- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim..
Dengan segala kelapangan hati, keikhlasan dan ketulusan.
Aku minta maaf kepada semua agan & aganwati, mas & mbak, pak & ibu, mimin & momod, dan khususnya Kaum Hawa (Perempuan & Wanita) yang sengaja atau tidak sengaja berkenan membaca kisah hidupku ini.
Bukan bermaksud menjatuhkan, memojokkan, atau menganggap remeh salah satu Gender. Tapi, memang benar-benar kisah nyata yang pengen aku bagi. Agar semua mengerti kalau hidup ini tak mudah, hidup ini tak segampang yang kita bayangkan. Mengapa, dikisahku yang sudah aku post disini banyak sekali objeknya adalah "Perempuan", karena memang seperti itu adanya. Dan, mengapa gag aku tutupi atau sematkan sama sekali?? Karena memang sejatinya seperti itu.
Ini hanya masa laluku yang sayang untuk dilupakan, ini hanya sebuah Rintihan dari dasar hati yang terdalam. Andai diberi sebuah pilihan, tentu pilihan itu lebih baik mati. Tapi, hidup ini terlalu Indah bagiku, jadi aku ingin terus hidup dan berusaha menjadi lebih baik. Yang tersisa hanyalah penyesalan dibeberapa titik hidup, dan semua itu hanya kenangan yang hanya bisa dikenang.
Aku harap jangan pernah sakit hati. Karena semua itu masa laluku. Aku harap semua mengerti, sebenernya sangat berat menceritakannya. Tapi harus aku ceritakan. Dan, semoga tidak ada orang seperti AKU. Jadi, mohon maaf apabila kisah ini terlalu GILA .
Aku hanya seorang laki-laki biasa, dengan hidup yang sangat biasa. Namun, jalan hidup ini terlalu luar biasa (bagiku), dan aku sering merasakan hal yang sangat luar biasa selama aku mengenal perempuan (cewek). Ya, awal cerita ini saya mulai.. . . . .
27 Tahun yang lalu aku dilahirkan. Aku hidup diantara keluarga yang jauh dari urusan Dunia, keluarga yang jauh dari hingar bingar kemewahan dan hiruk pikuk kekayaan. Keluarga sederhana yang mengedepankan Adab dan Syari'at. Sejak kecil, dididik dibalik Tembok Pesantren, (seingatku) Sejak Umur 3 Tahun aku sudah belajar mengaji,dan kelas 1 SD sudah khatam Qur'an lebih dari 8 kali. Tahun 1993 sebagai tahun pertama Aku bersekolah di kelas 1 SD (kebetulan aku tidak TK). Aku bersekolah di sekolah yang ditunjuk Bapakku yaitu sekolah dengan mondok menjadi satu dengan Pesantren. 6 Tahun berlalu dari kelas 1 sampai kelas 6 terlewati begitu saja dengan prestasi yang memuaskan. Prestasi kelas hampir selalu kuraih setiap Catur Wulan dengan peringkat 1 (kadang 2), peringkat di pesantrenpun juga lumayan ya masuk 10 besar terus. Kebetulan banyak hafizh-hafizh yang lebih pinter dikelas mengaji.
Tahun 1999 aku lulus UN SD di angkatan sekolah (waktu itu namanya EBTA/EBTANAS), bersamaan pula dengan lulusan di Pondok Pesantren. Masih dibulan yang sama, aku bimbang waktu mau melanjutkan ke jenjang SMP. Hanya ada 2 pilihan yang diberikan orangtuaku waktu itu, SMP biasa (Negeri) berarti di Kotaku saja atau SMP + dengan Pondok Pesantren di salah satu Kabupaten di Jawa Timur. 3 hari berpikir dan shalat istikhoroh, akhirnya aku mendapat jawaban. Ya, aku memilih dengan mantap untuk meneruskan ke jenjang SMP biasa waktu itu namanya SLTP. Aku mendaftar di salah satu SMP Favorit di Kota Lawet KEBUMEN Jawa Tengah. Hasilnya, aku diterima dan masuk waktu itu. Juni 1999 MOS (Masa Orientasi Siswa) atau istilahnya OSPEK kalau di Universitas di Mulai.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithariq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
873 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#1120
Jalan
Siang jam 11an siang gue sadar, cuma bengong n tubuh ini sakit banget. Ternyata gue udah ada di salah satu klinik (RS Kecil), n gak ada satupun yang orang yang gue kenal atau nungguin disini. Sebelah gue cuma orang tua bersama 1 anaknya yang lagi sakit.. Gue mulai gerak2,, n perlahan mulai sadar tapi masih berbaring karena bener2 masih susah bergerak apalagi nih muka sama kepala yang udah banyak perbannya.. Sejam berlalu, gue lihat udah jam setengah 1 siang. Ada beberapa perawat yang dateng n karena udah sadar mereka menanyakan beberapa hal..
Quote:
Pak Perawat: “Punten A'.. pandangannya sudah pulih apa belum?”, sambil nyalami gue
Gue: “Iyaa, pak.. Mendingan..”,
Pak Perawat: “Dimakan dulu ya buburnya”
Gue: “Pak, yang bawa saya kesini teh siapa?”, tanyaku santai ..
Pak Perawat: “Oh,, sebentar saya panggilkan yang menerima semalam”, keluar ..
Gue: “Iyaa, pak.. Mendingan..”,
Pak Perawat: “Dimakan dulu ya buburnya
”Gue: “Pak, yang bawa saya kesini teh siapa?”, tanyaku santai ..
Pak Perawat: “Oh,, sebentar saya panggilkan yang menerima semalam”, keluar ..
Pak perawat itu keluar mau manggilin yang lain. Gue mulai berusaha makan, jujur sih selain sakit kan juga lapar
. Sambil ngobrol sama Ibu disebelah gue.. Gak lama ada teteh mbak perawat yang nerima gue semalem.. Dia menjelaskan semuanya..Quote:
Gue: “Yang bawa saya ke sini siapa bu?”
Bu Perawat: “Semalam ada yang kesini 2 remaja + 1 ibu2 seusia saya. Ibu2 tu sendiri, si Aa' diboncengan 2 remaja itu ditengah, udah berlumur darah. Kesini sekitar jam 2 pagi.. ”, tegasnya santai ..
Gue: “Ohh iya bu..”
Bu Perawat: “Tapi mereka semua hanya menitipkan si Aa',sekalian ngasih Dompet Aa'. Soal biaya kata mereka sih biar Aa' sendiri yang nanggung”
Gue: “:kagets ya udah bu, kalau saya sudah boleh pulang nanti saya lunasi
”, pusing gue nih..
Bu Perawat: “Semalam ada yang kesini 2 remaja + 1 ibu2 seusia saya. Ibu2 tu sendiri, si Aa' diboncengan 2 remaja itu ditengah, udah berlumur darah. Kesini sekitar jam 2 pagi.. ”, tegasnya santai ..
Gue: “Ohh iya bu..”
Bu Perawat: “Tapi mereka semua hanya menitipkan si Aa',sekalian ngasih Dompet Aa'. Soal biaya kata mereka sih biar Aa' sendiri yang nanggung”
Gue: “:kagets ya udah bu, kalau saya sudah boleh pulang nanti saya lunasi
”, pusing gue nih..Setelah ngobrol2 itu, gue ngelanjutin makan.. Sial bener nih gue, tapi masih bersyukur mereka nganter sampai ini, jadinya berobat deh. Kayaknya Ibunya si Ceci, soalnya pa dipukuli beliau disitu n nyegah bapaknya Ceci, pokoknya yang nyegah cuma Ceci + Ibunya tapi tetap aja gak kental.. Yang penting dompet + surat2 udah aman n masih buat jaminan.. Gue yakin temen2 belum ada yang tau, apa pantes ya kalau gue minjem HP buat 1 atau 2 sms ke Mitha atau Karin..
Gue masih terus bingung mau ngapain dulu nih.. Pengen jalan, udah bisa sih tapi paling kencing, yang parah muka sama kepala jadinya yang lain masih bisa dikondisikan.. --- Sore jam 4an gue masih duduk2 di atas Kasur, sekedar minta tolong manggilin perawat n dateng kesini.. Gue mau minjem HP, jujur gue udah kebingungan banget jadinya minjem.. Awalnya mau hubungi Karin atau Mitha, jadinya hubungi Mbak Mutia aja.. Intinya gue minta tolong dia kesini, ke RS ini, kalau gue lagi sakit.. Tanpa panjang lebar pokoknya maksa yang penting mereka kesini dulu.. – Setelah maghrib, A' Dadang, Mbak Mutia + Ece' dateng..
Quote:
Mbak Mutia: “
Ealah, kamu kenapa? :kagets”
Gue: “Dipukuli sama Bapaknya Astri plus anak buahnya”, jawab apa adanya ..
Ealah, kamu kenapa? :kagets”Gue: “Dipukuli sama Bapaknya Astri plus anak buahnya”, jawab apa adanya ..
Perlahan gue jelasin semuanya, sampai akhirnya A' dadang jadi tau kalau gue hamilin si Ceci. Jadinya cuma nangis, gue ngadu banyak hal sama mereka, tapi masih larang jangan sampai Bapak Ibu tau soal ini sebelum masalah sama keluarga Ceci mereda dulu. Bingung sih langkahnya mau kemana yang penting sembuh dulu. Mulai malam, A' dadang pulang, Mbak Mut sama Ece tidur disini nungguin gue.. Cuma ngobrol2 nyari solusi gimana caranya masalah ini selesai.. Sampai tidur ….. Subuh, gue bangun.. n hari2 di RS gak ada menariknya sama sekali...
----
Selasa (14-02-06), 2 hari berlalu, gue udah dibolehin pulang.. Asal kontrol saja kalau misalnya diperlukan, bekas2 luka masih terus disembuhin, obat dll udah disiapin semua.. --- Sore ini menunggu jemputan A' dadang.. Sampai dia dateng, semua biaya pengobatan udah ditanggung sama mereka semua, padahal gue udah bilang njamin pakai motor tapi sama Mbak Mut gak boleh ya udah. Untung ada mereka semua yang nolong gue.. Langung pulang sampai rumah, nyantai aja sih, gak punya baju jadinya pake punya a' dadang, hahahaha.. Sampai malam n lanjut istirahat …
----
Senin 19-02-06, Seminggu berlalu, kondisi makin membaik, makin pulih meski kadang masih sakit banget.. 3 hari ini pula gue udah hubungi temen2 kalau nomer gue ganti, tapi HP belum punya lagi masih minjem. Tapi semua gak ada yang tau kalau gue lagi apes kayak gini, gue dikira pulang kampung.. Astri belum ada kabar juga, di sm cuma jawabnya “Maaf”, atau seperlunya sajan kayak gitu terus. Padahal gue kangen banget sama dia, pengen banget ketemu.. pengen tau kabarnya.. Kelanjutannya mau gimana sih semua masih ngambang.
---
Kamis, 23-02-06
Siang ini gue mau ke kost.. Uang saku sudah, duit buat beli HP sudah. Kalau gak ada mbak Mutia gak tau deh nasib gue gimana.. Gue bergegas naik angkot aja, awalnya gak boleh tapi tetep maksa aja.. Setengah satu cabut n langsung Beli HP asal aja yang penting HP kan, langung ke kost ajaa.. Ternyata gue gak bawa kunci, karena kunci yang kemaren ilang, ke rumah Pak kost n dikasih dublikat,, nyantai di kost yang tumben lagi sepi, gak tau orang pada kemana.. Smsan sambil bingung, gue suruh Karin dateng ke kost, ternyata dia lagi di Kampus, sejam kemudian dia dateng..
Quote:
Karin: “Kemana aja sih, makan dulu nih? ”
Gue: “
hehee kangen yaa. 
”
Karin: “Iyaa , eh muka lo kenapa? Kayak ada yang beda, berkelahi ya?”, sambil meluk2 ahhh
Gue: “Ahh, hehe sedikit, udah sembuh kok. Mitha dimana?”
Karin: “Ngampus”
”Gue: “
hehee kangen yaa. ”Karin: “Iyaa
, eh muka lo kenapa? Kayak ada yang beda, berkelahi ya?”, sambil meluk2 ahhh Gue: “Ahh, hehe sedikit, udah sembuh kok. Mitha dimana?”
Karin: “Ngampus”
Asik berdua, gue tetep nunjukin senyum seolah gak ada masalah rumit yang lagi gue pikirin. N gue tetep gak kuat godaan ..
“ngelakuin” sama Karin, sore yang memang asik.. Gue udah kembali ke duniaku yang memang indah banget.. Sampai sore, karin terus pulang n ngajak gue ke kost.. Sampai sana ketmu Mutha n gue sekedar ambil “Daun”, plus ngabarin cewek2 n yang lain kalau nomernya ganti. Gue masih sayang banget sama pekerjaan sambilan ini karena utang sama Mitha baru kebayar setengahnya.. Malam gue pulang ke kost belim minuman dulu lah udah kangen banget... Lumayan duit dari Karin ..Sekedar mabok berdua sama Niko, gue coba hubungi Ceci lewat sms tapi balasannya tetep kurang.. Sampai gue telpon berkali-kali gak juga diangkat, ini anak kenapa sih? Sejam 2 jam berlalu minuman habis udah mabok mendingan nyantai, gue masih takut keluar gara2 kemaren, ini aja was-was terus.. Gue coba nelpon Ceci lagi, sampai 7 kali baru diangkat, Alhamdulillah ..
Quote:
Gue: “Sayang,, hmm....kenapa sih?”
Astri: “Gak apa2, semua gara2 lo”
Gue: “Hah berisik!!! Gue pengen ketemu, “
Astri: “Lo dimana?”
Gue: “Kost”
Astri: “Ya udah ngobrolnya besok pagi gue kesitu”
Telpon dia matiin, sial jutek amat nih anak, masih aja nyalah2in gue terus..Tapi ya udah sih gue cuma berharap dia beneran dating besok pagi. Kalau memang orangtuanya Ceci udah gak marah n ngijinin gue nikahi dia, gue bakalan jujur sama Bapak Ibu.. Tererah setelah jujur mau diapain juga, udah pernah pengalaman si Tuti juga kan.. Udah larut malem banget mendingan gue tidur ….
Pagi (Jum’at) jam 8an Ceci udah disamping gue, tiduran tapi gak pake seragam..
Quote:
Gue: “Kok gak pakai seragam?”, sambil memeluknya aihhh..
Astri: “Ngapain sekolah. Malu!, tubuh gue semakin melar taukut ketahuan,, Lo sihhhhh!!
”, nunjuk2 muka gue ihhh..
Gue: “Ci, harusnya lo itu nanyain kabar gue gimana? Malah marah2..”
Astri: “Hah…….. semua gara2 lo.. gara2 lo Val…”, nangis mukul2 tubuh gue sambil meluk …
Astri: “Ngapain sekolah. Malu!, tubuh gue semakin melar taukut ketahuan,, Lo sihhhhh!!
”, nunjuk2 muka gue ihhh..Gue: “Ci, harusnya lo itu nanyain kabar gue gimana? Malah marah2..”
Astri: “Hah…….. semua gara2 lo.. gara2 lo Val…”, nangis mukul2 tubuh gue sambil meluk …
Ampun nih anak malah nangis sih, pikirannya berubah-ubah, kadang sejalan kadang gak, kadang baik sama gue n bela2 kadang2 terus mojokin. Aneh deh, kalau abi dari rumah kadang2 masih kbawa pengaruh rumah.. Gue keluar sebentar sekedar beli rokok + sarapan lah, terserah Ceci mau sarapan apa gak.. Gue terus menghiburnya, gue anggap gak ada masalah apa2.. Tapi tetep aja dianya masih pasang muka sebel, senyumnya terpaksa..
Quote:
Gue: “Lanjutannya gimana?, kerumahmu aja yuk. Kelamaan ah… ngomong donk..”,
Astri: “Apa sihhhhhh,, pusing tau!!! Gue udah keluar sekolah!”
Gue: “Terus maunya apa?”
Astri: “Tanggung jawab, entar kerumah gue.. gak akan dipukuli lagi.. terus lo secepetnya bilang sama orangtua di kampung. Kalau udah, suruh mereka dateng kerumah sama Lo..”, melootot terus ewww
Gue: “Duhhh, ci.. jangan dulu..”,
Astri: “Tuh kan?? Banci banget sihh .tai Lo!!tai, ngerti gak sih??”, nyurung gue ..
Gue: “Iya iyaa.. iyaaaaaaa!
Astri: “Apa sihhhhhh,, pusing tau!!! Gue udah keluar sekolah!
”Gue: “
Terus maunya apa?”Astri: “Tanggung jawab, entar kerumah gue.. gak akan dipukuli lagi.. terus lo secepetnya bilang sama orangtua di kampung. Kalau udah, suruh mereka dateng kerumah sama Lo..”, melootot terus ewww
Gue: “Duhhh, ci.. jangan dulu..”,
Astri: “Tuh kan?? Banci banget sihh .tai Lo!!tai, ngerti gak sih??
”, nyurung gue ..Gue: “Iya iyaa.. iyaaaaaaa!
Obrolan memanas, gue cuma dikasih pilihan itu, entar sore kerumahnya, terus gue bilang sama orangtua.. Sejenak gue mikir, butuh mental bener2 nih buat ngomong.. Ceci cuma merebah dipelukan ini, sambil nangis n terus nyalahin gue. Gak apa2 sih disalahin, ini memang salah gue.. Sampai akhirnya ikutan nangis, lama2 gak kuat n gak tega lihat Ceci.. Pikiran gue macem2 banget,.. Pusing!!! ---- Sampai siangan, gue siap2 aja kerumah Ceci..
Sampai dirumahnya, sambutan biasa aja. Gak emosi gak pula menyambut baik.. Ibunya yang nyilahin gue masuk lanjut bikinin minum.. Kakaknya cuma melihat dan melotot, bapaknya ada tapi masih dibelakang.. 15 menit kemudian, kita semua berkumpul diruang tamu..
Quote:
Bapak Ceci: “Berani bertanggung jawab?”, ngelihatin gue terus..
Gue: “Iya pakk..”, jawabku santai ..
Bapak Ceci: “Anak saya mau dikasih makan apa?”
Gue: “…………saya akan berusaha pak, nanti biar kita berdua tinggal di kost”, singkat aja
Bapak Ceci: “Ohh,, kamu sanggup biayai semuanya sampai lahir, teruy kalau anaknya udah lahir, biayai Astri dan anaknya, dan kalau udah memungkinkan, sekolahkan dia! Sampai Lulus SMA lanjut kuliah kayak kamu! “..Brggggg,,,,,,,,,,,, mukul gue sekali..
Gue: “………………tetap.. saya akan berusaha pak..”, duhhh sakit,, jawab singkat lagi..
Bapak Ceci: “Ya sudah, besok,, secepatnya kamu pulang, bawa orangtuamu kesini.”, ancamnya ..nunjuk2 muka, SIAL!!
Gue: “tapi pak, nikahnya setelah anaknya lahir.. “
Bapak Ceci: “…………gak usah nikah.!!” , pergi …
Gue: “Iya pakk..”, jawabku santai ..
Bapak Ceci: “Anak saya mau dikasih makan apa?
”Gue: “…………saya akan berusaha pak, nanti biar kita berdua tinggal di kost”, singkat aja
Bapak Ceci: “Ohh,, kamu sanggup biayai semuanya sampai lahir, teruy kalau anaknya udah lahir, biayai Astri dan anaknya, dan kalau udah memungkinkan, sekolahkan dia! Sampai Lulus SMA lanjut kuliah kayak kamu! “..Brggggg,,,,,,,,,,,, mukul gue sekali..
Gue: “………………tetap.. saya akan berusaha pak..”, duhhh sakit,, jawab singkat lagi..
Bapak Ceci: “Ya sudah, besok,, secepatnya kamu pulang, bawa orangtuamu kesini.”, ancamnya ..nunjuk2 muka, SIAL!!
Gue: “tapi pak, nikahnya setelah anaknya lahir.. “
Bapak Ceci: “…………gak usah nikah.!!
” , pergi …Lho?? Kok gak nikah nih gimana sih, asli gue bingung.. harusnya nikah aja setelah anaknya lahir.. Bapaknya bergegas pergi,, enak banget mukul gue keras untung aja gak bocor
.. kayaknya mau mabok nih.. Hahaa.. kalau gue jadi suaminya Astri n akur sama bapaknya wah bisa2 tiap malem mabok bareng, ahaha tapi enggak, kalau udah nikah gue bakalan ajak Astri hidup bertiga sama si Dedek bayi hehee.. Oke gue udah ikhlas n udah siap jalani kehidupan bersamanya.. Sore jam 4an gue pamitan karena dirasa cukup, n Astri masih saja cemberut, Ibunya tetep ramah meski sedikit kurang suka sama gue. Gak ada yang setuju sih dikeluarga ini, gak ada yang suka sama gue kecuali Ceci.. Pulang dulu lah ke kost, gue ajak Astri tapi dia gak mau, ya udah .. Tapi gue gak jadi pulang, gak enak sama Sarah seharian berisik aja ngajak gue jalan.. Setelah maghrib, makan sama Sarah n sekedar jalan sama dia.. Gak tau lah, ini memang salah.. Gue sadar ini salah, disaat cewek gue hamil malah jalan sama cewek lain, kemaren juga sama Karin di kamar.. Gue susah ngilangin ini semua, karena semua ini menyenangkan.. Saat ini walaupun udah sama Sarah, gue tetep inget sama Ceci n masih berlanjut smsan sama dia daritadi..
Quote:
Sarah: “Lo sih kemana aja, ngilang kayak gitu..ehh gue mau cerita..”, duduk deket gue ..
Gue: “Hehe, HPnya juga ilang kan kemaren.. terus gue pulang kampung ada penting,besok juga pulang lagi..”, peluk ajaa, udah biasa kok ..
Sarah: “Hii, gue mau cerita.”, megangin dagu ih hmmm,,
Gue: ‘Apa?”
Sarah: “Ketahuan cowok gue kalau kita ada hubungan, sms2nya belum gue hapus, lupa.. Eh pas dia marah minta nomer lo kan terus gue kasih, malah gak aktif, selamet deh. Ahahaha”, ketawa seneng banget
Gue: “Hmm, ya udah yang penting lo masih jalan sama Dia yaa..”,
Sarah: “Iya Val, hehhee”
Gue: “Hehe, HPnya juga ilang kan kemaren.. terus gue pulang kampung ada penting,besok juga pulang lagi..”, peluk ajaa, udah biasa kok ..
Sarah: “Hii, gue mau cerita.”, megangin dagu ih hmmm,,
Gue: ‘Apa?
”Sarah: “Ketahuan cowok gue kalau kita ada hubungan, sms2nya belum gue hapus, lupa.. Eh pas dia marah minta nomer lo kan terus gue kasih, malah gak aktif, selamet deh. Ahahaha”, ketawa seneng banget
Gue: “Hmm, ya udah yang penting lo masih jalan sama Dia yaa..”,
Sarah: “Iya Val, hehhee
”Sampai jam 9an gue ke kost n ngajak Sarah nginep, udahlah kepalang pusing.. Ketahuan sekalian ya rusak sekalian.. Karena feeling gue tuh Ceci gak bakalan dateng besok pagi.. Nyantai aja di kamar “ngelakuin” Sampai tidur .. ------ Pagi bangun, nganterin Sarah karena mau ke kampus hari sabtu ini.. Gue udah bilang sama Ceci juga kalau jadi sih sore ini gue mau pulang naik Kereta, atau besok pagi.. Bingung ni malem, n masalah ini belum ada yang tau karena gue masih mendam ke siapapun, begitu juga Ceci yang terus diem, baru Ratih yang tau.. Gue balik kost lagi sekedar nyantai, ngabari Mbak Mutia kalau masalah gue satu per satu selesai, tinggal pulang n diapun ngijinin..
Sore ketemuan sama Ceci, dia ke kost sampai maghrib n gue anterin pulang aja. Walaupun rumahnya banyak yang nongkrong tapi beraniin aja sopanin mereka.. Gak mampir n langsung pulang aja ke kot Mitha, anak2 kostnya pada pulang. Terus Sarah juga lagi pulang ke kampungya.. Nyantai sama Mitha sampai malem n nongkrong nyari duit kayak biasanya.. Pulang, tidur di kost, persiapan nanti pulang, pikir2 mending pake motor aja lah daripada kereta.. Ntar dirumah bingung kalau gak ada motor..
Minggu pagi, jam 9an gue pulang naik motor sendiri..- - - - 7 jam berlalu jam setengah 5an sampai di kota sendiri.. Sekedar nyantai dulu di terminal, minum2 lah capek banget soalnya.. Mabok dulu, pas maghrib langsung pulang, mandi, makan, ngobrol2 sama Ibu yang rada ngambek, lanjut telpon2an sama Ceci sampai Tidur ,,,,…….. Biarin lah gak usah ngabarin temen2 yang disini atau cewe2 kalau gue pulang. Lagi bener2 butuh kekuatan nih, mental. Semua demi CECI, demi ASTRI, demi Dedek bayi
!!0