngsung di kasi gaji 17,5JT/Perbulan n taun depan gw dikasi beasiswa S2 di US dr kantor gw
. Jadi kebukti kan sekarang. Pesen gw, jgn pernah ngeremehin orang dlu, intropeksi n Atur diri masing" dlu deh 


Quote:
Original Posted By Sacheer►Ane udah ngalamin 17 diatas saat umur ane 19 taun
Status ane dulu kuliah dan sedang merintis bisnis
Skrg udah 21 taun dan masi sama statusnya. Bedanya dh ada kemajuan dikit
Buat agan2 yg masih muda, pikir2 lagi kl mau nyari duit pas udah lulus aja. Nyari duit susah gan. Sedari dini agan cb nyari duit lewat jalur apapun biar ngerasain susahnya dapet duit
Buat agan yang masi SMA, jangan banyak nongkrong. Ikut tuh organisasi biar soft skillnya terlatih. Belajar jangan dilupain. Tapi ane bisa jamin pelajaran disekolah itu rata2 g kepake gan. Realita lebih rumit.
Ga usah banyak ngayal ngeliat kehidupan ftv ato sinetron. Itu hidup di film kemungkinannya mungkin satu banding 10 ribu.
Kalo agan mau sukses agan sedari dini tentukan passion dari kecil. Kl g percaya cb liat2 aja biografi orang2 sukses. Rata2 umur 5-15nya udah menekuni apa yg dia suka. Jgn sampe menyesal gan
Buat agan2 umur 20an seperjuangan sama ane, jgn menyerah gan. Kita seribu kali lebih baik dr orang yg baru mulai di usia 30.
Thanks gan, just share
Status ane dulu kuliah dan sedang merintis bisnis
Skrg udah 21 taun dan masi sama statusnya. Bedanya dh ada kemajuan dikit
Buat agan2 yg masih muda, pikir2 lagi kl mau nyari duit pas udah lulus aja. Nyari duit susah gan. Sedari dini agan cb nyari duit lewat jalur apapun biar ngerasain susahnya dapet duit
Buat agan yang masi SMA, jangan banyak nongkrong. Ikut tuh organisasi biar soft skillnya terlatih. Belajar jangan dilupain. Tapi ane bisa jamin pelajaran disekolah itu rata2 g kepake gan. Realita lebih rumit.
Ga usah banyak ngayal ngeliat kehidupan ftv ato sinetron. Itu hidup di film kemungkinannya mungkin satu banding 10 ribu.
Kalo agan mau sukses agan sedari dini tentukan passion dari kecil. Kl g percaya cb liat2 aja biografi orang2 sukses. Rata2 umur 5-15nya udah menekuni apa yg dia suka. Jgn sampe menyesal gan
Buat agan2 umur 20an seperjuangan sama ane, jgn menyerah gan. Kita seribu kali lebih baik dr orang yg baru mulai di usia 30.
Thanks gan, just share
Quote:
Original Posted By Apocalypticxsla►
aamiin makasih gan
,iya sebenernya pilihan sih,seneng2 dimasa muda ya silahkan,ato milih kerja keras di masa muda,karena masih muda belum punya tanggungan,ga ada resiko malah, karena masih tinggal sama ortu,gagal tetep bisa makan,tinggal bangkit lagi
karena emg beneran kok,ane rasain itu,ketika yg lain susah2,gentian ane tinggal seneng2 hehe
sedikit share boleh ya,pas umur 17thn kemaren ane sempet bisnis clothing( usaha sampingan,yg jadi pekerjaan utama itu profesi ane gan)
saat itu ane ngumpulin modal sendiri dari hasil kerja itu,bisnis jalan 1 tahun,udah jalan lah alhamdulillah,terus ane ditipu gan sama vendornya,100% kesalahan dia,dan dari masalah itu merembet kemana2 lah problemnya dan karena keteledoran ane karena pusing ditipu itu ane mesen stock barang kelebihan gan (wajar umur 17thn gan mumut2nya itu umur segitu nanggung utang 2jt ) ,udah sesulit itu ane tetep kekeh sama prinsip ane,'ane kerja keras demi orangtua,bangun bisnis modal sendiri tanpa seserpun bantuan dari ortu,kalo ada problem ya selesain sendiri,tanpa mnta bantuan temen sekali pun'
pas itu ane berangkat sekolah kelas 3 gan itu,bawa tas gede 2 gan (depan-belakang) agan pikir2 aja mngkin anak umur segitu lagi gede gengsinya,ane udah ga peduli gengsi gan,dihina kek ane ga peduli,prinsip ane 'gengsi ga bikin kaya,kalo kita kaya,hidup kita jadi bergengsi'
ane jualan gan tuh baju nya muterin sekolah kelas 1-3 bawa2 tas gtu,alhamdulillah atas bantuan ALLAH utang 2jt itu lunas dalam waktu 2/3 hari gan,omset jualan ane 1jt perhari alhamdulillah !
ini sekedar share aja buat agan2 bahkan yg lebih tua dari ane,mngkin lagi ada problem dipekerjaan,ato lagi proses merintis bisnis,yg sempet pesimis,semangat terus gan,jangan nyerah,kerja keras terus,berdoa terus,sedekah terus
ane anak umur 17thn aja bisa,pasti agan lebih bisa

aamiin makasih gan
,iya sebenernya pilihan sih,seneng2 dimasa muda ya silahkan,ato milih kerja keras di masa muda,karena masih muda belum punya tanggungan,ga ada resiko malah, karena masih tinggal sama ortu,gagal tetep bisa makan,tinggal bangkit lagikarena emg beneran kok,ane rasain itu,ketika yg lain susah2,gentian ane tinggal seneng2 hehe
sedikit share boleh ya,pas umur 17thn kemaren ane sempet bisnis clothing( usaha sampingan,yg jadi pekerjaan utama itu profesi ane gan)
saat itu ane ngumpulin modal sendiri dari hasil kerja itu,bisnis jalan 1 tahun,udah jalan lah alhamdulillah,terus ane ditipu gan sama vendornya,100% kesalahan dia,dan dari masalah itu merembet kemana2 lah problemnya dan karena keteledoran ane karena pusing ditipu itu ane mesen stock barang kelebihan gan (wajar umur 17thn gan mumut2nya itu umur segitu nanggung utang 2jt ) ,udah sesulit itu ane tetep kekeh sama prinsip ane,'ane kerja keras demi orangtua,bangun bisnis modal sendiri tanpa seserpun bantuan dari ortu,kalo ada problem ya selesain sendiri,tanpa mnta bantuan temen sekali pun'
pas itu ane berangkat sekolah kelas 3 gan itu,bawa tas gede 2 gan (depan-belakang) agan pikir2 aja mngkin anak umur segitu lagi gede gengsinya,ane udah ga peduli gengsi gan,dihina kek ane ga peduli,prinsip ane 'gengsi ga bikin kaya,kalo kita kaya,hidup kita jadi bergengsi'
ane jualan gan tuh baju nya muterin sekolah kelas 1-3 bawa2 tas gtu,alhamdulillah atas bantuan ALLAH utang 2jt itu lunas dalam waktu 2/3 hari gan,omset jualan ane 1jt perhari alhamdulillah !

ini sekedar share aja buat agan2 bahkan yg lebih tua dari ane,mngkin lagi ada problem dipekerjaan,ato lagi proses merintis bisnis,yg sempet pesimis,semangat terus gan,jangan nyerah,kerja keras terus,berdoa terus,sedekah terus
ane anak umur 17thn aja bisa,pasti agan lebih bisa

Quote:
Original Posted By nemesis007►ga mesti umur 25 gan....
ane umur 22 udah mengalaminya setelah ane lulus...
ceritanya setelah ane lulus ane melamar pekerjaan di perusahaan dekat rumah,walaupun gaji pekerjaan sekarang lebih besar dibandingkan pekerjaan deket rumah ane itu gan, tapi ane pengen pekerjaan dkt rumah itu gan...secara ane anak tunggal gan...pengen lebih deket dengan keluarga...jadi ane apply deh tuh perusahaan dkt rumah ane...tapi kenyataannya ane ditolak gan..padahal ane lulusan s1 univ di jakarta,pengalaman ane lumayan, ip lumayan tinggi, ttp ga diterima tuh ama perusahaan di daerah ane,padahal ud sampe tahap interview gaji dan ud deal tapi ujung2nya ditolak...malah yg diterima anak d3 dari salah satu politeknik di daerah ane itu...sakit rasanya gan padahal ane udh dpt beberapa tawaran dr perusahaan di jkt dengan gaji yg lbh besar..jadi ane ambil aja tuh salah satu company di jkt....walaupun gaji besar tapi rasanya jauh dr ortu gmn gitu,soalnya ane sayang bgt ama keluarga ane....tapi ya mesti ane tempuh daripada nganggur
Jadi poin tentang perjalanan hidup yang belum tentu sesuai dengan ekspektasi kita emang bener bgt gan...
Itu kisah sementara ane setelah lulus kuliah gan....maap jadi curhat nih gan....klo berkenan taroh pejwan
ane umur 22 udah mengalaminya setelah ane lulus...
ceritanya setelah ane lulus ane melamar pekerjaan di perusahaan dekat rumah,walaupun gaji pekerjaan sekarang lebih besar dibandingkan pekerjaan deket rumah ane itu gan, tapi ane pengen pekerjaan dkt rumah itu gan...secara ane anak tunggal gan...pengen lebih deket dengan keluarga...jadi ane apply deh tuh perusahaan dkt rumah ane...tapi kenyataannya ane ditolak gan..padahal ane lulusan s1 univ di jakarta,pengalaman ane lumayan, ip lumayan tinggi, ttp ga diterima tuh ama perusahaan di daerah ane,padahal ud sampe tahap interview gaji dan ud deal tapi ujung2nya ditolak...malah yg diterima anak d3 dari salah satu politeknik di daerah ane itu...sakit rasanya gan padahal ane udh dpt beberapa tawaran dr perusahaan di jkt dengan gaji yg lbh besar..jadi ane ambil aja tuh salah satu company di jkt....walaupun gaji besar tapi rasanya jauh dr ortu gmn gitu,soalnya ane sayang bgt ama keluarga ane....tapi ya mesti ane tempuh daripada nganggur
Jadi poin tentang perjalanan hidup yang belum tentu sesuai dengan ekspektasi kita emang bener bgt gan...
Itu kisah sementara ane setelah lulus kuliah gan....maap jadi curhat nih gan....klo berkenan taroh pejwan

Quote:
Original Posted By harry.07.hk►Share dikit gan
Dr kuliah ane udh usaha kecil"an gan,krn ortu kl ngsh duit slalu ngepas jd hrus muter otak buat dpt tmbhan.Pas ane lulus ane dtrima di slh 1 bumn dan itu bkn passion ane dsitu.krn ortu nuntut buat ane krja.stahun ane kerja ane mulai buka usaha kcil"an dh gan hasil tabungan dlu pas kuliah,gaji dan bonus.2thn ane krja ane resign dh.
Alhmdlh di umur 25 udh ada rmh,mbl,investasi di emas.
Sbnernya gmpang gan,jngn prnh foya" di umur 18-23thn.krn di umur sgtu biasanya lg asik"nya brgaul yg jdnya buang" duit g ada guna.
Sbnernya bnyk tmn" ane yg pnghasilnnya lbh dr ane tp mreka blm punya apa",y itu krn gaya hdup mreka sndiri
Dr kuliah ane udh usaha kecil"an gan,krn ortu kl ngsh duit slalu ngepas jd hrus muter otak buat dpt tmbhan.Pas ane lulus ane dtrima di slh 1 bumn dan itu bkn passion ane dsitu.krn ortu nuntut buat ane krja.stahun ane kerja ane mulai buka usaha kcil"an dh gan hasil tabungan dlu pas kuliah,gaji dan bonus.2thn ane krja ane resign dh.
Alhmdlh di umur 25 udh ada rmh,mbl,investasi di emas.
Sbnernya gmpang gan,jngn prnh foya" di umur 18-23thn.krn di umur sgtu biasanya lg asik"nya brgaul yg jdnya buang" duit g ada guna.
Sbnernya bnyk tmn" ane yg pnghasilnnya lbh dr ane tp mreka blm punya apa",y itu krn gaya hdup mreka sndiri
Quote:
Original Posted By sanguine.girl►gile gan, menohok bgt tritnya 
ane ikutan share juga ah. taun depan ane 25 tahun gan.
soal karir alhamdulillah lancar, udh naik jd senior, gaji naik jg jd 70an% padahal blm genap 2 tahun. di saat orang2 lain lg rencana beli mobil, ane malah berencana mau kuliah lagi. ane udah tau apa yang ane mau, ane tau apa passion ane. tapi ane harus sabar mencapainya. beberapa bulan lalu abis beli sedikit tanah sm renov rumah, alhamdulillah rumah ane skrg jd lumayan luas buat selonjoran.
ane terharu bgt waktu ortu ane ngucapin makasih ke ane krn ane renov rumah
jadi umur 25 ni udh beberapa poin tercapai, tinggal beberapa lagi, oia termasuk cari jodoh. susah2 gampang gan! haha..

ane ikutan share juga ah. taun depan ane 25 tahun gan.
soal karir alhamdulillah lancar, udh naik jd senior, gaji naik jg jd 70an% padahal blm genap 2 tahun. di saat orang2 lain lg rencana beli mobil, ane malah berencana mau kuliah lagi. ane udah tau apa yang ane mau, ane tau apa passion ane. tapi ane harus sabar mencapainya. beberapa bulan lalu abis beli sedikit tanah sm renov rumah, alhamdulillah rumah ane skrg jd lumayan luas buat selonjoran.

ane terharu bgt waktu ortu ane ngucapin makasih ke ane krn ane renov rumah

jadi umur 25 ni udh beberapa poin tercapai, tinggal beberapa lagi, oia termasuk cari jodoh. susah2 gampang gan! haha..
Quote:
Original Posted By rigk►jujur gan ni thread nohok banget.. waktu baca ini thread ane jadi flashback gan..
curhat dikit ya gan, dlu waktu ane msih SMP ane berkhayal buat nikah umur 20 an, bangun rumah tangga yang harmonis dengan suami yang bisa ngertiin ane secara ane wanita karir. dan di umur 25 ane sudah pnya keluarga dengan anak 1 dan karir yang lumayan cemerlang dengan adanya jenjang karir di perusahaan yang tentunya ane berhasil keterima didalamnya. dan kenyataanny sekarang,, ane udah umur 25 tahun dengan kondisi lagi labil sma pasangan yang gak tau mau dikemanain ini hubungan, posisi kerja yang gak sesuai sma minat ane,, ane baru sadar justru di umur 25 ini saat2 yang krusial bagi ane buat nentuin arah dan ngambil keputusan2 yang tepat. dan ane sadarin klo kenyataan akan selalu lebih pahit dari khayalan kita waktu kecil..
btw nice thread gan!!!

curhat dikit ya gan, dlu waktu ane msih SMP ane berkhayal buat nikah umur 20 an, bangun rumah tangga yang harmonis dengan suami yang bisa ngertiin ane secara ane wanita karir. dan di umur 25 ane sudah pnya keluarga dengan anak 1 dan karir yang lumayan cemerlang dengan adanya jenjang karir di perusahaan yang tentunya ane berhasil keterima didalamnya. dan kenyataanny sekarang,, ane udah umur 25 tahun dengan kondisi lagi labil sma pasangan yang gak tau mau dikemanain ini hubungan, posisi kerja yang gak sesuai sma minat ane,, ane baru sadar justru di umur 25 ini saat2 yang krusial bagi ane buat nentuin arah dan ngambil keputusan2 yang tepat. dan ane sadarin klo kenyataan akan selalu lebih pahit dari khayalan kita waktu kecil..

btw nice thread gan!!!

Quote:
Original Posted By mitraku03►Hidup itu harus berani beda gan, gw dari smu uda dibilang dewasa sebelum umurnya, wiraswasta lah selagi u masih muda, karena ketika u masih muda berwiraswasta ada beberapa keuntungan:
1. Resiko hidup masih jadi tanggungan orgtua, jafi walaupun tidak untung agan tidak pusing untuk resiko hidup sehari2
2. Temen u jauh lebih banyak, jadi secara logika pangsa pasar u pun lebih banyak, beda sama kuliahan dan kerja umumnya sudah memikirkan hidup sendiri2
3. Tenaga masih fit, dalam berwiraswasta tenaga /semangat menjadi salah satu faktor krusial
4. Nyali masih besar, dgn org yg sudah kerja /berumah tangga yg ketika banting stir menjadi wiraswasta umumnya takut gagal, kalo gagal anak gw makan apa, kalo gagal gw nga bisa balik ke perusahaan lama gw
Disaat temen2 gw asyik berdugem ria , gw asyik berwiraswasta,
ketika temen gw banting tulang cari kerja kiri kanan untuk memenuhi kebutuhan, sdgkan gw kerja karena bosen diem / cari kesibukan
1. Resiko hidup masih jadi tanggungan orgtua, jafi walaupun tidak untung agan tidak pusing untuk resiko hidup sehari2
2. Temen u jauh lebih banyak, jadi secara logika pangsa pasar u pun lebih banyak, beda sama kuliahan dan kerja umumnya sudah memikirkan hidup sendiri2
3. Tenaga masih fit, dalam berwiraswasta tenaga /semangat menjadi salah satu faktor krusial
4. Nyali masih besar, dgn org yg sudah kerja /berumah tangga yg ketika banting stir menjadi wiraswasta umumnya takut gagal, kalo gagal anak gw makan apa, kalo gagal gw nga bisa balik ke perusahaan lama gw
Disaat temen2 gw asyik berdugem ria , gw asyik berwiraswasta,
ketika temen gw banting tulang cari kerja kiri kanan untuk memenuhi kebutuhan, sdgkan gw kerja karena bosen diem / cari kesibukan
Diubah oleh pokpokpik 06-12-2014 22:57
0
Kutip
Balas