- Beranda
- Stories from the Heart
You Make Me Stuck In Kaskus [TrueStory]
...
TS
naccha
You Make Me Stuck In Kaskus [TrueStory]
Quote:
You Make Me Stuck In Kaskus
Quote:
Permisi mimin, momod, kaskuser, SR dan semua yang ada disini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu 
Ane mau share cerita, ini cerita real tapi kejadiannya tidak menimpa ane
ini sebenernya cerita teman ane yang sudah bersedia kisah hidupnya ane share di mari 
Sebenernya dia pengen share sendiri tapi, dia bukan tipe orang yang suka menulis.. mengetik maksudnya
Dan kalian tau betapa susahnya menulis cerita orang lain yang kita sendiri ga pernah ngalamin kejadian itu
Bahkan bahasa dan gaya bicara ane musti ngikutin mereka
Ane juga harus paham karakter semua tokohnya biar pas dialog, ini loh mereka, seperti ini mereka kalo lagi ngobrol.
Tapi dengan berbekal niat, semangat, pengalaman dan kejadian yang sebagian pernah ada di ane juga
cieeee
ane yakin ane sanggup 
Oke, atas nama privasi
semua tokoh yang ada di cerita ini namanya ane samarkan, karna ane yang nulis jadi ane bebas dong mau kasih nama apa
Jika ada kesamaan nama, itu hanya unsur ketidaksengajaan. Maaf yes 
Ane juga udah stalking semua tokoh-tokohnya
Tokoh-tokohnya para kaskuser loh gan
dan sekarang masih pada aktif di kaskus 
Dan untuk kenyamanan penulis, ane pake sudut pandang orang pertama pelaku utama
Boleh kepo tapi jangan kebangetan
Oiya, ane nemu juga lagu yang pas buat menggambarkan keadaan si empunya cerita

Ane mau share cerita, ini cerita real tapi kejadiannya tidak menimpa ane
ini sebenernya cerita teman ane yang sudah bersedia kisah hidupnya ane share di mari 
Sebenernya dia pengen share sendiri tapi, dia bukan tipe orang yang suka menulis.. mengetik maksudnya

Dan kalian tau betapa susahnya menulis cerita orang lain yang kita sendiri ga pernah ngalamin kejadian itu
Bahkan bahasa dan gaya bicara ane musti ngikutin mereka
Ane juga harus paham karakter semua tokohnya biar pas dialog, ini loh mereka, seperti ini mereka kalo lagi ngobrol.Tapi dengan berbekal niat, semangat, pengalaman dan kejadian yang sebagian pernah ada di ane juga
cieeee
ane yakin ane sanggup 
Oke, atas nama privasi
semua tokoh yang ada di cerita ini namanya ane samarkan, karna ane yang nulis jadi ane bebas dong mau kasih nama apa
Jika ada kesamaan nama, itu hanya unsur ketidaksengajaan. Maaf yes 
Ane juga udah stalking semua tokoh-tokohnya
Tokoh-tokohnya para kaskuser loh gan
dan sekarang masih pada aktif di kaskus 
Dan untuk kenyamanan penulis, ane pake sudut pandang orang pertama pelaku utama
Boleh kepo tapi jangan kebangetan

Oiya, ane nemu juga lagu yang pas buat menggambarkan keadaan si empunya cerita

Spoiler for Taraaaaa:
I Knew I Loved You – Savage Garden
Maybe it's intuition
But some things you just don't question
Like in your eyes
I see my future in an instant
and there it goes
I think I've found my best friend
I know that it might sound more than
a little crazy but I believe
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
There's just no rhyme or reason
only this sense of completion
and in your eyes
I see the missing pieces
I'm searching for
I think I found my way home
I know that it might sound more than
a little crazy but I believe
A thousand angels dance around you
I am complete now that I found you
Quote:
Udah ya, fokus lagi ke cerita. Ane mulai nih. Ane ambil posisi jadi penulis sekaligus jadi tokoh utama.
Ehemm..
Perkenalkan, nama gue Naya
yaelaaaah.. canggung banget dah ane
Oke fokus lagi, konsentrasi. Posisi ane udah bukan naccha nih, tapi empunya cerita 
Ehemm.. Perkenalkan nama gue Naya. Gue tinggal di.. bentar, kalo soal tempat tinggal bisa dibilang keluarga gue nomaden
Tapi emang kenyataannya gitu, gue lahir dan dibesarkan di Bogor tapi cuman sampe kelas 5 SD aja. Selebihnya keluarga gue pindah ke Bandung dan hidup disana sampe kelas 1 SMA. Kelas 2 SMA balik lagi ke Bogor
Dan dari sinilah, dari kelas 2 SMA awal cerita gue.
Ehemm..
Perkenalkan, nama gue Naya
yaelaaaah.. canggung banget dah ane
Oke fokus lagi, konsentrasi. Posisi ane udah bukan naccha nih, tapi empunya cerita 
Ehemm.. Perkenalkan nama gue Naya. Gue tinggal di.. bentar, kalo soal tempat tinggal bisa dibilang keluarga gue nomaden
Tapi emang kenyataannya gitu, gue lahir dan dibesarkan di Bogor tapi cuman sampe kelas 5 SD aja. Selebihnya keluarga gue pindah ke Bandung dan hidup disana sampe kelas 1 SMA. Kelas 2 SMA balik lagi ke Bogor
Dan dari sinilah, dari kelas 2 SMA awal cerita gue.Quote:
(FYI, Naya itu sebenernya nama ikan piaraan ane
tapi bodo amat lah, toh ga ada yang komplain
)
tapi bodo amat lah, toh ga ada yang komplain
)Quote:
INDEX
Part 1 - Berawal Dari Bogor [September 2010]
Part 2 - Dia Suka Dia
Part 3 - Akulah Dia
Part 4 - Welcome to Kaskus [Januari 2011]
Part 5 - Resign Dari Kaskus [Maret 2011]
Part 6 - Bukan Rico, Tapi Ryan
Part 7 - Sahabat Jadi Cinta [Mei 2011]
Part 8 - Ada Rahasia kah?
Part 9 - Aku Bisa Terima
Part 10 - Maaf, Tak Bermaksud Menyakitimu
Part 11 - Dia Kembali Menjadi Sahabatku
Part 12 - Dia Rama, Bukan Ryan
Part 13 - Rama Kaskuser?
Part 14 - Reunian Via Kaskus
Part 15 - Kaskus Langka?
Part 16 - Lah Kok Marah?
Part 17 - Bosen Jadi SR?
Part 18 - Masih Ada Ryan
Part 19 - Maaf, Aku Tak Bisa
Part 20 - Namanya Nanda
Part 21 - PM Gaje Semua
Part 22 - Galak, Cuek, Cerewet
Part 23 – VM Disable
Part 24 – Hildan Apa Idan?
Part 25 - Harusnya Dan, Bukan Gan
Part 26 - Insomnia
Part 27 - Tanggal Merah, PM Libur
Part 28 - Kamu Siapnya Kapan?
Part 29 - Besok Chit Chat
Part 30 - Ini Modus Apa Gombal?
Part 31 - Gara-gara PM
Part 32 - Hai, Ryan
Part 33 - Makasih Tugasnya [Januari 2014]
Part 34 - Aku Pulaaaaang [Januari 2014]
Part 35 - Misi, Idan Bukan?
Part 36 - Masih Ada Harapan?
Part 37 - Kamu.. Iyaaa Kamuuuu
Part 38 - Hai, Alvin [April 2014]
Part 39 - Loh kok nelfon??
Part 40 - Yaelah Malah Sakit
Part 41 - Loh Kamu Sakit?
Part 42 - Beneran Sibuk? [April - 2014]
Part 43 - PM Terakhir [Mei 2014]
Part 43 - Terjebak Nostalgia [Juni 2014]
Part 44 - Sulitnya Membencimu
Part 45 - Eh, Ada TS
Part 46 - Foto Sama Novel Jangan Dibuang!
Part 47 - Knapa Kursi Ini Masih Ada?
Part 48 - Oh, Kirain Idan
Part 49 - Tebak-tebakan Yuk [September 2014]
Part 50 - PM? Dari Siapa?
Part 51 - Hai, Apa Kabar?
Part 52 - Yakin Ada Masalah? Bukannya Lagi Sibuk?
Part 53 - Sakit Ya??
Part 54 - Cepet Sembuh
Part 55 - Gilak! Asal Jepret Aja
Part 56 - Aku Pulaaaaaaang
Part 57 - Di Tempat Itulah Aku Mengenang Semua
Part 58 - Bukan, Itu Bukan Mama
Part 59 - Pulang Sana!
Part 60 - Sengaja Menjauh???
Part 61- Bahagia Itu di RL
Part 62 - Singkat, Padat, Ga Jelas
Part 63 - 13 Menit
Part 64 - Semoga Menjadi yang Terakhir
Part 65 - Terus Aja Gangguin Orang
Part 66 - Flashback
Part 67 - Jomblo Ngemil Mercon
Part 68 - Finally..
Lanjuutt di bawah
Spoiler for Index:
Part 1 - Berawal Dari Bogor [September 2010]
Part 2 - Dia Suka Dia
Part 3 - Akulah Dia
Part 4 - Welcome to Kaskus [Januari 2011]
Part 5 - Resign Dari Kaskus [Maret 2011]
Part 6 - Bukan Rico, Tapi Ryan
Part 7 - Sahabat Jadi Cinta [Mei 2011]
Part 8 - Ada Rahasia kah?
Part 9 - Aku Bisa Terima
Part 10 - Maaf, Tak Bermaksud Menyakitimu
Part 11 - Dia Kembali Menjadi Sahabatku
Part 12 - Dia Rama, Bukan Ryan
Part 13 - Rama Kaskuser?
Part 14 - Reunian Via Kaskus
Part 15 - Kaskus Langka?
Part 16 - Lah Kok Marah?
Part 17 - Bosen Jadi SR?
Part 18 - Masih Ada Ryan
Part 19 - Maaf, Aku Tak Bisa
Part 20 - Namanya Nanda
Part 21 - PM Gaje Semua
Part 22 - Galak, Cuek, Cerewet
Part 23 – VM Disable
Part 24 – Hildan Apa Idan?
Part 25 - Harusnya Dan, Bukan Gan
Part 26 - Insomnia
Part 27 - Tanggal Merah, PM Libur
Part 28 - Kamu Siapnya Kapan?
Part 29 - Besok Chit Chat
Part 30 - Ini Modus Apa Gombal?
Part 31 - Gara-gara PM
Part 32 - Hai, Ryan
Part 33 - Makasih Tugasnya [Januari 2014]
Part 34 - Aku Pulaaaaang [Januari 2014]
Part 35 - Misi, Idan Bukan?
Part 36 - Masih Ada Harapan?
Part 37 - Kamu.. Iyaaa Kamuuuu
Part 38 - Hai, Alvin [April 2014]
Part 39 - Loh kok nelfon??
Part 40 - Yaelah Malah Sakit
Part 41 - Loh Kamu Sakit?
Part 42 - Beneran Sibuk? [April - 2014]
Part 43 - PM Terakhir [Mei 2014]
Part 43 - Terjebak Nostalgia [Juni 2014]
Part 44 - Sulitnya Membencimu
Part 45 - Eh, Ada TS
Part 46 - Foto Sama Novel Jangan Dibuang!
Part 47 - Knapa Kursi Ini Masih Ada?
Part 48 - Oh, Kirain Idan
Part 49 - Tebak-tebakan Yuk [September 2014]
Part 50 - PM? Dari Siapa?
Part 51 - Hai, Apa Kabar?
Part 52 - Yakin Ada Masalah? Bukannya Lagi Sibuk?
Part 53 - Sakit Ya??
Part 54 - Cepet Sembuh
Part 55 - Gilak! Asal Jepret Aja
Part 56 - Aku Pulaaaaaaang
Part 57 - Di Tempat Itulah Aku Mengenang Semua
Part 58 - Bukan, Itu Bukan Mama
Part 59 - Pulang Sana!
Part 60 - Sengaja Menjauh???
Part 61- Bahagia Itu di RL
Part 62 - Singkat, Padat, Ga Jelas
Part 63 - 13 Menit
Part 64 - Semoga Menjadi yang Terakhir
Part 65 - Terus Aja Gangguin Orang
Part 66 - Flashback
Part 67 - Jomblo Ngemil Mercon
Part 68 - Finally..
Lanjuutt di bawah

Diubah oleh naccha 09-02-2015 11:38
anasabila memberi reputasi
1
38.2K
Kutip
505
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
naccha
#257
Part 47 - Knapa Kursi Ini Masih Ada?
Quote:
Hari pertama puasa gue masih di Jogja. Baru besoknya gue balik ke bogor. Liburan ini bakalan jadi liburan yang sibuk buat gue karna ini adalah liburan puasa. Tepat banget momentnya, libur kuliah barengan sama bulan puasa.
Meskipun udah di rumah, gue tetep ga bisa lupa sama Idan. Justru gue makin nyesek, inget dulu gue balik pas liburan mau ketemu Idan. Dulu yang gue semangat banget kalo di suruh ke Bandung, sekarang gue rada males.
“Naya, nggak ke Bandung? Biasanya seneng kalo di suruh kesana? Ga kangen sama nenek?”
“Iya sih Ma, kangen sama nenek. Tapi aku masih ada acara sama anak-anak. Abis itu yah Ma.”
“Iya udah deh, terserah kamu aja, yang penting sempetin ke sana.”
“Sama mama? Apa sama ayah?”
“Sendiri, kan kamu dulu yang bilang berani kesana sendiri.”
“Yah mama, itu kan dulu. Sekarang temenin ya?”
“Ga bisa, mama sama ayah sibuk.”
“Yaaa Mama.”
Gue emang ada acara mau buka bareng sama Masha, Ryan, Arga. Gue juga dapet tawaran dari Alvin buat buka bareng sama-anak. Tapi yang ini kayaknya gue tolak, meskipun tempatnya di Bandung dan waktunya pas gue ada di rumah nenek.
Skip..
Kerjaan gue di rumah ya sama aja, gue tetep online. Pantengin kaskus, kayaknya gue ga bisa lepas dari yang namanya kaskus. Gue bener-bener stuck di tempat itu.
“Naya, dari tadi online terus. Bantuin mama masak gih, buat buka nanti.”
“Iya ayaaah, tapi ga sekarang ya bantuinnya.”
“Sekarang ah, kalo ditunda terus tar pasti ga jadi.”
Gue off, lalu gue bantuin mama di dapur masak.
Skip..
Hari ini gue ada jadwal buat buka bareng sama anak-anak, gue sih sebenernya pengen cerita ke Ryan, tapi ga mungkin lah, moment nya ga tepat. Lagian gue juga udah janji, ga mau lagi bikin repot Ryan.
Skip..
Gue online. Ada PM dari Alvin.
Gue sebenernya ngerasa ga enak sama Alvin. Tapi ya mau gimana lagi, gue ga mungkin ketemu Idan dengan keadaan seperti ini. mau jadi apa gue kalo ketemu Idan?
Skip..
Hari ini gue berangkat ke Bandung. Pagi udah berangkat dan.. gue berangkat sendiri
Sampe di depan rumah nenek, gue liat salah satu bunga yang ada di halaman rumah nenek. Gue samperin. Yup, itu bunga yang pernah gue bawa buat nenek liburan kemarin.
Gue duduk dikursi di bawah pohon depan rumah, gue liat keadaan di sekitar dan gue rasain suasananya. Ga ada yang berubah, sama kayak dulu. Dan tanpa gue sadari, gue nangis. Air mata gue keluar gitu aja, ga pake permisi.
Lagi-lagi gue keinget sama Idan. Aaaarrggghh, knapa sih selalu Idan, Idan dan Idan? Susah banget lupain dia
Ini juga ngapain gue duduk disini. Dulu kan Idan seneng banget duduk di sini, dia ga mau masuk juga gara-gara pengen duduk disini.
Gue berdiri, ninggalin kursi dan berjalan pelan sambil teriak-teriak manggil nenek.
“Nenek.. Neeeek.. Nenek.”
“Eh, Naya.. udah sampe. Sini sini masuk, pasti kamu cape ya.”
“Hehee, iya nek.”
“Sendiri aja?”
“Iya, pada lagi sibuk nek.”
“Yaudah, kamu istirahat. Nanti buka puasa mau dimasakin apa?”
“Apa aja boleh deh. Eh Nek, nanti Naya ikut masak ya?”
“Boleh boleh.”
“Eh, Nek. Itu bunga yang dari Naya dulu masih nenek rawat ya?”
“Iya masih nenek rawat, itu kan bunga hadiah dari cucu nenek.”
“Hehee, makasih ya nek.”
Hari kedua di Bandung, pagi hari gue jalan-jalan aja di sekitar rumah nenek. Liat-liat keadaan sekitar. Suasana di sini emang bikin kangen. Gue bener-bener menikmati suasana di Bandung. Rasanya tenang banget, serasa semua masalah ilang.
Skip..
Semiggu gue di Bandung dan akhirnya gue musti balik ke Bogor.
Tinggal seminggu lagi udah lebaran. Yaa meskipun nanti akhirnya gue balik lagi ke Bandung buat jemput Nenek. Biasanya kalo lebaran, Nenek ga di Bandung, tapi di Bogor.
Skip..
Seperti lebaran-lebaran kemarin, ga ada yang beda. Keluarga pada ngumpul. Dan ditengah kesibukan lebaran ini, gue sempetin buat online. Gue pengen PM Idan, cuma sekedar buat ngucapin selamat hari raya aja.
Oke gue online, tapi cepet2 gue urungkan niat gue. Gue ragu. Gue mikir sejenak, apa gue telfon aja dia. Tapi.. ah sudahlah. Ga penting banget rasanya gue mikirin Idan disaat-saat seperti ini. Gue harusnya bisa ngobrol sama keluarga yang lain. Tapi ya mau gimana lagi, rasanya gue belum bisa lepasin Idan gitu aja dari pikiran gue. Gue masih nungguin Idan. Gue ga minta apa-apa sebenernya, gue cuma butuh kejelasan dari dia, knapa dia pergi gitu aja.
“Naya, kok malah diem di sini? Sana gih ngobrol sama yang lain”
“Eh, Mama.. engga, ini cuma mau ambil minum aja kok.”
“Loh, bukannya di depan udah ada minum ya?”
“Engga, ini Naya mendadak pengen bikin kopi aja. Ngantuk Ma.”
“Sakit?”
“Nggak mama, tadi malem kan Naya tidur larut, makanya sekarang ngantuk banget.”
“Yaudah deh, tapi cepet ke depan ya.”
“Iya, bentar lagi.”
Meskipun udah di rumah, gue tetep ga bisa lupa sama Idan. Justru gue makin nyesek, inget dulu gue balik pas liburan mau ketemu Idan. Dulu yang gue semangat banget kalo di suruh ke Bandung, sekarang gue rada males.
“Naya, nggak ke Bandung? Biasanya seneng kalo di suruh kesana? Ga kangen sama nenek?”
“Iya sih Ma, kangen sama nenek. Tapi aku masih ada acara sama anak-anak. Abis itu yah Ma.”
“Iya udah deh, terserah kamu aja, yang penting sempetin ke sana.”
“Sama mama? Apa sama ayah?”
“Sendiri, kan kamu dulu yang bilang berani kesana sendiri.”
“Yah mama, itu kan dulu. Sekarang temenin ya?”
“Ga bisa, mama sama ayah sibuk.”
“Yaaa Mama.”

Gue emang ada acara mau buka bareng sama Masha, Ryan, Arga. Gue juga dapet tawaran dari Alvin buat buka bareng sama-anak. Tapi yang ini kayaknya gue tolak, meskipun tempatnya di Bandung dan waktunya pas gue ada di rumah nenek.
Skip..
Kerjaan gue di rumah ya sama aja, gue tetep online. Pantengin kaskus, kayaknya gue ga bisa lepas dari yang namanya kaskus. Gue bener-bener stuck di tempat itu.
“Naya, dari tadi online terus. Bantuin mama masak gih, buat buka nanti.”
“Iya ayaaah, tapi ga sekarang ya bantuinnya.”

“Sekarang ah, kalo ditunda terus tar pasti ga jadi.”

Gue off, lalu gue bantuin mama di dapur masak.
Skip..
Hari ini gue ada jadwal buat buka bareng sama anak-anak, gue sih sebenernya pengen cerita ke Ryan, tapi ga mungkin lah, moment nya ga tepat. Lagian gue juga udah janji, ga mau lagi bikin repot Ryan.
Skip..
Gue online. Ada PM dari Alvin.
Quote:
Alvin :”Kapan ke Bandung?”
Naya :”Lusa mungkin.”
Alvin :”Ikut nggak? Ikut aja lah Nay.”
Naya :”Engga ah Vin, maaf banget ya.”
Naya :”Lusa mungkin.”
Alvin :”Ikut nggak? Ikut aja lah Nay.”
Naya :”Engga ah Vin, maaf banget ya.”
Gue sebenernya ngerasa ga enak sama Alvin. Tapi ya mau gimana lagi, gue ga mungkin ketemu Idan dengan keadaan seperti ini. mau jadi apa gue kalo ketemu Idan?

Skip..
Hari ini gue berangkat ke Bandung. Pagi udah berangkat dan.. gue berangkat sendiri
Sampe di depan rumah nenek, gue liat salah satu bunga yang ada di halaman rumah nenek. Gue samperin. Yup, itu bunga yang pernah gue bawa buat nenek liburan kemarin. Gue duduk dikursi di bawah pohon depan rumah, gue liat keadaan di sekitar dan gue rasain suasananya. Ga ada yang berubah, sama kayak dulu. Dan tanpa gue sadari, gue nangis. Air mata gue keluar gitu aja, ga pake permisi.
Lagi-lagi gue keinget sama Idan. Aaaarrggghh, knapa sih selalu Idan, Idan dan Idan? Susah banget lupain dia
Ini juga ngapain gue duduk disini. Dulu kan Idan seneng banget duduk di sini, dia ga mau masuk juga gara-gara pengen duduk disini.Gue berdiri, ninggalin kursi dan berjalan pelan sambil teriak-teriak manggil nenek.
“Nenek.. Neeeek.. Nenek.”
“Eh, Naya.. udah sampe. Sini sini masuk, pasti kamu cape ya.”
“Hehee, iya nek.”
“Sendiri aja?”
“Iya, pada lagi sibuk nek.”
“Yaudah, kamu istirahat. Nanti buka puasa mau dimasakin apa?”
“Apa aja boleh deh. Eh Nek, nanti Naya ikut masak ya?”
“Boleh boleh.”
“Eh, Nek. Itu bunga yang dari Naya dulu masih nenek rawat ya?”
“Iya masih nenek rawat, itu kan bunga hadiah dari cucu nenek.”
“Hehee, makasih ya nek.”

Hari kedua di Bandung, pagi hari gue jalan-jalan aja di sekitar rumah nenek. Liat-liat keadaan sekitar. Suasana di sini emang bikin kangen. Gue bener-bener menikmati suasana di Bandung. Rasanya tenang banget, serasa semua masalah ilang.
Skip..
Semiggu gue di Bandung dan akhirnya gue musti balik ke Bogor.
Tinggal seminggu lagi udah lebaran. Yaa meskipun nanti akhirnya gue balik lagi ke Bandung buat jemput Nenek. Biasanya kalo lebaran, Nenek ga di Bandung, tapi di Bogor. Skip..
Seperti lebaran-lebaran kemarin, ga ada yang beda. Keluarga pada ngumpul. Dan ditengah kesibukan lebaran ini, gue sempetin buat online. Gue pengen PM Idan, cuma sekedar buat ngucapin selamat hari raya aja.
Oke gue online, tapi cepet2 gue urungkan niat gue. Gue ragu. Gue mikir sejenak, apa gue telfon aja dia. Tapi.. ah sudahlah. Ga penting banget rasanya gue mikirin Idan disaat-saat seperti ini. Gue harusnya bisa ngobrol sama keluarga yang lain. Tapi ya mau gimana lagi, rasanya gue belum bisa lepasin Idan gitu aja dari pikiran gue. Gue masih nungguin Idan. Gue ga minta apa-apa sebenernya, gue cuma butuh kejelasan dari dia, knapa dia pergi gitu aja.
“Naya, kok malah diem di sini? Sana gih ngobrol sama yang lain”
“Eh, Mama.. engga, ini cuma mau ambil minum aja kok.”
“Loh, bukannya di depan udah ada minum ya?”
“Engga, ini Naya mendadak pengen bikin kopi aja. Ngantuk Ma.”
“Sakit?”
“Nggak mama, tadi malem kan Naya tidur larut, makanya sekarang ngantuk banget.”
“Yaudah deh, tapi cepet ke depan ya.”
“Iya, bentar lagi.”
Diubah oleh naccha 07-11-2014 15:43
0
Kutip
Balas