- Beranda
- Stories from the Heart
You Make Me Stuck In Kaskus [TrueStory]
...
TS
naccha
You Make Me Stuck In Kaskus [TrueStory]
Quote:
You Make Me Stuck In Kaskus
Quote:
Permisi mimin, momod, kaskuser, SR dan semua yang ada disini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu 
Ane mau share cerita, ini cerita real tapi kejadiannya tidak menimpa ane
ini sebenernya cerita teman ane yang sudah bersedia kisah hidupnya ane share di mari 
Sebenernya dia pengen share sendiri tapi, dia bukan tipe orang yang suka menulis.. mengetik maksudnya
Dan kalian tau betapa susahnya menulis cerita orang lain yang kita sendiri ga pernah ngalamin kejadian itu
Bahkan bahasa dan gaya bicara ane musti ngikutin mereka
Ane juga harus paham karakter semua tokohnya biar pas dialog, ini loh mereka, seperti ini mereka kalo lagi ngobrol.
Tapi dengan berbekal niat, semangat, pengalaman dan kejadian yang sebagian pernah ada di ane juga
cieeee
ane yakin ane sanggup 
Oke, atas nama privasi
semua tokoh yang ada di cerita ini namanya ane samarkan, karna ane yang nulis jadi ane bebas dong mau kasih nama apa
Jika ada kesamaan nama, itu hanya unsur ketidaksengajaan. Maaf yes 
Ane juga udah stalking semua tokoh-tokohnya
Tokoh-tokohnya para kaskuser loh gan
dan sekarang masih pada aktif di kaskus 
Dan untuk kenyamanan penulis, ane pake sudut pandang orang pertama pelaku utama
Boleh kepo tapi jangan kebangetan
Oiya, ane nemu juga lagu yang pas buat menggambarkan keadaan si empunya cerita

Ane mau share cerita, ini cerita real tapi kejadiannya tidak menimpa ane
ini sebenernya cerita teman ane yang sudah bersedia kisah hidupnya ane share di mari 
Sebenernya dia pengen share sendiri tapi, dia bukan tipe orang yang suka menulis.. mengetik maksudnya

Dan kalian tau betapa susahnya menulis cerita orang lain yang kita sendiri ga pernah ngalamin kejadian itu
Bahkan bahasa dan gaya bicara ane musti ngikutin mereka
Ane juga harus paham karakter semua tokohnya biar pas dialog, ini loh mereka, seperti ini mereka kalo lagi ngobrol.Tapi dengan berbekal niat, semangat, pengalaman dan kejadian yang sebagian pernah ada di ane juga
cieeee
ane yakin ane sanggup 
Oke, atas nama privasi
semua tokoh yang ada di cerita ini namanya ane samarkan, karna ane yang nulis jadi ane bebas dong mau kasih nama apa
Jika ada kesamaan nama, itu hanya unsur ketidaksengajaan. Maaf yes 
Ane juga udah stalking semua tokoh-tokohnya
Tokoh-tokohnya para kaskuser loh gan
dan sekarang masih pada aktif di kaskus 
Dan untuk kenyamanan penulis, ane pake sudut pandang orang pertama pelaku utama
Boleh kepo tapi jangan kebangetan

Oiya, ane nemu juga lagu yang pas buat menggambarkan keadaan si empunya cerita

Spoiler for Taraaaaa:
I Knew I Loved You – Savage Garden
Maybe it's intuition
But some things you just don't question
Like in your eyes
I see my future in an instant
and there it goes
I think I've found my best friend
I know that it might sound more than
a little crazy but I believe
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
There's just no rhyme or reason
only this sense of completion
and in your eyes
I see the missing pieces
I'm searching for
I think I found my way home
I know that it might sound more than
a little crazy but I believe
A thousand angels dance around you
I am complete now that I found you
Quote:
Udah ya, fokus lagi ke cerita. Ane mulai nih. Ane ambil posisi jadi penulis sekaligus jadi tokoh utama.
Ehemm..
Perkenalkan, nama gue Naya
yaelaaaah.. canggung banget dah ane
Oke fokus lagi, konsentrasi. Posisi ane udah bukan naccha nih, tapi empunya cerita 
Ehemm.. Perkenalkan nama gue Naya. Gue tinggal di.. bentar, kalo soal tempat tinggal bisa dibilang keluarga gue nomaden
Tapi emang kenyataannya gitu, gue lahir dan dibesarkan di Bogor tapi cuman sampe kelas 5 SD aja. Selebihnya keluarga gue pindah ke Bandung dan hidup disana sampe kelas 1 SMA. Kelas 2 SMA balik lagi ke Bogor
Dan dari sinilah, dari kelas 2 SMA awal cerita gue.
Ehemm..
Perkenalkan, nama gue Naya
yaelaaaah.. canggung banget dah ane
Oke fokus lagi, konsentrasi. Posisi ane udah bukan naccha nih, tapi empunya cerita 
Ehemm.. Perkenalkan nama gue Naya. Gue tinggal di.. bentar, kalo soal tempat tinggal bisa dibilang keluarga gue nomaden
Tapi emang kenyataannya gitu, gue lahir dan dibesarkan di Bogor tapi cuman sampe kelas 5 SD aja. Selebihnya keluarga gue pindah ke Bandung dan hidup disana sampe kelas 1 SMA. Kelas 2 SMA balik lagi ke Bogor
Dan dari sinilah, dari kelas 2 SMA awal cerita gue.Quote:
(FYI, Naya itu sebenernya nama ikan piaraan ane
tapi bodo amat lah, toh ga ada yang komplain
)
tapi bodo amat lah, toh ga ada yang komplain
)Quote:
INDEX
Part 1 - Berawal Dari Bogor [September 2010]
Part 2 - Dia Suka Dia
Part 3 - Akulah Dia
Part 4 - Welcome to Kaskus [Januari 2011]
Part 5 - Resign Dari Kaskus [Maret 2011]
Part 6 - Bukan Rico, Tapi Ryan
Part 7 - Sahabat Jadi Cinta [Mei 2011]
Part 8 - Ada Rahasia kah?
Part 9 - Aku Bisa Terima
Part 10 - Maaf, Tak Bermaksud Menyakitimu
Part 11 - Dia Kembali Menjadi Sahabatku
Part 12 - Dia Rama, Bukan Ryan
Part 13 - Rama Kaskuser?
Part 14 - Reunian Via Kaskus
Part 15 - Kaskus Langka?
Part 16 - Lah Kok Marah?
Part 17 - Bosen Jadi SR?
Part 18 - Masih Ada Ryan
Part 19 - Maaf, Aku Tak Bisa
Part 20 - Namanya Nanda
Part 21 - PM Gaje Semua
Part 22 - Galak, Cuek, Cerewet
Part 23 – VM Disable
Part 24 – Hildan Apa Idan?
Part 25 - Harusnya Dan, Bukan Gan
Part 26 - Insomnia
Part 27 - Tanggal Merah, PM Libur
Part 28 - Kamu Siapnya Kapan?
Part 29 - Besok Chit Chat
Part 30 - Ini Modus Apa Gombal?
Part 31 - Gara-gara PM
Part 32 - Hai, Ryan
Part 33 - Makasih Tugasnya [Januari 2014]
Part 34 - Aku Pulaaaaang [Januari 2014]
Part 35 - Misi, Idan Bukan?
Part 36 - Masih Ada Harapan?
Part 37 - Kamu.. Iyaaa Kamuuuu
Part 38 - Hai, Alvin [April 2014]
Part 39 - Loh kok nelfon??
Part 40 - Yaelah Malah Sakit
Part 41 - Loh Kamu Sakit?
Part 42 - Beneran Sibuk? [April - 2014]
Part 43 - PM Terakhir [Mei 2014]
Part 43 - Terjebak Nostalgia [Juni 2014]
Part 44 - Sulitnya Membencimu
Part 45 - Eh, Ada TS
Part 46 - Foto Sama Novel Jangan Dibuang!
Part 47 - Knapa Kursi Ini Masih Ada?
Part 48 - Oh, Kirain Idan
Part 49 - Tebak-tebakan Yuk [September 2014]
Part 50 - PM? Dari Siapa?
Part 51 - Hai, Apa Kabar?
Part 52 - Yakin Ada Masalah? Bukannya Lagi Sibuk?
Part 53 - Sakit Ya??
Part 54 - Cepet Sembuh
Part 55 - Gilak! Asal Jepret Aja
Part 56 - Aku Pulaaaaaaang
Part 57 - Di Tempat Itulah Aku Mengenang Semua
Part 58 - Bukan, Itu Bukan Mama
Part 59 - Pulang Sana!
Part 60 - Sengaja Menjauh???
Part 61- Bahagia Itu di RL
Part 62 - Singkat, Padat, Ga Jelas
Part 63 - 13 Menit
Part 64 - Semoga Menjadi yang Terakhir
Part 65 - Terus Aja Gangguin Orang
Part 66 - Flashback
Part 67 - Jomblo Ngemil Mercon
Part 68 - Finally..
Lanjuutt di bawah
Spoiler for Index:
Part 1 - Berawal Dari Bogor [September 2010]
Part 2 - Dia Suka Dia
Part 3 - Akulah Dia
Part 4 - Welcome to Kaskus [Januari 2011]
Part 5 - Resign Dari Kaskus [Maret 2011]
Part 6 - Bukan Rico, Tapi Ryan
Part 7 - Sahabat Jadi Cinta [Mei 2011]
Part 8 - Ada Rahasia kah?
Part 9 - Aku Bisa Terima
Part 10 - Maaf, Tak Bermaksud Menyakitimu
Part 11 - Dia Kembali Menjadi Sahabatku
Part 12 - Dia Rama, Bukan Ryan
Part 13 - Rama Kaskuser?
Part 14 - Reunian Via Kaskus
Part 15 - Kaskus Langka?
Part 16 - Lah Kok Marah?
Part 17 - Bosen Jadi SR?
Part 18 - Masih Ada Ryan
Part 19 - Maaf, Aku Tak Bisa
Part 20 - Namanya Nanda
Part 21 - PM Gaje Semua
Part 22 - Galak, Cuek, Cerewet
Part 23 – VM Disable
Part 24 – Hildan Apa Idan?
Part 25 - Harusnya Dan, Bukan Gan
Part 26 - Insomnia
Part 27 - Tanggal Merah, PM Libur
Part 28 - Kamu Siapnya Kapan?
Part 29 - Besok Chit Chat
Part 30 - Ini Modus Apa Gombal?
Part 31 - Gara-gara PM
Part 32 - Hai, Ryan
Part 33 - Makasih Tugasnya [Januari 2014]
Part 34 - Aku Pulaaaaang [Januari 2014]
Part 35 - Misi, Idan Bukan?
Part 36 - Masih Ada Harapan?
Part 37 - Kamu.. Iyaaa Kamuuuu
Part 38 - Hai, Alvin [April 2014]
Part 39 - Loh kok nelfon??
Part 40 - Yaelah Malah Sakit
Part 41 - Loh Kamu Sakit?
Part 42 - Beneran Sibuk? [April - 2014]
Part 43 - PM Terakhir [Mei 2014]
Part 43 - Terjebak Nostalgia [Juni 2014]
Part 44 - Sulitnya Membencimu
Part 45 - Eh, Ada TS
Part 46 - Foto Sama Novel Jangan Dibuang!
Part 47 - Knapa Kursi Ini Masih Ada?
Part 48 - Oh, Kirain Idan
Part 49 - Tebak-tebakan Yuk [September 2014]
Part 50 - PM? Dari Siapa?
Part 51 - Hai, Apa Kabar?
Part 52 - Yakin Ada Masalah? Bukannya Lagi Sibuk?
Part 53 - Sakit Ya??
Part 54 - Cepet Sembuh
Part 55 - Gilak! Asal Jepret Aja
Part 56 - Aku Pulaaaaaaang
Part 57 - Di Tempat Itulah Aku Mengenang Semua
Part 58 - Bukan, Itu Bukan Mama
Part 59 - Pulang Sana!
Part 60 - Sengaja Menjauh???
Part 61- Bahagia Itu di RL
Part 62 - Singkat, Padat, Ga Jelas
Part 63 - 13 Menit
Part 64 - Semoga Menjadi yang Terakhir
Part 65 - Terus Aja Gangguin Orang
Part 66 - Flashback
Part 67 - Jomblo Ngemil Mercon
Part 68 - Finally..
Lanjuutt di bawah

Diubah oleh naccha 09-02-2015 11:38
anasabila memberi reputasi
1
38.2K
Kutip
505
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
naccha
#250
Part 46 - Foto Sama Novel Jangan Dibuang!
Quote:
Udah lama, hampir 2 bulan gue ga ada komunikasi sama yang namanya Idan. Gue bersyukur sama kesibukan kuliah gue, karna sedikit bisa bantu gue lupain Idan.
Di bulan Juli, kuliah udah selesai. Tinggal beberapa tugas aja yang belum kelar sama kayak semester kemarin. Dan hal ini bikin gue gagal pulang ke Bogor di awal Juli. Padahal bentar lagi udah bulan puasa
Terpaksa banget gue puasa pertama masih stay di Jogja
Baru hari ketiga puasa gue bisa balik ke Bogor.
Di kost gue persiapin semua kebutuhan buat mudik nanti sekalian beres-beres kamar. Gue baru nyadar ternyata selama ini koleksi kertas ga kepake banyak banget, mulai dari berkas ga penting, proposal, makalah, laporan dkk. Gue pilah-pilah semua, gue taro kardus, rencana sih mau gue jual
lumayan lah bisa jadi rupiah 
Ga sengaja tiba2 mata gue tertuju pada tumpukan buku di meja gue, ada buku buat kuliah, biografi dan novel. Diantara buku-buku itu, gue ambil novel yang letaknya paling ujung. Gue buang novel itu ke tumpukan kertas bekas tadi. Gue diem, melamun sebentar. Lalu dengan cepatnya gue ambil lagi novel itu dan gue simpan lagi.
Lalu gue ambil foto yang udah rapi di dalam bingkai foto, gue ambil foto itu dan gue ganti dengan foto yang lain, foto gue sama Ryan. Ups, sepertinya itu bukan foto yang tepat, gue ganti lagi dan setelah lama berfikir, ini adalah foto yang tepat, yaa.. foto gue sendiri, tanpa Idan, tanpa Ryan. Dan ini adalah keputusan yang paling adil dan tepat
Novel dan foto itu tadi sebenernya dari Idan pas gue ketemu di Bandung. Gue pernah cerita ke dia kalo gue pengen beli novel (judulnya sensor aja ya
) Gue ga nyangka ternyata pas gue ketemu dia disana, dia udah bawain novel itu buat gue
Lalu foto itu, itu adalah foto gue sama Idan yang kita ambil di depan rumah nenek gue waktu di Bandung. Karna Idan pernah bilang kalo rumah nenek gue nyaman banget. Dan setiap gue liat foto itu, gue inget banget gimana suasana waktu itu pas di Bandung. Ngangenin
Haha gue malah jadi bernostalgia sendiri. Gue sempet inget, dulu gue balik ke Bogor selain karna liburan, karna mau ketemu Idan. Tapi sekarang gue libur yaudah libur aja 
Gara-gara itu juga, gue jadi males buat beres2. Yaudah gue istirahat sebentar. Gue berniat online. Gue buka kaskus. Ada PM masuk. Sendernya gue tau semua
PM pertama dari Ryan
PM kedua dari Alvin
PM ketiga dari.. umm.. namanya Desi
PM ketiga ini yang bikin gue agak dongkol, dia Desi, cewenya Idan
Gue bales PM mereka
Gue sebenernya pengen banget cerita soal ini ke Ryan, tapi gue ga tega sama Ryan. Gue nggak mau berbagi kesedihan sama dia. Dia udah terlalu baik buat gue. Gue nggak mau jadi beban terus buat dia.
Lalu gue bales PM dari Desi, PM alvin entar aja, soalnya gue tau bakalan ngobrol lama sama Alvin.
Kabar baik apaan, boong banget gue. Kabar gue buruk, buruk banget gara-gara elu juga
Dibales sama dia, ternyata lagi online juga.
Aaaah bodo amat lah, males gue bales PM dia. Ga penting juga buat hidup gue
Maksudnya apa coba dia PM gue?
Mau pamer kalo dia udah jadian sama Idan? Mau nunjukin ke gue kalo elo yang menang? Tapi maaf, dari sudut pandang gue, gue yang menang.
Terkahir gue bales PM dari Alvin.
Di bulan Juli, kuliah udah selesai. Tinggal beberapa tugas aja yang belum kelar sama kayak semester kemarin. Dan hal ini bikin gue gagal pulang ke Bogor di awal Juli. Padahal bentar lagi udah bulan puasa
Terpaksa banget gue puasa pertama masih stay di Jogja
Baru hari ketiga puasa gue bisa balik ke Bogor.Di kost gue persiapin semua kebutuhan buat mudik nanti sekalian beres-beres kamar. Gue baru nyadar ternyata selama ini koleksi kertas ga kepake banyak banget, mulai dari berkas ga penting, proposal, makalah, laporan dkk. Gue pilah-pilah semua, gue taro kardus, rencana sih mau gue jual
lumayan lah bisa jadi rupiah 
Ga sengaja tiba2 mata gue tertuju pada tumpukan buku di meja gue, ada buku buat kuliah, biografi dan novel. Diantara buku-buku itu, gue ambil novel yang letaknya paling ujung. Gue buang novel itu ke tumpukan kertas bekas tadi. Gue diem, melamun sebentar. Lalu dengan cepatnya gue ambil lagi novel itu dan gue simpan lagi.
Lalu gue ambil foto yang udah rapi di dalam bingkai foto, gue ambil foto itu dan gue ganti dengan foto yang lain, foto gue sama Ryan. Ups, sepertinya itu bukan foto yang tepat, gue ganti lagi dan setelah lama berfikir, ini adalah foto yang tepat, yaa.. foto gue sendiri, tanpa Idan, tanpa Ryan. Dan ini adalah keputusan yang paling adil dan tepat

Novel dan foto itu tadi sebenernya dari Idan pas gue ketemu di Bandung. Gue pernah cerita ke dia kalo gue pengen beli novel (judulnya sensor aja ya
) Gue ga nyangka ternyata pas gue ketemu dia disana, dia udah bawain novel itu buat gue
Lalu foto itu, itu adalah foto gue sama Idan yang kita ambil di depan rumah nenek gue waktu di Bandung. Karna Idan pernah bilang kalo rumah nenek gue nyaman banget. Dan setiap gue liat foto itu, gue inget banget gimana suasana waktu itu pas di Bandung. Ngangenin
Haha gue malah jadi bernostalgia sendiri. Gue sempet inget, dulu gue balik ke Bogor selain karna liburan, karna mau ketemu Idan. Tapi sekarang gue libur yaudah libur aja 
Gara-gara itu juga, gue jadi males buat beres2. Yaudah gue istirahat sebentar. Gue berniat online. Gue buka kaskus. Ada PM masuk. Sendernya gue tau semua
PM pertama dari Ryan
Quote:
Ryan :”Nay, kapan pulang? Udah mau puasa juga 

PM kedua dari Alvin
Quote:
Alvin :”Nay, kok ga cerita sih? Malah diem aja. Pantes aja lama ga ngaskus 

PM ketiga dari.. umm.. namanya Desi
Quote:
Desi :”Hai Nay, apa kabar? Bukannya mau apa, aku cuma pengen kenal aja sama kamu. Aku pengen temen2 Idan jadi temen aku juga.”
PM ketiga ini yang bikin gue agak dongkol, dia Desi, cewenya Idan

Gue bales PM mereka
Quote:
Naya :”Eh Ryan, ini bentar lagi juga udah mau pulang. Tapi kayaknya puasa pertama belum bisa pulang Yan 

Gue sebenernya pengen banget cerita soal ini ke Ryan, tapi gue ga tega sama Ryan. Gue nggak mau berbagi kesedihan sama dia. Dia udah terlalu baik buat gue. Gue nggak mau jadi beban terus buat dia.
Lalu gue bales PM dari Desi, PM alvin entar aja, soalnya gue tau bakalan ngobrol lama sama Alvin.
Quote:
Naya :”Oh, iya. Kabar baik kok. Salam kenal ya sist 

Kabar baik apaan, boong banget gue. Kabar gue buruk, buruk banget gara-gara elu juga
Dibales sama dia, ternyata lagi online juga.Quote:
Desi :”Panggil Desi aja. Eh iya kamu ga marah kan soal aku sama Idan.”
Naya :”Marah? Engga kok. Ngapain juga musti marah.”
Desi :”Ya kali aja marah. Eh menurut kamu Idan orangnya gimana?”
Naya :”Baik.”
Desi :”Pas dulu sama kamu gimana?”
Naya :”Ga gimana-gimana. Emang knapa sih?”
Desi :”Ya aku kan pengen tau aja, biar dapet referensi gitu.”
Naya :”Salah kalo ente cari referensi ke ane. Ga bisa disamain, toh dulu pas sama ane cuman temenan aja, kalo sama ente kan bukan temen. Beda perlakuan ke temen sama ke pacar.”
Desi :”Ya aku kan pengen aku sama dia bisa awet gitu sist.”
Naya :”Ajari dia bersikap dewasa, biar bisa menghargai perasaan orang.”
Desi :”Maksudnya?”
Naya :”Marah? Engga kok. Ngapain juga musti marah.”
Desi :”Ya kali aja marah. Eh menurut kamu Idan orangnya gimana?”
Naya :”Baik.”
Desi :”Pas dulu sama kamu gimana?”
Naya :”Ga gimana-gimana. Emang knapa sih?”
Desi :”Ya aku kan pengen tau aja, biar dapet referensi gitu.”
Naya :”Salah kalo ente cari referensi ke ane. Ga bisa disamain, toh dulu pas sama ane cuman temenan aja, kalo sama ente kan bukan temen. Beda perlakuan ke temen sama ke pacar.”
Desi :”Ya aku kan pengen aku sama dia bisa awet gitu sist.”
Naya :”Ajari dia bersikap dewasa, biar bisa menghargai perasaan orang.”
Desi :”Maksudnya?”
Aaaah bodo amat lah, males gue bales PM dia. Ga penting juga buat hidup gue
Maksudnya apa coba dia PM gue?
Mau pamer kalo dia udah jadian sama Idan? Mau nunjukin ke gue kalo elo yang menang? Tapi maaf, dari sudut pandang gue, gue yang menang. Terkahir gue bales PM dari Alvin.
Quote:
Naya :”Maksudnya apa Vin, aku ga ngerti kamu ngomong apa 
Alvin :”Kapan putus sama Idan?”
Naya :”Hah putus? Kan aku udah pernah bilang aku ga pernah jadian sama Idan. “
Alvin :”Udah tau kalo Idan sama Desi?”
Naya :”Iya udah. Si Desi juga udah ngasih kabar kalo jadian sama Idan.”
Alvin :”Ngasih kabar ke kamu? Gila tuh cewe. Trus Idan gimana?”
Naya :”Iya. Ga ada kabar soal Idan. Aku sama Idan putus contact udah lama Vin. Emang ada apaan sih?”
Alvin :”Si Idan bego banget sih. Bisa-bisanya jadian sama Desi.”
Naya :”Lah, emang knapa? Itu kan hak dia mau jadian sama siapa aja.”
Alvin :”Iya sih, tapi knapa sama cewe itu.”
Naya :”Emang knapa Vin?”
Alvin :”Dia dari luarnya aja baik, tapi aslinya hadeeehh. Liat aja post nya kalo ngomong kasar banget. Harusnya dia nyadar, dia tuh cewe. Yaa meskipun cuma becanda, tapi ga perlu kan kebun binatang keluar semua. Apa pula itu maksudnya ngatain orang bodoh lah, idiot lah, bego lah. Emang dia pinter? Males gue kalo ketemu dia di kaskus.”
Naya :”Knapa sih Vin kok kayaknya benci banget sama dia?”
Alvin :”Iya gue kesel, gue pernah di katain bodoh sama dia. Njiiiir
Naya :”Haha.. Yaudah lah Vin, cuekin aja, toh juga masih banyak kok yang omongannya baik di kaskus.”
Alvin :”Ga enak Nay posisi aku sekarang. Gara-gara aku temennya Idan, Desi jadi sering nanya soal Idan ke aku. PM lah, VM lah, males Nay nanggepin orang kek dia.”
Naya :”Jawab seperlunya aja.”
Alvin :”Eh Na, kapan balik? ke Bandung ga? Ada rencana nih anak-anak pada mau main ke rumah Adi. Ada Idan sama Desi juga tapi.”
Naya :”Ah gilak, ada mereka ngapain ngajakin aku?”
Alvin :”Nah justru itu Nay, pengen liat reaksi Idan kalo ketemu kamu lagi, hahaa.
Naya :”Engga ah.”
Alvin :”Yah Nay, udah ikut aja”
Naya :”Vin, aku ngerasa udah ga tempat buat aku kalo ngumpul bareng kalian.”
Alvin :”Cuek aja. Lagian males ah kalo ngumpul isinya cowo semua
Naya :”Loh kan ada Desi?”
Alvin :”Apaan si cewe jablay. Capernya minta ampun sama cowo
ilfeel gue liat cewe kelakuan kek gitu. Liat aja kelakuan kayak abg labil. Kadang pake kerudung kadang engga. Lah kalo pake eh bajunya pendek
Ga konsisten banget. Ga malu ya?”
Naya :”Hahaa, mungkin cuma buat fashion aja kali Vin hijabnya.”
Alvin :”Bener banget. Korban jilboobs.”
Naya :”Eh ini ngapain sih malah bahas jilboobs?”
Alvin :”Efek dongkol Nay

Alvin :”Kapan putus sama Idan?”
Naya :”Hah putus? Kan aku udah pernah bilang aku ga pernah jadian sama Idan. “
Alvin :”Udah tau kalo Idan sama Desi?”
Naya :”Iya udah. Si Desi juga udah ngasih kabar kalo jadian sama Idan.”
Alvin :”Ngasih kabar ke kamu? Gila tuh cewe. Trus Idan gimana?”
Naya :”Iya. Ga ada kabar soal Idan. Aku sama Idan putus contact udah lama Vin. Emang ada apaan sih?”
Alvin :”Si Idan bego banget sih. Bisa-bisanya jadian sama Desi.”
Naya :”Lah, emang knapa? Itu kan hak dia mau jadian sama siapa aja.”
Alvin :”Iya sih, tapi knapa sama cewe itu.”
Naya :”Emang knapa Vin?”
Alvin :”Dia dari luarnya aja baik, tapi aslinya hadeeehh. Liat aja post nya kalo ngomong kasar banget. Harusnya dia nyadar, dia tuh cewe. Yaa meskipun cuma becanda, tapi ga perlu kan kebun binatang keluar semua. Apa pula itu maksudnya ngatain orang bodoh lah, idiot lah, bego lah. Emang dia pinter? Males gue kalo ketemu dia di kaskus.”

Naya :”Knapa sih Vin kok kayaknya benci banget sama dia?”
Alvin :”Iya gue kesel, gue pernah di katain bodoh sama dia. Njiiiir

Naya :”Haha.. Yaudah lah Vin, cuekin aja, toh juga masih banyak kok yang omongannya baik di kaskus.”
Alvin :”Ga enak Nay posisi aku sekarang. Gara-gara aku temennya Idan, Desi jadi sering nanya soal Idan ke aku. PM lah, VM lah, males Nay nanggepin orang kek dia.”
Naya :”Jawab seperlunya aja.”
Alvin :”Eh Na, kapan balik? ke Bandung ga? Ada rencana nih anak-anak pada mau main ke rumah Adi. Ada Idan sama Desi juga tapi.”
Naya :”Ah gilak, ada mereka ngapain ngajakin aku?”
Alvin :”Nah justru itu Nay, pengen liat reaksi Idan kalo ketemu kamu lagi, hahaa.
Naya :”Engga ah.”
Alvin :”Yah Nay, udah ikut aja”
Naya :”Vin, aku ngerasa udah ga tempat buat aku kalo ngumpul bareng kalian.”
Alvin :”Cuek aja. Lagian males ah kalo ngumpul isinya cowo semua

Naya :”Loh kan ada Desi?”
Alvin :”Apaan si cewe jablay. Capernya minta ampun sama cowo
ilfeel gue liat cewe kelakuan kek gitu. Liat aja kelakuan kayak abg labil. Kadang pake kerudung kadang engga. Lah kalo pake eh bajunya pendek
Ga konsisten banget. Ga malu ya?”Naya :”Hahaa, mungkin cuma buat fashion aja kali Vin hijabnya.”
Alvin :”Bener banget. Korban jilboobs.”

Naya :”Eh ini ngapain sih malah bahas jilboobs?”
Alvin :”Efek dongkol Nay

0
Kutip
Balas