hati gue sukses dibuat gundah gulana oleh pengakuan wisa soal cewenya. gue coba menduga-duga siapa cewenya? dimana cewenya? kalau udah punya cewe kenapa masih deketin gue? bercanda kah? atau mungkin dia ldr-an sama pacarnya dan mulai jenuh? berarti gue masih ada kesempatan kan?

er, gue menyadari ternyata gue sama sekali belum bener-bener mengenal wisa. hal se-vital ini aja gue ga tau. bukan, bukannya gue ga pernah berusaha nyari tau. awal-awal wisa mulai ngedeketin gue, gue udah rajin ngepoin sosmednya (fb, twitter) tapi disana ga sedikitpun gue nemuin jejak-jejak kalau dia udah punya cewe, beneran, gue ga lagi membela diri.......

gue menghubungi faris, sahabat gue dari sma. gue ngajak dia ketemuan, gue pengen curhat. faris menyanggupi. faris ini sahabat gue paling sweet diantara sahabat gue yang lain pas jaman sma, dia yang paling gampang diajak ketemu dan dimuntahin curhatan-curhatan ga penting
kita janjian bertemu di salah satu cafe bertema korea (kalau ada yang orang kota kembang, tempatnya ada di depan jonas banda, tempatnya lucu loh, yg suka korea wajib kesana)

"ris, lo ingetkan wisa, yang gue ceritain itu loh bla-bla-bla" gue membuka pembicaraan dengan hebohnya.
"iya inget inget, mau cerita apaan lagi? lo ceritanya dia mulu, bosen gue" kata faris sambil melahap makanannya. gue emang sering banget cerita soal wisa sama dia lewat line.
"ih lo tau ga, ternyata dia udah punya pacar masa"
"ha? yang bener lo? lo tau dari mana" faris berhenti makan dan melotot kearah gue
"iya. kemaren dia bilang sama gue, dia bilang bla-bla-bla (panjang lebar menceritakan obrolan gue dan wisa)"
"anjir............. ih jangan mau lah lo div!"
"tapi gimana, gue ga bisa ga mau ris, gue suka sama dia"
"terus lo mau dijadiin selingkuhan?"
"ya engga, kan bisa aja dia jenuh sama cewenya,makanya nyari cewe lain"
"ya kan lo tetep jadi yang kedua div"
"mungkin aja wisa sekarang lebih suka sama gue dibanding sama cewenya"
"dih, enak banget si wisa, udah punya cewe, bosen, cari cewe lain. lo nya mau-mau aja lagi. div, lo kok 'gampang' sih?" nada suara faris meninggi. hahaha gila, saat itu gue merasa sepanjang persahabatan kami, ini kata-kata terkejam yang pernah faris lontarin buat gue. kejam banget, ibu tiri aja kalah
"gue ngomong kaya gini karena gue sayang sama lo div, gue ga rela lah lo diginiin" faris menurunkan nada suaranya "udah ih cari cowo lain aja, ntar gue jodohin sama temen kampus gue, mau ga?"
"gue bener-bener terlanjur suka ris sama wisa" gue menjawab dengan suara sedih.
"div, wisa tuh cuma main-main sama lo, percaya deh sama gue"
"tapi gue selalu liat dia tulus tiap lagi ngomong sama gue"
"ya kalau gitu, coba lo suruh dia milih. pilih lo atau cewenya"
"ga berani........."
"kenapa?"
"kalau dia milih cewenya gimana?"
"ya terbukti kan dia cuma mainin lo"
"engga ris, gue yakin dia..........."
"div, lo cuma mencoba membenarkan diri lo sendiri. padahal gue yakin lo sendiri udah sadar wisa ga serius sama lo" faris memotong pembicaraan gue. dan kata-katanya membuat gue diam seribu bahasa.
"lo kan cewe div, emang lo ga mikirin perasaan cewenya"
"kok lo peduli sama perasaan cewenya sih, sama perasaan gue dong:'("
"ya sama perasaan lo juga div ih, makanya, kan gue udah bilang, ga usah dilanjutin"
"tapi gue..........."
"ah, terserah lo deh div. yang penting gue udah ngingetin. pokonya, nanti lo jangan nangis-nangis ke gue ya...." faris melahap makanannya lagi. keadaan menjadi hening.

gue memutuskan untuk turun kebawah, memesan makanan. setelah selesai makan, kita berdua pulang, ga ada lagi obrolan lain setelah itu. gue rasa faris kesel sama gue, gue tau dia peduli sama gue, gue ngerti maksud dia baik, tapi buat saat ini gue bener-bener ga bisa berfikir waras.