Kaskus

Story

yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Is It My Truly First Love?

Is It My Truly First Love?


Spoiler for Cover:


Quote:


Is It My Truly First Love?


Quote:


Quote:



Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:

Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
hafizlukman46Avatar border
wanitatangguh93Avatar border
efti108Avatar border
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
yogiek.indraAvatar border
TS
yogiek.indra
#158
Part 20 - Kaum Sudra Yang Terpuruk
Di saat kebingungan masih ada di kepalaku, waktu berjalan begitu cepat. Kita semua naik kelas 4. Termasuk Ucup dan satu gank-nya. Mungkin para guru sudah eneg ngeliat ucup sering ga naik kelas. "Kasihan kalo ga naik kelas lagi", mungkin begitu pikiran mereka.

Aku ingin segera mengakhiri kisahku di jaman SD ini, karena itu akan memulai kisahku yang baru nantinya. Suatu saat, kalian akan tahu apa maksud perkataanku ini. emoticon-Smilie

Aku hanya punya sedikit kenangan saat aku kelas 4 dan 5 SD. Yang jelas, itu adalah saat-saat paling drop semasa aku di SD. Masa dimana aku males belajar, males sekolah, dan yang aku pikirkan hanya main saja. Di caturwulan 1 aku dapet ranking 4, caturwulan kedua aku dapet ranking 5. Hal yang selama di SD belum pernah aku rasain. Ayah dan Ibu tidak marah padaku. Mereka hanya memotong uang jajanku. Halah.

Yang jelas, saat kelas 4 dan 5 adalah saat-saat dimana aku terpuruk. Saat dimana aku sudah tidak lagi memikirkan tentang PR, tugas, dan ulangan. Saat dimana aku sudah semakin jauh dengan Rimba. Walaupun aku masih berteman baik dengan Haris. Haris dan Rimba pun sepertinya tak ada perubahan. Mereka masih menikmati cinta dalam diam mereka.

Ini adalah saat dimana aku mengenal dekat temen-temen baru : Temen-temen yang buruk! Saat dimana aku bahkan bisa 1 meja dengan ucup, duduk di meja paling belakang. Entah apa yang aku pikirkan saat itu. Aku mulai tak mengerjakan PR. Setiap pagi adalah waktu dimana aku harus menyalin PR punya Haris, Rimba atau Nana. Saat pelajaran adalah waktu dimana aku becanda dengan temen-temen burukku itu. Saat ulangan adalah waktu dimana aku belajar untuk mencontek. Dan saat pulang adalah waktu dimana aku tertawa riang karena pelajaran hari itu telah selesai.

....
...
..

Aku menatap layar handphoneku. Kulihat-lihat kontak disana. Ahh, banyak sekali kontak temen-temenku ini. Haris udah jadi pegawai pajak. Nana udah jadi asisten pribadinya Bupati. "Udah sukses mereka.."

Aku kembali menatap nanar laptopku. Dalam diamku, aku mencoba membuka kenangan-kenangan yang tersimpan di kepalaku. Entah kenapa, sulit sekali membuka memori waktu aku kelas 4 dan 5 itu. Mungkin, dalam alam bawah sadarku, aku memaksa untuk mengubur memori tersebut. Memori yang tidak ingin aku simpan.

Aku merasa waktu itu diriku berubah. Itu bukan Yogiek yang aku kenal. Tapi aku tak bisa melakukan apa-apa atas perubahan diriku itu. Dulu, aku mengelompokkan anak-anak kelas ke dalam 2 kasta : kasta anak-anak pintar, dan kasta anak-anak bermasalah. Dan sepertinya, aku sudah melakukan transmigrasi antar kasta. Aku menjadi orang yang bermasalah karena sering tak mengerjakan PR dan tugas, hanya memikirkan main dan main. Hidup hanyalah becanda. Tak ada yang serius dalam hidup ini.

Aku tak tahu sejak kapan dan bagaimana aku memulai keterpurukanku itu. Saat dimana aku belajar untuk merokok waktu SD. Walaupun itu hanya 1 batang yang akhirnya membuatku batuk-batuk seperti kakek-kakek mau sakaratul maut. Aku masih mencoba membuka memori burukku. Memori ketika aku bolos sekolah bersama beberapa orang temen sekelas. Kita pergi ke sebuah warung yang akhirnya aku tahu bahwa itu adalah warung penjual "Ciu", semacam minuman alkohol kelas rendahan yang hanya digunakan oleh orang macam preman-preman pasar. Waktu itu aku memang masih menahan diri, tak ikut minum bersama temen-temenku. Aku hanya melihat mereka minum kaya orang-orang dewasa di tipi.

Menyedihkan! Mungkin itu pikiran yang berkelebat saat aku menggerakkan jari-jariku untuk mengetik kenangan waktu itu. Aku mencoba lagi membuka luka lama itu. Kenangan gelap dalam hidupku. Kenangan saat guru akhirnya tahu dan mempergoki kita datang di warung tersebut. Tidak ada hukuman strap lagi. Kita ber-7 di-skors oleh kepala sekolah selama 3 hari waktu itu. Sudah tidak ada ampun untuk kenakalan yang melebihi batasnya. Aku tahu, aku tidak melakukan kesalahan sebagaimana hal-hal yang temen-temenku lakukan. Kesalahanku waktu itu adalah berada di tempat dan pergaulan yang salah.

Aku mencoba membayangkan bagaimana pikiran Haris dan Rimba saat itu kepadaku. Mungkin mereka mulai jijik, mulai merasa bahwa Allah telah memberikan otak cerdas kepada orang yang salah. Kepada orang yang salah, karena orang itu tak mau menggunakan otaknya dengan benar, padahal di luar sana masih banyak orang baik yang ingin memiliki otak cerdas sepertiku. Yang jelas, aku udah mulai agak jauh dengan Rimba dan Haris saat itu. Aku masih beberapa kali berkomunikasi dengan Haris, Rimba, dan Nana tapi itupun mungkin bisa dihitung dengan jari. Diam-diam aku hanya bisa memperhatikan mereka. Aku hanyalah kaum Sudra yang ingin masuk ke dalam kasta Brahmana. Tak ada yang pantas untuk disalahkan, karena memang aku sendiri lah yang salah.

Seperti aku bilang, Aku tak tahu sejak kapan dan bagaimana aku memulai keterpurukanku itu, tapi aku tahu dan ingat bagaimana aku mengakhiri keterpurukanku itu..
Diubah oleh yogiek.indra 02-10-2014 11:50
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.