- Beranda
- Stories from the Heart
ILLUSI
...
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
open.minded
#578
Two Sides
Dengan bertambahnya murid gw, bertambahlah juga kesibukan gw, tentunya diiringi dengan bertambahnya pendapatan gw. Hana namanya, dia adalah murid SMP XX Pondok Labu, ya dia 1 sekolah dengan Nina, gw pun berpendapat kalau dia dapet nomor gw dari Nina, namun salah, dia dapet kontak gw dari orang lain, yang ngasih info ke ibunya kalau gw ngajar les privat..... gila.. seberapa jauh nomor gw disebar sama Kikir?
Sekilas tentang Hana, dia anak baik, ya ya, dia cewek pastinya, pendek (menurut gw), putih, berambut pendek sebahu, dan menurut gw dia sudah cukup pintar untuk seukuran anak smp, setelah gw tannya kenapa minta pelajaran tambahan, dia menjawab supaya dapat nilai rata2 9.5 di UN dan masuk SMA idamannya, ya, 9.5, buset.
Gw pun bertemu ibunya Hana selayaknya gw bertemu bapaknya Nina/Disti saat sebelum deal untuk ngajar, supaya ibunya tahu gurunya gimana, dan tentunya nego bayaran
. Gw dijadwalkan ngajar jam setengah 5 sore setiap harinya, jauh memang LA-Pondok labu, tapi ya gitu, cuman naik 1 angkot,hahha.
Sejak kejadian marahnya Disti ke gw, hubungan gw dan Disti merenggang, dari gw nya yang mulai sibuk dengan ngajar privat dan Distinya yang menghindar entah kenapa. Satu lagi, menurut gosip disekolah yang beredar Disti dan Gurun sudah jadian, udah gw duga ada sesuatu dengan Gurun sama Disti haha.
Hari itu sangat cerah, cahaya matahari pun dengan indahnya memantul ke mata gw melalui kuah Mie Tek-Tek bikinan Mami. Gw hirup aroma mie nya, hmm, membuat kelenjar liur di mulut gw bocor, tak sabar ku menunggu untuk menyuap sendokan pertama, dan HAP!....
Begitulah kisah tragis Mie Tek-Tek bercahaya gw yang suapan pertamanya di ambil Lena. Gw pun mengikuti pelajaran sekolah seperti biasa, tak terasa sampai bel akhir pun berbunyi, gw pun langsung bergegas memasukan buku gw ke tas dan siap siap ngajar anak orang di seberang sana. Gw pun mampir ke kantin dulu untuk mencari teman untuk mengurusi urusan Rohis, selesai urusan, gw pun langsung berjalan menuju gerbang sekolah, namun langkah ini terhenti ketika gw mendengar sbuah suara yang memanggil gw.
Untuk kesekian kalinya gw menolak ajakan Disti untuk pulang bareng, pertama gw sibuk dan mepet waktu karena gw harus ngajar Hana dan Nina untuk mempersiapkan UN mereka, kedua gw ga enak sama Gurun yang merasa terbuang kayak tadi.. ayolah kita sama sama laki laki, gw juga tau rasanya di abaikan, bedanya gw bukan sama pacar, ga pernah pacaran bro, males.
Sekilas tentang Hana, dia anak baik, ya ya, dia cewek pastinya, pendek (menurut gw), putih, berambut pendek sebahu, dan menurut gw dia sudah cukup pintar untuk seukuran anak smp, setelah gw tannya kenapa minta pelajaran tambahan, dia menjawab supaya dapat nilai rata2 9.5 di UN dan masuk SMA idamannya, ya, 9.5, buset.
Gw pun bertemu ibunya Hana selayaknya gw bertemu bapaknya Nina/Disti saat sebelum deal untuk ngajar, supaya ibunya tahu gurunya gimana, dan tentunya nego bayaran
. Gw dijadwalkan ngajar jam setengah 5 sore setiap harinya, jauh memang LA-Pondok labu, tapi ya gitu, cuman naik 1 angkot,hahha.Sejak kejadian marahnya Disti ke gw, hubungan gw dan Disti merenggang, dari gw nya yang mulai sibuk dengan ngajar privat dan Distinya yang menghindar entah kenapa. Satu lagi, menurut gosip disekolah yang beredar Disti dan Gurun sudah jadian, udah gw duga ada sesuatu dengan Gurun sama Disti haha.
Hari itu sangat cerah, cahaya matahari pun dengan indahnya memantul ke mata gw melalui kuah Mie Tek-Tek bikinan Mami. Gw hirup aroma mie nya, hmm, membuat kelenjar liur di mulut gw bocor, tak sabar ku menunggu untuk menyuap sendokan pertama, dan HAP!....
Quote:
Begitulah kisah tragis Mie Tek-Tek bercahaya gw yang suapan pertamanya di ambil Lena. Gw pun mengikuti pelajaran sekolah seperti biasa, tak terasa sampai bel akhir pun berbunyi, gw pun langsung bergegas memasukan buku gw ke tas dan siap siap ngajar anak orang di seberang sana. Gw pun mampir ke kantin dulu untuk mencari teman untuk mengurusi urusan Rohis, selesai urusan, gw pun langsung berjalan menuju gerbang sekolah, namun langkah ini terhenti ketika gw mendengar sbuah suara yang memanggil gw.
Quote:
Untuk kesekian kalinya gw menolak ajakan Disti untuk pulang bareng, pertama gw sibuk dan mepet waktu karena gw harus ngajar Hana dan Nina untuk mempersiapkan UN mereka, kedua gw ga enak sama Gurun yang merasa terbuang kayak tadi.. ayolah kita sama sama laki laki, gw juga tau rasanya di abaikan, bedanya gw bukan sama pacar, ga pernah pacaran bro, males.
Diubah oleh open.minded 30-10-2014 20:21
jenggalasunyi dan 20 lainnya memberi reputasi
21

.. maaf yaaa