HATI MALAIKAT DARAH IBLIS
BAB21-1:
BIG MOM

-------

Jiwaku terbelenggu rantai api perjanjian yang tiada habisnya, menjadi gulungan dalam embusan angin radiasi.
Mengikis pelan tapi pasti jiwaku terinfeksi, bermutasi menjadi species jiwa generasi sampah.
Bisakah lukaku menyembuhkan lukamu?
Akankah koreng, nanah, darah, kotoran, gelap, sakit yangku rasakan menghindarimu dari rantai iblis?
Sanggup kah kau menolak? Apabila diberi kekuatan untuk mengendalikan?
Ucapanmu bisa membuat orang makan atau kelaparan?
Keputusanmu bisa memenjarakan atau membebaskan?
Tatapanmu bisa membunuh atau menghidupkan?
Apapun yang kau sentuh menjadi emas?
Dimana kau meludah, tumbuh bunga indah berduri?
Dimana kau membuang kotoran, terlahir generasi barumu yang tanpa nama?
Dimana kau melangkah, bekas pijakan dijadikan tempat persembahan pengikutmu?
Cadangan emas, berlian yang takan pernah ada habisnya?
Pangkat yang tak mempunyai batas kekuasaan?
Koleksi selangkangan yang selalu siap, bagaikan kotak permen disaku?
Apapunn jenis hukuman didunia, takkan bisa memberikan setitik debu padamu!
Berbahagialah, dengan harta yang kau miliki.
Kau bisa membeli kebahagiaan, membuang kepedihan, membuat tawar segala macam penyakit.
Apapun keinginanmu bisa kau beli!
Bersyukurlah, dengan kekuasaan yang kau punya.
Kau bisa membeli kebaikan, menjual kejahatan, membuat tawar semua keadilan?
Apapun yang kau lakukan, tak ada pengadilan yang bisa menyentuhmu!
Bercintalah, dengan koleksi selangkanganmu.
Kau bisa membeli selangkangan baru, membuang selangkangan lama, membuat tawar selangkangan dirumah?
Apapun yang kau nikmati, mereka menerima sepenuh hati!
Bisakah kau menolak? Jika diberikan semua itu?
Kalo kau bisa? Selamat untukmu.
aku tak bisa menolak semua itu, pada akhirnya sekarang, aku cuma bisa melukiskan semua kegilaanku.
Betapa hebatnya, aku dimasa puncak permainan.
Tak usah hiraukan mata yang selalu mengawasi setiap waktu!
Kalau ada yang bisa menghindari pengawasanya? Tunjukan jalanya padaku!
Peduli setan! Dengan catatanya yang merekam setiap gerakan!
Kalau ada yang bisa menyogok pengadilan akhir untuk mengkatrol catatanya?
Tunjukan jalanya padaku!
Tertawalah dengan omong kosong penggambaran alam kubur!
Kalau ada yang bisa mendapatkan ruang VIP, lengkap dengan kunci jawaban?
Tunjukan jalanya padaku!
Ngapain pusing sama surga dan neraka!
Kalau ada yang bisa buat kunci duplikat gerbang neraka?
Tunjukan jalanya padaku!
Kalau ada yang bisa order kavling di surga dari sekarang?
Tunjukan jalanya padaku!
-------
Ria, Fio, mengunci tanganku, Nia mendekat membawa irisan mangga penuh darah, membuatku takut.
"cobain ya Rud" goda Nia, mau menyuapiku.
"ampuun, ampun, ampun, jangaaan!!" teriaku, ngeri melihat irisan mangga di tangan Nia.
Mencoba berontak, sialnya Ria, Fio, terus menggelitiki, membuatku lemas.
"ampun dong nek! Gak lucu ah, jangaan!
Geli gila, ampun, ampuun"
"cobain dulu Rud, sekali coba lo ketagihan deh" saran Ria, mengunci tanganku.
Selain kegelian, aku rada terganggu dengan gesekan air-bagnya saat mengunci tanganku.,
Ria, Fio, sama saja, sama-sama memberikan efek pada celanaku?
Apa mereka tak sadar? Apa mereka sengaja? Air-bag sialan!
"aduuh, gue mau boker nih, kalo gue cpirit lo pada tanggung jawab ye" ancamku, kentut.
Mereka menutup hidung melepaskanku, secepatnya aku melarikan diri dari trio nenek sihir penyiksa.
*******
Hidupmu selalu dalam penerangan? Lurus tanpa hambatan? Kau akan mencemooh tulisanku ini!
Hidupmu gelap? Penuh drama melebihi skenario HOLLYWOOD? Kau tak sendiri, ada aku yang siap setiap waktu menemani!
Penerangan yang kau rasakan, terlalu indah? Membuatmu tak sadar tempat yang kau pijak berhiaskan kegelapan!
Kegelapan memang tak bisa dibilang indah? Dari kegelapan, kau lebih bisa menikmati makna cahaya sesungguhnya!
Pandang hina orang-orang yang menjual harga diri untuk uang?
Apa kau mengerti, apa yang dilakukanya?
Yang dirasakanya?
Apa kau bisa mengurusnya? Kalo tidak bisa! Uruslah, urusanmu sendiri!
Melukiskan diri sendiri!
Mencatat dosa sendiri!
Mengukur kain kafan sendiri! Dimana tempat terakhir pembaringan, seberapa dalam tanahnya, membawa bekal apa saja nantinya!
Diri sendiri yang mengaturnya, bukan dirimu!
Silahkan perbanyak hinaan untuk tulisan omong kosong ini!
Akan kujawab dengan senyum berukir pengalaman tak ternilai!

-------
Kantor utama Ground Zero, club hiburan besar di kawasan Marbels East Side.
Di tengah ruangan yang bernuansa putih, duduk pria paruh baya, warna rambutnya sama dengan ruangan itu.,
jaket buluk khas tukang ojek, yang sudah pecah dimana-mana.,
untuk yang tidak tahu, mungkin bisa terperangah kalau tahu harga jaketnya.,
penampilanya sederhana, buat yang bermata jeli, takkan tertipu oleh penampilanya.,
apalagi kalau tahu cincin, dan sepatu yang dipakainya.,
ia duduk tenang di kursi kebesaranya.,
tiga LCD monitor raksasa menghias dibelakangnya.,
monitor pertama menampilkan, diskotek dengan orang yang seperti semut bertumpah-ruah menikmati hentakan music.,
monitor kedua yang berada ditengah menampilkan, resepsionis dan loby dengan aktifitas yang tanpa henti.,
monitor ketiga menampilkan, ruang casino yang tak kalah oleh suasana di Vegas.,
tiga LCD monitor berukuran lebih kecil, dengan tampilan layar yang sama berjejer dimeja.,
mini bar melengkapi ruangan, beberapa lukisan pemandangan Rhoma, dan beberapa lukisan hasil pelukis lokal Italy ditata sedemikian rupa, membuat yang melihatnya tak akan bosan.,
miniatur menara PIZZA, ukiran berbentuk piring, berwarna kayu menggambarkan kehidupan ibu kota terapung Venezia yang terkenal dengan seribu sungainya.,
dari lukisan, pajangan, ukiran, bisa disimpulkan pria paruh baya itu mencintai Italy.,
disisi sebelah kiri terdapat dingding kaca dan sofa-sofa berbentuk balok es, dari kaca bisa melihat pemandangan orang-orang menikmati hentakan music.,
diluar sana music cumiakan telinga, tapi dari ruangan ini yang senyap melihat mereka ber-ajo-jing-ria melemaskan otot tanpa suara menjadi pemandangan yang cukup lucu.,
"aku rasa itu bukan keputusan bijaksana pak Don" suara lembut wanita yang duduk berhadapan dengan Dono.,
Dono mengambil botol gepeng dari saku jaketnya.,
botol terbuat dari kaleng dengan tulisan Chivas Regal, ia menuang kedalam gelas kristal, memandangi gelas termangu-mangu ia meminumnya dengan perlahan.
"coba Shion, kamu udah berapa lama ikut denganku?" tanya Dono, mengambil cerutu.
"aku ikut kamu dari Intan umur enam tahun, sekarang Intan mau tuju belas.
Berarti hampir sebelas tahun pak Don" sahut Shion, membakar cerutu Dono.
Shion (34tahun)
rambut bergelombang ditata menggulung, menjuntai didepan saku kemeja.,
dengan plat nama bertuliskan.
’MG.Shion’
kulit putih, dengan goresan merah mewarnai bibir sensualnya.,
mata sipit, body padat tak nampak sudah mempunyai anak.,
balutan kemeja dan rok kantoran, perhiasan bertahta berlian menghiasinya.,
wajah anggun serta penampilanya memberi kesan seksi yang tak sembarangan bisa digoda.
Dono bertemu Shion disebuah club karaoke, karena tertarik dengan kepribadian Shion.,
Dono mengajaknya kerja di EM miliknya.,
tempat karaoke yang berada di Tanah Abang, EM mempunyai pelanggan tetap orang-orang Jepang.,
waktu berjalan EM terkenal dikalangan tersendiri, karena terlalu kecil menurut Dono.,
akhirnya EM ditutup, pelanggan lama dan baru diarahkan ke Ground Zero.
Selama 11 tahun ikut dengan Dono, ia cuma setahun menjadi lady escort di karaoke.,
lima tahun berikutnya Shion hanya menemani klien-klien bisnis dari Dono.,
memang dari awal Shion hanya menjaring mangsa kelas ikan paus.,
Dono dan teman-teman sekerjanya hanya tahu kalau Shion janda beranak satu.
Hasil kerja yang memuaskan, membuat Dono membelikanya rumah mewah dikawasan Menteng.,
kawasan elite, kalau siang terlihat orang dipinggir jalan menjual anjing.,
kalau malam sebaliknya terlihat anjing menjual orang.,
Shion, suami serta anaknya hidup bahagia serba berkecukupan.,
walaupun dihiasi drama klasik, kalau setiap Dono atau klien berkunjung ke rumah Shion.,
Shion menyuruh suaminya bersembunyi, serta melepaskan foto-foto keluarga di dingding.,
beberapa tahun berikutnya Dono menempatkan Shion sebagai manager restoran Ground Zero, hari ini Shion dipanggil untuk ditempatkan dilahan yang lebih basah.
"disini kita udah punya lima belas mami, setiap hari aku dengar selentingan persaingan gak sehat diantara mereka?!
Harus ada orang yang memimpin mereka, kalo bukan kamu Shion yang jadi big mami?
Aku gak tahu harus milih siapa lagi?" ucap Dono, mengepulkan asap kelangit.
"aku ngerti, tapi kalo kamu milih aku nanti malah para mami-mami itu gak suka!
Lebih baik kamu milih diantara mereka" jawab Shion ragu.
Dono beranjak dari kursinya, mendekati kaca, ia memandangi kerumunan orang yang asik dengan dunianya sendiri.,
tatapanya dalam penuh rencana, keinginanya tak bisa dibayangkan.,
kehadiranya seperti bayangan kasat mata, misteri menyelimutinya selalu.
"aku mau kamu coba dulu setahun Shion, kalo ada apa-apa kamu bisa balik ke posisi semula.
Kamu boleh pergi sekarang, besok aku umumin kedudukan baru kamu" jelas Dono tanpa berpaling, masih menatap ke krumunan orang.
"baik pak Dono" jawab Shion singkat, menghela nafas.
Ia pikir siapa yang bisa mengubah keputusan big bos dihadapanya ini?
*******
mencari nafkah, berpergian jauh, penuh keringat, tak mengenal lelah untuk sang tercinta.,
mau melakukan apa saja untuk kebahagiaan yang dirumah.
Cintamu terhadapnya, melebihi cintamu terhadap allah.
Meninggalkan yang dirumah, membekalinya dengan uang yang berlebihan.
Tak kau titipkan pesan allah terhadapnya.
Aku bisa melakukan hal-hal berbau bang'sat, kuyakin ia tak seperti diriku!
Aku melakukan kesalahan, segera memperbaikinya, kuyakin ia memaafkan, walaupun aku takan berani untuk mengakuinya.,
permohonan rasa bersalahku, tergantikan dengan hadiah-hadiah yang selalu membanjirinya.,
trickku sederhana, cukup melibatkan uangku dan pikiranku.,
segalanya akan beres tanpa melibatkan allah.
Kau memberi segalanya, uang, kemewahan, status sosial, apapun keinginanya kau penuhi.
Merasa bahagia melihat senyumanya yang seindah pelangi, akan pemberianmu.
Apa iya?
-------
Rayung (22tahun) murah senyum, ramah.,
wajah berbentuk oval, mata belo agak bulat, bibir tipis delima merekah berlapiskan lipglos membuat bibirnya tampak sellalu basah.,
senyuman tak pernah lepas darinya, seolah-olah ia diciptakan untuk selalu tersenyum.,
tinggi semampai, body seksi lebih pas kalau dibilang sintal.,
rambutnya dibiarkan terurai, celana jins, kaos pendek ketat melekat memperlihatkan bagian pusar, terlihat jelas memperlihatkan sex appeal-nya yang pasti menggoda mata setan yang melihatnya.,
Rayung mengececk ulang koper yang sudah dibagasi taksi, ia membuka satu-persatu, sambil mengececk bibirnya mengucapkan.
"ini ada, udah ada, ini ada, udah ada"
didekatnya berdiri Mika (32tahun) berbadan besar, tegap berotot.,
kulit hitam menambah daya tariknya.,
rambut tentara, rahang persegi, ia tersenyum geli, menunggu dengan sabar kegiatan rutin istrinya setiap mau berangkat.,
"sayang, tempat aku kerja gak nerima alesan terlambat.
Karena sang istri mengececk koper berulang-ulang loh" canda Mika, memasang muka lucu.
"suruh bos kamu, nemuin aku, biar aku omelin" sahut Rayung ketus, masih mengececk.
"wah bahaya kalo bos aku nemuin kamu, bisa kumat jantunganya ngeliat cewek kaya kamu!
Kalo kamu direbut bos aku, wah bisa gantung diri pake rante kapal aku nanti" Mika menggaruk kepala, dengan cengiran kuda.
Rayung tersenyum senang, memeluk erat suaminya tercinta.
"gak ada yang bisa ngerebut aku dari kamu sayang" bisik Rayung, sekejap tatapanya tampak kesepian, lalu kembali berbinar-binar.
"aku janji gak lama kok, gak sampe empat bulan aku udah balik.
Nanti pas aku balik, kita bisa nerusin misi pembuatan anak kita" ucap Mika meyakinkan, pelukan erat.
"dih dasar! Bikin anak mlulu otaknya" jengkel Rayung setengah geli, mencubiti Mika.
Bekerja dilaut dengan rute tetap Cina, Korea, kadang sampai ke Meksiko, membuat Mika harus hidup berbulan-bulan dilaut tanpa ada istrinya.,
yang bisa menyelimutinya dari angin laut, sudah hampir 7 tahun Mika mengarungi lautan samudra.,
5 tahun pernikahanya dengan Rayung, belum berhasil mendapatkan karunia anak dari sang pencipta.,
3 tahun awal pernikahanya, Mika bekerja dengan gaji rp25.000.000/bulan.
Bekerja dibawah bendera asing, dengan resiko pahit, hanya bisa pulang setahun sekali.,
melawan luasnya samudra, terpisahkan oleh benua, ribuan mil memisahkan Mika Dan Rayung.,
mereka tetap bisa menjaga tali pernikahan dengan kuat, sebuah kesetiaan yang luar biasa.,
tapi bukan kehidupan namanya, kalau tak ada skenario tambahan didalamnya.,
Mika bertemu wanita di Teluk Persia, membuatnya harus mencoreng lambang kesetiaan dihatinya.,
beberapa kali saat rute ke Eropa Utara, Mika tergila-gila dengan wanita Norwegia.,
tapi cintanya terhadap Rayung membuatnya segera tersadar dari permainan api yang ia jalani.,
dari kapal pengangkut bahan bakar, dengan dibekali rujukan dari majikanya yang baik.,
ia berpindah ke kapal ikan dengan rute Cina, Korea kadang sampai ke Meksiko, kini Mika bisa pulang setahun tiga kali.,
walaupun berbeda jauh gajinya dengan tempatnya yang pertama, Mika cukup bersyukur mendapatkan rp4.000.000/bulan.,
yang paling penting ia bisa lebih sering bertemu istrinya!
3 kali dalam setahun disebut sering?
Kalau kau bekerja dilaut dengan pengalaman yang sama, mungkin 3 kali dalam setahun, bisa kau sebut keajaiban.,
bekerja sebagai ABK tak jauh beda dengan TKW-TKI, nasib mereka ditentukan majikan.
Beruntung Mika 2 kali menemukan majikan yang baik, pernah ia mendengar cerita dari temanya.,
ada yang mendapatkan gaji rp1.500.000/bulan.
Serta diperlakukan seperti binatang, dipukul, dimaki, kalau sakit dibiarkan begitu saja.,
Mika merinding mendengarnya, ia pikir jangan-jangan matipun tinggal buang kelaut.,
lautan tak mengenal ampun.
Lautan lebih kaya ketimbang daratan.
Kalau kau pelaut?
Kau akan tertawa dengan perumpamaan.
’cintaku sedalam lautan’
’cintaku seluas lautan’
untuk Mika yang benar adalah.
"cintaku sekeras lautan untuk kamu sayang" ucap Mika, mencium kening Rayung.
"aku juga sayang, jaga kesehatan kamu!
Jangan terlalu banyak minum" Rayung memperingatkan, masih dalam pelukan.
"kamu mau aku bawain apa?" tanya Mika.
"aku mau kamu pulang dengan selamat, itu aja kok" jawab Rayung, tatapan kesepian.
Mika tak kuat melihat tatapan istrinya, takut tak bisa berangkat.
Dengan berat hati Mika masuk ke taksi, meninggalkan Rayung didepan rumahnya.
-------
Ke bagian2