Mulai bulan Desember mendatang, Pemprov DKI Jakarta mencanangkan kebijakan pelarangan motor melintas di jalur-jalur utama. Untuk tahap awal, uji coba dilakukan di ruas Medan Merdeka Barat-Bundaran HI dan sebaliknya. Secara bertahap, zona pelarangan akan diperluas, termasuk kawasan Kuningan dan Blok M.

Permasalahan ini terkait dengan pemotor di Jakarta hari-hari belakangan ini memang sudah membludak. Yang menjadi persoalan, tak semua pemotor mau ikut aturan. Tengok saja di jalan, mereka kerap serabat serobot. Senggol spion mobil langsung ngacir. Atau yang parah, mereka seenaknya naik ke trotoar.

Aturan ini dikeluarkan Pemprov DKI bekerjasama dengan Polda Metro Jaya. Tujuannya mencegah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan protokol. "Ini gara-gara motor tiap hari di Jakarta mati 2-3 orang. Rata-rata anak di bawah umur. Jadi kita berpikir, motor ini boleh pakai tapi untuk daerah tertentu," jelas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Plt Gubernur DKI Jakarta.

Sebagai solusinya, Pemprov DKI akan menyediakan bus tingkat gratis dengan kapasitas 125 orang. Untuk itu Ahok meminta agar pemotor mau naik bus tingkat gratis kala melintas di Bundaran HI hingga Medan Merdeka Barat. Pemotor bisa menyimpan kendaraannya di tempat parkir di gedung-gedung di Jl Sudirman. Daripada naik motor, naik bus lebih santai dan aman. "Lebih baik duduk, masuk ke bus, ada AC, ada wifi. Kamu duduk di situ saja. Itu konsepnya seperti itu," tutur Ahok.

Bagaimana bro/sis yang keseharian menggunakan motor di jalur protokol, mau terima saran Ahok?

Sumber : HondaCommunity.net