Kaskus

Story

yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Is It My Truly First Love?

Is It My Truly First Love?


Spoiler for Cover:


Quote:


Is It My Truly First Love?


Quote:


Quote:



Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:

Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
hafizlukman46Avatar border
wanitatangguh93Avatar border
efti108Avatar border
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
#297
Part 34 - Sang Penari
Sebenarnya, ada 1 hal yang tidak ingin aku ceritain. Tapi kalo aku ga cerita tentang ini, maka kisahku dengan Krisya tak akan berlanjut. Dilema. Ini seperti aku harus memilih pipis sambil ngesot atau sambil tengkurep. Sama-sama nyepret-nyepret di lantai.

Oke. Jadi, pada waktu kelas 1 SMP itu, ada 3 buah macam pelajaran seni yang harus kita ikutin : Seni Rupa, Seni Musik dan Seni Tari. Seni rupa itu ya standar, seperti menggambar, bikin kerajinan, grafity dan coret-coret pilox di dinding sekolah. Seni musik itu isinya olah vokal, main alat musik dan nyanyi di kamar mandi. Kalo seni tari itu isinya menarikan tari tradisional which is karena waktu itu aku tinggal di Solo, itu berarti harus menari tarian dari Jawa Tengah. Kalo tari modern, hip-hop, break dance sambil patahin tulang,sih ga masalah. Lha ini tari tradisional! Ga ada keren-kerennya kan!

Khusus untuk seni tari, guru tari kita akan mendemonstrasikan gerakan-gerakan yang harus kita ikuti. Ikuti secara perlahan, lalu diulang beberapa kali sampai dirasa hafal, kemudian kita akan diiringi lagu yang terdengar seperti neng nong neng gong berulang kali itu. Seni tari ini wajib dilakukan oleh murid cowok dan cewek. Untuk cewek aja, banyak yang gerakannya seperti topeng monyet lagi nyusu. Aneh dan kaku. Bisa dibayangkan gimana gerakan tarian para cowok-cowok di kelas?

Nah, permasalahannya di kelasku, yang bisa menari tradisional begitu luwesnya untuk cowok itu hanya ada 1 orang. The one and only! Dan sayangnya, cowok itu bernama : YOGIEK! Entah bakat turunan dari siapa aku juga ga tahu, kenapa aku bisa dengan mudahnya menyerap gerakan-gerakan tarian yang diajarin sama Guru Tariku itu dan menggerakkan seluruh badanku dengan gagah gemulai. Untung kulit tubuhku ini agak putih eksotis. Coba kalau kulitku hitam langsat!? Udah kaya cacing kluget-kluget ntar! Aku sampe tanya ke bapak dan ibuku, mereka jawab ga ada yang bisa nari. Apakah aku diambil dari selokan atau tong sampah pas bayi? Aku tak tahu.

Yak, setiap pelajaran tari, aku selalu ditaruh di depan sama guru tariku, dijadikan ajang percontohan bagi para murid yang lain. Ini aku udah seperti Liza Natalia mengajarkan gerakan senam pagi di tipi kepada para jomblo ngenes yang ada di belakangku. Sebenernya, aku lebih seneng di depanku ada tiang, jadi kita bisa nari streaptease bareng-bareng, tapi sayang peralatan yang bisa dibawa hanyalah selendang warna-warni.

Kadang, karena keseringan aku dijadiin contoh sama guru tari, aku juga sering sekali dapet pertanyaan

Quote:


Entah, bawaannya emosi aja kalo ditanya soal tari itu. Pengen aku pura-pura amnesia, ga bisa nari, terus dengan muka cengok posisi ngangkang dan kentang banget mandang gurunya sambil bilang, "Siapa aku? Siapa kamu? Mana pacarku??", tapi guru tarinya terlalu ekspert dan selalu ngingetin aku kalo aku ga serius. Dan aku ngerasa itu cuman aku doang! Berhubung waktu itu aku masih anak kecil yang belum disunat, akhirnya aku nurut dan nari kembali diiringin neng nong neng gong!

Kemampuan tari itu akhirnya membuatku semakin deket sama guru tarinya. Kita kenal dekat, pulang sekolah kadang dinner bareng sambil menikmati indahnya bulan purnama! *Bo'ong!

Bahkan suatu waktu, aku pernah diikutkan lomba kesenian se-kabupaten. Di dalamnya ada lomba seni rupa, seni musik dan seni tari tradisional. Aku didaftarkan sama guru tariku. Bukan didaftarkan sih, tapi dipaksa untuk mendaftar! Lomba itu diikuti oleh semua sekolah di 1 kabupatenku. Untuk lomba tari, setiap sekolah harus mengirimkan 2 perwakilan : cowok dan cewek untuk menari secara pasangan. Tahun itu temanya adalah tari pasangan cowok dan cewek. Dalam bahasa jawa sih disebut tari Kasmaran. Yang dipilih dari sekolah adalah Aku dan Niken dari 1A. Dia emang pinter nari sih. Kita latihan selama hampir 3 bulan bareng dibimbing guru tari dan instruktur yang didatengin dari luar. *Luar sekolah! Bukan Luar Negeri!

Dan waktu perlombaan pun tiba. Hasilnya? Sekolah kita jadi juara 1 se-kabupaten! Karena apa? Karena sekolah lain ga mengirimkan perwakilan! Set,dah! Setelah cari-cari tahu, ternyata di sekolah lain pada cari penari cowok untuk pasangan cewek-nya, tapi ga dapet-dapet. Dan permasalahan itu terjadi di semua sekolah. Setiap sekolah sudah punya penari cewek tapi ga nemuin penari cowoknya. Apakah aku sebegitu langka-nya? Apakah aku perlu dimasukin ke museum sekolah? Sampe hanya karena mengirimkan aku ama Niken doang, terus kita jadi juara 1.

Yang paling aneh, saat kita mau maju dan menari, jurinya bilang "Udah, ga usah nari. Kalian udah ditetapin jadi juara 1."
Dafuq!
Latihan 3 bulan, tampil di panggung aja kaga!
Seneng,sih. Tapi juara tanpa bertanding itu rasanya Nggak enak banget!

Skip.

Kembali ke permasalahan pelajaran tari tadi.

Karena guru tari di sekolahku ini hanya ada 2 orang, dan 2 orang itu mengajar untuk 7 kelas x 3 tingkat = 21 kelas. Terkadang kalo gurunya tidak bisa datang, maka pelajaran akan diganti dengan menggabungkan beberapa kelas ke 1 waktu setelah sepulang sekolah.

Quote:


Ahhh ibu ini tahuu aja deh!

Quote:


Aku mendengarkan penjelasan guruku sambil senyum-senyum. "Kelasku akan barengan sama kelas 1A. Ada Krisya disana!"

Dan apakah nasib memberikan jalan atau emang mau mempermalukanku, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Diubah oleh yogiek.indra 02-10-2014 15:59
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.