Kaskus

Story

yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Is It My Truly First Love?

Is It My Truly First Love?


Spoiler for Cover:


Quote:


Is It My Truly First Love?


Quote:


Quote:



Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:

Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
hafizlukman46Avatar border
wanitatangguh93Avatar border
efti108Avatar border
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
#341
Part 37 - "Namaku Krisya"
Guru memanggil cowok 1F untuk mulai menari. Seperti biasa, temen-temenku langsung lari cepet-cepetan. Cepet-cepetan karena mereka ga mau berdiri di tempat paling depan. Nari di depan cewek-cewek sekelas aja udah malu-maluin. Ini ditambah narinya di depan 2 kelas. Double malu.

Aku sih seperti biasa, masih tenang-tenang aja. Orang biasanya juga berdiri paling depan. Kali ini pun juga berdiri paling depan, bareng Habib, Haris, Priyo. Seperti biasa. Yang ga biasa hanyalah kali ini ada seorang cewek yang aku suka sedang duduk di depanku, melihatku mau menari.

Aku melihat Krisya. Krisya juga melihatku. Kakiku gemeter, sendi dan engsel lepas, Badanku kaya es yang mencair. Meleleh lalu masuk selokan. Tapi akhirnya membeku lagi, karena sepertinya Krisya bukan melihatku, tapi melihat sekumpulan cowok kaya monyet yang rebutan tempat paling belakang.

Aku menatap ke atas, lalu kembali mengalihkan pandanganku ke Krisya. Saat ini tak ada penghalang antara mataku dengan dia. Aku bisa dengan bebas memandang wajah cantiknya. Selain waktu pertama kali kita ngobrol, aku belum pernah nemuin moment seperti ini. Untung ga ada iklan : Moment ini dipersembahkan oleh Evercross! Teng Teng Teng Teng. *Musik Indonesian Idol!

Akhirnya kita mulai menggerakkan tangan, kaki dan badan kita sesuai dengan musik tari yang ada. Walaupun masih dengan hati deg-deg an, aku mencoba sebisa mungkin menari sebaik-baiknya. Paling tidak, biar mereka yang ada di hadapanku mengalihkan pandangannya ke diriku. Biar setidaknya Krisya melihat ke arahku. Biar setidaknya dia melihat aku punya sedikit kelebihan.

Dan benar saja. Krisya melihat ke arahku. Aku mungkin tak tahu pasti dia melihat aku atau orang-orang di sekitarku, tapi aku mencoba berpikir positif bahwa dia melihatku. Otakku mungkin sudah hamil karena memang bener positif. Sepanjang aku menari, mataku tak henti melihat ke depan. Bukan melihat Ibu Guru yang menari di depan kami yang memberikan contoh, tapi melihat Krisya yang sepertinya juga melihatku. Pandangan kita bertemu. Mata kita nempel selama beberapa menit. Sesekali Krisya terlihat tertawa dan tersenyum bersama dengan temen-temennya ketika melihatku dan temen-temenku nari. Apa dia tertawa dan tersenyum gara-gara aku??

Aku menyelesaikan tarianku dengan baik. Cukup baik. Setelah itu aku dan temen-temenku kembali ke tempat duduk. Hari itu setiap orang nari sampe 3-4 kali. Aku agak lupa, tapi yang jelas, kejadiannya selalu sama. Aku melihat Krisya ketika dia sedang menari dan aku masih melihat Krisya ketika aku yang menari. Bedanya sekarang adalah kita sering bertemu pandang.

Selesai pelajaran tari, anak-anak langsung lari keluar menuju kelas masing-masing. Aku terpaksa juga harus ngikutin anak-anak untuk keluar dari aula. Sampe depan kelas, aku tersadar bukuku ketinggalan di aula.

Quote:


Aku balik lagi ke aula. Ternyata disitu masih ada beberapa cewek anak 1A. Dan, masih ada Krisya disana. "Ngapain ya mereka?"

Aku berjalan menuju tempatku tadi, lalu melihat ada buku catatanku. Aku seperti biasa, ga berani memandang Krisya. Setelah ambil bukuku, lalu aku balik badan dan berjalan menuju pintu keluar. Ternyata para cewek itu pun juga mau keluar aula. Mereka keluar satu persatu. Bersamaan dengan aku ketika menuju pintu keluar. Tiba-tiba.. "Bruk". Lenganku menabrak seseorang pas di pintu keluar. Cewek itu sampe jatuh terduduk. Emang salahku sih. Aku ga terlalu liat jalan. Aku tadi jalan sambil menunduk gara-gara malu ama Krisya. "Aduuh", si cewek tersebut mulai mengaduh pelan. Dia masih terduduk. Aku liat cewek yang aku tabrak, and guess what!? Yak, orang yang aku tabrak itu Krisya. Aduh, makin salah tingkah aku nih!

Quote:


Aku masih diem. Dia dibantu berdiri sama temen-temennya.

Quote:


Aku baru nyadar, ternyata Krisya tadi jatuh dan dibantu temen-temennya. Aku juga baru nyadar kalo Krisya mau ke toilet. Haruskah aku ngikut ke toilet dan ngintip dia? Atau langsung balik ke kelas aja.

Quote:


Damn!
Dafuq!
What The Hank!
Sekali lagi aku terlihat bodoh! Kenapa aku manggil namanya!!! Harusnya pura-pura ga tahu namanya. "Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku pura-pura lupa ingatan? Atau aku pura-pura mati aja? Terlentang di lantai saat itu juga".

Quote:


Aku liat, udah ga ada orang. Cuman kita berdua doang. Yang lain udah pada balik ke kelas. Krisya mulai jalan. Aku masih terdiam. Lalu dia menengok ke arahku.

Quote:


Aku berjalan perlahan menyusul dia. Kita berdua menuju kamar mandi. Lalu disana terjadilah hal-hal yang diinginkan. *Oke, bohong! Sambil berjalan, kita ngobrol.

Quote:


Aku tersadar, dari tadi aku belum ngenalin diri.

Quote:


Aku memegang tangannya. Menggenggamnya. Walaupun sejenak, itu adalah kontak fisik pertamaku dengan dia. Walaupun hanya sebatas berjabat tangan, darahku mengalir. Ya iya,lah. Kalo ga mengalir, tentu aku sudah mati.

Quote:


Clessss..
Hatiku adeeemm banget.

Quote:


Aku sebenernya waktu itu mau ngomong "Kamu mau aku ajarin nari? Aku mau kok ngajarin kamuu.." Tapi mulut ini terkunci. Antara penakut dan pengecut itu emang beda tipis!

Quote:


Aduh,kalo ketahuan kebiasaanku yang tiap pagi ke depan mading cuman buat nunggu dia, bisa makin malu aja ini muka.

Quote:


"Pasti!". Yap, pasti akan aku sapa. Karena selama inilah kamu yang aku tunggu-tunggu..
Iya, kamuu..
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.