Gue rincikan sedikit permasalahan yang pernah dibahas sebelumnya.

Awal bulan september, gue diminta menjadi panitia inti pentas seni. Bertemu dengan Jessie, Farah, Kido dan lain-lain. Dan takdir juga menggiring pertemuan gue dan Nino kembali.

Nino yang sudah satu semester pergi tanpa kabar ternyata kembali ke Jerman berhubung ibunya sedang sakit dan tidak ada yang mengurus rumah serta adiknya disana. Kedatangannya membawa kembali nostalgia. Status Nino saat itu masih tidak ada kejelasan, ia tidak mau berbicara tentang Luthfi. Akan tetapi Nino tetap menjaga kontak dengan gue.

Beberapa minggu kemudian, kami sebagai panitia inti acara telah mengadakan beberapa rapat. Dan hal mengejutkan terjadi, Jessie tanpa sungkan menyatakan kekesalannya kepada Bagas karena dicuekin. Hal tersebut membuat Bagas sedikit mendekat dengan Jessie. Namun, Kido memberitahukan suatu rahasia, bahwa "berhati-hatilah" dengan Jessie. Maksud Kido tersebut, masih menjadi misteri.

Dalam sebulan, Bagas menyerahkan tanggung jawabnya sebagai Ketua Divisi kepada seorang staff-nya karena ia sibuk dengan urusan akademik di kampus. Kerja keras Bagas selama sebulan untuk menyelesaikan proposal Tugas Akhir, asistensi, bimbingan membuatnya jatuh sakit pada awal oktober. Bagas juga jarang membalas sms atau line dari teman-temannya termasuk Nino dan Jessie. Saat Bagas sakit, Nino dan Jessie berkunjung untuk menjenguk Bagas secara bergantian. Nino mulai mengetahui kedekatan Bagas dengan Jessie, dan Jessie pun sudah tau bahwa Nino dan Bagas pernah pacaran.

Saat Bagas sakit, ia tetap berupaya untuk menghadiri rapat asisten di kontrakan Deno. Dan hal baru terpikirkan oleh Bagas. Dia pun memulai aksinya untuk melakukan investigasi terhadap Jessie untuk memuaskan nafsu keingintahuannya. Dia menghubungi beberapa temannya di fakultas Jessie dan menyedot semua informasi tentang Jessie selama 4 hari.