♠

07:00

Masih pagi, warnet masih sangat sepi. Bangku-bangku berada dalam posisi berantakan bekas pelanggan warnet yang bermain paket malam, dengan paket ini pelanggan akan membayar harga lebih murah untuk bermain full dari jam 10 malam hingga jam 6 pagi. Namun biasanya para pelanggan sudah KO di jam 3-4 shubuh, tak kuat menahan kantuk dan rasa lapar setelah semalaman bermain, mereka pulang kerumah dengan badan lemas dan mata mengantuk. Beruntung pada jam itu jalanan masih sepi, sehingga mereka tidak membahayakan orang lain dan diri mereka sendiri saat perjalanan pulang. Bahkan ada beberapa orang yang memilih tidur di warnet, menjejerkan beberapa kursi dan menjadikannya sebagai pengganti kasur.

Row melangkah masuk langsung menuju kelantai atas. Terasa sekali suasana ruangan ini, asap rokok bercampur bau mie instan yang memenuhi seisi ruangan tidak pernah berubah dari dulu. Row melihat sekeliling, ada beberapa orang yang dikenalnya sedang tertidur, tumbang sehabis peperangan semalam, tetapi ada satu orang yang masih berada di depan PC. Row mengenali orang tersebut dan langsung menghampirinya, sangking seriusnya dia bahkan tidak sadar kalo sekarang Row sudah duduk disampingnya. Row tersenyum geli melihat tingkah temannya yang satu ini, yang kalau di pikir-pikir persis seperti dirinya saat serius.




“Woy, masi lama gak game lo ?”

“Wets ada Lo Row” Diyas menoleh sejenak kearah Row, lalu melepas headset nya dan kembali fokus kearah layar.

“Bentar lagi sob, owning kok gw”

“Sip, yodah gw login dulu” Row fokus ke PC nya yang sudah dia dihidupkan sebelumnya. Jari nya lincah mengetik keyboard serta menggerakan mouse, membuka aplikasi permainan favoritnya.

“Pas bener kelar kan, easy man” Diyas tersenyum kearah Row

“Gaya lo, udah ayo bareng”

“Oke-oke”

tak terasa 4 jam telah berlalu. 3 game sudah selesai dimainkan oleh Row dan Diyas, 3 game yang seluruhnya berakhir dengan kemenangan mereka berdua.

“Gilak-gilak, gak kalah-kalah kita hari ini men, jago banget lo maen hari ini Row” Seru Diyas kegirangan.

“Hehe”

“Yok ah lagi” Baru saja Diyas ingin mengundang Row kedalam permainan, tiba-tiba saja Diyas dikagetkan dengan akun Row yang sudah offline.

“Ebuset, lagi asik gini maen udahan aja, mau kemane lo sob?”

“Balik yas, lagi gak mood gw hari ini” Row beranjak dari kursinya lalu mengarahkan telapak tagannya kearah Diyas.

“Gw dulan ya Yas”

“Woke” Diyas melakukan tos dengan Row, kemudian Row berlalu menuruni tangga menuju pintu keluar warnet.

“aneh tu anak, padahal kalo lagi menang mulu gini, bisa lupa rumah tu orang” Diyas berfikir keras, menebak-nebak tentang sikap Row yag tak seperti biasanya.

“Jangan-jangan…… tu anak lagi bokek kali makanya sayang billing ahahaha” Diyas lalu kembali fokus kearah monitornya.

♠

19:00

Row masih asik tertidur di kasurnya semenjak pulang dari warnet tadi. Sebenarnya Row sudah beberapa kali terbangun karna kebutuhan tidurnya sudah tercukupi. Namun hanya dengan beberapa saat memejamkan mata, Row dapat kembali terlelap.

Tok tok tok…!

Row terbangun, suara ketukan dipintu kamarnya menyadarkan dia dari tidurnya.

“Row keluar dong, ada yang mau gw omongin”

“Yoo, selow”

Perlahan-lahan Row beranjak dar kasurnya. Memaksa badannya untuk bergerak dari tempat tidur adalah salah satu hal terberat bagi Row.

“Siapa pula ini ganggu tidur gw”

Cklek !

“Lah, elo Nin ?”