Pagi ini Sebelum meneruskan cerita ini, aku lihat handphone sejenak.
Buka Whatsapp. Ada nama Haris disana.


..
...
....

Setelah kejadian pagi itu, aku jadi mulai memperhatikan Haris dan Rimba. Saat di kelas, mereka memang terlihat akrab. Dekat. Seperti saat ini, mereka ngerjain soal matematika berdua. Di sampingku. Mereka berdua deket-deketan. Tubuh mereka nempel. Mungkin kulitnya Haris mengandung lem. Aku ga tahu harus bagaimana dalam menggambarkan mereka. "Rimba emang baik. Perhatian ama setiap orang. Tapi apakah mungkin dia lebih perhatian sama Haris?" Pikiran-pikiran aneh mulai muncul lagi. Lagipula, kenapa aku harus mikirin Rimba? Kenapa aku harus mikirin mereka?



Mukaku masih kaya orang tolol, bengong. Kalo ada setan lewat, mungkin sekarang aku udah jadi Raja Mangkunegara ke-V.



Ahh, Rimba.. Dia emang perhatian ke semua orang kok.