Kaskus

Story

pijar88Avatar border
TS
pijar88
(Kisah Nyata) Gadis Dua Jiwa
(Kisah Nyata) Gadis Dua Jiwa


Quote:
Spoiler for THANKS FOR COMMENT:
Quote:


Spoiler for Tks untuk yg sdh kontribusi pada thread horor pertama ane hingga jadi #4TTDRH:

(Kisah Nyata) Gadis Dua Jiwa
(Kisah Nyata) Gadis Dua Jiwa
Diubah oleh pijar88 11-11-2014 00:31
qisatriaAvatar border
itkgidAvatar border
kelomangdaratAvatar border
kelomangdarat dan 5 lainnya memberi reputasi
4
101.5K
307
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
pijar88Avatar border
TS
pijar88
#193
UPDATE. GADIS DUA JIWA [SAMBUNGAN 5]
Kumasukkan flashdis ke dalam lubang USB komputerku. Tampak berbagai data yang tersusun dalam banyak folder. Salah satu folder tertulis judul dengan huruf kapital, OTOPSI. Kubuka folder tersebut, puluhan foto segera terpampang di layar komputer.

Spoiler for takut?Jgn buka!:

Mataku terasa pedih dan perutku mual melihat gambar-gambar yang terpampang di depan mataku. Salah satu gambar menampakkan kepala seseorang sedang dibelah sementara kulitnya tampak mengelupas sebagian. Pada luka yang menganga, terlihat gumpalan-gumpalan darah setengah kering bercampur dengan cairan-cairan putih kental. Aku menduga bahwa cairan putih itu adalah cairan otak orang tersebut. Aku seperti hafal dengan dengan bentuk kepala itu, lengkap dengan cukuran rambutnya yang agak gondrong. Kepala Mas Ratno, korban dan pelaku bunuh diri. Satu persatu kulihat foto-foto itu sambil menahan rasa mual diperutku. Bau amis darah terasa mengorek-ngorek lubang hidungku. Amis yang begitu menusuk.

"Gambar siapa itu Ran?" Tanya Mas Irfan, mengagetkanku.
"Itu, itu..." Aku tak kuasa menjawab.
"Gambar-gambar siapa?" tanya Mas Irfan lagi
"Ini gambar-gambar otopsi mas Ratno"
"Kok bisa ada di kamu?"
Kututup layar komputer. Ada rasa ngeri yang membuat tulang-tulangku terasa lepas satu persatu.

Sesampainya di rumah, kubuka kembali foto-foto mas Ratno. Dalam beberapa gambar tampak proses pembukungkusan jasad Mas Ratno, di mana jelas terlihat plastik besar dan lebar yang melapisi jasad tersebut sebelum dibungkus dengan kain kafan.

'inikah yang membuat arwah mas Ratno selalu datang dan mengeluh kepanasan...?' batinku.
Kubuka kembali data-data itu satu persatu.
Sebuah file video. Saat kuputar file itu, tampak dua orang sedang duduk berhadapan di dalam salah satu ruangan. Ruangan rumah Mbak Andri. Ruangan di mana aku pernah tinggal di sana sekian lamanya.
Tampak wajah Mas Ratno. "Inilah konsultasi dari seorang ajaib, Rani Maharani." ucap Mas Ratno dalam tayangan video tersebut.
Kamera bergeser dan gambar menampilkan seraut wajah dengan mata yang tampak redup. Wajahku sendiri. Wajah itu tampak sumringah denga aura yang seakan bersinar. Tapi ada yang aneh dengan tatapan matanya, seakan sinar mata itu bukan sinar mata seorang perempuan.

“Ibu, untuk ke depan, sebaiknya pindah saja dari kota ini untuk memulai hidup baru dengan suami ibu.” 'Aku' tampak berkata-kata, wajahku begitu percaya diri. Sungguh aneh, suara yang keluar dari mulutku bukan suaraku. Suara itu berbeda 180 derajat dari suaraku sehari-hari. Suara itu benar-benar suara laki-laki. Suara yang gagah dan terkesan berwibawa. Bahkan aku seperti tak mengenali sosok tubuhku sendiri, bahasa tubuhnya pun benar-benar berbeda.

Sekian menit kemudian video menampakan wajah lain, seorang perempuan setengah baya namun masih tampak cantik. “Jadi apakah ada yang mengirim santet ke kami, abah?”
“Jangan panggil aku abah.” Suaraku.
“I, iya bah, eh.. A...” kata ibu itu lagi.
“Panggil aku akang!”
Kamera menyorot bagian lain dari ruangan itu, lalu berhenti pada sebuah sudut mengarah ke luar. Hanya tampak pemandangan luar ruangan, temaram.
“Ibu, lakukan Sholat sebagaimana biasanya, jangan tinggalkan lima waktu.”
“Baik, akang.”
“Jika sempat, lakukan juga Sholat khajat dan atau tahajjud.”
Gambar video di depanku padam, mungkin baterai alat perekam itu habis waktu pengambilan gambar, atau sengaja dimatikan.

Pada hari-hari selanjutnya aku terus-menerus didatangi arwah Mas Ratno lewat mimpi. Laki-laki itu datang dalam wajah yang tampan dan segar, tapi beberapa kali datang juga dengan wajah dan tubuh yang mulai membusuk dan menebarkan bau tak sedap.

Beberapa hari setelah itu, kulihat kerumunan tak seperti biasanya memadati areal pemakaman tempat jasad Mas Ratno dikebumikan. Orang-orang berdesak-desakan mengikuti acara pembongkaran kuburan Mas Ratno. Bau busuk menyebar seiring diangkatnya jasad yang sudah membusuk itu, masih lengkap dengan kain kafan yang sudah berwarna kecoklatan.

Spoiler for Udah... Buka ajah :


Dari cerita Mas Irfan akhirnya kuketahui bahwa setelah kedatanganku dengan Wati ke rumah orang tua Mas Ratno, berhari-hari orang tua Mas Ratno dihantui dengan kedatangan anaknya lewat mimpi.
Arwah Mas Ratno meminta dibukakan plastik yang membungkus tubuhnya seperti yang sudah aku sampaikan kepada pasangan setengah baya itu. Jasad berbentuk pocong itupun dibuka kembali oleh pihak Puskesmas, dan dibuka kembali kain kafannya untuk melepas plastik yang melapisi kulit tubuh mendiang Mas Ratno.

Aku tak sempat melihat prosesi pembukaan plastik dari jasad Mas Ratno karena harus siaran pagi, tapi beberapa teman yang mengikuti prosesi itu dari luar puskesmas mengatakan bahwa kedua orang tua Mas Ratno histeris, menjerit-jerit tak tega melihat jasad anaknya yang sudah membusuk itu menjadi hancur bertumbuk saat plastik dari tubuh itu dilepaskan.

Ada keharuan yang meyeruak mendengar cerita-cerita orang tentang kematian dan proses pembongkaran makam Mas Ratno, tapi kelegaan membuncah dalam hatiku. Setidaknya aku berharap Arwah Mas Ratno tak lagi menghantui kami.

BERSAMBUNG.
Diubah oleh pijar88 11-11-2014 00:28
destinationbali
itkgid
itkgid dan destinationbali memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2026 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.