- Beranda
- The Lounge
Korban Friendzone
...
TS
callboy28
Korban Friendzone
mohon bimmbingannya para senior,,
ane masih level tengkorak!!!
Berhubungan dekat dan berkomunikasi intens dengan seseorang, lama-kelamaan kamu mulai memendam perasaan. Kamu pun bertanya-tanya, apa dia juga punya rasa yang sama? Sayangnya, setiap kamu berusaha menunjukkan perhatian lebih ke dia, dia nggak pernah membalas dengan perhatian yang sama. Kamu pun merasa jadi korban friendzone.
Tapi bentar…kamu yakin dia sengaja menaruhmu di friendzone? Atau jangan-jangan, sebenarnya dia bersikap biasa-biasa saja tanpa maksud apa-apa?
Nah lho, jangan ge-er dulu ya gan!!!
1. setiap hari dia selalu menyempatkan kirim SMS atau telepon kamu

tapi selain tg beginian gan:

ngeness kan!
2. Kadang, apa yang mau diomongin emang nggak penting-penting banget. Dia bilang:“Hmm…cuma pengen SMS aja kok…”
bisa-bisa:

*sensi atau sewot adalah gejala yang diderita orang-orang yang merasa terdzolimi… eh, ter-friendzone!
3. Sering ngobrol di SMS atau telepon, kalian terbiasa curhat-curhatan

Setelah satu jam cerita tentang mantannya…
Dia: “Kamu udah pernah pacaran belum, sih?”
Kamu: “Belum. Aku 20 tahun jomblo. Nggak pernah pacaran, sekalinya naksir orang malah jadi korban friendzone”
*nggerus sih nggerus, tapi jangan jujur banget gitu, bro!*
4. Dia adalah cowok yang paling sering ke rumahmu, atau cewek yang rumahnya udah jadi rumah kedua buat kamu

Mas, Mbak, karena bukan muhrim jadi jangan sering-sering main ke rumah, ntar digrebek satpam komplek!”
5. Ayah, ibu, pakdhe, budhe – semua tau kalau dia itu ‘ehem-ehem-nya’ kamu...

Pada suatu hari Minggu di teras rumah. Ketika itu, rumah lagi acara arisan…
Budhe: (sambil senyum-senyum) “Lho, pacarnya kok nggak diajak masuk?”
Kamu: (nyengir) “Eh iya, Budhe. Eh, bukan. Eh, anu budhe…anu…”
#mendadak gagap
6. Ini ekspresi teman-temanmu setiap kamu menyebut namanya…

Temen 1: “Eh, malem Minggu kemarin lo kemana sih, nggak ikutan kita ngumpul?”
Temen 2: “Acara kemana, Lo?”
Temen 3: “Sakit?”
Temen 4: “Wah, jangan-jangan belajar buat ujian besok?”
Kamu: “Oh, kagak. Gw nonton sama…(sebut nama dia)”
Temen 1,2,3,4: “Ciyeeeee…ciyeeeeeeeeeeeeee… terus kapan jadiannya?“
Kamu: *diam seribu bahasa* *sakitnya disini!* (tunjuk dada)
*dan berlanjut dengan bullying karena kamu dianggap sebagai terduga korban friendzone.
7. Gimana nggak ‘ciye-ciye’, hampir tiap hari dia ngajakin kamu keluar bareng

Berangkat bareng, duduk di kelas sebelahan, pulang kuliah bareng, sampai malam Minggu pun pergi bareng.
“Bro, sis, yang kemana-mana berdua harusnya cuma T*TEK!”
8. Dia jadi cowok yang sering antar jemput kamu, atau cewek yang biasa kamu antar jemput...

Kalau ini yang terjadi, harusnya kamu bertanya pada dirimu sendiri:
Jadi, statusnya apa nih? Pacar, temen, apa tukang ojek?
9. Agenda wajib adalah makan bareng…

Kalau ada yang nemenin, ya ngapaian makan sendirian? Kalau kamunya mau diajak makan setiap saat, kenapa enggak?
Nah lho, masih berpikir kalau dia nge-friendzone kamu?
10. Selalu ada aja acara nongkrong atau nonton berdua…

Jangan ge-er. Kenapa dia sering ngajakin kamu pergi bareng? Alasannya adalah…
dia nggak punya temen lain!

11. Kamu merasa terbang ke langit ke-7 karena dia selalu bayarin kamu ketika keluar bareng
Mas-mas burjo: “Jadinya, 35 ribu, mbak”
Dia: “Udah, aku aja”
Kamu: “Eh, tapi ‘kan..”
Dia: “Santai…”
Kamu: (alhamdulilah dapet makan gratis, duit bisa ditabung buat naik haji)

Sebelum merasa ter-friendzone, coba tanya dulu sama teman-temannya. Jangan-jangan dia memang dermawan atau kebanyakan uang.
12. Merasa jadi korban friendzone, kamu pun terus bertanya-tanya dalam hati “kenapa aku?”

“Tenang, Mbak. Nyebut, Mbak!”
13. Sadar bahwa perasaan ‘merasa di-friendzone‘ membuatmu lelah, satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah BERDOA

Nih, doa andalan orang-orang yang mengalami penderitaan cinta…
“Ya Tuhan, kalau dia memang jodoh saya tolong di dekatkan, kalau bukan tolong tetap didekatkan eh, dijauhkan”
14. Omongan yang “menjurus” ke arah pacaran juga nggak pernah ada

Mau dapat nugget kayak gini, plus tulisan diatasnya juga.
TAPI-KAPAN-YA-KIRA-KIRA? *senyum pahit*
15. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, dia gak pernah menunjukkan usaha lebihnya buat mengajakmu serius

Kamu: “Jadi kita gimana nih?”
Dia: “Gimana apa?”
Kamu: “Ya gimana?” (sambil pasang muka penuh kode)
Dia: “Ya nggak gimana-gimana. Emang gimana?”
Kamu: (dalam hati) BUNUH AJA AKU MAS! BUNUH!
16. Sama halnya ketika dia punya masalah sama keluarganya

(ketok-ketok pintu rumahmu)
Kamu: (buka pintu) “Kenapa, lo?”
Dia: “Aku diusir dari rumah”
Kamu: “Lho, kenapa emang?”
Dia: “Gara-gara belum beres skripsi”
(menerimanya dengan pintu rumah terbuka)
17. Meskipun hatimu menjerit, kamu tetap bersyukur punya dia disampingmu

Lepas dari apa yang kamu rasakan, dia memang TEMAN yang selalu ada buat kamu. Di saat bahagia maupun ketika kamu sedang terpuruk, dialah yang mendampingi dan memberimu semangat.
18. Santai aja deh, gak usah terlalu dipikirin. Goyang dulu boleeeh

Daripada pusing, mending goyang Bang Jali dulu deh. Buat obat pelipur lara.
19. Walau sekarang terjerat jebakan friendzone tak berujung, suatu hari kamu pasti bisa ketemu dia yang mencintaimu dengan sama besarnya

Hati manusia memang nggak bisa ditebak-tebak, ya. Yang jelas, kamu nggak salah kok ketika merasa di-friendzone setelah mengalami hal-hal seperti di atas.
Tapi, sekalipun punya harapan besar untuk hubungan yang lebih jauh (pacaran), siapkan juga hatimu untuk kemungkinan terburuk. Mungkin, dia memang menganggapmu sebagai sahabat aja. inget !!!! jangan #buru-buru bunuh diri
kalu repost ane gk tau agan ame aganawati....
karena gue masih newbie....
yang mw nambahin silahkan !!!
need bimbingannya:
#masih belajar


sumber: hipwee.com
ane masih level tengkorak!!!
Berhubungan dekat dan berkomunikasi intens dengan seseorang, lama-kelamaan kamu mulai memendam perasaan. Kamu pun bertanya-tanya, apa dia juga punya rasa yang sama? Sayangnya, setiap kamu berusaha menunjukkan perhatian lebih ke dia, dia nggak pernah membalas dengan perhatian yang sama. Kamu pun merasa jadi korban friendzone.
Tapi bentar…kamu yakin dia sengaja menaruhmu di friendzone? Atau jangan-jangan, sebenarnya dia bersikap biasa-biasa saja tanpa maksud apa-apa?
Nah lho, jangan ge-er dulu ya gan!!!
1. setiap hari dia selalu menyempatkan kirim SMS atau telepon kamu

tapi selain tg beginian gan:

ngeness kan!
2. Kadang, apa yang mau diomongin emang nggak penting-penting banget. Dia bilang:“Hmm…cuma pengen SMS aja kok…”
bisa-bisa:

*sensi atau sewot adalah gejala yang diderita orang-orang yang merasa terdzolimi… eh, ter-friendzone!
3. Sering ngobrol di SMS atau telepon, kalian terbiasa curhat-curhatan

Setelah satu jam cerita tentang mantannya…
Dia: “Kamu udah pernah pacaran belum, sih?”
Kamu: “Belum. Aku 20 tahun jomblo. Nggak pernah pacaran, sekalinya naksir orang malah jadi korban friendzone”
*nggerus sih nggerus, tapi jangan jujur banget gitu, bro!*
4. Dia adalah cowok yang paling sering ke rumahmu, atau cewek yang rumahnya udah jadi rumah kedua buat kamu

Mas, Mbak, karena bukan muhrim jadi jangan sering-sering main ke rumah, ntar digrebek satpam komplek!”
5. Ayah, ibu, pakdhe, budhe – semua tau kalau dia itu ‘ehem-ehem-nya’ kamu...

Pada suatu hari Minggu di teras rumah. Ketika itu, rumah lagi acara arisan…
Budhe: (sambil senyum-senyum) “Lho, pacarnya kok nggak diajak masuk?”
Kamu: (nyengir) “Eh iya, Budhe. Eh, bukan. Eh, anu budhe…anu…”
#mendadak gagap
6. Ini ekspresi teman-temanmu setiap kamu menyebut namanya…

Temen 1: “Eh, malem Minggu kemarin lo kemana sih, nggak ikutan kita ngumpul?”
Temen 2: “Acara kemana, Lo?”
Temen 3: “Sakit?”
Temen 4: “Wah, jangan-jangan belajar buat ujian besok?”
Kamu: “Oh, kagak. Gw nonton sama…(sebut nama dia)”
Temen 1,2,3,4: “Ciyeeeee…ciyeeeeeeeeeeeeee… terus kapan jadiannya?“
Kamu: *diam seribu bahasa* *sakitnya disini!* (tunjuk dada)
*dan berlanjut dengan bullying karena kamu dianggap sebagai terduga korban friendzone.
7. Gimana nggak ‘ciye-ciye’, hampir tiap hari dia ngajakin kamu keluar bareng

Berangkat bareng, duduk di kelas sebelahan, pulang kuliah bareng, sampai malam Minggu pun pergi bareng.
“Bro, sis, yang kemana-mana berdua harusnya cuma T*TEK!”
8. Dia jadi cowok yang sering antar jemput kamu, atau cewek yang biasa kamu antar jemput...

Kalau ini yang terjadi, harusnya kamu bertanya pada dirimu sendiri:
Jadi, statusnya apa nih? Pacar, temen, apa tukang ojek?
9. Agenda wajib adalah makan bareng…

Kalau ada yang nemenin, ya ngapaian makan sendirian? Kalau kamunya mau diajak makan setiap saat, kenapa enggak?
Nah lho, masih berpikir kalau dia nge-friendzone kamu?
10. Selalu ada aja acara nongkrong atau nonton berdua…

Jangan ge-er. Kenapa dia sering ngajakin kamu pergi bareng? Alasannya adalah…
dia nggak punya temen lain!

11. Kamu merasa terbang ke langit ke-7 karena dia selalu bayarin kamu ketika keluar bareng
Mas-mas burjo: “Jadinya, 35 ribu, mbak”
Dia: “Udah, aku aja”
Kamu: “Eh, tapi ‘kan..”
Dia: “Santai…”
Kamu: (alhamdulilah dapet makan gratis, duit bisa ditabung buat naik haji)

Sebelum merasa ter-friendzone, coba tanya dulu sama teman-temannya. Jangan-jangan dia memang dermawan atau kebanyakan uang.
12. Merasa jadi korban friendzone, kamu pun terus bertanya-tanya dalam hati “kenapa aku?”

“Tenang, Mbak. Nyebut, Mbak!”
13. Sadar bahwa perasaan ‘merasa di-friendzone‘ membuatmu lelah, satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah BERDOA

Nih, doa andalan orang-orang yang mengalami penderitaan cinta…
“Ya Tuhan, kalau dia memang jodoh saya tolong di dekatkan, kalau bukan tolong tetap didekatkan eh, dijauhkan”
14. Omongan yang “menjurus” ke arah pacaran juga nggak pernah ada

Mau dapat nugget kayak gini, plus tulisan diatasnya juga.
TAPI-KAPAN-YA-KIRA-KIRA? *senyum pahit*
15. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, dia gak pernah menunjukkan usaha lebihnya buat mengajakmu serius

Kamu: “Jadi kita gimana nih?”
Dia: “Gimana apa?”
Kamu: “Ya gimana?” (sambil pasang muka penuh kode)
Dia: “Ya nggak gimana-gimana. Emang gimana?”
Kamu: (dalam hati) BUNUH AJA AKU MAS! BUNUH!
16. Sama halnya ketika dia punya masalah sama keluarganya

(ketok-ketok pintu rumahmu)
Kamu: (buka pintu) “Kenapa, lo?”
Dia: “Aku diusir dari rumah”
Kamu: “Lho, kenapa emang?”
Dia: “Gara-gara belum beres skripsi”
(menerimanya dengan pintu rumah terbuka)
17. Meskipun hatimu menjerit, kamu tetap bersyukur punya dia disampingmu

Lepas dari apa yang kamu rasakan, dia memang TEMAN yang selalu ada buat kamu. Di saat bahagia maupun ketika kamu sedang terpuruk, dialah yang mendampingi dan memberimu semangat.
18. Santai aja deh, gak usah terlalu dipikirin. Goyang dulu boleeeh

Daripada pusing, mending goyang Bang Jali dulu deh. Buat obat pelipur lara.
19. Walau sekarang terjerat jebakan friendzone tak berujung, suatu hari kamu pasti bisa ketemu dia yang mencintaimu dengan sama besarnya

Hati manusia memang nggak bisa ditebak-tebak, ya. Yang jelas, kamu nggak salah kok ketika merasa di-friendzone setelah mengalami hal-hal seperti di atas.
Tapi, sekalipun punya harapan besar untuk hubungan yang lebih jauh (pacaran), siapkan juga hatimu untuk kemungkinan terburuk. Mungkin, dia memang menganggapmu sebagai sahabat aja. inget !!!! jangan #buru-buru bunuh diri
kalu repost ane gk tau agan ame aganawati....
karena gue masih newbie....
yang mw nambahin silahkan !!!
need bimbingannya:
#masih belajar



sumber: hipwee.com
Diubah oleh callboy28 16-09-2014 02:23
0
3K
8
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•104KAnggota
Tampilkan semua post
Gravitia
#8
wah gan ngenes bgt
tragedi kena friendzone..
tragedi kena friendzone..0