- Beranda
- Stories from the Heart
Whats wrong with me? Im addicted to you! [True Story]
...
TS
sayulovme
Whats wrong with me? Im addicted to you! [True Story]
Perkenalkan...
gue sekarang 23 tahun, just call me say (sounds weird eh?)
di sini gue mau ceritain tentang cerita yang mungkin ada yang pernah ngalamin hal begini juga. Cerita berawal di saat gue kerja di salah satu redaksi majalah.
Gue sangat berterima kasih untuk yang sudi mampir ke sini dan apalagi bermurah tangan untuk nge-rate ataupun kasih cendol. Kritik dan saran sangat gue butuhkan mengingat gue bukan penulis. Gue cuma mencoba share cerita ini karna selama ini gue SR di sfth dan komen2 sedikit di cerita yang gue pantengin pakai id prime gue. Gue sudah perkirakan nanti bakal ada yang bilang kalo cerita gue stensilan, okay gue akuin ada beberapa part nanti yang bakal rada "hot" tapi menurut gue masih normal kok. Akhir kata..selamat membaca
Sebaiknya yang belom punya KTP jangan terlalu serius baca ini
Index : Special thanks untuk Bang Lucky
1. I wanna see your abra cadabra bra bra bra
2. Secret 'Meeting'
3. Si Bodoh
4. Makan Siangnya Pake Gossip
5. The Power Of Engagement Ring
6. After Party
6. After Party (Confession)
7. Berdua Denganmu (Minus Setan Penggoda)
8. Berdua Denganmu (Plus Sodaranya Sadako)
9. Stay Away From Me
10. The Devil Wears Jersey
11. Takdir Memang Kejam
12. Free Food And Shit
13. Awkward Moment With Mak Lampir
14. Kelewat Batas
15. KAMEHAMEHA
16. He About To Lose Me
gue sekarang 23 tahun, just call me say (sounds weird eh?)

di sini gue mau ceritain tentang cerita yang mungkin ada yang pernah ngalamin hal begini juga. Cerita berawal di saat gue kerja di salah satu redaksi majalah.
Gue sangat berterima kasih untuk yang sudi mampir ke sini dan apalagi bermurah tangan untuk nge-rate ataupun kasih cendol. Kritik dan saran sangat gue butuhkan mengingat gue bukan penulis. Gue cuma mencoba share cerita ini karna selama ini gue SR di sfth dan komen2 sedikit di cerita yang gue pantengin pakai id prime gue. Gue sudah perkirakan nanti bakal ada yang bilang kalo cerita gue stensilan, okay gue akuin ada beberapa part nanti yang bakal rada "hot" tapi menurut gue masih normal kok. Akhir kata..selamat membaca

Sebaiknya yang belom punya KTP jangan terlalu serius baca ini

Index : Special thanks untuk Bang Lucky

1. I wanna see your abra cadabra bra bra bra
2. Secret 'Meeting'
3. Si Bodoh
4. Makan Siangnya Pake Gossip
5. The Power Of Engagement Ring
6. After Party
6. After Party (Confession)
7. Berdua Denganmu (Minus Setan Penggoda)
8. Berdua Denganmu (Plus Sodaranya Sadako)
9. Stay Away From Me
10. The Devil Wears Jersey
11. Takdir Memang Kejam
12. Free Food And Shit
13. Awkward Moment With Mak Lampir
14. Kelewat Batas
15. KAMEHAMEHA
16. He About To Lose Me
Diubah oleh sayulovme 29-09-2014 22:56
anasabila memberi reputasi
4
32.2K
Kutip
217
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sayulovme
#92
12. Free Food And Shit
Quote:
Sepanjang hari, Tara memilih untuk menyibukkan diri di kubikel saja, dengan earphone menyumbat kedua telinganya. Setengah karena sedang mencari ide untuk spread edisi mendatang, setengahnya lagi untuk menghindari semua pertanyaan yang nggak jauh2 tentang dia dan Jo ke pesta bareng. Asumsi bermunculan, ada yg bilang mereka udah berhenti musuhan, ada yg bilang mereka ngedate lah (kalah taruhan itu cuma alasan boong2an).
Nggak bisa disalahin sih. Ruangan Fab ini diisi oleh jurnalis2 handal, dengan naluri kepo di built in di dalam tubuhnya. Bahkan Mita, mencium berita bagus dari lantai di atas ruangannya dan buru2 nyamperin kantor Fab.
“Omg! Lo beneran jalan ya sama Jo?”
“In case lo beneran nggak tau, gue ber heboh ria pake baju gini, karena kalah taruhan”
Mita tersenyum sinis
“Plis deh, kalo yg kalah bakal jalan bareng Jo, if I were you,sistah, gue bakal usahain supaya cowok itu yg menang”
Ada apa sih sama anak2 cewek di The Mustika ini? Kenapa sih mereka nggak bisa melihat Jo dari mata cewek waras, kalau sebenernya cowok itu biasaaaaaa banget! Oke, cakep. Tapi cakep yang biasaaaaaa banget!
Tara sebenernya lega karena kekalahannya hanya dibayar dengan nemenin Jo ke pesta aja. Cowok itu kan pernah mencoba segala cara buat nyiksa dia secara fisik dan mental, jiwa dan raga, rohani dan jasmani. Dan bikin Tara makan makanan pesta, jujur aja, bukan best effortnya cowok itu buat bikin dia nelangsa.
Jo bego!
Sekitar pukul enam, ditandai dengan dua suara ciecie ganggu dari kubikel belakang, Tara sudah siap2.
“Eh eh, prince charming dah datang tuh!”
Tara spontan melongok.
“Pergi yuk” kata Jo, luar biasa cool, meskipun cie cie cienya Bian makin stereo aja suaranya. Tara nggak bilang apa2. Dia langsung megambil tas dan mengikuti Jo keluar dari ruangan.
“Safe sex ya!” seru Icha Si-Cari-Mati, lalu ngikik2 nggak jelas sama Bian.
Bangke!
Sambil terus berjalan, Tara baru ngeh tentang satu hal mencolok di diri Jo. Cowok itu mengenakan kaos abu2 buluk dan celana jeans, jomplang banget sama dia yg cantiknya hampir menyaingi Cinderella gini. (Halah Kak Tara..gue pengen banget hapus ini, nggak rela gitu).
Tara menyolek punggung Jo dari belakang.
“Lo beneran ke kondangan pake kaos doang?”
“Nggaklah. Gue ganti baju dulu” Jo tersenyum. Ucapannya mendadak berhenti, digantikan mata yg balas menatapnya dengan menyipit seolah menilai Tara dari ujung kepala sampai ujung kaki.
“Nice outfit”
“Yah..namanya juga kalah taruhan”
Ting!
Pintu lift terbuka dan Mbak Tantri ada di dalamnya. Matanya terbelalak kaget saat melihat Jo dan Tara berjalan bersisian kayak dua negara yg barusan saling berjanji buat gencatan senjata. Parrrahhh, Mbak Tantri pakai acara siul2 segala lagi!
“Tunggu deh, jadi kalian berdua..udah resmi jadian nih?” tanya Mbak Tantri, masih dengan muka amazed.
“Omaigat mbak..Gue kalah taruhan, jadi ter pak sa banget nemenin si kunyuk satu ini ke acara kondangan temennya”
“Halah, kayak lo nggak bakal enjoy aja di sana entar. Free food and shit” komentar Jo kalem. Tara langsung nyikut rusuk cowok itu dengan tenaga Kamtib.
“Lo kira gue nggak mampu beli makan malam sendiri!”
“Memang nggak. Lo jauh di atas mampu”
“Tapi, malam ini lo tetap harus nemenin gue ke sana, doll face..”
“Hitler!”
“Whoa..pet name” Jo malah terkekeh
“Gue ngak tau hubungan kita udah sedekat itu, sampe lo repot2 bikinin nama kesayangan”
“Argh! Gue nyerah sama lo” Tara mendengus
“Mbak Tantri darling...wish me alive ya?”
Mbak Tantri senyum aja.
SKIPPP
Mereka ke studio fotografi terlebih dahulu. Jo mengganti pakaiannya yg tadi dengan setelan jas hitam. Setelah itu mereka langsung menuju parkiran.
“Lo belum ngasih alasan kenapa gue harus ngebiarin lo ngendarain mobil gue”
"This, or we have to go to the party by motorcycle" kata Jo yang langsung bikin air muka Tara berubah. Jo berusaha menahan diri supaya nggak tertawa. Dia tahu yg kedua nggak akan jadi pilihan, karena malam ini dia pakai terusan.
"Besides, I think is what gentleman should do,Tara. And since tonight you are my date.."
Cewek itu langsung memotong ucapan Jo
"Wait wait, YOUR DATE??!"
"Ya, lo kalah taruhan dan hadiahnya adalah jadi date gue ke pesta malam ini. Diundangan aja ditulis kepada Joshua Dolken dan Partner"
"Partner...mungkin maksudnya pasangan gay lo kali Jo?"
"Haha tapi lo tetap pecundangnya, Ra. Jadi ya nurut aja ya"
"I hate you"
Jo curi2 pandang ke satu2nya penumpang mobil itu. Cewek itu menatap ke arah jendela, bayangan wajahnya terlihat di permukaan kaca. Not really happy face, but still..Jo tetap optimis malam ini akan berakhir menyenangkan.
Jo menyalakan CD player mobil. Rihanna. Not bad.
"Lo nggak keberatan kan?"
Rihanna sedang menyanyikan keinginannya untuk dianggap sebagai satu2nya cewek yg dicintai si cowok di muka bumi ini.
Tara hanya mengangkat bahu, lalu melengos dan buang muka lagi.
"How's life?" tanya Jo dengan suara dipaksa2 ceria
"Baik" Tara menatap Jo lurus2
"Tapi, barusan ini jadi miserable..thanks to you"
"Pacar lo?"
"Maksud lo Andre?" suaranya terdengar pahit. Jo sedikit menyesal karena sudah bertanya.
"Jangan sebut dia pacar. Dia tunangan orang juga soalnya, dan itu lebih kuat ikatannya ketimbang status 'pacar gue'
"Oh. Oke" Jo nggak tahu harus ngomong apa
"Dan, buat pertanyaan lo..nggak. Gue sama dia nggak baik2 aja. But that's okay. Asal gue nggak dengerin suara dia, hidup gue damai sentosa"
"..........."
Tapi, nada suara lo jelas nggak kayak orang yg damai sentosa, tambah Jo. Tapi tentu aja komentar itu cukup buat konsumsi dia dan suara hatinya saja.
"Menurut lo gimana kalo malam ini gue nyari gebetan di pesta? Gimana, lo nggak keberatan kan?"
Ucapak cewek itu barusan spontan bikin Jo tersentak kaget di jok kemudinya.
"Maksud lo?" suaranya terdengar waspada
Taik banget penerangan remang2 di dalam mobil ini..., gerutu Jo. Dia nggak bisa lihat muka Tara dengan jelas.
"I'm technically single and in a desperate need to mingle"
"Mungkin, temen2 lo ada yg single juga..gue sih nggak milih2 orangnya"
"Lo punya kenalan cowok yg kira2 cocok buat gue gitu?" tanya Tara dengan teganya
"Gue bukan biro jodoh" suara Jo terdengar ketus dan pahit
(nggak tau kenapa gue pengen ketawa aja)"Ah, nggak asik lo!"
SKIPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP
Meskipun nggak bermaksud bermewah2, resepsi pernikahan Nathan dan Nadia kentara sekali diurus oleh tangan ahli. Foto2 prewed dibingkai dengan kayu cantik, (sori, gue nggak tau namanya kayu apaan) dipajang di daerah sekitar meja penerima tamu. Masing2 memperlihatkan pose mesra pasangan berbahagia itu di ruangan2 berbeda. Tara berdiri lama di depan foto pasangan itu, yg sedang saling menyuapi spaghetti sambil tertawa2, disertai kalimat manis dari keduanya. (Thanks to Kak Tara yg punya daya ingat superrrrrbb
)I wish I could eat food you cook every day until my last day on earth. Love, Nathan, dan 'My dear husband, you deserve only the best, served on the dining table. And I'm not only talking bout the food. Love, Nadya'
Newlywed, pikir Jo sambil geleng2 kepala, is always disgustingly cute.
Setelah menulis di buku tamu dan mendapat suvenir berupa poutpurri di dalam kantong kecil berwarna pink, cowok itu memanggil Tara supaya ikut masuk bersamanya.
"Nih, buat lo" kata Jo sambil mengulurkan poutpurri itu ke Tara.
Begitu masuk hall hotel itu, mereka langsung disambut dengan suara para undangan, dan bagian refrain 'Kiss Me' yg dinyanyikan dengan merdunya.
Oke, coret komentarnya barusan, tentang pesta ini nggak dilangsungkan dengan meriah. Dekorasinya habis2an banget. Ya ampun..patung sepasang angsa yg lehernya saling bertautan membentuk siluet hati itu jelas bikinan ice sculptor ahli.
Jo menarik tangan Tara pelan dan mengajaknya berjalan beriringan di atas karpet merah yg digelar lurus di pintu masuk sampai ke depan pelaminan. Cewek itu, diluar dugaan, malah menyentakkan tangan Jo.
"Kita pisah ya" kata Tara dengan santainya
Jo nggak tahu harus marah atau kecewa karena ucapan cewek itu barusan
"Kita malah belum salam2an sama kedua mempelai.."
"Bisa nanti kaliii"
"At least, we eat something first" kata Jo, kali ini dengan suara yg membujuk.
"Nope. Gue nggak mau ada yg tumpah di baju gue"
"Belum ada dua menit kita di sini, gue dah nyesel ajak lo ikut" Jo sendiri kaget mendengar ucapan itu meluncur keluar dari mulutnya. Tapi terlambat.
"Yee, kan lo yg maksa gue ikut kesini, bukan sebaliknya"
"Jadi sekarang lo nyalahin gue?"
"Nggak nyalahin ju...ah" cewek itu mengentakkan sebelah kakinya
"Gue nggak mau buang2 waktu di sini berantem2 sama lo. Mending lo pergi ke mana gitu. Serius. Gue bakal baik2 aja kok ditinggal sendiri. Dan lagi, gue kan setujunya ikut lo ke pesta, bukannya mau jadi pasangan pura2 yg bisa lo gandeng ke mana2"
"Fine!"
"Fine"
Jo sebenarnya sadar juga sih dia nggak mungkin mengubah keadaan seinstan masak indomie. Dia dan Tara saling kenal cukup lama dan saling benci untuk alasan yg dia lupa entah karena apa. The feeling is mutual. Jo pribadi pun nggak menyangka dia bakal ada rasa ke cewek itu. Mungkin karena kejadian di lift macet waktu itu (dan ciuman spontan yg luar biasa tolol), atau karena sesi curhat di rumah Tara, atau pas futsal. Ato..ah, entahlah. Sekarang, Jo benar2 nggak yakin. Dia khawatir perasaain ini hanya berlangsung sementara saja dan cowok itu salah mengerti...
SKIP
Tara nggak benar2 berburu cowok kok. Serius. Dia cuman butuh alasan buat menjauh dari Jo. Tara muter2 ke sana sini dan akhirnya tergoda untuk mencicipi siomay di salah satu stand. Kunyah, kunyah, kunyah..akh enak benerrr!
"Setengah jam gue berkeliaran di sini, lo sama sekali nggak ada tanda2 ngobrol sama seekor cowok pun"
SHIT!
Tara buru2 meletakkan piring siomaynya sembarangan di meja air minum dan berjalan menjauh. Cowok itu, seperti dugaannya, mengikuti dari belakang.
Jo sialan. Nggak bisa ya dia biarin gue damai barang sebentar?
"Nggak ada yg cocok aja" kata cewek itu pura2 cool.
Air minum. Gue butuh air minum! Tangannya pun meraih salah satu gelas berembun di atas meja dan meminum habis isinya dalam satu kali teguk.
"Nggak ada? cowok2 di sini nggak sesuai kriteria lo?"
"Yap" cewek itu manggut2 kayak pasangan boneka Taro dan Hanako yg suka dipajang di depan Hoka2 bento.
"Cowok yg di dekat patung es itu masalahnya sebelah mana?"
"Yaelahhh, gitu aja lo nggak tau. First rule, no sport shoes at wedding party"
"Oke oke. Kalo cowok yg di sono noh.."
"Pake jaket dia"
"Jadi, lo nyarinya cowok berjas.."
"Atau cowok bertuxedo macam Mamoru Chiba" potong Tara, asal nyablak
"Grrr..whatta real man.."
"Mamoru itu sapa? penyanyi Jepang?"
"Cowoknya Sailormoon"
"..............."
Entah bagaimana, percakapan bodoh itu berubah jadi permainan yg mengasyikkan. Gantian juga soalnya, Tara menunjuk 'calon' cewek yg harusnya dia dekati. Biasanya sih dia milih yg aneh2. Yang lagi gandengan sama suaminya lah. Yang sudah tua banget lah. Yang menor banget lah..
Jo emang ganteng dan charming. Kemanapun cowok itu berjalan, ada saja cewek yg curi2 pandang ke arahnya.
Serius.
Efek Jo tuh sampai segitunya. Dan jujur aja, kenyataan ini bikin Tara nggak mau merasa insecure. Dia takut...meskipun awalnya pura2, bisa jadi kan kebetulan cewek yg ditunjuk ternyata memang menarik di mata Jo, terus ..Oke. Bisa jadi dianya yg berlebihan. Toh, sejauh ini, Jo hanya fokus padanya. Nggak ngelirik ke kiri maupun ke kanan.
"Cowok yg berjas di sana gimana? Ganteng kan?"
"Too high maintenance" jawabnya asal
"Lo taunya dari ngeliat di sini doang?"
"Hellow..Lupa ya gue ini fashion slave?"
Jo tertawa terbahak2.
"Hey sexy!" suara semanis gula jawa yg asalnya entah dari mana spontan membuat Tara waspada. Jelas itu suara cewek, jadi mustahil bin mustafa banget pujian itu ditujukan padanya. Tara melirik ke Jo. Cowok itu melirik ke arah kanannya, sepertinya dia sudah menemukan si pemilik suara, yg menurut Tara, kecentilan itu..

"Datang juga ternyata..."
Omaigat
Mulut Tara ternganga saking nggak percayanya
Diubah oleh sayulovme 23-09-2014 10:31
1
Kutip
Balas