- Beranda
- Stories from the Heart
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
...
TS
luckyismine
MESIN WAKTU : Catatan Seorang...PECUNDANG!
Quote:
MESIN WAKTU
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
Kenapa ku harus menunggu
Kenapa, aku pun tak tahu
Kutahu itu tlah berlalu
Sinaran cintamu
Jangan bilang, jangan bilang
Ku tak bahagia
Aku hanya, aku hanya
Terhantui
Hari-hari terus berganti
Mengapa ku terus mencari
Saat kita memadu kasih
Tuk ulangi lagi
Kan ku kenang, kan ku kenang
Didalam dada
Tak kan hilang, tak kan hilang
Selamanya, selamanya
Ku menunggu meski engkau, tak kan tahu
Andai ada mesin waktu
Mengapa ku harus menunggu
Mengapa akupun tak tahu
Meski menunggu tiada tentu
Sinaran cintamu
Sisihkanlah, sisihkanlah
Dalam hatimu
Walau hanya, walau hanya
Semenit saja, sedetik saja
Ku menunggu meski engkau takkan tahu
Ku menunggu kau disini
MINOR66
Quote:
Permisi agan dan aganwati
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.
Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.
Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa.
So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Ijinkan gwa untuk ikutan ngeramein forum SFTH ini, terutama buat para momod dan sesepuh dimari. Walaupun gwa udah lama nongkrong di kaskus, ternyata ada sebuah forum yang begitu damai namun cukup membuat hati ini galau (halagh!). Apalagi setelah dihajar oleh dua kisah legendaris dari bung Ari sama bung Anto, maka terciptalah akun klonengan ini . Kisah mereka bener2 membuat kenangan2 masa lalu gwa jadi terbuka lagi. Aselih, gwa udah move on abis kok
. Cuma kenangan itu seperti berputaran di kepala gwa. Dan apa salahnya gwa tuangkan sebagiannya disini, itung2 sambil ngasah kebiasaan nulis gwa yg udah lama gwa tinggalin.Ohya, disini gwa nga ngikutin pakem temen2 yang pada share kisah hidupnya dimari. Yang segitu detailnya, nyeritain mulai dari dilahirin, masa SD, SMP, SMA. Kalo gwa cukup dari masa kuliah aja. Karena kenangan dimasa2 sebelum itu udah banyak yang lupa dan selain itu gwa emang nga ada niat untuk bikin biography komplit tentang kehidupan gwa disini.
Tapi hanya sepenggal dari banyak cerita yang gwa alami dimasa lalu.Gwa juga nga make rule2-an dimari. Bebas2 aja selama masih mengikuti tata tertib official dimari. Toh, gwa juga cuma numpang lapak dimari. Yang punya kuasa dimari tentu aja momodnya, biarlah beliau2 yang menilai nantinya.
Ohiya, ada satu quote dari sesepuh di SFTH yang sangat berkesan buat diri gwa sebelum ikut berpartisipasi disini. Quotenya sedikit gwa edit, tapi nga mengurangi makna dari pesannya. Terutama kata2nya yg gwa kasih warna merah
Quote:
Original Posted By mullupus►Tes tes... 1-2-3...
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Dear agan, terima kasih atas komentarnya. Ya, memang udah konsekuensi sebagai 'pencerita' jika pembaca-pembacanya ingin mencari tahu kebenaran tentang cerita tersebut. Kalau agan bilang semua penulis di SFTH itu pintar-pintar, kayaknya agan salah nilai. Kalau menurut gue, para penulis di SFTH itu malah ingin membodohi dirinya sendiri sebab apa yang dia tuliskan juga nyatanya terkadang malah membawa masalah baru.
Taruhlah begini, contohnya seseorang mengetahui bahwa menulis bisa dijadikan sebagai terapi. Pertama-tama yang dilakukannya itu bukan menjadikan tulisan itu enak untuk dibaca, tetapi dia menulis karena apa yang orang lain katakan belum tentu sama seperti apa yang terjadi. Poin ini dulu yang dikutip.
Lalu dari apa yang dia tuliskan, sebenarnya secara nggak langsung dia nggak ingin berbagi kepada orang-orang, namun dia hanya ingin mereka peduli terhadap hidupnya. Nah, seperti yang gue bilang tadi―orang yang baru pertama kali menulis cerita, dia nggak tahu apakah tulisannya itu enak dibaca atau nggak, alurnya kayak gimana, tokoh-tokohnya seperti apa, dll. Seperti yang agan bilang, bagaimana nasib para pemeran jika dia nggak meminta izin untuk menulis? Bagaimana jika mereka yang membaca kemudian tahu tokoh-tokohnya, kemudian menyebarkan pandangan negatif?
Pada kasus di thread ini, gue menyimpulkan kalau untuk ke depan gue harap semua penulis di SFTH yang belum dapat izin dari para pemeran, sebaiknya menyamarkan nama/tempat, atau hal lain yang berkaitan sehingga bikin orang lain jadi KEPO. Kurt Cobain berkata, "If you read, you will judge." dan memang begitulah adanya.
Maka ijinkanlah gwa untuk membodohi diri gwa disini untuk menceritakan masa lalu gwa.
Sedang untuk masalah izin dengan tokoh2 yang ada di dalam cerita ini belum gwa kantongin. Karena selain gwa udah nga tahu keberadaan mereka, gwa pun ngerasa mereka nga ada yg ngaskus. Makanya gwa coba mem'fiksi'kan cerita gwa ini, dengan harapan nantinya nga menjadi masalah baru buat gwa. So, silahkan menikmati MESIN WAKTU gwa ini
Spoiler for Makasih buat cendolnya :
* * * C H A P T E R I * * *
Spoiler for INDEX:
MUKADIMAH
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
STRANGE DAYS
STRANGE DAYS TOO
STILL STRANGE DAYS
INTERMEZZO
LA WOMAN
ANOTHER LA WOMAN
LIGHT MY FIRE
TOUCH ME
Me, Soe Hok Gie and Jim Morrison
TOUCH ME AGAIN
LOVE(?)
KISS ME
LOVE(?) or LUST(?)
WILD HORSES
ZZZZZZZZZZZ!!!!
[URL=""]LOSER (1st)[/URL]
(CAN'T LIVE WITHOUT YOUR) LOVE AND AFFECTION
KILLER QUEEN
IT'S COMPLICATED!
IT'S STILL COMPLICATED!
MORE COMPLICATED AND F**K UP!
LOVE STINKS
DATE WITH VIA
THE NEW BEGINNING
EEEAAAAAAAA!!!
THE SWEETEST THING
BEBEB OH BEBEB
STAIRWAY TO HEAVEN
BACKSTREET GIRL
IRIS
CLOSER TO THE HEART
TAKKAN ADA CINTA YANG LAIN
THE KILL
THE NURSE
NASI GORENG CAMPUR BENCI
I MISS YOU
WITH OR WITHOUT YOU
LAY LADY LAY
LAY LADY LAY NOW
WILD THING
AM I THE SAME GIRL
LE BOY WANNABE
ANOTHER STORY ABOUT PAST
EVERYBODY'S CHANGING
MY SHARONA
MY SHARONA 2
BIZZARE LOVE TRIANGLE
WONDERBOY
WONDERBOY 2
CREEP
JULIA SAYS
JULIA SAYS 2
YOU SHOOK ME ALL NIGHT LONG
REGRET
STILL REGRET
INTERSTATE LOVE SONG
STILL INTERSTATE LOVE SONG
THUNDERSTRUCK
IS THIS LOVE
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME
YOU SEE THE TROUBLE WITH ME THEN
SPACE ODDITY
WHEN LOVE AND HATE COLLIDE
DILLEMA
WONDERFUL
AKHIR RASA INI
* * * C H A P T E R II * * *
Spoiler for INDEX:
THAT'S WHAT FRIEND ALL FOR
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
KEPOMPONG
KEPOMPONG 2
DREAMER
BENCI TAPI RINDU
MY TURNING POINT BEGINS
PERFECT DAY
VOX POPULI
DON'T GIVE UP
THE SPIRIT CARRIES ON
STILL THE SPIRIT CARRIES ON
NEVER SURRENDER
DIZZ KNEE LAND
POSITIVITY
ALWAYS POSITIVITY
I CAN SEE CLEARLY NOW
WITH A LITTLE HELP FROM MY FRIENDS
HERE COMES THE DAY
HERE COMES THE DAY 2
STAGNANT
NEWBORN
NEWBORN BABY
DECEMBER
DECEMBER II
CURCOL
ITS HOLIDAY
ITS HOLIDAY 2
HYPNOTIZE
HIGH
HORNY
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR
SHIT HAPPENS! : HIGHWAY STAR II
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE II
THANK YOU
THANK YOU II
Testing 1,2,3
HONESTLY
mIRC
mIRC lagi
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 84 suara
Siapa yang jadi istri gwa saat ini?
Dinda
12%
Felisha
35%
Bebeb
5%
Megan Fox
23%
Semuanya salah
26%
Diubah oleh luckyismine 05-04-2017 18:38
sormin180 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
356K
Kutip
1.7K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
luckyismine
#1340
SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANGE
People are strange when you're a stranger
Faces look ugly when you're alone
Women seem wicked when you're unwanted
Streets are uneven when you're down
When you're strange
Faces come out of the rain
When you're strange
No one remembers your name
When you're strange
When you're strange
When you're strange
People are strange when you're a stranger
Faces look ugly when you're alone
Women seem wicked when you're unwanted
Streets are uneven when you're down
When you're strange
Faces come out of the rain
When you're strange
No one remembers your name
When you're strange
When you're strange
When you're strange
When you're strange
Faces come out of the rain
When you're strange
No one remembers your name
When you're strange
When you're strange
When you're strange
Faces look ugly when you're alone
Women seem wicked when you're unwanted
Streets are uneven when you're down
When you're strange
Faces come out of the rain
When you're strange
No one remembers your name
When you're strange
When you're strange
When you're strange
People are strange when you're a stranger
Faces look ugly when you're alone
Women seem wicked when you're unwanted
Streets are uneven when you're down
When you're strange
Faces come out of the rain
When you're strange
No one remembers your name
When you're strange
When you're strange
When you're strange
When you're strange
Faces come out of the rain
When you're strange
No one remembers your name
When you're strange
When you're strange
When you're strange
THE DOORS
Spoiler for SHIT HAPPENS TWICE!! : PEOPLE ARE STRANG:
Quote:
Sabtu pagi gwa masih di kost-an, rencananya sih agak siang2an gwa berangkat untuk pulang kerumah. Sejak makin nga kelihatan titik terang antara gwa sama neng Felisha, gwa makin jarang ngabisin weekend di kost-an, akhir2 itu kondisinya persis kayak diawal2 dulu gwa kenal sama Felisha. Padahal, udah seperti jadi kebiasaan, setiap jum'at malem neng Felisha udah ngebahasin rencana buat hari Sabtu atau Minggunya dengan gaya kenesnya itu. Entah itu rencana buat nontonin film baru, jalan2 nga tentu arah atau cuma sekedar acara masak2an bareng nyonya Maya dengan menu terbaru dan tentunya enyaaakkk. Dan kalopun gwa terpaksa harus pulang kerumah, biasanya Felisha bakal nekuk2 mukanya nga jelas gitu dan misuh2 seharian. Beneran deh, kagak bohong gwa.
Trus, perlahan tapi pasti kebiasaan2 yang udah gwa anggap nyaman dan menyenangkan itu mulai sirna (tsaah). Bagaikan asap nikotin yang biasa menemani hari2 gwa, mengepul dimulut gwa dan menghilang disapu oleh angin ketika gwa tiupkan ke udara (halagh, perumpamaan macam apa iniii?
). Nga ada lagi obrolan2 kita di jum'at malam yang nyinggung2 tentang rencana kita di hari Sabtu atau Minggunya, terasa begitu hambar. Dan nga ada lagi wajah yang cemberut dan manyun2 ketika gwa lagi beberes buat balik kerumah. Malahan, akhir2 itu Felisha suka ngilang nga jelas dihari Sabtu, tanpa gwa tahu kemana perginya dan itu sangat menyakiti hati gwa (ah, makin lebayyy!!!
). Tau nga sih lo, yang biasanya juga kemana2 pake acara pamit sama gwa, sekarang mah boro2 deh.
Dan ngeheknya lagi, gwa tetep nga punya nyali buat nanyain perubahan2 yang terjadi diantara gwa dan Felisha. Gengsi? Yah, gwa cuma pecundang yang kegedean baju gengsinya, dipadu sama celana nyali yang kekecilan (makin nga mutuuu!!!
). Mulut gwa selalu terkunci rapat untuk mengungkapkan ganjalan2 yang ada dihati gwa tentang dia. 
Dan di Sabtu itu, tumben2an neng Felisha udah mondar-mandir ke kamar mandi gwa, agak lebih cepat dari biasanya di hari2 kerja. Biasanya juga neng semok masih leyeh2 dikamarnya, nga beda jauh kayak gwa juga. Dengan mondar-mandirnya Felisha dikamar gwa, itu artinya gwa juga harus ikutan bangun. Udah mirip alarm hidup juga tuh kegiatannya buat gwa pribadi. Paling nga, sebagai cowok yang tahu sopan santun dan bermartabat, gwa nga mau Felisha mendadak histeris hanya gara2 sebuah pemandangan paling keren dari balik celana gwa, ketika Mr. Mojo diserang sindrom kram pagi. Maklum udah jadi kebiasaan gwa, tidur hanya make boxer atau celana pendek gedombrangan tanpa pelapis tambahan sama sekali.
Makanya gwa sengaja masang klenengan sapi digagang pintu, biar ketika ada yang buka pintu kamar, gwa bisa otomatis terbangun dari tidur. Jenius nga sih gwa?
Dan gwa pun udah mulai terbiasa nga ngedengerin sapaannya yang selalu dikumandangkan setiap kali masuk kekamar gwa seperti 'selamat pagi Kriwil' atau 'Wiilll, udah sianggg!!!'. Nga ada lagi sama sekali! Paling kalo pas kebetulan papasan mata, dia cuma tersenyum sekilas. Lalu berjalan dengan anggunnya sambil mengangkat dagunya tinggi2 sambil membusungkan dadanya kedepan (yaelah, kalo yang satu itu mah udah jelas banget kaliii
). Mirip kayak tuan putri yang lagi jalan melewati ajudan2nya. Dan gwa cuma bisa menatapnya tanpa daya sambil tersenyum kecut. 
Dan sebagaimana kebiasaan gwa, sambil meredakan sindrom kram pagi yang menyerang Mr. Mojo, gwa menenggak air putih segelas gede, yang sengaja gwa siapin semenjak dari malemnya. Biasanya kalo di hari Sabtu kayak gini, gwa cuma lanjutin kegiatan pagi gwa sambil leyeh2 di atas kasur. Entah itu baca2 majalah atau buku sambil dengerin Joe Satriani beraksi lewat stereo set disudut kamar atau bengong2 nga jelas sambil mikirin tetangga sebelah kamar gwa yang makin hari makin ngangenin aja. Cuma berhubung neng Felisha kayaknya lagi sibuk2 nga jelas (ya iyalah nga jelas, pan dia nga ngasih laporan ke gwa!), gwa coba keluar dari kamar sambil senam2 nga jelas gitu sambil menghirup segarnya udara dipagi itu. Sambil nungguin dia keluar dari kamar dan nanyain tentang kesibukannya di pagi itu. Ohiya, sejak gwa pensiun jadi junkie, berat badan gwa lumayan nambah lho, walaupun masih belum bisa balikin bentuk badan gwa yang sempet nyaris kotak2 kayak dahulu kala (ahahahaha, jayuuusss!
). Padahal gwa pengen banget waktu itu nge-gym lagi, tapi sayang kerjaan sama kuliah gwa terlalu nyita waktu (huuuu, songong!
).
Sampe berkeringet kayak gini badan gwa, neng Felisha belom keluar2 juga dari kamarnya. Padahal tadi waktu selesai mandi dan keluar dari kamar gwa, lidah gwa selalu mendadak kelu buat sekedar menyapanya. Ya gimana nga kelu, kalo tiap pagi disuguhin pemandangan seorang cewek dengan penampilan super segernya setelah mandi dengan rambut panjangnya digelung keatas menyisakan anak2 rambut bergelantungan dilehernya yang uuggghhh..., trus hanya dibalut baju panjang model2 kimono gitu.
Mana sanggup lah otak omes gwa untuk merespon dengan cepat untuk mengirimkan sinyal ke mulut dan lidah gwa, untuk hanya sekedar menyapanya. Biarlah gwa nikmati dulu keindahan ciptaan Tuhan ini dan biarlah urusan tanya-menanyanya itu menyusul kemudian. 
Huft, bosen nungguin neng semok keluar dari kamar, gwa kembali gerilya ke kamar gwa. Cacing2 diperut gwa udah mulai ngamuk dan gwa inget masih ada roti gambang sisa semalem. Ahahaha, ini roti biar kata diangin2in tanpa disimpen dikulkaspun masih enak aja rasanya, udah gitu ngenyangin banget biar kata cuma sisaan dari semalem. Pengen rasanya gwa ketemu sama itu pencipta roti gambang, sumpah, jasanya gede banget dan banyak ngebantu anak2 kost kayak gwa ini. Dan setelah habis gwa kudap itu roti, seperti biasa, tiba2 aja mulut gwa jadi asem. Gwa ambil bungkus rokok yang dimeja, ternyata udah kosong isinya. Hadeuh, untung aja salah satu penghuni kontrakan Ridho yang didepan ngebuka warungnya sejak subuh. So, gwa nga perlu ngeluarin tenaga ekstra buat beli rokok sampe jauh kedepan.
Keluar dari kamar, gwa lihat Felisha lagi sibuk ngunci pintu kamarnya. What, pintu kamar dikunci? Nga biasanya dia keluar pake acara ngunci2 kamarnya segala? Ada apa ini? Pagi itu Felisha mengenakan polo shirt putih yang dilapisi cardigan hitam dipadu celana jeans biru gelap. Sporty tapi tetap feminim. Setelah selesai mengunci pintu kamarnya Felisha bergegas berjalan sambil menenteng sebuah tas jinjing yang lumayan penuh dengan tangan kanannya, sementara ditangan kirinya mengantung sebuah tas cewek gitu. Repot bener ya? Dia sama sekali nga menyadari kehadiran gwa atau jangan2 dia sengaja nga memperdulikan gwa?
"Fel...hei, mau kemana neng?" tanya gwa dengan sedikit mengeraskan suara.
"Hai...eehh, ini...engg, aku ada acara outbond dari kantor. Ohiya, aku nginep ya sampe Minggu, nitip2 kamar yaaa" jawabnya tanpa mengurangi kecepatan langkahnya yang terburu2 itu.
"Owh, kok gwa nga tau ya? Khan, gwa bisa tuh nganterin sampe ke kantor lo." gwa coba mensejajari langkahnya.
"Emang aku belum cerita sama kamu ya? Eh, tapi nga apa2 sih, aku bisa jalan sendiri kok" jawabnya masih dengan langkah terburu2nya.
"Yakin bisa jalan sendiri nih? Gwa nga keberatan kok nganterinya, beneran deh. Eh, sini gwa bawain tas lo, kayaknya berat bener tuh" gwa masih coba memaksa.
"Nga usah Ky, aku kuat kok ngangkat sendiri. Ya udah ya, aku udah kesiangan nih. Daaahh" ucapnya sambil berlari2 kecil meninggalkan gwa.
Gwa cuma garuk2 kepala yang nga gatel, ngeliat kekokohan hatinya menolak kebaikan hati gwa dipagi itu. Gwa berbelok ke warung yang ada dideretan kontrakan Ridho, sementara Felisha masih berlari2 kecil mendekati pintu gerbang tanpa mengindahkan gwa sama sekali. Bete nga sih, ngeliat cewek yang biasanya ramah tamah dan tahu sopan santun, tiba2 aja berubah jadi nga perdulian kayak gitu? Mata gwa nga lepas2nya menatapi tubuh semok itu yang sudah keluar dari pintu gerbang, sementara tangan gwa mulai membuka bungkus rokok yang gwa beli dan mulai membakarnya.
Entah kenapa, mata gwa seolah nga mau lepas ngeliatin cewek itu yang mulai keluar dari pintu gerbang. Gwa lihat Felisha menghampiri sebuah sedan berwarna biru gelap. Tak lama muncul seorang laki2 berkaca mata gelap, lalu membukakan pintu belakang dan membantunya memasukan barang2 bawaannya. Lalu dengan gaya cerianya Felisha memutari sedan itu dan masuk melalui pintu sebelahnya. Lalu mobil itu bergerak menjauhi kontrakan Ridho. What? Nga salah lihat gwa nih? Pantes aja dia nolak semua tawaran baik gwa. Jadi dia dijemput sama cowok?! Arrgghhhh!!!
Lho kok, ini anyep2 sangit bener rasa rokok yang gwa hisap? Yaelah, pantes aja nga enak, lha filternya sih yang gwa bakar!!!!
*************************************
"Dho, gwa mau balik nih. Ohiya, gwa mau sekalian nukerin duit, lo mau nitip sekalian nga?" gwa pamit sama Ridho, yang kebetulan lagi asik maen2 sama Jupri diterasnya.
"Wah, boleh tuh. Nah, kalo lo balik kerumah, trus duit tukerannya mao lo kasih ke gwanya kapan? Jangan2 malah lo tilep nanti" sahutnya sambil ngerogoh2 dompet dari kantong celana pendeknya.
"Yaelah, berapa bener sih duit lo?! Gwa senen pagi sih mau langsung ke BPN pusat Dho, serah terima disitu aja yak?" kata gwa sambil menghampiri Ridho.
"Hmmm, boleh juga tuh. Tapi gwa siangan kali nyampe sononya. Lo tungguin gwa yak?! Nih, gopek, nanti lo balikin ke gwa jadi enam ratus yak?!" Ridho menyerahkan lembaran merah lima lembar.
"Siap bos. Ntar yang cepeknya gwa kasih duit monopoli dah." gwa masukin uangnya Ridho kedalam dompet dan ngantongin lagi ke saku celana pendek gwa.
"Etdah ini bocah, belom mandi lo yak? Gembel bener sih lo. Itu kantong celana lo pada bolong kagak? Kagak takut jatoh apa itu dompet? Mending lo simpen di tas Jim?!" kumat tuh bawelnya si Ridho.
"Halagh, aman lah duit lo Dho. Udah ah, keburu bentet banget nih siang. Motor lo gwa bawa nginep dulu yak. Yuk gwa caw dulu" buru2 gwa tinggalin bapak sama anak itu dan langsung nemplok dimotor bututnya Ridho.
Gwa bergerak meninggalkan pelataran parkiran kontrakan Ridho dengan tujuan pulang kerumah tercinta. Ya, pulang kerumah. Ngapain juga gwa bengong2 sendirian dikost-an, tanpa ada neng semok. Lagian, yang bisa bikin suasana kost-an kita yang nyempil sendiri dibelakang itu, ya cuma neng Felisha doang. Tanpa kehadirannya, suasana disono bisa disamain kayak kuburan.
Huft, kenapa gwa jadi makin galau gini yak, gara2 ngeliat Felisha dijemput sama cowok tadi pagi. Sehabis ngedapetin pemandangan paling nyebelin tadi, mendadak gwa kehilangan selera buat ngapa2in di kamar kost-an tadi. Mau mandi rasanya malessss banget, mau nyari sarapan apalagi. Kaki gwa berasa berat aja buat gwa langkahin keluar dari kamar. Ini aja kalo nga gwa paksa2in buat bergerak pulang, mungkin gwa lebih memilih tidur2an aja dikasur ditemani keresahan dihati gwa.
Yup, gwa musti akuin, kalo Felisha perlahan2 udah mulai berubah. Dan gwa nga bisa bohongin hati kecil gwa, kalo Felisha udah mulai membangun tembok2 pembatas diantara kita. Yang makin hari makin kokoh aja berdirinya. Satu2nya cara untuk menghentikannya membangun tembok2 itu hanyalah dengan menggenggam erat2 kedua tangannya sambil menatap matanya dalam2 lalu berkata, 'Fel, gwa sayang sama elo. Dan gwa pengen lo jadi cewek gwa". Titik, nga pake koma lagi. Aaarrrggghhhhh!!!!
Gwa inget banget ketika seminggu yang lalu, sepulangnya gwa dari kecelakaan motor itu. Tau nga sih, gwa itu musti harus acting2 dulu, macem di sinetron2 hanya untuk mendapatkan perhatian darinya. Berjalan sedikit terpincang2 sambil megangin pingang gwa dan meringis2 kesakitan ketika ada didekat2nya. Soalnya selama beberapa jam deket2 sama dia, boro2 Felisha peka kalo gwa abis kecelakaan. Ngeliat motor gwa nga markir didepan kost-an pun, nga ada sama sekali keluar dari mulutnya sebuah pertanyaan. Seolah2 emang nga terjadi apapun. Sadis nga sih?!
Dan kalian mau tahu yang keluar dari mulutnya?
"Kamu kenapa sih dari tadi aduh2an melulu?" tanyanya sambil matanya nga lepas dari majalah wanita didepannya.
"Gw abis nabrak tadi Fel. Parah banget, gwa sampe pingsan tadi. Tapi untung sih, nga ada yang luka2, tapi ini pinggang gwa berasa banget pegelnya. Aduh..." keluh gwa dengan sedikit senang, karena bisa mencuri perhatiannya.
"Ooohhh...." jawabnya acuh tak acuh, tetap dengan mata yang nga lepas dari halaman majalahnya.
Ooohhh?! Dia cuma bilang Oooohhh?!!! Nyaris aja air mata gwa meleleh mendengarkan jawabannya yang dingin itu.
"Iya Fel, sakit banget nih pinggang gwa. Duh, kalo patah beneran tulang gwa gimana nih?" keluh gwa lagi, tetep pengen minta diperhatiin.
"Lho, kamu kenapa nga ketukang urut sih? Khan, deket2 sini ada tukang urut yang spesial patah tulang gitu. Gih, kesono dulu kamunya, nanti kalo nga cepet2 ditangani kamu besok nga bisa kerja lho" kali ini dia ngomong kayak gitu sambil menatap gwa. Tapi ya itu tadi, biasa2 aja kesannya. Nga ada penampakan keperduliannya yang biasanya sedikit lebay seperti yang gwa kenal.
Ok, I'm done! Nga perlu lagi gwa merengek2 meminta perhatiannya. Nga pake basa-basi lagi, gwa ngeloyor meninggalkan Felisha yang kembali terbenam dengan majalah yang ada didepannya. Malam itu gwa habiskan waktu gwa nongkrong didepan gerbang kontrakan Ridho, sambil meratapi nasib gwa yang menyedihkan ini.
"Mas...mas...dompetnya jatoh tuh!" suara pengendara motor disebelah gwa memecahkan lamunan gwa.
Trus, perlahan tapi pasti kebiasaan2 yang udah gwa anggap nyaman dan menyenangkan itu mulai sirna (tsaah). Bagaikan asap nikotin yang biasa menemani hari2 gwa, mengepul dimulut gwa dan menghilang disapu oleh angin ketika gwa tiupkan ke udara (halagh, perumpamaan macam apa iniii?
). Nga ada lagi obrolan2 kita di jum'at malam yang nyinggung2 tentang rencana kita di hari Sabtu atau Minggunya, terasa begitu hambar. Dan nga ada lagi wajah yang cemberut dan manyun2 ketika gwa lagi beberes buat balik kerumah. Malahan, akhir2 itu Felisha suka ngilang nga jelas dihari Sabtu, tanpa gwa tahu kemana perginya dan itu sangat menyakiti hati gwa (ah, makin lebayyy!!!
). Tau nga sih lo, yang biasanya juga kemana2 pake acara pamit sama gwa, sekarang mah boro2 deh.
Dan ngeheknya lagi, gwa tetep nga punya nyali buat nanyain perubahan2 yang terjadi diantara gwa dan Felisha. Gengsi? Yah, gwa cuma pecundang yang kegedean baju gengsinya, dipadu sama celana nyali yang kekecilan (makin nga mutuuu!!!
). Mulut gwa selalu terkunci rapat untuk mengungkapkan ganjalan2 yang ada dihati gwa tentang dia. 
Dan di Sabtu itu, tumben2an neng Felisha udah mondar-mandir ke kamar mandi gwa, agak lebih cepat dari biasanya di hari2 kerja. Biasanya juga neng semok masih leyeh2 dikamarnya, nga beda jauh kayak gwa juga. Dengan mondar-mandirnya Felisha dikamar gwa, itu artinya gwa juga harus ikutan bangun. Udah mirip alarm hidup juga tuh kegiatannya buat gwa pribadi. Paling nga, sebagai cowok yang tahu sopan santun dan bermartabat, gwa nga mau Felisha mendadak histeris hanya gara2 sebuah pemandangan paling keren dari balik celana gwa, ketika Mr. Mojo diserang sindrom kram pagi. Maklum udah jadi kebiasaan gwa, tidur hanya make boxer atau celana pendek gedombrangan tanpa pelapis tambahan sama sekali.
Makanya gwa sengaja masang klenengan sapi digagang pintu, biar ketika ada yang buka pintu kamar, gwa bisa otomatis terbangun dari tidur. Jenius nga sih gwa?Dan gwa pun udah mulai terbiasa nga ngedengerin sapaannya yang selalu dikumandangkan setiap kali masuk kekamar gwa seperti 'selamat pagi Kriwil' atau 'Wiilll, udah sianggg!!!'. Nga ada lagi sama sekali! Paling kalo pas kebetulan papasan mata, dia cuma tersenyum sekilas. Lalu berjalan dengan anggunnya sambil mengangkat dagunya tinggi2 sambil membusungkan dadanya kedepan (yaelah, kalo yang satu itu mah udah jelas banget kaliii
). Mirip kayak tuan putri yang lagi jalan melewati ajudan2nya. Dan gwa cuma bisa menatapnya tanpa daya sambil tersenyum kecut. 
Dan sebagaimana kebiasaan gwa, sambil meredakan sindrom kram pagi yang menyerang Mr. Mojo, gwa menenggak air putih segelas gede, yang sengaja gwa siapin semenjak dari malemnya. Biasanya kalo di hari Sabtu kayak gini, gwa cuma lanjutin kegiatan pagi gwa sambil leyeh2 di atas kasur. Entah itu baca2 majalah atau buku sambil dengerin Joe Satriani beraksi lewat stereo set disudut kamar atau bengong2 nga jelas sambil mikirin tetangga sebelah kamar gwa yang makin hari makin ngangenin aja. Cuma berhubung neng Felisha kayaknya lagi sibuk2 nga jelas (ya iyalah nga jelas, pan dia nga ngasih laporan ke gwa!), gwa coba keluar dari kamar sambil senam2 nga jelas gitu sambil menghirup segarnya udara dipagi itu. Sambil nungguin dia keluar dari kamar dan nanyain tentang kesibukannya di pagi itu. Ohiya, sejak gwa pensiun jadi junkie, berat badan gwa lumayan nambah lho, walaupun masih belum bisa balikin bentuk badan gwa yang sempet nyaris kotak2 kayak dahulu kala (ahahahaha, jayuuusss!
). Padahal gwa pengen banget waktu itu nge-gym lagi, tapi sayang kerjaan sama kuliah gwa terlalu nyita waktu (huuuu, songong!
).Sampe berkeringet kayak gini badan gwa, neng Felisha belom keluar2 juga dari kamarnya. Padahal tadi waktu selesai mandi dan keluar dari kamar gwa, lidah gwa selalu mendadak kelu buat sekedar menyapanya. Ya gimana nga kelu, kalo tiap pagi disuguhin pemandangan seorang cewek dengan penampilan super segernya setelah mandi dengan rambut panjangnya digelung keatas menyisakan anak2 rambut bergelantungan dilehernya yang uuggghhh..., trus hanya dibalut baju panjang model2 kimono gitu.
Mana sanggup lah otak omes gwa untuk merespon dengan cepat untuk mengirimkan sinyal ke mulut dan lidah gwa, untuk hanya sekedar menyapanya. Biarlah gwa nikmati dulu keindahan ciptaan Tuhan ini dan biarlah urusan tanya-menanyanya itu menyusul kemudian. 
Huft, bosen nungguin neng semok keluar dari kamar, gwa kembali gerilya ke kamar gwa. Cacing2 diperut gwa udah mulai ngamuk dan gwa inget masih ada roti gambang sisa semalem. Ahahaha, ini roti biar kata diangin2in tanpa disimpen dikulkaspun masih enak aja rasanya, udah gitu ngenyangin banget biar kata cuma sisaan dari semalem. Pengen rasanya gwa ketemu sama itu pencipta roti gambang, sumpah, jasanya gede banget dan banyak ngebantu anak2 kost kayak gwa ini. Dan setelah habis gwa kudap itu roti, seperti biasa, tiba2 aja mulut gwa jadi asem. Gwa ambil bungkus rokok yang dimeja, ternyata udah kosong isinya. Hadeuh, untung aja salah satu penghuni kontrakan Ridho yang didepan ngebuka warungnya sejak subuh. So, gwa nga perlu ngeluarin tenaga ekstra buat beli rokok sampe jauh kedepan.
Keluar dari kamar, gwa lihat Felisha lagi sibuk ngunci pintu kamarnya. What, pintu kamar dikunci? Nga biasanya dia keluar pake acara ngunci2 kamarnya segala? Ada apa ini? Pagi itu Felisha mengenakan polo shirt putih yang dilapisi cardigan hitam dipadu celana jeans biru gelap. Sporty tapi tetap feminim. Setelah selesai mengunci pintu kamarnya Felisha bergegas berjalan sambil menenteng sebuah tas jinjing yang lumayan penuh dengan tangan kanannya, sementara ditangan kirinya mengantung sebuah tas cewek gitu. Repot bener ya? Dia sama sekali nga menyadari kehadiran gwa atau jangan2 dia sengaja nga memperdulikan gwa?
"Fel...hei, mau kemana neng?" tanya gwa dengan sedikit mengeraskan suara.
"Hai...eehh, ini...engg, aku ada acara outbond dari kantor. Ohiya, aku nginep ya sampe Minggu, nitip2 kamar yaaa" jawabnya tanpa mengurangi kecepatan langkahnya yang terburu2 itu.
"Owh, kok gwa nga tau ya? Khan, gwa bisa tuh nganterin sampe ke kantor lo." gwa coba mensejajari langkahnya.
"Emang aku belum cerita sama kamu ya? Eh, tapi nga apa2 sih, aku bisa jalan sendiri kok" jawabnya masih dengan langkah terburu2nya.
"Yakin bisa jalan sendiri nih? Gwa nga keberatan kok nganterinya, beneran deh. Eh, sini gwa bawain tas lo, kayaknya berat bener tuh" gwa masih coba memaksa.
"Nga usah Ky, aku kuat kok ngangkat sendiri. Ya udah ya, aku udah kesiangan nih. Daaahh" ucapnya sambil berlari2 kecil meninggalkan gwa.
Gwa cuma garuk2 kepala yang nga gatel, ngeliat kekokohan hatinya menolak kebaikan hati gwa dipagi itu. Gwa berbelok ke warung yang ada dideretan kontrakan Ridho, sementara Felisha masih berlari2 kecil mendekati pintu gerbang tanpa mengindahkan gwa sama sekali. Bete nga sih, ngeliat cewek yang biasanya ramah tamah dan tahu sopan santun, tiba2 aja berubah jadi nga perdulian kayak gitu? Mata gwa nga lepas2nya menatapi tubuh semok itu yang sudah keluar dari pintu gerbang, sementara tangan gwa mulai membuka bungkus rokok yang gwa beli dan mulai membakarnya.
Entah kenapa, mata gwa seolah nga mau lepas ngeliatin cewek itu yang mulai keluar dari pintu gerbang. Gwa lihat Felisha menghampiri sebuah sedan berwarna biru gelap. Tak lama muncul seorang laki2 berkaca mata gelap, lalu membukakan pintu belakang dan membantunya memasukan barang2 bawaannya. Lalu dengan gaya cerianya Felisha memutari sedan itu dan masuk melalui pintu sebelahnya. Lalu mobil itu bergerak menjauhi kontrakan Ridho. What? Nga salah lihat gwa nih? Pantes aja dia nolak semua tawaran baik gwa. Jadi dia dijemput sama cowok?! Arrgghhhh!!!
Lho kok, ini anyep2 sangit bener rasa rokok yang gwa hisap? Yaelah, pantes aja nga enak, lha filternya sih yang gwa bakar!!!!

*************************************
"Dho, gwa mau balik nih. Ohiya, gwa mau sekalian nukerin duit, lo mau nitip sekalian nga?" gwa pamit sama Ridho, yang kebetulan lagi asik maen2 sama Jupri diterasnya.
"Wah, boleh tuh. Nah, kalo lo balik kerumah, trus duit tukerannya mao lo kasih ke gwanya kapan? Jangan2 malah lo tilep nanti" sahutnya sambil ngerogoh2 dompet dari kantong celana pendeknya.
"Yaelah, berapa bener sih duit lo?! Gwa senen pagi sih mau langsung ke BPN pusat Dho, serah terima disitu aja yak?" kata gwa sambil menghampiri Ridho.
"Hmmm, boleh juga tuh. Tapi gwa siangan kali nyampe sononya. Lo tungguin gwa yak?! Nih, gopek, nanti lo balikin ke gwa jadi enam ratus yak?!" Ridho menyerahkan lembaran merah lima lembar.
"Siap bos. Ntar yang cepeknya gwa kasih duit monopoli dah." gwa masukin uangnya Ridho kedalam dompet dan ngantongin lagi ke saku celana pendek gwa.
"Etdah ini bocah, belom mandi lo yak? Gembel bener sih lo. Itu kantong celana lo pada bolong kagak? Kagak takut jatoh apa itu dompet? Mending lo simpen di tas Jim?!" kumat tuh bawelnya si Ridho.
"Halagh, aman lah duit lo Dho. Udah ah, keburu bentet banget nih siang. Motor lo gwa bawa nginep dulu yak. Yuk gwa caw dulu" buru2 gwa tinggalin bapak sama anak itu dan langsung nemplok dimotor bututnya Ridho.
Gwa bergerak meninggalkan pelataran parkiran kontrakan Ridho dengan tujuan pulang kerumah tercinta. Ya, pulang kerumah. Ngapain juga gwa bengong2 sendirian dikost-an, tanpa ada neng semok. Lagian, yang bisa bikin suasana kost-an kita yang nyempil sendiri dibelakang itu, ya cuma neng Felisha doang. Tanpa kehadirannya, suasana disono bisa disamain kayak kuburan.

Huft, kenapa gwa jadi makin galau gini yak, gara2 ngeliat Felisha dijemput sama cowok tadi pagi. Sehabis ngedapetin pemandangan paling nyebelin tadi, mendadak gwa kehilangan selera buat ngapa2in di kamar kost-an tadi. Mau mandi rasanya malessss banget, mau nyari sarapan apalagi. Kaki gwa berasa berat aja buat gwa langkahin keluar dari kamar. Ini aja kalo nga gwa paksa2in buat bergerak pulang, mungkin gwa lebih memilih tidur2an aja dikasur ditemani keresahan dihati gwa.

Yup, gwa musti akuin, kalo Felisha perlahan2 udah mulai berubah. Dan gwa nga bisa bohongin hati kecil gwa, kalo Felisha udah mulai membangun tembok2 pembatas diantara kita. Yang makin hari makin kokoh aja berdirinya. Satu2nya cara untuk menghentikannya membangun tembok2 itu hanyalah dengan menggenggam erat2 kedua tangannya sambil menatap matanya dalam2 lalu berkata, 'Fel, gwa sayang sama elo. Dan gwa pengen lo jadi cewek gwa". Titik, nga pake koma lagi. Aaarrrggghhhhh!!!!
Gwa inget banget ketika seminggu yang lalu, sepulangnya gwa dari kecelakaan motor itu. Tau nga sih, gwa itu musti harus acting2 dulu, macem di sinetron2 hanya untuk mendapatkan perhatian darinya. Berjalan sedikit terpincang2 sambil megangin pingang gwa dan meringis2 kesakitan ketika ada didekat2nya. Soalnya selama beberapa jam deket2 sama dia, boro2 Felisha peka kalo gwa abis kecelakaan. Ngeliat motor gwa nga markir didepan kost-an pun, nga ada sama sekali keluar dari mulutnya sebuah pertanyaan. Seolah2 emang nga terjadi apapun. Sadis nga sih?!
Dan kalian mau tahu yang keluar dari mulutnya?
"Kamu kenapa sih dari tadi aduh2an melulu?" tanyanya sambil matanya nga lepas dari majalah wanita didepannya.
"Gw abis nabrak tadi Fel. Parah banget, gwa sampe pingsan tadi. Tapi untung sih, nga ada yang luka2, tapi ini pinggang gwa berasa banget pegelnya. Aduh..." keluh gwa dengan sedikit senang, karena bisa mencuri perhatiannya.
"Ooohhh...." jawabnya acuh tak acuh, tetap dengan mata yang nga lepas dari halaman majalahnya.
Ooohhh?! Dia cuma bilang Oooohhh?!!! Nyaris aja air mata gwa meleleh mendengarkan jawabannya yang dingin itu.
"Iya Fel, sakit banget nih pinggang gwa. Duh, kalo patah beneran tulang gwa gimana nih?" keluh gwa lagi, tetep pengen minta diperhatiin.
"Lho, kamu kenapa nga ketukang urut sih? Khan, deket2 sini ada tukang urut yang spesial patah tulang gitu. Gih, kesono dulu kamunya, nanti kalo nga cepet2 ditangani kamu besok nga bisa kerja lho" kali ini dia ngomong kayak gitu sambil menatap gwa. Tapi ya itu tadi, biasa2 aja kesannya. Nga ada penampakan keperduliannya yang biasanya sedikit lebay seperti yang gwa kenal.
Ok, I'm done! Nga perlu lagi gwa merengek2 meminta perhatiannya. Nga pake basa-basi lagi, gwa ngeloyor meninggalkan Felisha yang kembali terbenam dengan majalah yang ada didepannya. Malam itu gwa habiskan waktu gwa nongkrong didepan gerbang kontrakan Ridho, sambil meratapi nasib gwa yang menyedihkan ini.
"Mas...mas...dompetnya jatoh tuh!" suara pengendara motor disebelah gwa memecahkan lamunan gwa.
Diubah oleh luckyismine 19-09-2014 22:31
sormin180 memberi reputasi
1
Kutip
Balas