Kaskus

Story

yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Is It My Truly First Love?

Is It My Truly First Love?


Spoiler for Cover:


Quote:


Is It My Truly First Love?


Quote:


Quote:



Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:

Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
hafizlukman46Avatar border
wanitatangguh93Avatar border
efti108Avatar border
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
#247
Part 29 - Obrolan Pertamaku Dengan Dia
Hari-hari berikutnya adalah hari-hari yang penuh pengharapan. Dan kekecewaan..
Tiap pagi aku datang sebelum jam setengah tujuh. Dari jam setengah tujuh itu, aku menunggu di samping majalah dinding sampai akhirnya bidadari itu datang. Setiap dia datang, setiap kali itu pula aku hanya bisa terdiam. Berkali-kali aku sudah tanamkan dalam hati bahwa aku akan menyapa dia, tapi akhirnya seperti hari-hari sebelumnya : DIAM TAK BERGERAK. Dunia serasa berhenti setiap dia lewat di depanku.

Setiap pagi, sudah ditanamkan dalam hati : HARI INI HARUS BISA KENALAN DENGAN KRISYA!! HARUUSS!!!

Quote:


Hhhmm, jelek! Kalo sepatunya ga kotor gimana? Dia aja sering gonta-ganti sepatu.

Quote:


Malah kaya orang mesuum!! Kita harus awali dengan tebak-tebakan biar dikira aku orang yang humoris.

Quote:


Oke, itu malah super Mesum!!!
Yang agak bener dikit apa ga ada ya? Aku berpikir dan berpikir.

Quote:


Oke sip! Simulasi pembicaraan selesai. Tinggal action sekarang! Aku liat jam tangan, udah jam 7 kurang 10. Krisya belum lewat-lewat juga. Eh, pas aku liat ke gerbang, "Itu Dia!". Oke, sekarang saatnya kenalan! Jantungku udah mau copot.
10 Meter. Affirmative! 5 Meter. Affirmative! 1 Meter. Affirmative! Tinggal beberapa langkah lagi menjalankan misi..

Saat dia udah di depanku, aku mau menyapa tapi badanku ga bisa gerak. Mulutku kelu. Suaraku ga keluar. Semua berhenti di tenggorokan. Saat dia udah berjalan melewatiku, aku baru bisa menggerakkan tanganku ke depan seperti ingin menjabat seseorang. Saat itu baru bisa keluar kata-kataa "Haiii..".

"Ahhh, Bodoh! Bodoh! Bodoh!"
Setiap hari kaya gini terus! Gimana ada perkembangan! Ahh buat apa aku selalu berani maju ke depan kelas, ngerjain bermacam-macam soal, baca puisi di depan kelas, sampe khotbah segala macem di depan kelas, kalo pada akhirnya mau ngehadepin cewek yang aku suka buat kenalan aja kaga berani.

Setiap hari hanya bisa seperti itu : Datang di pagi hari untuk melihat dia melewatiku. Entah dia tahu apakah aku ada disana untuk menunggunya atau nggak. Masih mending ketika dia datang, aku masih menatap dia. Karena lebih seringnya ketika dia datang dan aku melihat dia, aku langsung balik badan, pura-pura membaca majalah dinding. Setelah dia lewat, aku baru bisa ngeliat lagi dia dari belakang. Udah beruntung kalo dia jalan belok, aku masih bisa ngeliat muka dia dari samping. Kalo nggak, yaaa.. Cukup liat dia dari belakang. Istirahat pertama, aku juga cuman bisa liat dia ketawa ngobrol sama temen-temennya entah di depan kelas atau di dalem kelas. Kadang dia nulis-nulis sesuatu di bukunya, entah dia ngerjain tugas, ngerjain PR atau apa, aku juga tak tahu. Istirahat siang, aku selalu perhatiin dia jalan ke kantin, beli makan yang hampir sama setiap harinya. Dan pulangnya, aku cuman bisa mengantarkan kepergian dia dari jauh. Di belakang. Setiap hari hampir selalu seperti itu.

Entah udah berapa lama aku lakukan seperti ini. Entah juga dia sadar atau tidak kalo aku memperhatikan dia. Aku bahkan tidak berani untuk berbicara dengan dia. Secret admirer yang Bodoh, pengecut atau apa? Yak, sepertinya julukan-julukan itu emang pantas untukku.

Beberapa hari sebelum ujian caturwulan pertama.
Aku masih seperti biasa, menunggu dia di pagi hari. Aku coba untuk mengumpulkan niatku, tapi sepertinya aku masih ga berani. Cewek cantik macam apa yang mau kenalan sama cowok buduk dari kampung yang lebih mirip kaya orang-orangan sawah daripada seorang cowok SMP!? Ahh, ya sudahlah. Yang penting hari ini aku bisa lihat mukanya lagi. Biar bisa semangat buat ikut pelajaran hari ini.

Saat yang ditunggu-tunggu datang. Dia berjalan melewati gerbang sekolah. Saat itu masih jam setengah 7. Seharusnya dia belum datang. Yah, mungkin dia berangkat lebih awal. Itu pikirku. Saat itu kondisi masih sepi. Dia berjalan sendirian. Tidak ada murid lain yang berjalan bareng dia. Aku melihat dia sekilas. Dan seperti biasa, karena takutnya, aku langsung membalikkan badan, pura-pura membaca majalah dinding. Aku masih pura-pura membaca majalah dinding sambil mataku melirik ke arah kanan, untuk melihat apakah dia sudah lewat dan aku bisa memandang dia lagi. Tapi aku tunggu-tunggu kok dia ga lewat-lewat. "Aneeh!"

Aku lalu membalikkan badan untuk melihat dimana Krisya, tapi yang tak disangka-sangka, ternyata Krisya malah berada tepat di belakangku. Jeng Jeng Jeng Jeng. Aku langsung diem, ga bergerak. Aku kayanya lebih mirip anak kecil kebelet boker.

Quote:


Jleb!
Kata-katanya beneeerrr banget!
Mading sekolahku ini termasuk mading yang ga up to date! Udah 1 bulanan ga ada perubahan isi di mading itu. Isinya ya teteeepp. Itu-itu ajaa!

Quote:


"Karena Kamu! Karena Kamuuu!" Harusnya aku jawab seperti itu. Tapi seperti biasa. Pikiran bodohku lebih menguasaiku daripada kejantananku.

Quote:


Siiiiiinggg..
Aku terdiam. Ini pertama kalinya aku ngomong sama Krisya. Suaranya lembut. Kalo ketawa lucuu. Ada nada melengking sedikit di awal ketawanya. Dan isi pembicaraan pertamaku dengan dia : BODOH! Pengurus madingnya Sontoloyo! Kampret tingkat dewa! Bikin aku keki di hadepan cewek yang aku sukai kaya gini.

Quote:


Itu isi pikiranku. Aku ngerasa seneng banget karena ternyata dia memperhatikanku. Aku bukanlah butiran debu atau remahan ayam kremes!

Dan sehari itu aku senyum-senyum terus membayangkan saat-saat pembicaraan pertamaku sama Krisya.
Diubah oleh yogiek.indra 02-10-2014 12:03
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.