Kaskus

Story

azelfaithAvatar border
TS
azelfaith
-Catatan Untuk Riyani-
CATATAN UNTUK RIYANI


-Catatan Untuk Riyani-

Sebuah Skripsi

-Catatan Untuk Riyani-


Quote:


-Catatan Untuk Riyani-



(dengerin lagunya dulu ya biar meleleh)



-Catatan Untuk Riyani-


Prologue


Sebut saja namaku Boy, 23 tahun. Penulis? Jelas bukan. Aku hanyalah seorang anak laki-laki yang tumbuh tegak ke atas bersama waktu, soalnya kalau melebar kesamping berarti tidak sesuai kayak iklan Boneto. Dilecut dalam romantika kehidupan labil (bahkan sampai sekarang. emoticon-Stick Out Tongue-Editor).

Tulisan ini kupersembahkan untuk seorang gadis, sebut saja Bunga. Eh, jangan. Nama Bunga sudah terlalu mainstream dan negatif, Sebut saja Riyani, itu lebih indah dibaca dan tanpa konotasi negatif berita kriminal. (iya gimana sih.. emoticon-Kagets - Editor)

Ya, Riyani itu kamu. Bukan Riyani yang lain. (Emang Riyani ada berapa gan? emoticon-Confused - Editor) Aku menulis ini karena aku tak punya harta materi (Hiks..kasihan emoticon-Berduka (S)- Editor). Karena aku tak punya apapun. Karena aku bahkan tak ingat apa yang jadi favoritmu. Aku hanya tahu kau suka membaca, maka aku hanya bisa mempersembahkan tulisan ini sebagai ungkapan terima kasihku untukmu Riyani, seseorang yang akan kunikahi nanti. (Ciyyeeee.. suit-suit dah mau kimpoi nih.. emoticon-Genit - Editor)

Dan kau Riyani, perhatikanlah bagaimana kuceritakan masa-masa dimana aku tumbuh dewasa hingga kutitipkan kepingan hati terakhirku padamu. Masa-masa dimana aku belajar, ditempa, jatuh remuk, dan kembali bangkit karenamu.. (Ceiileee romantisnyaaa... emoticon-Kiss (S) - Editor).

-Catatan Untuk Riyani-


DAFTAR ISI

Quote:


INTERLUDE
Quote:

-Catatan Untuk Riyani-


RULES

Quote:


-Catatan Untuk Riyani-


Q & A

Quote:


-Catatan Untuk Riyani-


Jangan lupa komen, rates, dan subscribe.
Ijo-ijo belakangan mah gak masalah. emoticon-Smilie
Diubah oleh azelfaith 04-07-2016 15:20
septyantoAvatar border
septyanto memberi reputasi
2
110.5K
623
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
azelfaithAvatar border
TS
azelfaith
#422
5.25. Wake Me Up When September Ends 11
Aku kadang berharap bisa duduk bersamanya di bangku sebuah taman kota dengan gemerlap lampu yang cantik nan romantis. Kemudian diatas kami ada beberapa pepohonan yang rindang disertai tiupan angin lembut. Kemudian daun-daun berjatuhan tertiup angin yang sepoi-sepoi itu. Entah berapa kali aku mengkhayalkan hal seperti itu. Entah terinspirasi dari drama mana.

Dan khayalan tetap saja khayalan karena di kota tempatku tinggal tak ada taman seperti itu, setidaknya pada zamanku dulu itu. Jadi kalau sekarang aku melihat sticker pak Harto yang bertanya, “Piye le, enak jamanku tho?” rasanya pengen gue jawab, “ah gak juga pak.” Tapi by the way, aku tak setua itu juga sih. Zamanku sekolah dulu itu presidennya Mr. Bambang sebenarnya.

Well, bicara soal khayalan yang tak terwujud tentu tak akan ada habisnya hingga lebih baiknya kita melihat realita. Aku dan Lia saat itu duduk di bangku juga, tapi bukan bangku taman kota. Sama-sama bangku, tapi bangku yang kami tempati itu bangku warung bakso di tengah pasar. Maklum, wong cilik ya nyari tempat makannya yang sesuai dompet, hehe. Well, setidaknya kita tidak kelaparan selama ada duit jajan.

Kita berdua sudah terdiam sekian menit, kikuk. Biasanya sih kita sudah saling acak-acak rambut atau ejek-ejekan tiap ketemu. Namun kali ini, so different coy. Ada kembang-kempis di paru-paruku, kanan dan kiri. Rasanya seperti mendapat pasokan oksigen berlebihan.

Quote:


Wajahnya memerah, kayaknya sih. Entah merah beneran atau gara-gara kita diterpa cahaya matahari yang menembus terpal penutup warung yang berwarna merah. Kenapa kok terpalnya merah? Ya maklumlah, bekas ngambil spanduk partai itu tuh.

Quote:


Tiba-tiba abang tukang baksonya datang nganterin pesenan. Uap panasnya berterbangan kesana kemari. Enak banget deh kayaknya. Perut gue yang udah gak bisa dikompromi memaksakan diri untuk langsung menyerbu semangkok bakso di pasar itu. Kita berdua makan dengan lahap.

****


Selesai makan kami langsung pulang, tak lupa bayar baksonya dulu pakai duit, bukan daun. Apalagi sampai sujud-sujud bilang siap mengganti dengan kerja nyuciin mangkok bakso. Gak gue banget. Kenapa kami langsung pulang? Soalnya kalau kesorean pulangnya nanti Mami khawatir. Gini-gini gue anak baik-baik lho.

Kita berdua berjalan menyusuri emperan toko-toko. Sambil berjalan kita ngobrolin banyak hal. Dari sekolah, temen, sampai flashback masa-masa SMP dulu. Kita ngomongin guru-guru spesial macem Mr. Kempo dan pengalaman gue yang hampir mengalami sudden death sama Mr. Kempo. Tak kusadari entah bagaimana tangan kami bergandengan tangan.

Kita berjalan dan terus berjalan tanpa sadar langkah kami sudah mendekati pangkalan angkot. Disitulah nanti kita akan berpisah. Tiba-tiba hati gue ngerasa kehilangan, ah lebay ya.

Quote:


Gue mengangguk tersenyum dan melambaikan tangan. Tidak Lia, gue yang harusnya mengucapkan terimakasih. September kelabu telah berakhir.
zupli
zupli memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.