- Beranda
- Stories from the Heart
[Trilogi] Antara Aku, Kau dan Sabun (TAMAT)
...
TS
kempot20
[Trilogi] Antara Aku, Kau dan Sabun (TAMAT)
Quote:
Sebelumnya permisi agan-agan semua, gua mau berbagi cerita disini. gua engga pinter nulis tapi minta keritiknya ya jika tulisan gua kurang dimengerti biar sekalian belajar
cerita ini beberapa kejadian yang pernah terjadi yang gua alami dan beberapa teman gua alami, namun gua rangkai jadi sebuah cerita.
dianjurkan untuk usia 18++
ini bukan cerita porno, walau pun mungkin ada beberapa bagian yang stensilan
selamat membaca
cerita ini beberapa kejadian yang pernah terjadi yang gua alami dan beberapa teman gua alami, namun gua rangkai jadi sebuah cerita.
dianjurkan untuk usia 18++
ini bukan cerita porno, walau pun mungkin ada beberapa bagian yang stensilan
selamat membaca
Quote:
Pagi yang cerah diawal bulan juli, mentari telah menunjukan wajahnya dibalik jendela kamar. Gua pandangi seragam putih biru yang penuh coretan yang sengaja gua pajang ditembok kamar, rasanya begitu malas harus bangun lebih awal pedahal biasanya gua begitu santai dipagi hari karena jarak sekolah SMP dulu engga begitu jauh dari rumah tapi sekarang ceritanya berbeda.
Selah sarapan secukupnya gua ambil tas dan menyalakan motor, setelah dirasa cukup panas gua mulai berangkat sekolah. Di rumah gua tinggal bersama kedua orang tua dan gua anak tunggal, kenapa gua engga pamit terlebih dahulu ? karena gua yang terakhir masih di rumah, maklumlah orang tua berangkat kerja sangat pagi biar engga kejebak macet di jalan.
Karena terlalu santai di jalan gua datang telat, semua siswa baru sudah berbaris di lapangan untuk mengikuti hari pertama MOS. “SIAL” batin gua, Cuma telat 5 menit gua harus baris di tempat yang berbeda, risih rasanya karena dari sini semua yang di lapangan melihat gua bersama beberapa siswa yang terlambat lainnya, hari pertama reputasi gua sudah jlek.
Karena bosan mendengarkan panitia MOS memberikan arahan, gua perhatikan siswa baru satu persatu kali aja ada yang membuat gua tertarik. Tapi dari semua yang ada di lapangan, engga ada satu pun yang membuat gua tertarik.
Setelah hampir 1 jam mendengarkan arahan, panitia meminta kami untuk memasuki ruangan yang sudah disediakan
“EH.. SIAPA YANG SURUH KALIAN IKUT ? KALIAN TELAT LARI 5 PUTARAN BARU BOLEH MASUK” teriak salah satu panitia dari kejauhan
Setelah hukuman selesai kami diperbolehkan untuk bergabung bersama siswa baru lainnya, karena kami datang belakangan hasilnya kami harus mencari tempat yang kosong yang bisa untuk dipakai duduk LESEHAN.
Setelah celingak celinguk mencari tempat kosong salah seorang siswai melambaikan tangannya memberi isyarat ada tempat yang kosong didekatnya. Tanpa basa basi gua langsung berjalan dan menempati tempat itu.
hhhhhHHHhaaaaa… gua Tarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya..
“……….”
Gua diam sejenak menatap siapa yang duduk disamping gua, dengan rambut panjang lurus, wajah cantik seperti orang jepang dengan kulit putih dan bibir yang mempesona, serta ukuran Bra 32B lah kok malah jadi cerita bokep, engga engga.. itu engga bener lanjut ke topik
“gua Bobi ” bisik gua pelan sambil coba mengajaknya berkenalan
“………..” jangankan berkenalan melirik gua pun engga
“Ini cewe budek apa emang sombong” batin gua
Setelah acara di aula selesai, panitia memberikan kami waktu untuk istirahat. gua masih penasaran dengan dia yang cantik tapi budek, jadi gua coba mengajak dia bareng ke kantin.
“Kantin yu” ajak gua
“yu” jawab dia singkat
Gua ingin kembali coba berkenalan tapi tanggapan dia tadi membuat mood gua rusak. Tapi gua engga mau nyerah begitu aja, gua berhenti dan memegang pergelangan tangannya menahan dia untuk berhenti sebentar.
“Gua Bobi..”
“” dia hanya menjawab dengan senyuman, senyuman yang begitu manis
BOBIIIIII……
gua langsung melepas tangannya saat melihat seseorang berlari dari jauh sambil teriak
Huh hah huh hah… suara napas terengah-engah dari orang yang sedang mengtur napasnya di depan gua.
“KAMPRET… mentang-mentang lagi sama gebetan ampe pura-pura engga kenal ama gua” protes dia sambil memukul bahu gua pelan “Eh siapa nih ? kenalin dong” lanjutnya sambil melihat dia yang sedang berdiri disamping gua.
“Kenalan aja sendiri” jawab gua cuek
“DARNO..” dengan Penuh percaya diri dia mengajak berkenalan tapi gua hanya menahan ketawa karena Darno ini adalah teman gua dari SMP dan gua sering liat dia melakukan kenalan dengan cara seperti ini namun hasilnya selalu hanya jadi bahan bully anak tongkrongan.
“Kanza” dia menjabat tangan Darno
“………..” Darno diam dan melirik ke arah gua dengan senyum penuh kemenangan
“Bobi” gua coba mengikuti cara Darno
“aku tau, Kamu udah tiga kali ngenalin diri. Yuk ke kantin” dia berjalan meninggalkan kami
“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA : ” Darno ngakak
“Ketawa lo yang puas” protes gua tapi malah membuat Darno makin ngakak,
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 1382 suara
Apa Genre Cerita ini ?
Aksi
4%Komedi
14%Fantasi
7%Romantis
16%BB+ :genit
20%Amburegul
40%Diubah oleh kempot20 17-09-2014 04:02
lidarara134041 dan 47 lainnya memberi reputasi
44
2.3M
Kutip
4.4K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kempot20
#2263
Quote:
Bagian 21 - Debat
Kadang gua suka senyum-senyum sendiri setiap kali mengucapkan kata-kata yang pernah gua denger dari orang lain, misalnya saat gua mengatakan pada Mia kalau dia harus bisa menerima kenyataan kalau gua ini adik tirinya. Dia pernah nanya alamat warnet tapi gua gak kasih tau, gua bilang cukup kita berdua yang tau segalanya. Gua juga bilang ke bokap kalau gua denger kabar ‘katanya’ nyokap udah meninggal, tapi bokap bilang dia udah nganggep nyokap gak ada sejak dia pergi dulu.
Hubungan gua dengan Mia masih sama seperti dulu Cuma bedanya sekarang dia jadi engga sering-sering ngirim pesan, mungkin dia lagi belajar buat ngilangin perasaannya karena gua juga ngerti yang namanya perasaan gak mudah buat dihilangkan. Hubungan dengan Vina semakin dekat, gua mulai memperhatikannya dan memperlakukan dia dengan baik sama seperti cara dia memperlakukan gua, lalu dengan Dian ? masih sama, gak ada yang kurang dan gak ada yang lebih.
Kuliah hanya empat kali dalam seminggu yaitu setiap Senin-Kamis, sehari hanya satu mata kuliah sedangkan ada 8 matkul, jadi satu kali pertemuan matkul dalam dua minggu. Belajar mulai dari jam 18:45 – 20:30. Tapi tergantung Dosennya, ada yang jam 18:30 udah mulai, ada yang jam 21:00 belum selesai.
Hari senin di Minggu ke-3 kuliah, Sebelum tugas persentasi dimulai Dosen meminta Mahasiswa yang baru masuk untuk memperkenalkan dirinya. Semua tertawa ngakak saat dia berdiri di depan kelas. Namanya Nata tapi lebih cocok di sebut Nita karena dia cowo tapi kerah bajunya sampe terlihat bagian dadanya. Terlebih lagi dia berkulit coklat tapi menggunakan bedak sampai ke bagian dada : dan bibir berwarna merah lembab :
“Cocok tuh dia ama lo” gua sindir Darno yang duduk di samping gua
“Najis, kalo dia persentasi di atas gedung udah gua tentang dia biar jatoh”
“Parah, sodara sendiri”
“Amit-amit”
“HAHAHAH ”
satu persatu kelompok mempersentasikan tugas yang diberikan dua minggu lalu, yaitu tugas matkul Agama dengan materi yang berbeda setiap kelompoknya. Pedahal kelompok di susun secara acak tapi gua bisa satu kelompok dengan Darno, kayanya gua emang bener-bener berjodoh dengan dia
3 anggota lainnya gak begitu akrab karena setiap kali gua datang ke kampus gak lama Dosen masuk kelas dan saat kelas selesai gua langsung pulang, jadi gak ada sosiali sasi dengan yang lain.
Untungnya Saat pemilihan ketua kelas Dosen meminta gua untuk jadi Humas, walau gua gak kenal semua mahasiswa di kelas tapi gua punya semua nomor hp, pin dan e-mail mereka.
Karena anak baru ini belum punya kelompok jadi dosen meminta siapa yang mau memasukan dia ke dalam kelompoknya, tapi semuanya diam. Gua ngerasa kasian jadi gua angkat tangan dan mengajaknya gabung, Darno sempat protes tapi gua tetap memasukannya ke dalam kelompok
.
Setelah selesai mempersentasikan tugas ‘Hukum Pernikahan Dalam Islam’, sekarang saatnya Tanya jawab. Ragil mengacungkan tangan dan melemparkan pertanyaan pertama.
“Orang yang pindah Agama Cuma pengen nikah, terus kalo udah nikah dia gak pernah menjalankan kewajibannya sebagai Muslim. Apa hukumnya ?”
Gua coba menjawab
“Tadi udah saya jelaskan di poin nomor 4, mungkin Mas kurang memperhatikan”
“Iya saya juga liat tadi, maksudnya gini. Misalnya orang masuk Islam biar bisa nikah tapi dia gak pernah solat”
Karena yang lain diam gua coba jawab “Coba mas liat di KTP Agamanya apa ?”
“Islam” jawab dia
“Tadi sebelum ke sini solat magrib dulu gak ?”
“………..” Ragil hanya nyengir malu
“HAHAHAHAHA” yang lain menertawakannya
Pertanyaan demi pertanyaan terus di ajukan dari empat orang Non-Muslim yang tetap mengikuti Matkul Agama, Gua terus menjawab setiap ada yang bertanya. Mona mengangkat tangan dan melemparkan pertanyaan :
“Apa hukumnya kalo nikah dengan sodara Tiri, misal Ibu kita menikah dengan Orang yang udah punya anak. Terus kita nikah sama sodara tiri kita itu, apa hukumnya ?”
“……………..” Gua hanya diam,
Pertanyaan itu langsung mengingatkan gua dengan Mia. Sejak malam itu kita gak pernah ketemu lagi, atau lebih tepatnya gua yang gak pernah ke rumahnya.
Otak gua terus memikirkan Mia, gua gak bisa jawab pertanyaan dari Mona. Tapi untung Nata membantu gua menjawab, Walau tampang dia ancur tapi otaknya encer, setelah sesi Tanya jawab kami di persilahkan kembali ke tempat duduk.
Saat kelompok berikutnya baru mau mulai persentasi, 5 orang anak BEM masuk kelas. Mereka membagikan 3 lembar kertas yang berisikan surat Izin orang tua, Surat Izin kerja, dan lembar terakhir berisi perlengkapan yang harus di pakai dan apa saja yang harus di bawa untuk acara Inagurasi.
Ketua Bem menjelaskan kalau semua Mahasiswa WAJIB ikut Inagurasi yang akan diadakan kampus 2 minggu laig, setelah menjelaskan tentang acara mereka meminta kami untuk bertanya tentang acara tersebut.
“Ka ini gak kemahalan 300.000 biayanya ?” Tanya seorang mahsiswi yang duduk di bangku depan
“Itu udah murah, kita nginep di Villa di Cilember selama 2 hari satu malam” Jawab panitia yang mengenakan kemeja biru
“Terus kalo ikut kita dapet apa ? kalo gak ikut gimana ?” Tanya mahasiswa lainnya
“Kalo ikut kalian dapet pengalaman. Kalo gak ikut wajib bayar”
“Gak dapet nilai ka ?” Tanya mahasiswa yang lain
“Engga, kita di sana seneng-seneng aja. Pokonya gak bakalan nyesel” Jawab panitia dengan almamater biru
Quote:
gua mengangkat tangan, lalu panitia mempersilahkan gua untuk bertanya “Apa bedanya Inagurasi dengan Ospek ?”
“Tentu beda, Ospek itu kalian bakalan di kerjain. Jadi kalo ada yang ngerjain kalian di Inagurasi laporin aja ke saya nanti saya urus orangnya” Jawab panitia almamater biru
“Di Brosur bilang gak ada Opsek, bisa langsung kuliah, gak ngeberatin karyawan. Tapi baru ini di wajibin bayar 300.000 buat Inagurasi yang Cuma buat seneng-seneng dan menurut saya ini ngedadak pemberitahuannya. Ini kelas Karyawan, gimana kalo ada yang gak di kasih Izin dari pabrik, apa lagi yang pendapatannya pas-pasan. 300.000 ribu bukan jumlah yang sedikit”
“Waktunya masih dua minggu. Cukuplah buat ngumpulin 300.000, lagian Inagurasi sama Ospek beda ! ” Jawab yang pake almamater biru,
“Di minta buat pake sepatu dengan tali warna merah dan hijau terus kaos kaki beda warna, pake foto unik, hiasan aneh-aneh, makanan yang harus dibawa dibuat teka-teki. Ini sama aja kaya MOS ”
“…………………” Mereka semua diam saling berbisik-bisik “Oke, untuk informasi selanjutnya kita bakalan kabarin lagi. Terima kasih untuk waktunya, tolong bendahara ikut kami”
“Tentu beda, Ospek itu kalian bakalan di kerjain. Jadi kalo ada yang ngerjain kalian di Inagurasi laporin aja ke saya nanti saya urus orangnya” Jawab panitia almamater biru
“Di Brosur bilang gak ada Opsek, bisa langsung kuliah, gak ngeberatin karyawan. Tapi baru ini di wajibin bayar 300.000 buat Inagurasi yang Cuma buat seneng-seneng dan menurut saya ini ngedadak pemberitahuannya. Ini kelas Karyawan, gimana kalo ada yang gak di kasih Izin dari pabrik, apa lagi yang pendapatannya pas-pasan. 300.000 ribu bukan jumlah yang sedikit”
“Waktunya masih dua minggu. Cukuplah buat ngumpulin 300.000, lagian Inagurasi sama Ospek beda ! ” Jawab yang pake almamater biru,
“Di minta buat pake sepatu dengan tali warna merah dan hijau terus kaos kaki beda warna, pake foto unik, hiasan aneh-aneh, makanan yang harus dibawa dibuat teka-teki. Ini sama aja kaya MOS ”
“…………………” Mereka semua diam saling berbisik-bisik “Oke, untuk informasi selanjutnya kita bakalan kabarin lagi. Terima kasih untuk waktunya, tolong bendahara ikut kami”
Lalu mereka meninggalkan kelas bersama bendahara,
“Gila lo udah kaya lagi demo” Kata Eka ‘Ketua Kelas’
“Ikut gak ikut harus bayar, gimana kalo yang gak punya duit”
“Ia gua juga gak setuju, entar pulang kita tutup pintu terus lo ngomong di depan ya”
“Hah lo yang ketua kelas masa gua yang ngomong”
“Gua gak pinter ngomong di depan, lo aja ya”
“Iya iya”
Persentasi kelompok selanjutnya di lanjutkan, tapi gua gak terlalu merhatikan karena sibuk SMS’n dengan Vina yang menanyakan kenapa kelas F8 kedengeran ribut. Setelah kelas selesai, saat dosen meninggalkan kelas buru-buru Eka berdiri di depan Pintu dan meminta yang lain untuk tetap duduk di meja masing-masing. Mereka terlihat bingung
“Bisa minta waktunya” Gua mulai bicara di depan kelas
“……………..” seketika suasana jadi hening
“Siapa yang mau ikut Inagurasi ?” Tanya gua,
“……………” mereka saling bertanya dengan teman sebelahnya, lalu sekitar sengah orang di kelas mengacungkan tangan “Kita Tanya dulu ketua kelas kita, dia mau ikut gak” lanjut gua
“Gua sih ogah, mendingan buat beli susu anak gua” Kata dia kemudian
“Sekarang siapa yang gak ikut Inagurasi ?” Gua kembali bertanya, hampir semua mengacungkan tangan termasuk yang tadi mau ikut, LABIL !
“Sekarang gini, kalau ragu mendingan jangan ikut”
“Tapi gak ikut juga bayar” protes Lia,
Eka yang tadi berdiri di depan pintu berjalan ke samping gua “Kita kompakin satu kelas gak usah ikut, gak usah bayar” kata dia kemudian, lalu gua sedikit memberikan tambahan biar mereka gak jual nama kalau ditanya alesan gak ikut acara.
Setelah selsai berdiskusi gua keluar kelas duluan, Vina yang lagi duduk di depan kelas langsung bangun dan tersenyum. “Yuk pulang” ajak dia
“Bentar, ikut Mas dulu yu”
“Kemana Mas ?”
“Udah ikut aja”
Eka keluar kelas, dia meminta gua untuk ikut dengannya menemui semua ketua kelas karyawan, kita ngumpul di warung samping kampus yang ada di pinggir jalan. Vina dan gua hanya diam melihat Eka bicara panjang lebar, semua setuju untuk kompak gak ikut acara kecuali Bagas.
Bagas : “Hah ? Mau dikompakin semua gak ikut ? tapi gebetan gua pengen ikut”
Eka : “Halah, inget anak lo udah mau lulus SD”
Bagas : “Sttt gak usah buka kartu”
HAHAHAHA yang lain menertawakan Bagas, beginilah kelas karyawan. Rata-rata di kelas F8 berusia 20-34 Tahun, dan 60% isi kelas adalah Perempuan yang usianya 17-24 Tahun. Setelah berdiskusi mereka semua sepakat kompak gak ikut Inagurasi, karena gak ada yang perlu dibicarakan lagi gua pamit duluan karena Vina terlihat ngantuk.
Diubah oleh kempot20 17-11-2014 05:17
khodzimzz dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Kutip
Balas