- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.7KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#888
Anyer: The Moon of The Dark Sea
“kkkh kkkhh” suara aneh yang keluar dari mulut bokap gw
Mata gw langsung terbuka mendengar suara itu... terpampang didepan, bokap gw terbaring di kasur rumah sakit ini... gw memejamkan mata gw.. gw tarik nafas dalam dalam dan gw hembuskan kembali... gw tau saat ini akan datang.. gw buka mata gw dan mulai berdiri dari duduk gw... ‘kkhh kkhh’ suara yang dikeluar kan bokap gw, tidak besar dan tidak kecil, lebih seperti sebuah dengkuran saat tidur.. gw pegang dahi bokap gw dan mulai membacakan surah Yasin untuk bokap gw... Timur pun terbangun dari tidurnya karena mendengar lantunan gw..
“hmm.. lo ngapain di?... eh! Anjing!... kenapa lo ga langsung manggil dokter? Shit... lo temenin bokap.. gw cari bantuan!” teriak Timur berlari keluar
Gw hanya tersenyum mendengar teriakan Timur.. gw tau.. kalau gw seharusnya meminta bantuan suster atau dokter ketika hal aneh terjadi pada bokap gw.. tapi kali ini ada yang aneh.. gw tau.. entah kenapa... ini bakal menjadi perhentian terakhir bokap gw... ketika orang lain harusnya berharap agar orang terdekat mereka selamat saat seperti ini... di dalam lubuk hati gw.. gw berdoa... supaya DIA membiarkan Izrail menjalankan tugasnya dengan baik..
Gw ucapkan kata kata itu dalam bahasa Arab berkali kali beriringan dengan dengkuran aneh bokap gw... gw tau.. Glioblastoma yang diderita bokap gw ini akan membuat bokap gw tidak berdaya... bokap gw hanya bisa diam dan pasrah menunggu kematian yang akan datang menjemputnya... dan hal apa yang lebih hina untuk seorang pria daripada hal itu?.... gw bisa merasakan dahi bokap gw tiba tiba panas mendadak... sesaat... dan 1 menit kemudian turun kembali... begitu juga dengan dengkuran nya... gw bisa merasakan betapa tenangnya tubuh bokap gw saat itu.. begitu juga dengan suhu tubuhnya yang mulai menurun sampai mendingin.... tidak lama kemudian pintu kamar terbuka.. terlihat Timur tiba tiba terjatuh dalam air mata melihat tubuh bokap gw yang terdiam itu... sedangkan gw disini.. hanya berdiri tanpa emosi... tanpa air mata... kenapa harus nangis?
Timur masih tertunduk di depan pintu menutupi mukanya dengan baju yang dikenakannya... di saat yang bersamaan... banyak orang orang mulai bermunculan di ruangan... orang orang yang ga pernah gw lihat sebelumnya... mereka berjalan jalan tanpa arah di kamar bokap gw ini... diantara banyak orang orang ‘aneh’ itu.. beberapa menuju ke arah Timur dan berusaha membangunkan Timur dari posisinya... entah kenapa badan gw mulai bergerak dan mengikuti orang orang itu membantu Timur untuk berdiri...
Seminggu kemudian hal yang sama terjadi saat gw bermaksud melayat ke makam bokap dan tanpa gw duga bertemu dengan nyokap dan suami dan anaknya... orang orang ‘aneh’ itu mulai bermunculan lagi... mereka mulai berjalan perlahan mendekati nyokap gw.. perlahan... dan tanpa gw sadari gw sudah melemparkan beberapa sayatan ke arah nyokap.. dan tentunya kalian semua sudah tau ini berakhir kayak gimana... 3 jam dari kejadian itu.. gw terduduk di kantor polisi... bersama Timur disebelah gw... dan nyokap,suaminya dan anaknya duduk didepan gw.. banyak polisi dan orang orang yang berlalu lalang di depan gw saat itu, tapi diantara banyak polisi yang lewat,, ada diantara mereka yang menikam nyokap gw lagi.. sama seperti kejadian yang terjadi dikuburan... gw masih ingat.. keringat mulai mengucur di kepala gw.. tangan gw mulai gemetar tidak kuat untuk mengikuti orang ‘aneh’ itu... tetapi ada satu orang ‘aneh’ seorang perempuan menahan tangan gw, entah kenapa rasa itu tiba tiba hilang...
“jangan” kata perempuan itu
“....... ya.... makasih”ucap gw terbata bata
“hmmm? makasih kenapa? Lo ngigo apa? sadar oy, lo lagi dalam masalah besar ini” Timur berbicara seakan dia tidak melihat perempuan itu
===============================
Gw bersama Timur berjalan menuju ke arah Villa tua itu melewati lahan luas yang ditumbuhi banyak pohon kelapa ini.. terlihat pantai dengan pasir abu abu terpampang tepat di depan Villa itu... pantai ini tertutupi oleh barisan karang di kedua sisi nya.. membuat pantai ini otomatis menjadi pantai pribadi untuk pemilik Villa ini.. puas menikmati pemandangan didepan.. gw dan Timur mulai membalikan badan dan bergegas menuju Villa itu... terlihat kedua pasangan India yang menyambut kami tadi sudah berdiri mematung tepat di sebelah pintu depan Villa itu... Timur pun berdiri di depan pintu dan merogoh kantung celana untuk mengambil kunci Villa...
*click*
*krieeeeek* bunyi pintu Villa yang berkarat itu
Terpampang di depan kami ruang Villa yang sangat luas, antik, namu sayang kesan angker yang diberikan Villa ini terbukti dari kotornya dan tidak terwatnya Villa ini dari dalam.. terlihat debu menghitam di lantai, sofa yang masih diselimuti oleh selimut plastik yang diselimuti debu... Gw dan Timur melanjutkan penelusuran gw... kami menuju ruang utama.. ruang yang lebih luas dari ruangan yang kita lewati tadi.. perjalanan kami terhenti di sebuah lukisan besar di ruang utam tersebut... lukisa yang melukiskan seorang pria India yang berdiri gaagh dan seorang Wanita yang sedang duduk anggun, layaknya lukisan jama dahulu... uniknya.. wajah orang yang mengikuti kami dan wajah yang terlukis di lukisan itu sangat mirip... mungkin benar kata Timur.. mereka lah yang memiliki Villa ini..
Tiba tiba Timur mematung merasakan tepukan itu.. begitu pun juga gw... keringat dingin mulai membasahi dahi kami... kami pun dengan berani, takut dan penasaran menggerakan kepala kami untuk menengok ke arah belakang.. dan benar saja.. seperti yang kami takutkan.. terihat sebuah sosok perempuan dengan muka seram dibelakang kami...
Dan bener aja.. saat gw, Timur dan Lena keluar, diluar sudah terpampang anak anak memadati lahan depan Villa ini.. rencana gw dan timur untuk uji nyali berdua di villa ini gagal total... hari pun beranjak malam.. dan terpaksa gw menggelar tikar dan selimut untuk alas anak anak duduk... Timur pun menyulus beberap api unggun untuk anak anak bermain... di lain lahan.. gw udah nyiapin 2 hammock (tempat tidur gantung) dan api unggun buat gw dan Timur istirahat nanti.. tapi bukan Timur namanya kalau gak suka pamer.. dia malah nimbrung bareng anak anak main gitar.. meninggalkan gw sendiri di hammock dan api unggun ini
..
Ini nih yang gw sebel kalo ngejawab pertanyaan Lena,, antara dia ga ngerti atau dia bakal tertidur mendengarkan penjelasan gw... tapi apa boleh buat.. gw ga bisa ngelakuin apa apa.. Lena tertidur pulas sekali sambil memeluk tangan kiri gw di hammock ini... gw pun mau ga mau ikut tidur juga.. dari pada melek tapi pikiran ngere
Tengah malamnya seperti biasa gw terbangun dari mimpi buruk gw lagi... gw berusaha mengumpulkan kesadaran gw malam itu.. malam yang gelap sekali... terlihat disamping gw sesosok cewek cantik sedang tidur.. Lena.. kali ini dia telah melepaskan genggamannya ke tangan gw.. pas sekali.. ketika gw ingin turun dari hammock karena panggilan alam untuk buang air kecil ini... dengan hati hati gw turun dari hammoc itu.. agar Lena tidak terbangun dan tidak jatuh... setelah puas membuang air kecil gw pun ingin kembali ke hammock gw lagi.. namun di perjalanan gw melihat sesosok cewek sedang duduk di barisan karang.. sepertinya sinar bulan secara khusus menyinari cewek di batu karang itu.. gw pun entah kenapa tertarik untuk mendatangi cewek itu.. semakin dekat gw berjalan semakin jelan sosok cewek di batu karang itu.. Disti..


BOOK 4: END


Mata gw langsung terbuka mendengar suara itu... terpampang didepan, bokap gw terbaring di kasur rumah sakit ini... gw memejamkan mata gw.. gw tarik nafas dalam dalam dan gw hembuskan kembali... gw tau saat ini akan datang.. gw buka mata gw dan mulai berdiri dari duduk gw... ‘kkhh kkhh’ suara yang dikeluar kan bokap gw, tidak besar dan tidak kecil, lebih seperti sebuah dengkuran saat tidur.. gw pegang dahi bokap gw dan mulai membacakan surah Yasin untuk bokap gw... Timur pun terbangun dari tidurnya karena mendengar lantunan gw..
“hmm.. lo ngapain di?... eh! Anjing!... kenapa lo ga langsung manggil dokter? Shit... lo temenin bokap.. gw cari bantuan!” teriak Timur berlari keluar
Gw hanya tersenyum mendengar teriakan Timur.. gw tau.. kalau gw seharusnya meminta bantuan suster atau dokter ketika hal aneh terjadi pada bokap gw.. tapi kali ini ada yang aneh.. gw tau.. entah kenapa... ini bakal menjadi perhentian terakhir bokap gw... ketika orang lain harusnya berharap agar orang terdekat mereka selamat saat seperti ini... di dalam lubuk hati gw.. gw berdoa... supaya DIA membiarkan Izrail menjalankan tugasnya dengan baik..
Quote:
Gw ucapkan kata kata itu dalam bahasa Arab berkali kali beriringan dengan dengkuran aneh bokap gw... gw tau.. Glioblastoma yang diderita bokap gw ini akan membuat bokap gw tidak berdaya... bokap gw hanya bisa diam dan pasrah menunggu kematian yang akan datang menjemputnya... dan hal apa yang lebih hina untuk seorang pria daripada hal itu?.... gw bisa merasakan dahi bokap gw tiba tiba panas mendadak... sesaat... dan 1 menit kemudian turun kembali... begitu juga dengan dengkuran nya... gw bisa merasakan betapa tenangnya tubuh bokap gw saat itu.. begitu juga dengan suhu tubuhnya yang mulai menurun sampai mendingin.... tidak lama kemudian pintu kamar terbuka.. terlihat Timur tiba tiba terjatuh dalam air mata melihat tubuh bokap gw yang terdiam itu... sedangkan gw disini.. hanya berdiri tanpa emosi... tanpa air mata... kenapa harus nangis?
Timur masih tertunduk di depan pintu menutupi mukanya dengan baju yang dikenakannya... di saat yang bersamaan... banyak orang orang mulai bermunculan di ruangan... orang orang yang ga pernah gw lihat sebelumnya... mereka berjalan jalan tanpa arah di kamar bokap gw ini... diantara banyak orang orang ‘aneh’ itu.. beberapa menuju ke arah Timur dan berusaha membangunkan Timur dari posisinya... entah kenapa badan gw mulai bergerak dan mengikuti orang orang itu membantu Timur untuk berdiri...
Seminggu kemudian hal yang sama terjadi saat gw bermaksud melayat ke makam bokap dan tanpa gw duga bertemu dengan nyokap dan suami dan anaknya... orang orang ‘aneh’ itu mulai bermunculan lagi... mereka mulai berjalan perlahan mendekati nyokap gw.. perlahan... dan tanpa gw sadari gw sudah melemparkan beberapa sayatan ke arah nyokap.. dan tentunya kalian semua sudah tau ini berakhir kayak gimana... 3 jam dari kejadian itu.. gw terduduk di kantor polisi... bersama Timur disebelah gw... dan nyokap,suaminya dan anaknya duduk didepan gw.. banyak polisi dan orang orang yang berlalu lalang di depan gw saat itu, tapi diantara banyak polisi yang lewat,, ada diantara mereka yang menikam nyokap gw lagi.. sama seperti kejadian yang terjadi dikuburan... gw masih ingat.. keringat mulai mengucur di kepala gw.. tangan gw mulai gemetar tidak kuat untuk mengikuti orang ‘aneh’ itu... tetapi ada satu orang ‘aneh’ seorang perempuan menahan tangan gw, entah kenapa rasa itu tiba tiba hilang...
“jangan” kata perempuan itu
“....... ya.... makasih”ucap gw terbata bata
“hmmm? makasih kenapa? Lo ngigo apa? sadar oy, lo lagi dalam masalah besar ini” Timur berbicara seakan dia tidak melihat perempuan itu
===============================
Gw bersama Timur berjalan menuju ke arah Villa tua itu melewati lahan luas yang ditumbuhi banyak pohon kelapa ini.. terlihat pantai dengan pasir abu abu terpampang tepat di depan Villa itu... pantai ini tertutupi oleh barisan karang di kedua sisi nya.. membuat pantai ini otomatis menjadi pantai pribadi untuk pemilik Villa ini.. puas menikmati pemandangan didepan.. gw dan Timur mulai membalikan badan dan bergegas menuju Villa itu... terlihat kedua pasangan India yang menyambut kami tadi sudah berdiri mematung tepat di sebelah pintu depan Villa itu... Timur pun berdiri di depan pintu dan merogoh kantung celana untuk mengambil kunci Villa...
*click*
*krieeeeek* bunyi pintu Villa yang berkarat itu
Terpampang di depan kami ruang Villa yang sangat luas, antik, namu sayang kesan angker yang diberikan Villa ini terbukti dari kotornya dan tidak terwatnya Villa ini dari dalam.. terlihat debu menghitam di lantai, sofa yang masih diselimuti oleh selimut plastik yang diselimuti debu... Gw dan Timur melanjutkan penelusuran gw... kami menuju ruang utama.. ruang yang lebih luas dari ruangan yang kita lewati tadi.. perjalanan kami terhenti di sebuah lukisan besar di ruang utam tersebut... lukisa yang melukiskan seorang pria India yang berdiri gaagh dan seorang Wanita yang sedang duduk anggun, layaknya lukisan jama dahulu... uniknya.. wajah orang yang mengikuti kami dan wajah yang terlukis di lukisan itu sangat mirip... mungkin benar kata Timur.. mereka lah yang memiliki Villa ini..
Quote:
Tiba tiba Timur mematung merasakan tepukan itu.. begitu pun juga gw... keringat dingin mulai membasahi dahi kami... kami pun dengan berani, takut dan penasaran menggerakan kepala kami untuk menengok ke arah belakang.. dan benar saja.. seperti yang kami takutkan.. terihat sebuah sosok perempuan dengan muka seram dibelakang kami...
Quote:
Dan bener aja.. saat gw, Timur dan Lena keluar, diluar sudah terpampang anak anak memadati lahan depan Villa ini.. rencana gw dan timur untuk uji nyali berdua di villa ini gagal total... hari pun beranjak malam.. dan terpaksa gw menggelar tikar dan selimut untuk alas anak anak duduk... Timur pun menyulus beberap api unggun untuk anak anak bermain... di lain lahan.. gw udah nyiapin 2 hammock (tempat tidur gantung) dan api unggun buat gw dan Timur istirahat nanti.. tapi bukan Timur namanya kalau gak suka pamer.. dia malah nimbrung bareng anak anak main gitar.. meninggalkan gw sendiri di hammock dan api unggun ini
..Quote:
Ini nih yang gw sebel kalo ngejawab pertanyaan Lena,, antara dia ga ngerti atau dia bakal tertidur mendengarkan penjelasan gw... tapi apa boleh buat.. gw ga bisa ngelakuin apa apa.. Lena tertidur pulas sekali sambil memeluk tangan kiri gw di hammock ini... gw pun mau ga mau ikut tidur juga.. dari pada melek tapi pikiran ngere

Tengah malamnya seperti biasa gw terbangun dari mimpi buruk gw lagi... gw berusaha mengumpulkan kesadaran gw malam itu.. malam yang gelap sekali... terlihat disamping gw sesosok cewek cantik sedang tidur.. Lena.. kali ini dia telah melepaskan genggamannya ke tangan gw.. pas sekali.. ketika gw ingin turun dari hammock karena panggilan alam untuk buang air kecil ini... dengan hati hati gw turun dari hammoc itu.. agar Lena tidak terbangun dan tidak jatuh... setelah puas membuang air kecil gw pun ingin kembali ke hammock gw lagi.. namun di perjalanan gw melihat sesosok cewek sedang duduk di barisan karang.. sepertinya sinar bulan secara khusus menyinari cewek di batu karang itu.. gw pun entah kenapa tertarik untuk mendatangi cewek itu.. semakin dekat gw berjalan semakin jelan sosok cewek di batu karang itu.. Disti..
Quote:


BOOK 4: END


Diubah oleh open.minded 28-11-2014 19:24
itkgid dan 16 lainnya memberi reputasi
17

”
”
”
”