- Beranda
- Stories from the Heart
Is It My Truly First Love?
...
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Spoiler for Cover:
Quote:

Quote:
Quote:
Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:
Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yogiek.indra
#30
Part 4 - Strap
Setelah caturwulan pertama itu, ada sedikit perubahan yang terjadi. Perubahan yang positif,sih. Rimba jadi sering belajar bareng aku. Kalo ada yang ga ngerti, dia pasti nanya ke aku. Mungkin karena ibunya bilang biar kalo ada apa-apa, tanyain ke Yogiek aja. Kalo aku ga bisa, baru dia nanya ke temenku yang ranking 1 dan ranking 2. Aku lupa siapa aja yang dapet ranking 2, tapi yang ranking 1 namanya Nana. Aku inget karena kita tetanggaan. Rumahnya sekitar 1 kilo dari rumahku. *1 kilo masuk tetanggaan ga ya?
Itulah. jaman kita kecil, kepintaran adalah satu-satunya hal yang bisa menarik buat orang lain. Kalau kamu pinter, temen-temen pasti dateng dan mau temenan sama kamu. Aku ga pinter-pinter amat, sih. tapi karena aku satu-satunya cowok pinter di kelas itu (karena yang dapet ranking 5 besar lainnya itu cewek semua), jadi aku seperti magnet buat orang-orang. Magnet buat orang-orang yang malas ngerjain PR, karena tiap pagi, di mejaku banyak para bocil-bocil liar yang berkerumun untuk pinjem buku PR ku. Pemandangan yang rutin tiap hari. Kalo udah kaya gitu, biasanya Rimba yang sewot.
Aku jadi inget kejadian waktu caturwulan 1 dulu. Ada PR matematika atau bahasa, aku lupa. Dan hari itu aku juga lupa ngerjain PR nya.
Aku tahu, itu emang baik. Tapi kan aku juga ga setiap hari lupa ngerjain PR kaya hari itu. tapi tetep dengan tegasnya Rimba ga ngasih pinjeman PR. saat itu aku ga terlalu deket sama temen yang lain, jadi aku juga ga berani minta atau pinjem ke temen yang lain. Mana itu udah hampir masuk dan pelajarannya kalo ga salah di jam pertama.
Daaaaaannnnn...
Hasil dari kejadian itu adalah aku di-setrap di depan kelas bersama beberapa orang lain yang nggak ngerjain PR. aku bersama temen-temen yang ga ngerjain PR harus berdiri didepan, memperhatikan gurunya sampai 1 jam pelajaran. Berdirinya sih ga masalah, tapi malunya itu. Kalo udah disetrap itu rasanya kita dikenal sebagai anak yang nakal di kelas. Pikiran mainstream saat itu : Anak disetrap = Anak Nakal, Males, Bodoh!
Itu pertama kalinya aku disetrap seumur hidupku. dan itu gara-gara Rimbaa. Ehm, bukan sih. Itu gara-gara aku, tapi tetep aja ada andil dan peran Rimba dalam membuatku disetrap pertama kalinya.
Setelah aku balik ke meja, ceritanya aku agak marah ke Rimba. Aku diem aja sepanjang hari itu. Rimba juga diem aja. tapi ada 1 hal lagi yang aku inget pada hari itu. Saat sebelum kita pulang, Rimba sambil masukin buku ke tas pink miliknya, dia bilang
"Yogiek, jangan lupa ya besok ada PR Matematika." Dia bilang itu sambil senyum dan berlalu nemuin Ibunya. Aku yang denger itu jadi ga kesel lagi.
- "Dia baik,yaa..", Pikirku dalam hati.
Dan sejak saat itu, hampir setiap ada PR, Rimba bilang ke aku sebelum pulang sekolah kalo besok itu ada PR ini dan itu. Sejak itu pula, aku ga pernah nyalin PR punya Rimba. *Yang sebenernya cuman bertahan di kelas 1 dan 2. Mulai kelas 3, kita mulai saling tukeran PR buat disalin! Huahahaaaaaa. Ideologi anak kecil memang gampang berubah!
------
Perlu aku tegaskan, bahwa hal yang paling menyenangkan setiap hari tentunya adalah saat istirahat. Entah darimana asalnya, tapi selalu ada permainan baru di kelas. Seperti hari ini, kita main permainan baru yang namanya Benteng-Bentengan. Permainan ini ceritanya ada 2 kubu. Tiap kubu punya 1 benteng. Setiap orang yang habis pegang benteng di satu sisi, akan punya kekuatan yang lebih daripada lawan yang belum pegang benteng miliknya. Jadi, kita akan berkejar-kejaran, dengan panduan bahwa orang yang baru aja pegang benteng adalah orang yang kuat. Kalo orang yang lemah dipegang oleh orang yang kuat, maka dia mati. Tenang, bukan mati kita bunuh. Kita anak SD, belum sekejam itu. Nanti yang menang adalah lawan yang bisa pegang benteng milik lawannya. Aku tak tahu apakah kalian semua bisa paham dengan penjelasan yang aku sebut ini, tapi yah, begitulah aku tahu tentang permainan ini.
Dan saat itu pula, muncul lagi 1 permainan aneh dalam hidupku. Seperti biasa juga, aku sama Rimba kalo ga jadi temen 1 kubu, maka kita akan jadi lawan. (*Ya iya,laahh). Kalo jadi lawan, kita berdua akan selalu berkejar-kejaran, yang bisa dibayangkan seperti ayam jago ngejar ayam Babon. FYI aja ya, babon itu sebutan di daerahku untuk ayam betina. Dan saat kita kejar-kejaran, mungkin kalo Film India udah terkenal saat itu, akan ada banyak orang yang tiba-tiba ikut berlari sambil joget-joget dan nyanyi
"Bole chudiyan, bole kangna"
"Haai main ho gayi teri saajana"
Itulah. jaman kita kecil, kepintaran adalah satu-satunya hal yang bisa menarik buat orang lain. Kalau kamu pinter, temen-temen pasti dateng dan mau temenan sama kamu. Aku ga pinter-pinter amat, sih. tapi karena aku satu-satunya cowok pinter di kelas itu (karena yang dapet ranking 5 besar lainnya itu cewek semua), jadi aku seperti magnet buat orang-orang. Magnet buat orang-orang yang malas ngerjain PR, karena tiap pagi, di mejaku banyak para bocil-bocil liar yang berkerumun untuk pinjem buku PR ku. Pemandangan yang rutin tiap hari. Kalo udah kaya gitu, biasanya Rimba yang sewot.
Quote:
Quote:
Aku jadi inget kejadian waktu caturwulan 1 dulu. Ada PR matematika atau bahasa, aku lupa. Dan hari itu aku juga lupa ngerjain PR nya.
Quote:
Aku tahu, itu emang baik. Tapi kan aku juga ga setiap hari lupa ngerjain PR kaya hari itu. tapi tetep dengan tegasnya Rimba ga ngasih pinjeman PR. saat itu aku ga terlalu deket sama temen yang lain, jadi aku juga ga berani minta atau pinjem ke temen yang lain. Mana itu udah hampir masuk dan pelajarannya kalo ga salah di jam pertama.
Daaaaaannnnn...
Hasil dari kejadian itu adalah aku di-setrap di depan kelas bersama beberapa orang lain yang nggak ngerjain PR. aku bersama temen-temen yang ga ngerjain PR harus berdiri didepan, memperhatikan gurunya sampai 1 jam pelajaran. Berdirinya sih ga masalah, tapi malunya itu. Kalo udah disetrap itu rasanya kita dikenal sebagai anak yang nakal di kelas. Pikiran mainstream saat itu : Anak disetrap = Anak Nakal, Males, Bodoh!
Itu pertama kalinya aku disetrap seumur hidupku. dan itu gara-gara Rimbaa. Ehm, bukan sih. Itu gara-gara aku, tapi tetep aja ada andil dan peran Rimba dalam membuatku disetrap pertama kalinya.
Setelah aku balik ke meja, ceritanya aku agak marah ke Rimba. Aku diem aja sepanjang hari itu. Rimba juga diem aja. tapi ada 1 hal lagi yang aku inget pada hari itu. Saat sebelum kita pulang, Rimba sambil masukin buku ke tas pink miliknya, dia bilang
"Yogiek, jangan lupa ya besok ada PR Matematika." Dia bilang itu sambil senyum dan berlalu nemuin Ibunya. Aku yang denger itu jadi ga kesel lagi.
- "Dia baik,yaa..", Pikirku dalam hati.
Dan sejak saat itu, hampir setiap ada PR, Rimba bilang ke aku sebelum pulang sekolah kalo besok itu ada PR ini dan itu. Sejak itu pula, aku ga pernah nyalin PR punya Rimba. *Yang sebenernya cuman bertahan di kelas 1 dan 2. Mulai kelas 3, kita mulai saling tukeran PR buat disalin! Huahahaaaaaa. Ideologi anak kecil memang gampang berubah!
------
Perlu aku tegaskan, bahwa hal yang paling menyenangkan setiap hari tentunya adalah saat istirahat. Entah darimana asalnya, tapi selalu ada permainan baru di kelas. Seperti hari ini, kita main permainan baru yang namanya Benteng-Bentengan. Permainan ini ceritanya ada 2 kubu. Tiap kubu punya 1 benteng. Setiap orang yang habis pegang benteng di satu sisi, akan punya kekuatan yang lebih daripada lawan yang belum pegang benteng miliknya. Jadi, kita akan berkejar-kejaran, dengan panduan bahwa orang yang baru aja pegang benteng adalah orang yang kuat. Kalo orang yang lemah dipegang oleh orang yang kuat, maka dia mati. Tenang, bukan mati kita bunuh. Kita anak SD, belum sekejam itu. Nanti yang menang adalah lawan yang bisa pegang benteng milik lawannya. Aku tak tahu apakah kalian semua bisa paham dengan penjelasan yang aku sebut ini, tapi yah, begitulah aku tahu tentang permainan ini.
Dan saat itu pula, muncul lagi 1 permainan aneh dalam hidupku. Seperti biasa juga, aku sama Rimba kalo ga jadi temen 1 kubu, maka kita akan jadi lawan. (*Ya iya,laahh). Kalo jadi lawan, kita berdua akan selalu berkejar-kejaran, yang bisa dibayangkan seperti ayam jago ngejar ayam Babon. FYI aja ya, babon itu sebutan di daerahku untuk ayam betina. Dan saat kita kejar-kejaran, mungkin kalo Film India udah terkenal saat itu, akan ada banyak orang yang tiba-tiba ikut berlari sambil joget-joget dan nyanyi
"Bole chudiyan, bole kangna"
"Haai main ho gayi teri saajana"
Diubah oleh yogiek.indra 02-10-2014 11:22
0

