- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#580
Partij
Gara gara sikap Disti yang seperti itu, Gurun pun menjadi sinis terhadap gw. Berbagai macam ejekan dan ancaman supaya jauhin Disti kerap dikeluarkan disekolah, gw mah iya iya aja, dari pada panjang urusannya ribet. Disti pun juga kerap pulang malem, entah kemana, yang pasti dia selalu pulang bersama Gurun, dan terkadang, tercium bau alkohol dari mulutnya. Kenapa gw tau? Karena gw sering mengajar Nina sampai larut malam karena Nina sedang dalam Try Out menjelang Ujian Nasional. Saat itu malam jumat jam 11.00 an Disti baru pulang dengan bau alkohol yang semerbak..
Gw pun menggendong Disti ke kamar dia, gw suruh Nina untuk mengganti baju Disti, karena baju yang dipakai nya terlalu terbuka, gw takut nanti dia sakit atau apa, Nina pun bergegas mengganti pakaian Disti............... Gw nunggu diluar pastinya. Gak berapa lama Nina pun keluar dan menyusul gw keluar pintu yang sedang duduk mempersiapkan sepatu gw.
===========
==========
Keesokan harinya sehabis sholat jumat, anak anak pun pada beranjak pulang meninggalkan sekolah, begitu juga gw, tapi semua itu berubah saat Neng dan Kikir mencegat gw. Merekga meminta mengantarkan gw ke bandar buku pelajaran langka buat Ujian Nasional nanti. Karena gw teman yang baik
gw mengiyakan permintaan mereka, lagian tempatnya ga jauh kok, dibelakang masjid depan sekolah 
Sepulang dari toko buku rahasia gw, gw, Neng dan Kikir pun beranjak menuju sekolah lagi. FYI, toko buku rahasia gw ini letaknya di belakang masjid dan hanya bisa diakses melalui gang sempit dekat warung tempat anak anak geng berkumpul. Disaat gw berjalan menuju sekolah kembali tampak Gurun dan teman teman nya sedang bergerumun, sadar gw sedang lewat Gurun pun mulai meledek gw bersama teman temannya...
*DEG* sekeras apapun gw menolak untuk meladeni mereka, tapi tidak kali ini, gw berjalan mendekati mereka terutama Gurun. Gurun pun merespons dengan langsung berdiri dan mendatangi gw. Kepala gw mulai dipenuhi emosi, bukan bukan karean dia menghina gw, dia mau menghina gw kayak apapun gw ga akan peduli, namun kalau sudah menyangkut bokap, dan nenek gw.......
Gw dan Gurun pun mulai dikerumuni anak anak warung depan, mereka pada menyoraki Gurun, Neng, dan Kikir membujuk gw untuk menghiraukan ajakan Gurun ini, namun gw sudah gak sadar, kepala gw udah penuh dengan emosi.
Gw pun maju dengan cepat merangkul kepala Gurun lalu mendaratkan 6 pukulan ke muka Gurun. Gurun pun langsung jatuh ke tanah dengan hidung dan bibir yang bercucuran darah... hahh sudah berapa lama gw gak melakukan ini lega rasanya.. gw lanjutkan dengan injakan ke arah perut dan dada nya masing masin 2 kali injakan, memastikan dia gak bisa bangun lagi.. anak anak sekitar warung pun langsung terdiam.... gw pun langsung menginjak kedua tangan gurun dengan kedua kaki gw.. gw berdiri diam, melihat ke sekitar..
Gw sudahi partai yang katanya sampai mati itu, disusul dengan Neng dan Kikir yang mengikuti gw dari belakang.
Quote:
Gw pun menggendong Disti ke kamar dia, gw suruh Nina untuk mengganti baju Disti, karena baju yang dipakai nya terlalu terbuka, gw takut nanti dia sakit atau apa, Nina pun bergegas mengganti pakaian Disti............... Gw nunggu diluar pastinya. Gak berapa lama Nina pun keluar dan menyusul gw keluar pintu yang sedang duduk mempersiapkan sepatu gw.
Quote:
===========

==========Keesokan harinya sehabis sholat jumat, anak anak pun pada beranjak pulang meninggalkan sekolah, begitu juga gw, tapi semua itu berubah saat Neng dan Kikir mencegat gw. Merekga meminta mengantarkan gw ke bandar buku pelajaran langka buat Ujian Nasional nanti. Karena gw teman yang baik
gw mengiyakan permintaan mereka, lagian tempatnya ga jauh kok, dibelakang masjid depan sekolah 
Sepulang dari toko buku rahasia gw, gw, Neng dan Kikir pun beranjak menuju sekolah lagi. FYI, toko buku rahasia gw ini letaknya di belakang masjid dan hanya bisa diakses melalui gang sempit dekat warung tempat anak anak geng berkumpul. Disaat gw berjalan menuju sekolah kembali tampak Gurun dan teman teman nya sedang bergerumun, sadar gw sedang lewat Gurun pun mulai meledek gw bersama teman temannya...
Quote:
*DEG* sekeras apapun gw menolak untuk meladeni mereka, tapi tidak kali ini, gw berjalan mendekati mereka terutama Gurun. Gurun pun merespons dengan langsung berdiri dan mendatangi gw. Kepala gw mulai dipenuhi emosi, bukan bukan karean dia menghina gw, dia mau menghina gw kayak apapun gw ga akan peduli, namun kalau sudah menyangkut bokap, dan nenek gw.......
Quote:
Gw dan Gurun pun mulai dikerumuni anak anak warung depan, mereka pada menyoraki Gurun, Neng, dan Kikir membujuk gw untuk menghiraukan ajakan Gurun ini, namun gw sudah gak sadar, kepala gw udah penuh dengan emosi.
Quote:
Gw pun maju dengan cepat merangkul kepala Gurun lalu mendaratkan 6 pukulan ke muka Gurun. Gurun pun langsung jatuh ke tanah dengan hidung dan bibir yang bercucuran darah... hahh sudah berapa lama gw gak melakukan ini lega rasanya.. gw lanjutkan dengan injakan ke arah perut dan dada nya masing masin 2 kali injakan, memastikan dia gak bisa bangun lagi.. anak anak sekitar warung pun langsung terdiam.... gw pun langsung menginjak kedua tangan gurun dengan kedua kaki gw.. gw berdiri diam, melihat ke sekitar..
Quote:
Gw sudahi partai yang katanya sampai mati itu, disusul dengan Neng dan Kikir yang mengikuti gw dari belakang.
Diubah oleh open.minded 30-10-2014 22:52
itkgid dan 23 lainnya memberi reputasi
24

:
