- Beranda
- Stories from the Heart
Is It My Truly First Love?
...
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Spoiler for Cover:
Quote:

Quote:
Quote:
Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:
Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yogiek.indra
#648
Part 59 - Kebimbangan
Aku buka message dari Krisya.
Aku balas.
Klik Send.
Buseeettt, pertanyaanku frontal banget,yak! Tapi pertanyaan itu selalu menghantuiku. Jadi, mending selagi bisa, aku harus cepet-cepet tanyain. Semaleman itu aku ga bisa tidur dengan nyenyak. Berkali-kali aku liat ke layar laptop dan belum ada balasan dari Krisya. Habis shubuh, aku baru bisa tidur karena kecapekan. Bangunnya, ternyata udah jam 11 pagi. Eh, udah siang itu yak. Aku pergi ke kamar mandi untuk membasuh peluh dan dosa dari badanku. Halah, bahasanya!
Habis mandi, iseng liat facebook, dan ada message baru. Aku liat, dari Krisya! Mueheheee.
Yes Yes Yes! Aku bacanya dengan mata berkaca-kaca. Bentar lagi mataku bisa dijual di pasar. Krisya belum nikah ternyata. Kesenanganku berlipat. Terus aku liat list chat, ternyata status dia online. Wah, makin berlipat-lipat! Bisa ngobrol,nih!
Siiiinnggg..
Aku langsung teringat pada dia. Dia yang jadi calon istriku. Tapi dilain sisi, aku sudah menantikan saat ini selama hampir 9 tahun kita ga bertemu. Ahh bodoh amat, pikirin ntar aja. Disaat kebingunganku, aku mengetik di chat.
2 chat itu datang berbarengan.
Setelah aku misscall, aku sms ke nomor itu. "Ini Yogiek,Kris. Save nomorku, ya".
Yaaahhh.. Kamu memang benar, Kris. Ga ada yang kaya kamu! Ga ada yang aku cintai seperti kamu! You're the one and only one!
Aku seneeeeeeng banget. Ternyata Krisya masih kenal sama aku. Bahkan kita bisa becanda dan ketawa setelah 9 tahun tak pernah berhubungan. Aku sudah tak seperti dulu waktu SMP yang cupu abis dan tak berani sama cewek. Kali ini aku pasti bisa deket sama dia.
Adzan Dzuhur mulai berkumandang. Aku kembali teringat sama dia, calon istriku. Seperti biasa, Saat ini tentu dia lagi berdoa, bermunajat pada Sang Kuasa agar aku kelak bisa menjadi imamnya. Doa-doanya selalu dia omongkan disaat pertemuan kita. Aku jadi ragu. Apakah benar yang aku lakukan ini? Apakah aku tega menghancurkan doa wanita yang begitu baik dan patuh seperti dia?
Arrgghh!!!
Krisya, kenapa kamu datang di saat aku sudah memiliki calon istri seperti ini!? Aku sudah menjalin hubungan dengan dia hampir 1 tahun. Tinggal beberapa bulan lagi kita akan menikah. Dan kamu datang dari masa lalu dengan segudang kenangan yang bisa membunuh perasaanku padanya. Apa yang harus aku lakukan?
Dulu aku meninggalkan Ovi dan Dina demi dirimu. Apakah saat ini aku juga harus meninggalkan calon istriku demi dirimu? Ataukah memang sudah saatnya aku move on, meninggalkan dirimu untuk masa depanku sendiri..
Quote:
Aku balas.
Quote:
Klik Send.
Buseeettt, pertanyaanku frontal banget,yak! Tapi pertanyaan itu selalu menghantuiku. Jadi, mending selagi bisa, aku harus cepet-cepet tanyain. Semaleman itu aku ga bisa tidur dengan nyenyak. Berkali-kali aku liat ke layar laptop dan belum ada balasan dari Krisya. Habis shubuh, aku baru bisa tidur karena kecapekan. Bangunnya, ternyata udah jam 11 pagi. Eh, udah siang itu yak. Aku pergi ke kamar mandi untuk membasuh peluh dan dosa dari badanku. Halah, bahasanya!
Habis mandi, iseng liat facebook, dan ada message baru. Aku liat, dari Krisya! Mueheheee.
Quote:
Yes Yes Yes! Aku bacanya dengan mata berkaca-kaca. Bentar lagi mataku bisa dijual di pasar. Krisya belum nikah ternyata. Kesenanganku berlipat. Terus aku liat list chat, ternyata status dia online. Wah, makin berlipat-lipat! Bisa ngobrol,nih!
Quote:
Siiiinnggg..
Aku langsung teringat pada dia. Dia yang jadi calon istriku. Tapi dilain sisi, aku sudah menantikan saat ini selama hampir 9 tahun kita ga bertemu. Ahh bodoh amat, pikirin ntar aja. Disaat kebingunganku, aku mengetik di chat.
Quote:
2 chat itu datang berbarengan.
Quote:
Setelah aku misscall, aku sms ke nomor itu. "Ini Yogiek,Kris. Save nomorku, ya".
Quote:
Yaaahhh.. Kamu memang benar, Kris. Ga ada yang kaya kamu! Ga ada yang aku cintai seperti kamu! You're the one and only one!
Quote:
Aku seneeeeeeng banget. Ternyata Krisya masih kenal sama aku. Bahkan kita bisa becanda dan ketawa setelah 9 tahun tak pernah berhubungan. Aku sudah tak seperti dulu waktu SMP yang cupu abis dan tak berani sama cewek. Kali ini aku pasti bisa deket sama dia.
Adzan Dzuhur mulai berkumandang. Aku kembali teringat sama dia, calon istriku. Seperti biasa, Saat ini tentu dia lagi berdoa, bermunajat pada Sang Kuasa agar aku kelak bisa menjadi imamnya. Doa-doanya selalu dia omongkan disaat pertemuan kita. Aku jadi ragu. Apakah benar yang aku lakukan ini? Apakah aku tega menghancurkan doa wanita yang begitu baik dan patuh seperti dia?
Arrgghh!!!
Krisya, kenapa kamu datang di saat aku sudah memiliki calon istri seperti ini!? Aku sudah menjalin hubungan dengan dia hampir 1 tahun. Tinggal beberapa bulan lagi kita akan menikah. Dan kamu datang dari masa lalu dengan segudang kenangan yang bisa membunuh perasaanku padanya. Apa yang harus aku lakukan?
Dulu aku meninggalkan Ovi dan Dina demi dirimu. Apakah saat ini aku juga harus meninggalkan calon istriku demi dirimu? Ataukah memang sudah saatnya aku move on, meninggalkan dirimu untuk masa depanku sendiri..
Quote:
0

