- Beranda
- Stories from the Heart
Is It My Truly First Love?
...
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Spoiler for Cover:
Quote:

Quote:
Quote:
Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:
Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yogiek.indra
#165
Part 21 - Kaum Sudra Yang Mau Berubah
Aku ingin berubah. Bukan berubah jadi Power Ranger! Karena aku lebih seneng Ksatria Baja Hitam. Halah.
Yap, aku ingin berubah. Aku tak mau orang tuaku malu. Mereka termasuk orang terpandang di kotaku, dan aku tak mau mempermalukan mereka. Aku mau menjadi lebih baik lagi. Bukan karena guru-guru yang memarahiku, bukan karena aku dijauhi temen-temen deketku, bukan juga karena nilai-nilaiku turun. Aku hanya merasa perlu berubah. Berubah menjadi lebih baik.
Dan seperti aku bilang, bahwa Aku tahu dan ingat bagaimana aku mengakhiri keterpurukanku itu..
Dimulai dari hari ini. Hari pertama kelas 6 SD. Aku berangkat pagi-pagi. Seingatku, belum ada yang datang waktu itu. Aku menempati kelas yang baru. Aku masuk melewati pintu, kulihat meja-meja berjejer, papan tulis yang kosong dan lantai yang berdebu tanda udah lama ga digunain.
Aku berjalan, mencoba berpikir kemudian aku menaruh tas ku di meja paling depan, nomor dua dari samping kanan, di depan meja guru. Sama seperti ketika aku kelas 1-3 dulu. Aku tak tahu siapa yang nantinya bakal mau duduk denganku. Mantan manusia bermasalah. Aku juga ga yakin si Ucup mau duduk denganku. Itu meja paling depan dan itu artinya meja yang paling dihindari sama ucup dan temen gank nya.
Aku mulai duduk di kursi, menunggu temen-temenku datang. Satu per satu temenku dateng, say hello sana sini, tanya kabar dan kegiatan waktu liburan. Aku mengobrol dengan temen-temenku, tapi aku masih duduk di kursiku. Seperempat jam lagi masuk, dan belum ada yang duduk di sampingku. Aku berpikir, mungkin setahun ini nantinya aku bakal duduk sendiri, mengingat di kelasku sekarang ada 39 murid. Dan itu berarti ada 1 orang yang nantinya akan duduk sendirian.
Sampe akhirnya ada seseorang yang tiba-tiba menaruh tas nya di kursi sampingku, tepat di meja yang aku tempatin. Aku menengok ke samping. Ahhh,diaa..
Belum sempat aku jawab, tiba-tiba ada yang teriak.
Aku ga tahu harus jawab apa. Aku tanpa sadar menjawab
Rimba diam. Lalu dia tersenyum.
Sebelum bel masuk, aku ngobrol sama Haris.
Yak, aku bilang, semua orang juga tahu kenapa. Kenapa aku di kelas 5 bisa ranking 1 terus. Bukan karena aku pinter. Bukan juga karena nilaiku lebih tinggi dari yang lain. Mungkin lebih tepatnya disebut karena Nepotisme kecil-kecilan. Guru kelas 5 waktu caturwulan 1 kemaren tiba-tiba pindah kelas. Kemudian datang guru baru cowok yang akhirnya menggantikan guruku itu. Guru yang galak. Tapi ternyata guru itu adalah temen deket dari kedua orang tuaku. Entah gimana ceritanya, tapi aku selalu dikasih nilai tinggi. Dan tiba-tiba aku Ranking 1. Padahal PR sering ga ngerjain, tugas telat, ulangan nyontek. Aku pernah minta ke orang tuaku untuk ngomong ke guruku itu.
Dan aku pikir, semua orang juga tahu kenapa nilaiku selalu tinggi. Kalaupun mereka ga tahu, sekarang aku yang mengakuinya agar mereka semua tahu..
Aku terdiam. Mereka masih memperlakukan aku seperti biasa. Sama kaya waktu di kelas 3. Padahal aku udah berpikir macem-macem soal mereka. Ahh bodohnya pemikiranku. Aku jatuh bukan berarti temen-temenku ga peduli denganku. Mereka peduli, tapi hanya tak bisa mengatakan aja.
*Sudah cukup dengan bagian seriusnya. Setelah ini, Saatnya kembali ke tulisan absurd lagi.
Yap, aku ingin berubah. Aku tak mau orang tuaku malu. Mereka termasuk orang terpandang di kotaku, dan aku tak mau mempermalukan mereka. Aku mau menjadi lebih baik lagi. Bukan karena guru-guru yang memarahiku, bukan karena aku dijauhi temen-temen deketku, bukan juga karena nilai-nilaiku turun. Aku hanya merasa perlu berubah. Berubah menjadi lebih baik.
Dan seperti aku bilang, bahwa Aku tahu dan ingat bagaimana aku mengakhiri keterpurukanku itu..
Dimulai dari hari ini. Hari pertama kelas 6 SD. Aku berangkat pagi-pagi. Seingatku, belum ada yang datang waktu itu. Aku menempati kelas yang baru. Aku masuk melewati pintu, kulihat meja-meja berjejer, papan tulis yang kosong dan lantai yang berdebu tanda udah lama ga digunain.
Aku berjalan, mencoba berpikir kemudian aku menaruh tas ku di meja paling depan, nomor dua dari samping kanan, di depan meja guru. Sama seperti ketika aku kelas 1-3 dulu. Aku tak tahu siapa yang nantinya bakal mau duduk denganku. Mantan manusia bermasalah. Aku juga ga yakin si Ucup mau duduk denganku. Itu meja paling depan dan itu artinya meja yang paling dihindari sama ucup dan temen gank nya.
Aku mulai duduk di kursi, menunggu temen-temenku datang. Satu per satu temenku dateng, say hello sana sini, tanya kabar dan kegiatan waktu liburan. Aku mengobrol dengan temen-temenku, tapi aku masih duduk di kursiku. Seperempat jam lagi masuk, dan belum ada yang duduk di sampingku. Aku berpikir, mungkin setahun ini nantinya aku bakal duduk sendiri, mengingat di kelasku sekarang ada 39 murid. Dan itu berarti ada 1 orang yang nantinya akan duduk sendirian.
Sampe akhirnya ada seseorang yang tiba-tiba menaruh tas nya di kursi sampingku, tepat di meja yang aku tempatin. Aku menengok ke samping. Ahhh,diaa..
Quote:
Belum sempat aku jawab, tiba-tiba ada yang teriak.
Quote:
Aku ga tahu harus jawab apa. Aku tanpa sadar menjawab
Quote:
Rimba diam. Lalu dia tersenyum.
Quote:
Sebelum bel masuk, aku ngobrol sama Haris.
Quote:
Yak, aku bilang, semua orang juga tahu kenapa. Kenapa aku di kelas 5 bisa ranking 1 terus. Bukan karena aku pinter. Bukan juga karena nilaiku lebih tinggi dari yang lain. Mungkin lebih tepatnya disebut karena Nepotisme kecil-kecilan. Guru kelas 5 waktu caturwulan 1 kemaren tiba-tiba pindah kelas. Kemudian datang guru baru cowok yang akhirnya menggantikan guruku itu. Guru yang galak. Tapi ternyata guru itu adalah temen deket dari kedua orang tuaku. Entah gimana ceritanya, tapi aku selalu dikasih nilai tinggi. Dan tiba-tiba aku Ranking 1. Padahal PR sering ga ngerjain, tugas telat, ulangan nyontek. Aku pernah minta ke orang tuaku untuk ngomong ke guruku itu.
Quote:
Dan aku pikir, semua orang juga tahu kenapa nilaiku selalu tinggi. Kalaupun mereka ga tahu, sekarang aku yang mengakuinya agar mereka semua tahu..
Quote:
Quote:
Aku terdiam. Mereka masih memperlakukan aku seperti biasa. Sama kaya waktu di kelas 3. Padahal aku udah berpikir macem-macem soal mereka. Ahh bodohnya pemikiranku. Aku jatuh bukan berarti temen-temenku ga peduli denganku. Mereka peduli, tapi hanya tak bisa mengatakan aja.
*Sudah cukup dengan bagian seriusnya. Setelah ini, Saatnya kembali ke tulisan absurd lagi.
Diubah oleh yogiek.indra 02-10-2014 11:53
0

