- Beranda
- Stories from the Heart
CINTA MONYET, CINTA SEJATI.!?
...
TS
regretsvexation
CINTA MONYET, CINTA SEJATI.!?
Oke...
Seklias tentang ane,
Ane adalah Nubie di forum HTH ini, dan sudah cukup mengenal Kaskus. Kenapa ID ini baru.? Yup ini klonengan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak ane inginkan terjadi di real life ane.
Ane mau share sedikit kisah ane semasa masih putih abu-abu yang kata orang "CINTA MONYET". Tetapi ane tak sependapat, karena kisah ane yang akan ane share di mari.
Rasanya jari-jari ini udah mulai gatal dan hati ini sudah siap untuk membuka sedikit kisah ini ke kawan-kawan dan sodara-sodara ane di Kaskus ini..
*Fiuuuuuuuuuuh
Oke ane mau buat Rules dulu untuk Trit ini karena ane gak mau ke depannya ada yang tersinggung atau merasa tahu who I am or who is she/he.
1. Kisah ini ane alami sendiri sewaktu ane masih putih abu-abu. Jadi kalau ada tanggapan ane mengada-ngada atau berbohong, itu ane kembalikan lagi kepada Anda semua.
2. Nama tokoh, dan lokasi akan ane samarkan demi kenyamannan si Doi dan ane di kemudian hari.
3. Jika ada dari kalian yang merasa benar-benar tahu siapa ane dan siapa yang ane maksud, plisssss keep silent here.
Kehidupan ane yang berada di pinggiran kota Jakarta terasa cukup menyenangkan, posisi yang tidak terlalu jauh dari Jakarta membuat ane sering nongkrong di area Jakarta dengan para AGJ (istilah anak gaul pada jaman ane) di kafe, diskotik bahkan pinggiran jalan raya.
2001... Ya 2001... Ane lulus dari SMP dengan predikat "DIKATROL" atau "TERPAKSA"
Awalnya ane punya kehendak untuk masuk ke SMA favorit di kota tetangga ane. Tapi sayangnya, bokap ane terlalu "sayang dan cinta" kepada putranya ini
Alhasil, ane ga jadi masuk ke sekolah favorit yang ane maksud, dan di paksa untuk masuk ke sekolah kakak ane. 
Dan ini lah salah satu faktor kebrutalan ane yang akan ceritakan juga di sini.
Dengan terpaksa ane masuk sekolahan atau lebih tepatnya ane menyebut ini adalah Neraka dunia. Karena teman-teman SMP ane hampir tidak ada yang masuk ke sekolah ini.. #sh*t
Ane jalani hari pertama dengan penuh pede walau tidak ada yang ane kenal di sekolah ini. Sok kenal, sok dekat.? NO.!!! Gw anti untuk nanya hal yang bukan urusan gw.!!!
So, walau pede, tapi gw sendirian di hari pertama ini.
Tapi ane juga sangat bisa untuk berbaur di lingkungan baru, terbukti di masa orientasi hari kedua, ane sudah mendapatkan teman baru. (walaupun hanya 1
)
Ya ane jalani hari demi hari di sekolah ini sambil lirik kanan dan kiri (siapa tau ada pohon cemara).
Dan pandangan ane jatuh pada seorang wanita, tidak cantik, tidak putih, tapi cukup menggoda hati.
Ane coba mendekat perlahan sambil menjaga konsistensi pandangan ane ke wanita ini. Sepuluh langkah berlalu, tersisa kurang lebih lima langkah lagi ane akan berada tepat di hadapan si perempuan. Tapi tunggu..... Sejenak terdengar langkah cepat dari belakang ane dan dengan sigap ane menghidari tabrakkan maut dengan si langkah cepat ini, dan tiba-tiba terdengar suara dari mulut lelaki yang melangkah dengan cepat ini kepada si perempuan,
"kamu pulang aku antar aja ya."
Dan si perempuan hanya mengangguk.
Langkah ane pun terhenti. Ane tahu perempuan ini sudah memiliki pejantan, dan ane mengatur langkah untuk melewatkan wanita ini tanpa di curigai.
Setelah hari kemarin ane bertemu Princess, tetapi sayangnya dia sudah memiliki seseorang, ane berharap hari ini akan mendapatkan teman lain.
Semangat '45 ane kobarkan sejak dari rumah, ane bulatkan tekad untuk mendapatkan teman sebanyak-banyaknya di hari terakhir MOS ini. Bahkan si Pria yang kemaren akan ane jadikan teman.
Tiba saatnya kami beramah tamah dan saling bersalaman satu persatu kepada semua kakak OSIS dan sesama anak nubie.
Dari kejadian ini ane tahu bahwa si perempuan ini bernama Lexa dan sang Lelaki bernama Awang. Senang rasanya mengenal mereka berdua, karena di samping pasangan serasi, mereka orang-orang yang menyenangkan.
Dan prosesi salam-salaman ini terus berlanjut, sampai kali ini ane terhenti lagi di seseorang. Tapi seseorang ini Pria (Sh*t I'm not a HOMO) tapi ane seperti mengenal orang ini. Sejenak ane berpikir begitupun lelaki ini. Dan.....Sial.!!! Dia salah satu anak sekolahan rival sekolahan SMP ane dulu dan pernah ketemu ketika sedang tawuran.
Dan namanya adalah Anto.
Rumah kami ber-empat kebetulan berdekatan dan ini membuat kami lebih sering nongkrong bareng, berangkat sekolah bareng, sampai kursus pun maunya bareng-bareng.
*sial.!! ini lebih parah dari orang pacaran. Dasar Ababil.!!
Persahabatan kamipun berlanjut dengan begitu baiknya. Di tambah kegiatan di luar sekolah yang membuat kami jadi sering nongkrong bareng.
FYI, ane dan temen-temen ane ini pecinta otomotif khususnya Motor
dan kita setongkrongan karena sebengkel juga.
SKIP... SKIP...
Setahun ane jalani kehidupan di sekolah yang bukan kehendak ane. Perlahan tapi pasti, ane merubah arah jalan hidup ane yang dulunya ketika SMP ane di kenal anak nakal tetapi nilai ane cukup baik, kini menjadi anak nakal yang memang memiliki bakat nakal.. Tetapi ane tetap bagian dari organisasi sekolah yaitu OSIS
Anggota OSIS yang sering molor dan kabur-kaburan.. Hahaha
Terbukti, suatu hari yang seharusnya ane ikut mendata anak-anak baru, ketika teman-teman OSIS dan guru-guru sibuk di sekolah. Ane justru sibuk mencari selimut karena kedingan di kamar ane.
Ooh ya, sudah setahun. So kini ane kelas 2 SMA.
Dan saat selesai acara Awang kawan ane memberi kabar ke ane
"Bro.. Adek si Hadi masuk sekolah kita loh."
Dan ane hanya menanggapi, "So.. Kenapa.?" dengan raut wajah bingung dan berjuang mencoba untuk mengerti maksud si Awang.
"Iya.!!! Cantik Bro.!!!!"
"Masa.? Cantik buat loe, belum tentu buat gw.. hahaha"
"Songong ni anak di kasih tau.. Udah nanti hari senin waktu mereka MOS loe liat deh. Dari pada loe punya pacar beda sekolah dan jauh pula."
(Ketika itu ane sedang berpacaran dengan seorang bidadari yang sekolahannya di Jakarta. Dan setiap hari pulang sekolah ane pasti jemput doi.)
"maksud gw kan baik, supaya loe balik sekolah ga usah jauh-jauh jemput cewe loe broo."
Aaaahhhha.!!!
Ane nangkep arah pembicaraan ni anak (dlaam hati ane, sambil tersenyum bangga).
"Okelah bro, hari senin gw coba seleksi dulu." dengan gaya sotoy anak SMA.
Senin pagi ane bangun lebih awal, karena teringat kata-kata Awang tentang adiknya kawan ane di tongkrongan. Meski dalam hati ane masih condong ke cewe ane yang di Jakarta, tapi apa salahnya berkenalan dengan adiknya temen ane.
Skip..Skip..
Tibalah ane di sekolah, ane masuk kelas, seperti biasa anak-anak kelas 2.1 akan berteriak-teriak ketika ane lewat.
Bukan karena apa-apa, tapi karena helm yang ane pake naik motor selalu ane pakai sampai ke kelas
Kenapa.? Karena ane males tenteng-tenteng helm, jadi biarkan dia di tetap di habitatnya sampai waktunya ane harus melepaskannya. Hahahaha
Ane taruh tas ane, kemudian berangkat kembali keluar sekolah untuk merokok sejenak.
Skip..
Bel pun berbunyi, ane berlari sekuat tenaga supaya gak telat sampai di kelas. Tetapi sesampainya ane di kelas, guru dan kawan-kawan semua bengong memandang ane seolah mereka terpana dengan pesona ane. Wkwkwwk
Tapi bukan itu.!!! Guru ane paling galak, Ibu Liz atau Ms. Komodo bilang, "Kamu kan OSIS.!!"
Dengan bodohnya ane menjawab, "Ya terus kenapa bu, memang OSIS ga boleh belajar di kelas.?" sambil menebarkan senyuman ane.
"Bukan gitu.!! Kamu harus ke gedung tetangga untuk program MOS anak-anak baru.!!!" *ooh sh*t lagi-lagi ane lupa...
"ooh iya bu." sambil cengengesan dan bersiap ambil langkah seribu karena ane juga jadi keinget sama adiknya si Hadi.
"Tunggu.!!!" Komodo berteriak
"Apa lagi bu.? Kan saya udah telat ni"
"Masukkin tuh baju.! Jangan sampe adek-adek kelas kamu pada rusak kaya kamu.!" *dalem hati ane hanya bergumam, "Rusak.!!!? Emang gw radio apa..ckckck" sambil mencoba merapihkan kemeja sekolah ane dengan seadanya.
Skip..
Tiba di kelas MOS
Di sana sudah tampak anak-anak baru yang seperti anak ayam di tinggal induknya.. Arrrggh... Berisik.!!!
Dan benar, tidak ada satupun anak OSIS di sini.
Dan ane yang merasa seperti tersasar menjadi bingung dan berpikir, "apa ane nyasar.?? Tapi bener anak-anak di sini semua pakai putih biru. Tapi kenapa gak ada anak OSIS."
Dan ane beranikan diri masuk ke kelas tersebut, sambil mencoba menenangkan anak burung kelaparan ini. Fiuhhhh...
"Tok..Tok..Tok..." Penggaris ane hantam ke meja di depan kelas. dan suasana kelas langsung hening seketika.
"Kalian anak baru kan.?" dengan tampang sedikit memelas.
"Iya kakak......."
Ane bersyukur gak nyasar ke kelas anak SMP.. hahaha
"Oke.. Bagus.. Langsung aja kita mulai masa orientasinya ya." Ucap ane.
"Siap kakak." Jawab anak-anak ayam..
"kita mulai dengan perkenalan dulu satu-satu maju deh, perkenalin nama kalian, sekolah asal, dan alamat." ane tahu alamat temen ane si Hadi, so ga sulit untuk mencari adiknya dengan begini.
Maka majulah mereka satu persatu memperkenalkan diri mereka. Tapi belum selesai mereka semua maju satu persatu, datang kawan ane yang OSIS juga dan langsung ane sambut.
"dari mana lauw bro...? Gw mulai duluan nih. lagi acara perkenalan."
"Acara perkenalan.? Gw dari mana.? Bukannya loe yang di cariin sama ketua OSIS dari pagi.!?"
*Dalam hati ane, Damn.! belum ketemu adiknya temen ane, malah ane sepertinya bakalan kasus dengan ketua.
"Oke broo, gw titip anak-anak ini ke loe ya.." sambil berpamitan ke adek-adek kelas "adek-adek dengan kakak Billy dulu ya.. Kakak ada urusan sebentar."
Dan ane pun ambil langkah mencari sang Tetua. Setelah cape mencari kemana-mana tapi tak kunjung dapat, ane balik ke kelas yang semula tadi.
"Bil, ga ada ketua. Gak nemu gw. Suseh tuh orang kalau lagi dibutuhin.. Ckckck."
"suseh apa nya sih.!? loe nyarinya kemana.? Orang ketua ada di kelas sebelah."
*sial lagi-lagi ane ga engeh.
"masa.!? ya ud gw cabut ke sebelah." sambil ngeloyor meninggalkan Billy.
Skip...
"siap Ketua.!!!" sapa ane.
"Eh loe.!! kemana aje sih.!? semua anak OSIS nyari loe."
"ada koq, di sebelah. tanya aja Billy" Ane berusaha ngeles.. hahaha.
"Ooh gitu, ya ud, loe handle kelas sebelah dengan Billy deh."
dengan sigap ane jawab, "Siap Ketua.!" sambil kembali ngeloyor ke kelas sebelah.
Dan di sebelah si Billy sedang adakan permainnan yang ane ga ngerti maksud dan tujuannya.
Karena ga sabaran ane memotong di tengah permainnan dan tanya si Billy "Bil, emang kenalannya ud selesai.??"
"Ud dari tadi.!!"
"Ooh gitu, okelah.." dalem ati ane lagi-lagi gagal. ckckck
Hari pertama ane ga dapat buruan ane. Dan sepulang sekolah ane langsung tancap gas motor 2 tak ane menuju Jakarta untuk menjemput pujaan hati saat itu.
Skip...
Hari kedua.!!!!
Ane denger ada buku yang di bagikan ke adek-adek kelas tapi ane ga tau untuk apa tuh buku. hahaha. *akibat sering bolos rapat.
Tanpa banyak basa-basi, ane tanya salah satu adek kelas yang menurut ane lumayan bening
"dek, sini deh."
"iya kak, kenapa.?"
"ga apa-apa. kamu namanya siapa.?"
"............." ane lupa nama tuh anak. hahaha
"ooh... itu di kasih buku buat apaan ya.??"
"dih, masa kakak ga tau.??" tanya tuh anak ngeledek
"seriusan ga tau, buat apaan.?" jawab ane polos.
"ini tuh kata kakak Jon yang ketua OSIS itu, disuruh penuhin TTD kakak OSIS-nya." jelasnya.
"Oooh begono.. Okelah.. thanks ya.." sambil ane berlalu. hahaha
Dalam hati ane masih penasaran dengan adik temen ane.
Dan ketika absen di kelas, ane yang udah ga sabar akhirnya meledak. wkwkwk
"Siapa yang punya kakak bernama Hadi.? Angkat tangan.!!!"
Akhirnya seorang bidadari yang sejak hari kemarin terlewat dan tak sedikitpun gw lirik mengangkat tangannya.
Dalam sekejap ane takjub, bukan hanya karena kecantikkannya, tetapi juga ane melihat ada yang berbeda dengan anak ini.
Sesaat ane tersadar dari lamunan ane.
"ooh.. Kamu.. Salam ya untuk Hadi.." balasan ane yang kurang lebih sebetulnya ga jelas.
Skip..
Pulang sekolah, ane kembali ke rutinitas ane, jemput ke Jakarta. Kali ini dengan misi berbeda, beberapa detik saja memandang sang Bidadari hati ane sudah mantap mengakhiri hubungan tidak mungkin ane dengan cewe ane yang di Jakarta. Dan hari itu, ane putus.!!!
Tapi ane ga sedih.. Karena sepanjang perjalannan ane terus terbayang wajah wanita cantik yang ane harap bisa menjadi bokin ane.
.UPDATE.
Her Name Is...
Cobaan Pertama..
Cobaan Pertama - Part2
Maaf.. Saya Tidak Bermaksud..
Keputusan.!!
Perubahan Situasi dan Kondisi..
Pacarku Kemana.!?
The Sweetest Thing In My Life..
Merry X'Mas
New Year, New Hope..
You're My Valentine
Colekkan Maut
Tangisan Itu
Happy Birthday To Me
Happy Birthday Huney..
Seklias tentang ane,
Ane adalah Nubie di forum HTH ini, dan sudah cukup mengenal Kaskus. Kenapa ID ini baru.? Yup ini klonengan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak ane inginkan terjadi di real life ane.
Ane mau share sedikit kisah ane semasa masih putih abu-abu yang kata orang "CINTA MONYET". Tetapi ane tak sependapat, karena kisah ane yang akan ane share di mari.
Rasanya jari-jari ini udah mulai gatal dan hati ini sudah siap untuk membuka sedikit kisah ini ke kawan-kawan dan sodara-sodara ane di Kaskus ini..
*Fiuuuuuuuuuuh
Spoiler for Rules & Condition:
Oke ane mau buat Rules dulu untuk Trit ini karena ane gak mau ke depannya ada yang tersinggung atau merasa tahu who I am or who is she/he.
1. Kisah ini ane alami sendiri sewaktu ane masih putih abu-abu. Jadi kalau ada tanggapan ane mengada-ngada atau berbohong, itu ane kembalikan lagi kepada Anda semua.
2. Nama tokoh, dan lokasi akan ane samarkan demi kenyamannan si Doi dan ane di kemudian hari.
3. Jika ada dari kalian yang merasa benar-benar tahu siapa ane dan siapa yang ane maksud, plisssss keep silent here.
Quote:
Kehidupan ane yang berada di pinggiran kota Jakarta terasa cukup menyenangkan, posisi yang tidak terlalu jauh dari Jakarta membuat ane sering nongkrong di area Jakarta dengan para AGJ (istilah anak gaul pada jaman ane) di kafe, diskotik bahkan pinggiran jalan raya.
2001... Ya 2001... Ane lulus dari SMP dengan predikat "DIKATROL" atau "TERPAKSA"

Awalnya ane punya kehendak untuk masuk ke SMA favorit di kota tetangga ane. Tapi sayangnya, bokap ane terlalu "sayang dan cinta" kepada putranya ini
Alhasil, ane ga jadi masuk ke sekolah favorit yang ane maksud, dan di paksa untuk masuk ke sekolah kakak ane. 
Dan ini lah salah satu faktor kebrutalan ane yang akan ceritakan juga di sini.
Dengan terpaksa ane masuk sekolahan atau lebih tepatnya ane menyebut ini adalah Neraka dunia. Karena teman-teman SMP ane hampir tidak ada yang masuk ke sekolah ini.. #sh*t

Ane jalani hari pertama dengan penuh pede walau tidak ada yang ane kenal di sekolah ini. Sok kenal, sok dekat.? NO.!!! Gw anti untuk nanya hal yang bukan urusan gw.!!!
So, walau pede, tapi gw sendirian di hari pertama ini.
Tapi ane juga sangat bisa untuk berbaur di lingkungan baru, terbukti di masa orientasi hari kedua, ane sudah mendapatkan teman baru. (walaupun hanya 1
)Ya ane jalani hari demi hari di sekolah ini sambil lirik kanan dan kiri (siapa tau ada pohon cemara).
Dan pandangan ane jatuh pada seorang wanita, tidak cantik, tidak putih, tapi cukup menggoda hati.
Ane coba mendekat perlahan sambil menjaga konsistensi pandangan ane ke wanita ini. Sepuluh langkah berlalu, tersisa kurang lebih lima langkah lagi ane akan berada tepat di hadapan si perempuan. Tapi tunggu..... Sejenak terdengar langkah cepat dari belakang ane dan dengan sigap ane menghidari tabrakkan maut dengan si langkah cepat ini, dan tiba-tiba terdengar suara dari mulut lelaki yang melangkah dengan cepat ini kepada si perempuan,
"kamu pulang aku antar aja ya."
Dan si perempuan hanya mengangguk.
Langkah ane pun terhenti. Ane tahu perempuan ini sudah memiliki pejantan, dan ane mengatur langkah untuk melewatkan wanita ini tanpa di curigai.
Setelah hari kemarin ane bertemu Princess, tetapi sayangnya dia sudah memiliki seseorang, ane berharap hari ini akan mendapatkan teman lain.

Semangat '45 ane kobarkan sejak dari rumah, ane bulatkan tekad untuk mendapatkan teman sebanyak-banyaknya di hari terakhir MOS ini. Bahkan si Pria yang kemaren akan ane jadikan teman.

Tiba saatnya kami beramah tamah dan saling bersalaman satu persatu kepada semua kakak OSIS dan sesama anak nubie.
Dari kejadian ini ane tahu bahwa si perempuan ini bernama Lexa dan sang Lelaki bernama Awang. Senang rasanya mengenal mereka berdua, karena di samping pasangan serasi, mereka orang-orang yang menyenangkan.

Dan prosesi salam-salaman ini terus berlanjut, sampai kali ini ane terhenti lagi di seseorang. Tapi seseorang ini Pria (Sh*t I'm not a HOMO) tapi ane seperti mengenal orang ini. Sejenak ane berpikir begitupun lelaki ini. Dan.....Sial.!!! Dia salah satu anak sekolahan rival sekolahan SMP ane dulu dan pernah ketemu ketika sedang tawuran.

Dan namanya adalah Anto.
Rumah kami ber-empat kebetulan berdekatan dan ini membuat kami lebih sering nongkrong bareng, berangkat sekolah bareng, sampai kursus pun maunya bareng-bareng.
*sial.!! ini lebih parah dari orang pacaran. Dasar Ababil.!!
Persahabatan kamipun berlanjut dengan begitu baiknya. Di tambah kegiatan di luar sekolah yang membuat kami jadi sering nongkrong bareng.
FYI, ane dan temen-temen ane ini pecinta otomotif khususnya Motor
dan kita setongkrongan karena sebengkel juga.SKIP... SKIP...
Setahun ane jalani kehidupan di sekolah yang bukan kehendak ane. Perlahan tapi pasti, ane merubah arah jalan hidup ane yang dulunya ketika SMP ane di kenal anak nakal tetapi nilai ane cukup baik, kini menjadi anak nakal yang memang memiliki bakat nakal.. Tetapi ane tetap bagian dari organisasi sekolah yaitu OSIS

Anggota OSIS yang sering molor dan kabur-kaburan.. Hahaha

Terbukti, suatu hari yang seharusnya ane ikut mendata anak-anak baru, ketika teman-teman OSIS dan guru-guru sibuk di sekolah. Ane justru sibuk mencari selimut karena kedingan di kamar ane.

Ooh ya, sudah setahun. So kini ane kelas 2 SMA.

Dan saat selesai acara Awang kawan ane memberi kabar ke ane
"Bro.. Adek si Hadi masuk sekolah kita loh."
Dan ane hanya menanggapi, "So.. Kenapa.?" dengan raut wajah bingung dan berjuang mencoba untuk mengerti maksud si Awang.
"Iya.!!! Cantik Bro.!!!!"
"Masa.? Cantik buat loe, belum tentu buat gw.. hahaha"
"Songong ni anak di kasih tau.. Udah nanti hari senin waktu mereka MOS loe liat deh. Dari pada loe punya pacar beda sekolah dan jauh pula."
(Ketika itu ane sedang berpacaran dengan seorang bidadari yang sekolahannya di Jakarta. Dan setiap hari pulang sekolah ane pasti jemput doi.)
"maksud gw kan baik, supaya loe balik sekolah ga usah jauh-jauh jemput cewe loe broo."
Aaaahhhha.!!!
Ane nangkep arah pembicaraan ni anak (dlaam hati ane, sambil tersenyum bangga).
"Okelah bro, hari senin gw coba seleksi dulu." dengan gaya sotoy anak SMA.

Senin pagi ane bangun lebih awal, karena teringat kata-kata Awang tentang adiknya kawan ane di tongkrongan. Meski dalam hati ane masih condong ke cewe ane yang di Jakarta, tapi apa salahnya berkenalan dengan adiknya temen ane.

Skip..Skip..
Tibalah ane di sekolah, ane masuk kelas, seperti biasa anak-anak kelas 2.1 akan berteriak-teriak ketika ane lewat.
Bukan karena apa-apa, tapi karena helm yang ane pake naik motor selalu ane pakai sampai ke kelas

Kenapa.? Karena ane males tenteng-tenteng helm, jadi biarkan dia di tetap di habitatnya sampai waktunya ane harus melepaskannya. Hahahaha
Ane taruh tas ane, kemudian berangkat kembali keluar sekolah untuk merokok sejenak.

Skip..
Bel pun berbunyi, ane berlari sekuat tenaga supaya gak telat sampai di kelas. Tetapi sesampainya ane di kelas, guru dan kawan-kawan semua bengong memandang ane seolah mereka terpana dengan pesona ane. Wkwkwwk
Tapi bukan itu.!!! Guru ane paling galak, Ibu Liz atau Ms. Komodo bilang, "Kamu kan OSIS.!!"
Dengan bodohnya ane menjawab, "Ya terus kenapa bu, memang OSIS ga boleh belajar di kelas.?" sambil menebarkan senyuman ane.
"Bukan gitu.!! Kamu harus ke gedung tetangga untuk program MOS anak-anak baru.!!!" *ooh sh*t lagi-lagi ane lupa...
"ooh iya bu." sambil cengengesan dan bersiap ambil langkah seribu karena ane juga jadi keinget sama adiknya si Hadi.

"Tunggu.!!!" Komodo berteriak
"Apa lagi bu.? Kan saya udah telat ni"
"Masukkin tuh baju.! Jangan sampe adek-adek kelas kamu pada rusak kaya kamu.!" *dalem hati ane hanya bergumam, "Rusak.!!!? Emang gw radio apa..ckckck" sambil mencoba merapihkan kemeja sekolah ane dengan seadanya.
Skip..
Tiba di kelas MOS

Di sana sudah tampak anak-anak baru yang seperti anak ayam di tinggal induknya.. Arrrggh... Berisik.!!!
Dan benar, tidak ada satupun anak OSIS di sini.
Dan ane yang merasa seperti tersasar menjadi bingung dan berpikir, "apa ane nyasar.?? Tapi bener anak-anak di sini semua pakai putih biru. Tapi kenapa gak ada anak OSIS."
Dan ane beranikan diri masuk ke kelas tersebut, sambil mencoba menenangkan anak burung kelaparan ini. Fiuhhhh...
"Tok..Tok..Tok..." Penggaris ane hantam ke meja di depan kelas. dan suasana kelas langsung hening seketika.
"Kalian anak baru kan.?" dengan tampang sedikit memelas.
"Iya kakak......."
Ane bersyukur gak nyasar ke kelas anak SMP.. hahaha
"Oke.. Bagus.. Langsung aja kita mulai masa orientasinya ya." Ucap ane.
"Siap kakak." Jawab anak-anak ayam..
"kita mulai dengan perkenalan dulu satu-satu maju deh, perkenalin nama kalian, sekolah asal, dan alamat." ane tahu alamat temen ane si Hadi, so ga sulit untuk mencari adiknya dengan begini.
Maka majulah mereka satu persatu memperkenalkan diri mereka. Tapi belum selesai mereka semua maju satu persatu, datang kawan ane yang OSIS juga dan langsung ane sambut.
"dari mana lauw bro...? Gw mulai duluan nih. lagi acara perkenalan."

"Acara perkenalan.? Gw dari mana.? Bukannya loe yang di cariin sama ketua OSIS dari pagi.!?"
*Dalam hati ane, Damn.! belum ketemu adiknya temen ane, malah ane sepertinya bakalan kasus dengan ketua.
"Oke broo, gw titip anak-anak ini ke loe ya.." sambil berpamitan ke adek-adek kelas "adek-adek dengan kakak Billy dulu ya.. Kakak ada urusan sebentar."
Dan ane pun ambil langkah mencari sang Tetua. Setelah cape mencari kemana-mana tapi tak kunjung dapat, ane balik ke kelas yang semula tadi.
"Bil, ga ada ketua. Gak nemu gw. Suseh tuh orang kalau lagi dibutuhin.. Ckckck."
"suseh apa nya sih.!? loe nyarinya kemana.? Orang ketua ada di kelas sebelah."
*sial lagi-lagi ane ga engeh.
"masa.!? ya ud gw cabut ke sebelah." sambil ngeloyor meninggalkan Billy.
Skip...
"siap Ketua.!!!" sapa ane.
"Eh loe.!! kemana aje sih.!? semua anak OSIS nyari loe."
"ada koq, di sebelah. tanya aja Billy" Ane berusaha ngeles.. hahaha.
"Ooh gitu, ya ud, loe handle kelas sebelah dengan Billy deh."
dengan sigap ane jawab, "Siap Ketua.!" sambil kembali ngeloyor ke kelas sebelah.
Dan di sebelah si Billy sedang adakan permainnan yang ane ga ngerti maksud dan tujuannya.

Karena ga sabaran ane memotong di tengah permainnan dan tanya si Billy "Bil, emang kenalannya ud selesai.??"
"Ud dari tadi.!!"
"Ooh gitu, okelah.." dalem ati ane lagi-lagi gagal. ckckck
Hari pertama ane ga dapat buruan ane. Dan sepulang sekolah ane langsung tancap gas motor 2 tak ane menuju Jakarta untuk menjemput pujaan hati saat itu.
Skip...
Hari kedua.!!!!
Ane denger ada buku yang di bagikan ke adek-adek kelas tapi ane ga tau untuk apa tuh buku. hahaha. *akibat sering bolos rapat.
Tanpa banyak basa-basi, ane tanya salah satu adek kelas yang menurut ane lumayan bening

"dek, sini deh."
"iya kak, kenapa.?"
"ga apa-apa. kamu namanya siapa.?"
"............." ane lupa nama tuh anak. hahaha
"ooh... itu di kasih buku buat apaan ya.??"
"dih, masa kakak ga tau.??" tanya tuh anak ngeledek
"seriusan ga tau, buat apaan.?" jawab ane polos.
"ini tuh kata kakak Jon yang ketua OSIS itu, disuruh penuhin TTD kakak OSIS-nya." jelasnya.
"Oooh begono.. Okelah.. thanks ya.." sambil ane berlalu. hahaha
Dalam hati ane masih penasaran dengan adik temen ane.
Dan ketika absen di kelas, ane yang udah ga sabar akhirnya meledak. wkwkwk
"Siapa yang punya kakak bernama Hadi.? Angkat tangan.!!!"
Akhirnya seorang bidadari yang sejak hari kemarin terlewat dan tak sedikitpun gw lirik mengangkat tangannya.

Dalam sekejap ane takjub, bukan hanya karena kecantikkannya, tetapi juga ane melihat ada yang berbeda dengan anak ini.
Sesaat ane tersadar dari lamunan ane.
"ooh.. Kamu.. Salam ya untuk Hadi.." balasan ane yang kurang lebih sebetulnya ga jelas.

Skip..
Pulang sekolah, ane kembali ke rutinitas ane, jemput ke Jakarta. Kali ini dengan misi berbeda, beberapa detik saja memandang sang Bidadari hati ane sudah mantap mengakhiri hubungan tidak mungkin ane dengan cewe ane yang di Jakarta. Dan hari itu, ane putus.!!!
Tapi ane ga sedih.. Karena sepanjang perjalannan ane terus terbayang wajah wanita cantik yang ane harap bisa menjadi bokin ane.
.UPDATE.
Her Name Is...
Cobaan Pertama..
Cobaan Pertama - Part2
Maaf.. Saya Tidak Bermaksud..
Keputusan.!!
Perubahan Situasi dan Kondisi..
Pacarku Kemana.!?
The Sweetest Thing In My Life..
Merry X'Mas
New Year, New Hope..
You're My Valentine
Colekkan Maut
Tangisan Itu
Happy Birthday To Me
Happy Birthday Huney..
Diubah oleh regretsvexation 16-02-2015 13:23
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
5.3K
Kutip
32
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
regretsvexation
#18
Perubahan Situasi dan Kondisi..
" "......." ane terpana, ternyata Cintia sampai segitunya...
"......." ane cuma bisa senyum gembira dan kehabisan kata-kata saat itu.. "
Quote:
Di awal hari-hari jadian, kami lalui dengan cara sembunyi-sembunyi dari mama-nya Cintia... Atau bahasa kerennya "Backstreet"..
Tapi backstreet kami tidak berjalan mulus, karena Hadi..
Hadi yang satu tongkrongan dengan ane, otomatis sangat mudah buat Hadi untuk mencari informasi dari anak-anak tongkrongan.. Sekalipun temen terdekat ane di tongkrongan dan di sekolah, Anto.!!
Belum genap lima hari ane dan Cintia menjalani hubungan backstreet, mama-nya Cintia sudah mencium gelagat yang kami. Ya, kami bukan hanya Cintia...
Motor ane yang dulu suaranya cetar membahana, dan sangat khas, membuat motor ane mudah di ciriin, dan juga "mungkin" ada informasi dari Hadi, kakaknya Cintia...
Ane inget banget satu moment ini...
Moment di mana yang biasanya Cintia tidak pernah telepon ane dari rumah, tapi sore itu tiba-tiba HP 8250 ane bergetar lebih kencang dan suara poliponiknya cumiakan kuping, sehingga ane yang lagi nongkrong terpaksa menjaga jarak dari kawan-kawan di tongkrongan.
Karena ane khawatir ini bukan Cintia, melainkan Mama-nya yang sudah mengetahui tentang hubungan ane dan Cintia...
"Halo.??" sapa ane dengan suara yang sedikit ane lembutkan, ya karena ane takut ini mama-nya CIntia.
"Apaan sih suara di buat kaya gitu..!!?"
"huft... Ternyata kamu.. Tumben telp pakai telp rumah.? Mama lagi pergi ya.?" ejek ane ke Cintia..
"Gak koq... Ada tuh mama di bawah sama papa.."
"Lho, trus koq berani kamu.?"
"Mama udah tau semua.!!"
"....."
Ane diem karena deg-deg-an setengah mati..!! Ane takut hubungan seumur jagung ini akan di putus hari ini karena Mama-nya CIntia..
"Oiiiiiiiiii.!!!!"
"Iya kenapa.? Trus gimana.?"
"Ga apa-apa.."
"Maksudnya.?"
"Udah kamu ke sini deh.. kamu di mana sih.?"
"Seperti biasa.. Di bengkel.. Hehehe.."
"Ya udah ke sini buruan.!!"
"Mama gimana.?"
"Udah jangan bawel, ada masalah berani temuin mama, ga ada masalah malah ga berani... Gimana kamu.? Ya pokoknya sekarang ke sini aja ya.."
Disambung dengan suara, "Tut..Tut..Tut..."
Ane yang penasaran ada apa, langsung memacu motor ane menuju rumah Cintia.
Tanpa butuh waktu lama, ane tiba dan langsung di hadapkan dengan mama dan papa-nya Cintia...
"Siang Tante, Om.. Cintia ada.?"
"Eh, Ben.. Ada tuh di atas.." sapa mama-nya..
"saya boleh naik ke atas tante.?" tanya ane sedikit ragu..
"ya boleh lah Ben, udah naik aja ke atas. Udah janjian sama Cintia kan.? Udah di tungguin tuh.."
Ane bingung dan mungkin waktu itu mama dan papa Cintia sempet liat wajah bodoh dari manusia bodoh ini..
"Ooh.. Ya udah aku naik dulu ya tan.." sambil buru-buru menapaki anak tangga dari rumah Cintia..
Sampai di lantai atas rumah Cintia, lagi-lagi ane bingung setengah mati.. Kenapa.??
Karena ruangan ini ga ada orang, dan ane belum pernah sama sekali naik ke lantai ini, menginjakkan kaki di rumah ini aja baru yang kedua kali. Yang pertamapun waktu itu cuma di bawah..
Di sekeliling ane ada delapan pintu tertutup.
Ya delapan.. Dan ane ga tau Cintia ada di mana.. Ane bingung, harus gimana.. Akhirnya ane putuskan untuk kembali turun, dan bertanya ke mama-nya Cintia.
"Maaf tante, Cintia koq ga ada ya..?"
"Masa sih.? Dia ga kemana-mana koq. Mungkin di kamar, kamu panggil aja."
"Ooh, oke deh tan. Makasih tan.."
Ane yang udah dapat ijin untuk teriak-teriak manggil Cintia pun kembali menapaki anak tangga dengan pasti. Wait.!!
Teriak.? Ya karena ane belum tahu lokasi tepat kamar Cintia, jadi ga tau harus mengetuk pintu yang mana..
Sampai di atas, tanpa BA-BI-BU..
"Cintiaaaaaaaaaaa..... Cin.... Cintiaaaaaaaaa....."
Keluar satu sosok dari dari balik pintu dan sempet bikin ane nyaris pingsan karena tegurannya..
"Berisik banget sih loe.!!" Teriak Hadi...
"Hahaha... Ane nyari Cintia broo.."
"Ga usah teriak-teriak, ketuk aje pintu kamarnya.. Ni pintu sebelah.!!" Dan Hadi pun ngetukkin pintu kamar Cintia dan kembali masuk ke kamarnya...
Ga sampai 10x ketukkan keluarlah sosok yang ane nanti-nantikan..
Cintia, doi ternyata sebetulnya udah tau ane udah sampai, tapi sengaja mau ngerjain ane...
"Jail beneer sih.!!"
"Hahaha... Gimana ngobrol ama mama.?" Ejek Cintia..
"Ngobrol apaan, orang aku cuma tanyain kamu doank.. Ooh iya, kenapa mama bisa ga marah gini.?" Tanya ane dengan penuh rasa penasaran..
"Hmm.... Mau tau ya.? Kasih tau ga yaaaa..." Lagi-lagi anak ini mengejek ane..
"Udah sih buruan, orang lagi nongkrong di suruh buruan ke sini. Sampe sini cuma di ejekin terus.." Ucap ane ketus, dengan harapan Cintia langsung kasih tau ada apa. Tapi tidak sesuai rencana ane...
"Oooh, jadi enakkan nongkrong dari pada dateng ke sini ya.?" Cintia membalik keadaan..
"Ya bukan gitu, lagian kamu ejekkin aku terus. Orang lagi serius plus penasaran, di becandaain terus. ckckck"
"Hahaha... Koq jadi sensi gini sih kamu.?" Masih tetep di ejek sama anak ini..
"Iya, lagi dapet.!! Udah buruan koq bisa.?? Penasaran ni..." Jawab ane ketus..
"Hahaha.. Penasaran ya... Ya udah lah kamu ga perlu tau.. Yang penting mama udah ga ada masalah dengan hubungan kita.." Sambil nyengir merdeka..
"Yeeee.... Kagak bisa begitu.!! Kan yang jalani berdua, ada apa ya aku juga harus tau dong..."
"Hahaha.. Ya udah di ceritain deh.."
"Sip, aku dengerin ni..."
"Jadi, tadi kan kamu antar aku pulang sampai di gang.. Nah ada si Pakde liat.. Si Pakde kasih tau mama kalau aku diantar sama cowo pakai motor.."
"Terus.?"
"Ya mama sih ga langsung ngomong sama aku.. Tapi tadi sebelum aku telp kamu, aku lagi di kamar sambil nangis dan berdoa supaya mama mau ijinin hubungan ini..."
"......." ane terpana, ternyata Cintia sampai segitunya...
"Terus... Tiba-tiba mama masuk kamar aku, dan liat aku lagi nangis sambil berdoa.. Dan mama langsung tanya aku udah sampai mana sama Ben.? Aku bilang udah jadian.. Dan aku bilang ke mama sambil nangis, aku mau pacaran sama Ben.. Dan mama ijinkan langsung saat itu juga..."
"........." ane jujur sangat terharu kalau ingat kejadian itu. Cintia.. Malaikat Penjaga Hati ane ternyata bener-bener menyayangi ane...
"Terus aku telp kamu deh, terus tadi si Hadi juga sempet ejekin aku depan mama. Kayanya Hadi ada kasih tau mama juga tentang kamu.."
"......." ane cuma bisa senyum gembira dan kehabisan kata-kata saat itu..
Dan sore itu ane habiskan di rumah Cintia sampai sebelum Adzan Maghrib berkumandang, ane pamit untuk pulang..
Tapi backstreet kami tidak berjalan mulus, karena Hadi..
Hadi yang satu tongkrongan dengan ane, otomatis sangat mudah buat Hadi untuk mencari informasi dari anak-anak tongkrongan.. Sekalipun temen terdekat ane di tongkrongan dan di sekolah, Anto.!!
Belum genap lima hari ane dan Cintia menjalani hubungan backstreet, mama-nya Cintia sudah mencium gelagat yang kami. Ya, kami bukan hanya Cintia...
Motor ane yang dulu suaranya cetar membahana, dan sangat khas, membuat motor ane mudah di ciriin, dan juga "mungkin" ada informasi dari Hadi, kakaknya Cintia...
Ane inget banget satu moment ini...
Moment di mana yang biasanya Cintia tidak pernah telepon ane dari rumah, tapi sore itu tiba-tiba HP 8250 ane bergetar lebih kencang dan suara poliponiknya cumiakan kuping, sehingga ane yang lagi nongkrong terpaksa menjaga jarak dari kawan-kawan di tongkrongan.
Karena ane khawatir ini bukan Cintia, melainkan Mama-nya yang sudah mengetahui tentang hubungan ane dan Cintia...
"Halo.??" sapa ane dengan suara yang sedikit ane lembutkan, ya karena ane takut ini mama-nya CIntia.
"Apaan sih suara di buat kaya gitu..!!?"
"huft... Ternyata kamu.. Tumben telp pakai telp rumah.? Mama lagi pergi ya.?" ejek ane ke Cintia..
"Gak koq... Ada tuh mama di bawah sama papa.."
"Lho, trus koq berani kamu.?"
"Mama udah tau semua.!!"
"....."
Ane diem karena deg-deg-an setengah mati..!! Ane takut hubungan seumur jagung ini akan di putus hari ini karena Mama-nya CIntia..
"Oiiiiiiiiii.!!!!"
"Iya kenapa.? Trus gimana.?"
"Ga apa-apa.."
"Maksudnya.?"
"Udah kamu ke sini deh.. kamu di mana sih.?"
"Seperti biasa.. Di bengkel.. Hehehe.."
"Ya udah ke sini buruan.!!"
"Mama gimana.?"
"Udah jangan bawel, ada masalah berani temuin mama, ga ada masalah malah ga berani... Gimana kamu.? Ya pokoknya sekarang ke sini aja ya.."
Disambung dengan suara, "Tut..Tut..Tut..."
Ane yang penasaran ada apa, langsung memacu motor ane menuju rumah Cintia.
Tanpa butuh waktu lama, ane tiba dan langsung di hadapkan dengan mama dan papa-nya Cintia...
"Siang Tante, Om.. Cintia ada.?"
"Eh, Ben.. Ada tuh di atas.." sapa mama-nya..
"saya boleh naik ke atas tante.?" tanya ane sedikit ragu..
"ya boleh lah Ben, udah naik aja ke atas. Udah janjian sama Cintia kan.? Udah di tungguin tuh.."
Ane bingung dan mungkin waktu itu mama dan papa Cintia sempet liat wajah bodoh dari manusia bodoh ini..
"Ooh.. Ya udah aku naik dulu ya tan.." sambil buru-buru menapaki anak tangga dari rumah Cintia..
Sampai di lantai atas rumah Cintia, lagi-lagi ane bingung setengah mati.. Kenapa.??
Karena ruangan ini ga ada orang, dan ane belum pernah sama sekali naik ke lantai ini, menginjakkan kaki di rumah ini aja baru yang kedua kali. Yang pertamapun waktu itu cuma di bawah..
Di sekeliling ane ada delapan pintu tertutup.
Ya delapan.. Dan ane ga tau Cintia ada di mana.. Ane bingung, harus gimana.. Akhirnya ane putuskan untuk kembali turun, dan bertanya ke mama-nya Cintia.
"Maaf tante, Cintia koq ga ada ya..?"
"Masa sih.? Dia ga kemana-mana koq. Mungkin di kamar, kamu panggil aja."
"Ooh, oke deh tan. Makasih tan.."
Ane yang udah dapat ijin untuk teriak-teriak manggil Cintia pun kembali menapaki anak tangga dengan pasti. Wait.!!
Teriak.? Ya karena ane belum tahu lokasi tepat kamar Cintia, jadi ga tau harus mengetuk pintu yang mana..
Sampai di atas, tanpa BA-BI-BU..
"Cintiaaaaaaaaaaa..... Cin.... Cintiaaaaaaaaa....."
Keluar satu sosok dari dari balik pintu dan sempet bikin ane nyaris pingsan karena tegurannya..
"Berisik banget sih loe.!!" Teriak Hadi...
"Hahaha... Ane nyari Cintia broo.."
"Ga usah teriak-teriak, ketuk aje pintu kamarnya.. Ni pintu sebelah.!!" Dan Hadi pun ngetukkin pintu kamar Cintia dan kembali masuk ke kamarnya...
Ga sampai 10x ketukkan keluarlah sosok yang ane nanti-nantikan..

Cintia, doi ternyata sebetulnya udah tau ane udah sampai, tapi sengaja mau ngerjain ane...

"Jail beneer sih.!!"
"Hahaha... Gimana ngobrol ama mama.?" Ejek Cintia..
"Ngobrol apaan, orang aku cuma tanyain kamu doank.. Ooh iya, kenapa mama bisa ga marah gini.?" Tanya ane dengan penuh rasa penasaran..
"Hmm.... Mau tau ya.? Kasih tau ga yaaaa..." Lagi-lagi anak ini mengejek ane..
"Udah sih buruan, orang lagi nongkrong di suruh buruan ke sini. Sampe sini cuma di ejekin terus.." Ucap ane ketus, dengan harapan Cintia langsung kasih tau ada apa. Tapi tidak sesuai rencana ane...

"Oooh, jadi enakkan nongkrong dari pada dateng ke sini ya.?" Cintia membalik keadaan..

"Ya bukan gitu, lagian kamu ejekkin aku terus. Orang lagi serius plus penasaran, di becandaain terus. ckckck"
"Hahaha... Koq jadi sensi gini sih kamu.?" Masih tetep di ejek sama anak ini..

"Iya, lagi dapet.!! Udah buruan koq bisa.?? Penasaran ni..." Jawab ane ketus..
"Hahaha.. Penasaran ya... Ya udah lah kamu ga perlu tau.. Yang penting mama udah ga ada masalah dengan hubungan kita.." Sambil nyengir merdeka..
"Yeeee.... Kagak bisa begitu.!! Kan yang jalani berdua, ada apa ya aku juga harus tau dong..."
"Hahaha.. Ya udah di ceritain deh.."
"Sip, aku dengerin ni..."
"Jadi, tadi kan kamu antar aku pulang sampai di gang.. Nah ada si Pakde liat.. Si Pakde kasih tau mama kalau aku diantar sama cowo pakai motor.."
"Terus.?"
"Ya mama sih ga langsung ngomong sama aku.. Tapi tadi sebelum aku telp kamu, aku lagi di kamar sambil nangis dan berdoa supaya mama mau ijinin hubungan ini..."
"......." ane terpana, ternyata Cintia sampai segitunya...
"Terus... Tiba-tiba mama masuk kamar aku, dan liat aku lagi nangis sambil berdoa.. Dan mama langsung tanya aku udah sampai mana sama Ben.? Aku bilang udah jadian.. Dan aku bilang ke mama sambil nangis, aku mau pacaran sama Ben.. Dan mama ijinkan langsung saat itu juga..."
"........." ane jujur sangat terharu kalau ingat kejadian itu. Cintia.. Malaikat Penjaga Hati ane ternyata bener-bener menyayangi ane...
"Terus aku telp kamu deh, terus tadi si Hadi juga sempet ejekin aku depan mama. Kayanya Hadi ada kasih tau mama juga tentang kamu.."
"......." ane cuma bisa senyum gembira dan kehabisan kata-kata saat itu..
Dan sore itu ane habiskan di rumah Cintia sampai sebelum Adzan Maghrib berkumandang, ane pamit untuk pulang..
Diubah oleh regretsvexation 13-10-2014 09:49
0
Kutip
Balas