Di Antara Bintang-Bintang

Beranda

...

Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang

astri.beloved

12-04-2014 13:35

Di Antara Bintang-Bintang

Di Antara Bintang-bintang

Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu

18 +++ (Adult Only)

Spoiler for intro:

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..

Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.

Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.

Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.

Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
emoticon-Sorry

Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .

27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.

Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

SAMPAH

Daftar Isi #1||| Daftar Isi #2 ||| Daftar Isi #3 ||| Daftar Isi #4

Di Antara Bintang-bintang #2

Polling

873 hari lagi - 0 suara

Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?

BingungTidakYa

Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42

radorada dan 18 lainnya memberi reputasi

1.2M

Kutip

4.2K

Balasan

Komentar yang asik ya

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Stories from the Heart

32.7KThread•51.8KAnggota

Tampilkan semua post

astri.beloved

25-11-2014 10:09

#1212

Berantakan
Rabu, 06-12-06
Hari2 telah kembali, udah di bandung lagi dan suasana semakin berubah.. 4 hari ini isinya cuma ribut sama Ceci,adu mulut, n kedua mertua ikut campur, ditambah lagi seperak rupiah gue gak punya, motor dikampung. Dan yang lebih bikin gue pusing tuh ternyata Salsa hubungi ceci, dia ambil dari list kontak di HPku,, rusuh, anak gak keurus..Maunya Ceci gue suruh nyerain Salsa. Salsa sama aja maunya gue nyeraiin Ceci.. Terus gue nanya, kalau udah nyerain Salsa apakah Ceci mau taat sama gue, ahhh pusing, pusing lagi kalau udah bahas uang..

Kayak kemaren, cuma gara2 masalah sepele.. Si Ceci sama Bintang lagi tidur, gue udah ngantuk banget tidur disebelahnya ehh malah ngomel2, gue gak akan nyentuh Lo, cuma mau tidur disini.. Malah muring2 sampai nampar gue..

Quote:

Astri: “Pergi sana, gue gak butuh lo!!, bebasin gue!!.. lo gak bakalan bisa bahagiain gue?!!” emoticon-Mad (S)

,
Gue: “Cii, ayo berjuang bareng2 kalau bahasnya soal uang,,”, ampun dahh..
Astri: “Moal…….Apaan, lo yang cowok itu yang kerja!” emoticon-Mad (S)

Gue: “Gue belum dapet kerja, lagi nyari..!” emoticon-Mad

Sepele banget lah, n yang diributin cuma hal itu2 terus, semua ini semakin membuatku ingin pergi.. Disisi lain gue mau keluar sekedar nyari buat beli rokok saja gak boleh, terus disini gue suruh ngapain?.. Dia nyuci gak mau, semua yang nyuci pakaian bintang itu gue.. Kalau saja bukan punya bintang, males gue nyuci.. Boro2 dicuciin sama istri, maunya enak2 terus.. Saking mumetnya juga, hubungin Mitha, dia sekarang sibuk, selain urusan kuliahnya juga,..Dia udah jarang bales sms gue, alasannya cuma gue udah beristri.. Tambah mbak Mutia yang udah nglepas gue disuruh mandiri.. Oke gue gak akan kesana kok ngemis2.. Ohhhh nasib!.. -------

Hp remuk, udah gak bisa buat ngapa2in, bisanya cuma telpon itu aja hati2 mencet nomernya.. Rabu malam ini nih lagi hujan, gue masih duduk di teras, lapar gak pernah punya rokok.. Makan tadi siang aja saking laparnya, gak ada yang nawarin..Sampai sekarangpun gak ada yang nawarin.. Iyaaa,gue akui semua salah ku, tapi ayolah gue tebus kesalahan ini dengan membangun keluarga yang lebih baik.. Tapi semua udah di ujung tanduk.. Hampir setiap waktu gue denger kata2 “Cerai” dari Ceci yang semakin membuat kepala ini susah berpikir..

Jam 11 malam, gak ada yang perhatian sama gue,, pikiran gue jadi macem2.. Gue call si jajat, dia ngangkat, dengan cara Paksa dia tak suruh kesini jemput gue.. Tanpa pikir panjang, gue pergi dari rumah ini tanpa pamit ke siapapun.. Keluar ke arah Jl,. setengah jam berlalu Jajat dateng sama temennya, karena gue belum makan, akhirnya makan itupun ngutang disekitaran Kampus..Setelah itu gue paksa temen jajat beli minuman..Kalau gak mau siap aja gue pukuli.. Tapi dia penakut akhirnya beli minuman.. Minum2 di daerah Gedebage..

Quote:

Gue: “Jat, besok pagi pulang!.”, bullll jarum super enak emoticon-Big Grin

Jajat: “Iyaa, ayo,, gue mau ikut berangkat Aceh”
Gue: “Oke!! gue ikut!!”, emoticon-Mad (S)

Jajat: “Serius Val??”, emoticon-EEK!

Gue: “Iya,su!!!.. udah susah nyari duit, gue kasihan sama Bintang sama Bella,, kebutuhannya gak kecukupan.. Ngasih duit ke Ceci langsung habis cuma buat dipake seneng2 sendiri. Salsa sama aja malah ngeributin si Ceci. hah!!!“ emoticon-Mad (S)

Sampai larut menjelang pagi, jam 4an masih nongkrong n gue minta langsung dianterin ke stasiun, Jajat nurut aja sih tak suruh minta uang sama temennya buat beli tiket.. Tapi temennya bilang gak punya, akhirnya gue pukulin tuh anak, kalau enggak di pisah sama Jajat bisa bocor.. Paksa aja nganterin kita ke stasiun mumpung belum pagi boncengan bertiga kan gak apa2… Sampai stasiun masih jam 5an lebih, sekedar tiduran dikursi tunggu.. Gue udah gak banyak mikir, pokoknya pulang naik kereta ini tanpa beli tiket..

Jam 6 tepat (kamis, 07-12) kereta pasundan berangkat.. Jajat nampak ketakutan tapi udahlah dia dibelakangku. Ada apa2 gue yang tanggung jawab, kita kan cuma di pintu deket WC.. Sampai memasuki Nagreg, tarikan Karcis.. gue suruh tenang si jajat…

Quote:

Kondektur: “Karcis mas,”,
Gue: “gak punya pak, numpang sampai kebumen!”, jawabku datar ..
Kondektur: “ emoticon-EEK!

Aissssss, dompet2.. KTP” emoticon-Mad (S)

Gue: “Silahkan, kami berdua gak ada 1 rupiahpun.. emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

”
Si kondektur ngomel2, satunya terus maju ke gerbong lain..Satunya marah2hin gue, intinya nyuruh gue turun di Stasiun Tasikmalaya.. Tanpa pikir panjang gue emosi, tarik kondektur ini ke dalam WC, gue pukulin dia,, tapi mau melawan udah gue pukuli pake gayung..

Quote:

Gue: “Asu ya pak!!,aku ini Kere!!, cuma numpang berdua, situ maki2..” emoticon-Mad (S)

, ku sekap dia.
Kondektur: “Mas, mas.. kamu tak laporin Polisi,,”
Gue: “Sana lapor!! saya gak takut pak!! tapi lihat saja.. Saya cuma numpang, kalau ada duit ngapain saya numpang gak bayar.. Punya rasa iba gak sama orang? sodaqoh!!.. emoticon-Mad

“, masih gue sekap
Kondektur: “……………….”, emoticon-Bingung (S)

Gue: “Pak, kalau gak beli karcis, terus bayar ke Bapak, itu masuk kantong bapak kan?? gak puas duit gituan si bapak masih pelit!!”, sambil gue lepas..
Kondektur: “……………..”, emoticon-Shutup

ngelihatin doank.

Gue lepasin, dia langsung pergi sambil ngancem2.. Jajat gak ada mental dia malah jongkok aja bukannya bantuin gue, percuma tattooan kalau lo takut sama orang.. Gue jadi pusat perhatian, sampai ada 2 cowok seumuran gue di pintu seberang gue deketin.. Mau minta rokok, dia langsung ngasih sampai gue mintai uang, diapun ngasih tanpa ngelawan.. Gue lanjut jalan2 menyisir gerbong.. ----- Sampailah di Tasikmalaya, kondektur yang tadi gue lihat udah turun, ganti lagi tapi kali ini di kawal Polisi.. Tapi gue yakin gak bakalan mati dikereta ini,,. Kereta kembali jalan,sampai di daerah Ciamis, ada kawanan pengamen.. Gue sengaja manggil salah satu..

Quote:

Gue: “Heh!! sini…”, panggilku sambil jongkok..
Pengamen: “Naon A’ emoticon-Bingung (S)

”
Gue: “Sini,,! gue pinjem gitarnyaa.. gue ikutan ngamen..”
Pengamen: “Wahh gak boleh si anjin* baik..”, wah ngatain asu nih nantang ..

Terjadilah cekcok, adu mulut sama pengamen.. Sampai temen2nya dateng n terlibat perkelahian, jajat kali ini berani.. Udah nekad aja kenapa sih, bela diri.. Satu2 sih gue urusannya sama yang tadi gue pinjemin gitar, . Sampai kondektur dan polisi dateng, misahin kita.. Gue ditanya karcis gak punya, jujur aja gak punya duit.. Akhirnya, kita berdua diturunin di Stasiun Banjar.. Oke kita berdua turun, sialnya pengamen2 itu turun di Stasiun ini.. Gak lama mereka datengin kita, tapi gue sama Jajat tetep berdiri. Kalau berani Satu2.. tapi tetep mereka main keroyokan.. Dirasa udah gak aman, kita lari sekenceng2nya,, banyak cara biar lolos dari mereka..

Setelah lari kenceng, akhirnya jejak kitapun gak tercium mereka.. Huh!!!!, terlantar di Kota Banjar.. Gue sisir jalanan ini, sampai ketemu Jl, Nasional,, udah jam 11 siang, mulai lapar.. Ada duit hasil minta di kereta buat makan sama Jajat n beli rokok.. Tinggal 2000 rupiah.. Gue ajak jajat Nekad, naik angkutan menuju daerah Wanareja.. Diatas angkutan ribut lagi sama keneknya..

Quote:

Kenek: “Mas, nantang?”, melotot…
Gue: “Ayuh!!, kamu ini pelit amat. gue gak punya duit.. adanya segitu ..”, emoticon-Mad (S)

gue peluk lehernya..
Kenek: “………….”, emoticon-Cape d... (S)

Aman nih gak ngelawan, gue udah panas, risih, pusing… Sampai daerah yang dituju, turun n lanjut lagi nyari tumpangan..Saking pusingnya gue suruh berhenti Truk2 yang melintas, sampai beberapa Truk baru ada yang berhenti. Ikut naik di Bak belakang.. Baru sampai daerah Sampang malah udahan..turun lagi nyari tumpangan.. Akhirnya gue putusin naik angkutan sampai Buntu.. Keneknya melotot tapi gue tantangin aja, situasinya udah gak memungkinkan.. Lagian, gue udah bilang gak ada duit.. Sampai di daerah Buntu, ternyata si kenek itu bilang sama salah satu preman.. Ribut jadinya berkelahi lagi, karena situasi udah semakin gak memungkinkan disela pukul2an. Udah banyak orang ngelihatin..

Gue ajak jajat lari n disamping ada rerumpunan Truk lagi keluar dari POM bensin.. Langsung naik saja di bak truk yang mengangkut sapi.. Jajat maksa supir itu lari kenceng, Alhamdulillah gue lepas dari mereka meski banyak tai karena ini ngangkut Sapi… Huh!!!! capek,, udah sore jam 4an nih, n sampai di Pertigaan jl. Sempor, gue turun, truk itu mau ke Boyolali.. Gue lihat jajat kecapean, jadinya gue suruh dia hubungi Siska atau intan.. Tapi ternyata mereka gak bisa karena lagi di Kotaa.. Ya udah gak usah pusing mending jalan sampai depan pasar kan sore gini banyak anak2 situ yang ngamen..

Sampai depan pasar, dapet duit dikit2, makan n masih ditawarin minuman CIU.. Hari ini sungguh melelahkan, seharian dijalanan, berkelahi malah tangan gue sakit, HP sepi.. Sampai malam, gue minta anterinn salah satu anak yang mau.. Gue tidur dirumah Jajat,, …
-----------

Jum’at (08-12) Paginya, karena gak ada uang sedikitpun, gue jual hp cuma laku 50 ribu.. Udahlah lebih baik gue break dulu ngurusin si Ceci sama Salsa, gue pusing banget.. Semoga Bintang + Bella baik2 saja, mereka akan merawat dengan baik.. ------- Seharian cuma dirumah Jajat, sore ini gue ajak dia pulang, sekedar nyiapin pakaian. Gue udah putusin ikut ke NAD, gak tau disana mau kerja apa. Yang penting gue mengasingkan diri dari permasalahan selama ini, harapan gue pulang bisa ngasih oleh2 buat istri2 dan anak2ku. Jajat udah gue setel suruh gak usah ngomong2 ke siapapun kalau gue ikut..Dirumah suasana udah gak enak banget. Bapak cuek, ibu yang biasa perhatianpun juga sekarang cuek.. Ya udah gue putusin pergi tanpa pamit.. ..

2 Hari kemudian,..(minggu, 10-12-06)
Sore ini kita berempat, (Gue, Jajat, Yono, dan Bowo), kita udah saling kenal.. Kita ke stasiun, karena mau ke Jakarta.. Jajat punya duit karena dikasih saku sama orangtuanya.. Gue pinjem aja, buat saku sampai gajian kalau memang kerja, kalau gak kerja ya dipikir ntar… Kereta Progo dateng jam 8 dari stasiun gombong, kita semua naik n gak lama Kereta berangkat.. Diperjalanan gue cuma ngelamun, sedikit menyesal karena mengambil keputusan yang salah, tapi sudahlah ini pilihan gue, semoga ada secerah haparapan gue berkelana.. kurang lebih 8 jam diperjalanan, gak tidur.. Jam setengah 5 pagi sampailah di Stasiun Pasar Senen..

Ini yang namanya Jakarta, iyaa Jakarta ibu kota Indonesia.. yang kata banyak orang itu kejam.. Ahhh biasa aja, palingan yang kejam orang2nya.. Sekedar ngopi2 sambil nungguin angkutan, arah kita ke daerah Rawa buaya Jakbar.. Naik angkutan jurusan Kalideres.,sampailah disebuah markas Proyek pembangunan sebuah Apartment..Wahh isinya kuli2 nih, tapi rata2 orangnya dari daerah gue... Ternyata ada 5 yang mau berangkat ke NAD, jadinya 9 orang sama gue.. Salah satu dari mereka itu tetangganya Adel, gue pura2 gak ada apa2.. Tapi gue tau Adel gak bakalan kenal sama orang2 kayak gini…

Masih pagi n ngantuk jadinya tidur sampai siang.. Sorenya setelah para pekerja selesai, ada yang lembur juga. Kita semua kumpul n ada kepala tukang senior ngasih arahan..

Quote:

Tukang: “Mas, mau ikut ke NAD?,udah tau kerjanya apa?”, ramah orangnya..
Gue: “belum mas..” emoticon-Bingung (S)

Tukang: “Apa Jajat gak ngasih tau?”
Gue: “Enggak..?!”
Tukang: “Besok kerjanya bangun rumah Pasca Tsunami Aceh.. tadinya kita mau ke Jogja kerjaan yang sama Pasca Gempa mei kemaren tapi lebih asik ke NAD..”, emoticon-Smilie

Deppppppppppp, kerja jadi kuli bangunan??.. emoticon-Bingung (S)

Gak apa2 lah, kalau gak dijalani gak akan tau gimana rasanya.. Siapa juga yang suruh gue ikut mereka, karena keputusasaan jadinya ikut. Salsa, Ceci,,maafin gue yaa.. Ini semua demi kalian, karena gue emang orang yang gak bisa apa2, gak bisa diandalin.. -

Udah malam larut makan2 sama Jajat di warung n ada motor juga disitu, punya salah satu pekerja.. Gue iseng sama jajat minjem tuh mot malah boleh.. Jadinya jalan2 aja udah malam jam 10an, muter2 n gue pernah denger yang namanya Kalijo*o dari salah satu temen pas di bandung, Jajat yang udah pernah lewat2 situ gue paksa kesana aja, wah jauh nih cuma nekad baca rambu. Sampailah daerah Penjaringan Jakut.. cari tempat itu, 2 jam baru nyampe. Hahahah ternyata bener ini tempat cewek2 nih…

Masih cukup kayaknya ni duit gue masuk ke dalam sampai nemu cewek yang selera gue banget, Tinggi, besar dan lebar emoticon-Big Grin

.. Jajat gak mau, ya udah mendingan gue ngamar sendiri, jangan lupa pakai Helm.. Setengah jam berlalu, gue jadi kenalan sama cewek ini namanya “He” umurnya 25 tahunan, karena gue suka jadinya minta nomer Hpnya di selembar kertas. Selesai itu kita pulang ke bedeng (markas kuli bangunan) .. Malah sampai sana lagi pada main Gaple sama minum2, ya udah jadinya gabung sama mereka2.. Sampai jam 4an subuh kami semua tertidur, karena jam kerja nanti..

Sehari berlalu gue lalui dengan nyante aja. Gak ikutan kerja, ngapain kerja gila panasan kayak gitu ngaduk semen dan pasir.. Males banget mendingan nyantai.. Sore ini udah diputusin kalau besok pagi yang 9 itu berangkat ke NAD.. Semua data dirapatkan sore ini dan hasilnya positif berangkat dengan salah satu lembaga yang membawa kita kesana bersama 4 orang lainnya, jadi kita semua 13, kendaraannya bukan naik pesawat tapi naik Bus lintas sumatera turun di Terminal Medan, setelah itu gue belum tau. Soal biaya akomodasi udah ditanggung nanti potong gaji..
-------------

Rabu, 13-12-06
Semua telah disiapkan siang ini, gak ada istilah ragu2. Ya, gue gak ragu2 kok, siap berangkat apapun yang terjadi. Padahal gue belum ngerti kayak apa NAD, sumatera aja taunya di Peta hahahaa.. Sampai sore cuma di bedeng, sekedar bercandaan sama Jajat n lainnya.. Jam setengah 5 kita diantar salah satu Bapak dia yang bawa kita semua,lalu bergegas menuju terminal Kalideres. Mencari bus yang dituju, ketemu n sesuai nomer tempat duduk.. Setelah semua beres tinggal menunggu keberangkatan Bus setelah maghrib.. Berapa lama nih perjalanan, dari kampung sampai Jakarta aja lama. apalagi ini???. Bus berangkat …

Perjalanan kurang lebih 2500an KM kayaknya sampai NAD. Hmm.. ini nih macetnya jakarta, metropolitan sih tapi asik. Gak beda jauh sama bandung, atau jogja cuma sini gedungnya tingkat2 emoticon-Big Grin

, menikmati perjalanan sambil ngelamun mikirin banyak hal tentang cewek2 itu, istri2ku dan anak2ku.. Mending makan dulu lah masih ada sisa uang juga nih, sambil ngopi2 mumpung berhenti di salah satu RM di sekitaran Pelabuhan Merak.. Selesai itu, lanjut jalan karena udah gelap memasuki malam.. Bus mulai masuk Kapal Feri kita, pengalaman pertamaku melintasi Pulau Sumatera.

Bus udah parkir kayaknya lama nih mendingan jalan2 dulu, gak masalah siapa tau ada cewek cantik.. Hmm.. melihat suasana laut yang tenang.. Tapi semua itu gak cukup menghiburku, semua hambar biasa aja. Menikmati rokok dan segelas kopipun tak cukup menyenangklan, banyak sih cewek2 cantik mungkin mereka perantau atau wisatawan, tapi entah kenapa gue gak minat godain atau sekedar melihat.. Maunya sibuk sendiri yang gak ada gunanya.. hah!! gue bosan n kembali ke Bus.. 2 jam lebih berlalu sampai di Bakauheni Lampung.Gak ada teman ngobrol, semua udah tertidur.. gue sendiri susah tidur, gak punya Hp jadinya gak bisa mainan apa2..

Gak terasa udah jam 1 pagi gue memaksa tidur dan bersandar di Jendela.. ----- Jajat bangunin gue jam 7 pagi (kamis), karena kita udah nyampai didaerah Palembang.... Perjalanan masih lanjut jam 10an pagi ini berhenti lagi di Kota Palembang. Ternyata cuma sampai sini, jadinya nyari warung dulu n yang lain sarapan, gue cuma ngopi, mau mandi juga males. Ganti bus nih gak tau yang mana, ngikut aja.. sejam lebih nemu Bisnya n kita berangkat.. Gak tau bener daerah mana nih, cuma bisa lihat2 sambil ngapalin.. Melaju kencang kayaknya udah nyampai daerah Jambi.. Lintas timur sumatera bener2 ajib, banyak hutan.. Naik turun terus.. Sampai memasuki malam suasana semakin enak pemandangannya, tapi tetap aja gue susah buat senyum, pusing kepala ini... Ngantuk, edan nih dijalan berhari-hari gak sampai2, enak kalau jadi orang kaya ya?? Bisa naik pesawat dengan bayangan pramugari yang cantik2, gue?? pesawat duit dari mana..?? Hahaha..

Gak tau jam berapa udah pagi nih, daerah mana juga gak tau.. 2 jam kemudian gue sampai di Medan. Udah jam 10an siang nih (hari jum’at).. Huaaaa, turun dulu nih sekedar istirahat. Horas bah!! kalimat itu yang terlintas dipikiranku.. Punya temen pas di Bandung, dia orang sini suka ngomong gitu hahaha.. Sampai sore cuma tidur n makan, itu aja dibayarin Jajat, aiihhh udah bener2 kere nih.. Sore ini cuma kayak orang ilang, nyari tiket dulu untuk Medan ke Aceh,.. tenang aja disini udah ada yang tau urusan jalan. Sekalipun tersesat juga gak takut2 banget, ini kan masih Bumi Allah, kita semua pasti masih di bawah Lindungan-Nya.. jam 8an malam bis berangkat, cussss gue capek banget n tidur.. katanya masih 11 jam lagi jalannya, huahahaha Jakarta - Jogja nih..

Pagi (sabtu, 16-12-06) jam 9an sampailah di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam tepatnya di Kota Banda Aceh n langsung menuju sebuah tempat yang Yono tuju, disana ada beberapa teman dari daerah kita juga..Yang tau semuanya kan cuma si Yono karena dia udah pernah kesini pas sebelum lebaran bersama Bapaknya, tapi kali ini bapaknya di Jakarta aja.. Perjalanan yang panjang, gue di ujung barat Negera tercinta, bahasanya gak tau, orang2nya 90% berkerudung dan ramah2 + Sopan, dan cantik2 pula emoticon-Big Grin

.. Di bedeng memang lagi kosong karena pergantian kuli2 yang merenovasi rumah.

Malam ini kita langsung menuju Salah satu daerah disekitaran Kampus Negeri. Wah enak bener nih kerjanyanya didaerah gituan, kirain di pelosok yang ada tentara G*M ahahaha. Sampai, n semuanya berkumpul,. Huh, perjalanan yang panjang 2 hari 3 malam.. Sekedar beristirahat, gue nanya soal minuman Keras, wahhh asu bener gak ada yang tau nih temen disini, padahal gue pengen, biar tertidur pulas.. Siang ini cuma tidur di atas tikar yang udah rusak, gak apa2 lah niat gue cari duit disini. Berapapun itu semoga Alhamdulillah..
-------------

Gue pusing banget, mentog mau mikir gimana n kemana sejak ribut terus sama Ceci, Salsa juga sama aja,. Iya memang, semua minta tanggung jawab tapi (bagiku) ini sangat memaksa. Apa akunya aja yang egois, entahlah gue masih belum bisa menyelesaikan semua ini.. Sampai akhrinya gue putusin ikut bekerja bareng beberapa orang kampung, ke propinsi paling barat di Negara ini. Meski bukan kerja yang enak, tapi gue niat kerja, karena semua ini demi mereka.. Mungkin gue gak akan komunikasi dulu sama siapapun.. Gak ada yang tau kalau gue kesini.. Sengaja gue setel semua jangan pernah bilang ke siapapun.. Gak tau juga mau sampai kapan… emoticon-Frown

Kutip

Balas