- Beranda
- Stories from the Heart
Is It My Truly First Love?
...
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Spoiler for Cover:
Quote:

Quote:
Quote:
Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:
Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yogiek.indra
#37
Part 5 - Menunggu
Ceritanya masih kelas 1 SD aja.
Karena sedikit hal yang masih bisa aku inget karena keterbatasan otak dan memori, aku skip aja yak.
Yang aku inget, saat Caturwulan kedua, aku dapet ranking 2, dan Rimba kalo ga salah juga dapet ranking yang sama. Di sekolahku dulu kalo ada yang nilainya sama, dia akan dapat ranking yang sama. Dan seperti biasa, Ibu kita yang ngambil raport.
Dan sebelum pulang, seperti biasa, aku dan Rimba duduk di depan kolam.
Dan pulangnya, aku kembali jadi orang kaya. Dikasih 3 ribuan sama Bapak. Udah rencana buat beli permen yang banyaaakk. Aku mau tidur dengan banyak permen di kasur. Jadi pas bangun, bisa langsung makan permen.
*So simple. Jika saja aku punya pemikiran se simple itu saat ini..
-------
Caturwulan ketiga dimulai.
Aku masih duduk 1 meja dengan Rimba. Bedanya, sekarang udah muncul gank-gank atau gerombolan-gerombolan para bocil. Rimba, Nana dan beberapa temen cewek yang mungkin merasa anak-anak pinter berkelompok jadi 1. Setiap istirahat, mereka main bareng. Aku juga bersama dengan cowok-cowok yang tinggal di rumah yang agak deket akhirnya membentuk gerombolan juga. Istirahat juga diakhiri dengan bermain bareng mereka.
satu yang ga berubah : Aku dan Rimba masih saling tukeran bekal begitu istirahat dimulai. Hampir setiap anak di kelas setiap istirahat pada pergi ke kantin untuk jajan. Sedangkan aku lebih milih makan bekal bareng Rimba. Uang jajan yang waktu itu cuman dikasih 100 rupiah setiap hari aku simpen. Kadang ditabung, tapi lebih sering buat beli mainan yang dijual di depan SD. Mainannya pun macem-macem. Kadang beli kartu bergambar buat judi di sekolah.
Kadang beli kelereng, kadang beli Pong-Pong an. Ada yang tahu Pong-Pong an? Kalo di Jakarta sih biasa disebut Kumang. Yang bentuknya kaya kerang atau apalah itu, terus kalo pengen dia keluar dari cangkangnya kita akan kasih napas "Haaahh.. Haaahhh.. Haaahhh". Maka si hewan itu akan keluar. Entah keluar karena memang caranya seperti itu, karena pengap atau karena napas kita yang bau.
Aduuuhh, mengenang masa kecil emang menyenangkan.
Pas pulang sekolah. Rimba udah disamperin sama ibunya di depan kelas.
Setelah nunggu sekian lama, akhirnya sang Bibi pun dateng juga. Dengan tergopoh-gopoh, nyamperin kita bertiga.
Berhubung aku udah dijemput, akhirnya Ibunya Rimba dan Rimba pamitan, Mbak Ndari sama aku juga pamitan buat pulang.
*Kadang masih terpikir, betapa Rimba ternyata baik banget sama aku.

Karena sedikit hal yang masih bisa aku inget karena keterbatasan otak dan memori, aku skip aja yak.
Yang aku inget, saat Caturwulan kedua, aku dapet ranking 2, dan Rimba kalo ga salah juga dapet ranking yang sama. Di sekolahku dulu kalo ada yang nilainya sama, dia akan dapat ranking yang sama. Dan seperti biasa, Ibu kita yang ngambil raport.
Quote:
Dan sebelum pulang, seperti biasa, aku dan Rimba duduk di depan kolam.
Quote:
Dan pulangnya, aku kembali jadi orang kaya. Dikasih 3 ribuan sama Bapak. Udah rencana buat beli permen yang banyaaakk. Aku mau tidur dengan banyak permen di kasur. Jadi pas bangun, bisa langsung makan permen.
*So simple. Jika saja aku punya pemikiran se simple itu saat ini..
-------
Caturwulan ketiga dimulai.
Aku masih duduk 1 meja dengan Rimba. Bedanya, sekarang udah muncul gank-gank atau gerombolan-gerombolan para bocil. Rimba, Nana dan beberapa temen cewek yang mungkin merasa anak-anak pinter berkelompok jadi 1. Setiap istirahat, mereka main bareng. Aku juga bersama dengan cowok-cowok yang tinggal di rumah yang agak deket akhirnya membentuk gerombolan juga. Istirahat juga diakhiri dengan bermain bareng mereka.
satu yang ga berubah : Aku dan Rimba masih saling tukeran bekal begitu istirahat dimulai. Hampir setiap anak di kelas setiap istirahat pada pergi ke kantin untuk jajan. Sedangkan aku lebih milih makan bekal bareng Rimba. Uang jajan yang waktu itu cuman dikasih 100 rupiah setiap hari aku simpen. Kadang ditabung, tapi lebih sering buat beli mainan yang dijual di depan SD. Mainannya pun macem-macem. Kadang beli kartu bergambar buat judi di sekolah.
Kadang beli kelereng, kadang beli Pong-Pong an. Ada yang tahu Pong-Pong an? Kalo di Jakarta sih biasa disebut Kumang. Yang bentuknya kaya kerang atau apalah itu, terus kalo pengen dia keluar dari cangkangnya kita akan kasih napas "Haaahh.. Haaahhh.. Haaahhh". Maka si hewan itu akan keluar. Entah keluar karena memang caranya seperti itu, karena pengap atau karena napas kita yang bau.Aduuuhh, mengenang masa kecil emang menyenangkan.
Pas pulang sekolah. Rimba udah disamperin sama ibunya di depan kelas.
Quote:
Setelah nunggu sekian lama, akhirnya sang Bibi pun dateng juga. Dengan tergopoh-gopoh, nyamperin kita bertiga.
Quote:
Berhubung aku udah dijemput, akhirnya Ibunya Rimba dan Rimba pamitan, Mbak Ndari sama aku juga pamitan buat pulang.
*Kadang masih terpikir, betapa Rimba ternyata baik banget sama aku.

Diubah oleh yogiek.indra 02-10-2014 11:24
0

