Beberapa hari kemudian.

Tara suka fashion show, tapi after partynya..nggak sama sekali. Orang2 yang datang menyesaki ruangan club yang nggak terlalu luas itu. Dan damn di depannya ada orang ngrokok lagi. Uhuk uhuk tambah satu lagi alasan buat benci after party.

Sebenernya Tara nggak mau hadirin acara ini, tapi bosnya tadi bilang, ini bagus buat nambah koneksi. Banyak perancang busana lokal yang diundang ke acara ini. Entah karna kenal sama pemiliknya, atau karna sejarah baik sama majah itu (misalnya, majalah itu membantu brand nya naik daun).

Musik berdentum keras, membuat Tara nyaris nggak bisa dengar apapun. Cewek2 langsung pada jejeritan begitu sadar itu intro terbaru dari lagu Usher (kalo nggak salah). Tangan2 terangkat, hampir semuanya seperti terhipnotis menari mengikuti beat lagu itu. Bahkan, ada yang sampai harus nutupin dadanya pakai tangan karena takut bakal ngalamin insiden Tara Reid.

Tara berjalan menjauhi keramaian. Bodo amat deh, nyari koneksi bisa kapan aja, gue lebih sayang sama paru2 gue.

Lain Tara, lain lagi Jo. Cowok itu malah asik ngobrol sama Janice Kometa. Model runaway malam ini yang jadi ikon label Provocateur selama beberapa tahun berturut2. Mereka ketawa2 bareng. Setengah iri sih sama Jo karna dia nggak bisa have fun di party ini.

SKIP


Jo celingukan nyari sosok Tara yang di liatnya pergi ke toilet cewek. Oh lagi telpon.


"Ndre, di mana? bisa jemput aku nggak?Iya aku lagi di......"

Ndre ndre, ini mungkin cowok yang dilihatnya di lobi waktu itu.

"Apa? nggak bisa? Tapi tadi sore kamu bilang..."

Red alert. Cewek marah di arah jam dua.

"Dinner sama Sarah?Wow, how romantic" Tara langsung mematikan hpnya.

Marah banget kayaknya.

"Apa lo liat2!" bentak Tara agak kaget

"Wah sori bang. Cuma lewat doang kok bang. Suer deh"

"Pulang yuk"

"Nggak betah lo ya?"

"Iya, emangnya elo, baru dilepas bentar dah akrab2an sama Janice"

"Lo cemburu?"

"You wish"

Jo menawarkan diri untuk mengantarnya sampai ke rumah. Tadinya sih gengsi, tapi daripada kena macet trus ongkos taksinya mahal

This is sooo weird. Cowok itu mendadak baik banget. Tapi ada baiknya juga sih. Bagus buat kesehatannya. Nggak darah tinggi kalo harus beranteman mulu sama Jo

Jujur sepanjang sejarah berpacaran, Tara belum pernah punya cowok bermotor. Rentangnya ekstrem banget. Dari cowok yang kemana2 naik angkot (pacar waktu SMP) sampai cowok ber-BMW putih (Andre).
Tapi sewaktu duduk di jok belakang motor Honda CBR nya Jo kok nyaman banget ya. Baru sadar kalo naik motor itu intim banget.

Tara merapatkan tubuhnya sambil memeluk pinggang Jo. Gara2 boncengan ini, dia jadi sadar kalo cowok di depannya punya perut six packs