- Beranda
- Stories from the Heart
Is It My Truly First Love?
...
TS
yogiek.indra
Is It My Truly First Love?
Quote:


Spoiler for Cover:
Quote:

Quote:
Quote:
Spoiler for Thanks To My Readers and Commenters:
Diubah oleh yogiek.indra 14-08-2015 22:26
efti108 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
207.6K
759
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yogiek.indra
#8
Part 2 - Tukeran Bekal
Pagi berikutnya, seperti hari sebelumnya.
aku dianter sama kakak, terus didudukin ke kursi paling depan. Rimba pun dateng dengan ibunya dan didudukin di sampingku lagi.
Hari ini Rimba keliatan seneng banget. sepanjang hari senyum-senyum, ketawa. lari-lari. cepirit di celana. Eh, bukan. itu tak terjadi. Mungkin karena dia udah mulai punya beberapa temen. aku juga udah mulai punya beberapa temen baru.
Seingetku, seminggu pertama di SD itu hari-hari yang menyenangkan. kita cuman belajar mengenai keluarganya Budi. ya Ini Budi, Ini Ibu Budi, Ini Bapaknya Budi, kakeknya, kakek buyutnya, sampe tetangga dan menantunya dipanggil semua di pelajaran. ada juga pelajaran menghitung satu ditambah satu, dua ditambah dua, empat dikali empat sama dengan enam belas. sempat ga sempat harap dibalas. Halah.
Dalam seminggu, kita udah saling mengenal temen-temen di kelas. mungkin karena gurunya yang baik dan sabar, sehingga kita harus saling berkenalan dengan sesama. apalagi sesama makhluk hidup semerti para Bocil (Bocah Kecil) yang ada di kelas itu. Oke, aku juga masih bocil, tapi setidaknya aku bocil yang punya harga diri.
Hari-hari berikutnya kita lewati dengan belajar dari jam 7-9. jam 09.00-9.30 dengan istirahat, dan Jam 10 pagi, Rimba dijemput sama ibunya naik mobil. aku dijemput sama bibi di rumah, soalnya kakakku masih sekolah sampe jam 12.30 siang. Hhmm, Nggak. aku ga naik mobil. Aku sama bibi Jalan.
Tiap hari berjalan normal seperti itu. Yang berbeda hanya tiap istirahat. aku selalu tukeran makanan sama Rimba di meja. habis tukeran makanan yang seperti pertukaran tidak adil itu (karena Rimba bawa banyak makanan yang enak-enak, sedangkan aku cuman bawa makanan seadanya. Aku ambil makanannya Rimba dengan seenaknya, sedangkan Rimba cukup ambil makananku dikit-dikit doang. Entah aku yang mulai lapar sehingga butuh Snickers, atau Rimba yang emang ga niat makan). Setelah makan, kita biasa main di luar kelas. kadang main lompat tali, kadang main gambar yang dilempar. siapa yang gambarnya dalam keadaan terbuka, dia yang menang. ambil 1 gambar punya temennya yang kalah. Aku masih kecil, tapi jiwa penjudi ternyata sudah ada dalam diriku. Muahahahaaa *Ketawa Setan. Kadang kita main lari-larian yang keliatannya malah kaya ayam jago ngejar-ngejar ayam betina.
Secara keseluruhan, aku agak lupa tentang pembicaraan apa aja yang aku lakukan sama Rimba dang temen-temenku. Itu masih kelas 1 SD dan otak lemotku ini mungkin belum bisa menetralisir siklus diafragma dan antitesis sirkulasi perkembangan pikiran. Ngomooong opoooooo ikiiiiii..
..
..
...
Saat ini, aku liat di facebook, dan ada wajah Rimba di list chat. Dan aku pun cuma bisa tersenyum.
aku dianter sama kakak, terus didudukin ke kursi paling depan. Rimba pun dateng dengan ibunya dan didudukin di sampingku lagi.
Quote:
Hari ini Rimba keliatan seneng banget. sepanjang hari senyum-senyum, ketawa. lari-lari. cepirit di celana. Eh, bukan. itu tak terjadi. Mungkin karena dia udah mulai punya beberapa temen. aku juga udah mulai punya beberapa temen baru.
Seingetku, seminggu pertama di SD itu hari-hari yang menyenangkan. kita cuman belajar mengenai keluarganya Budi. ya Ini Budi, Ini Ibu Budi, Ini Bapaknya Budi, kakeknya, kakek buyutnya, sampe tetangga dan menantunya dipanggil semua di pelajaran. ada juga pelajaran menghitung satu ditambah satu, dua ditambah dua, empat dikali empat sama dengan enam belas. sempat ga sempat harap dibalas. Halah.
Dalam seminggu, kita udah saling mengenal temen-temen di kelas. mungkin karena gurunya yang baik dan sabar, sehingga kita harus saling berkenalan dengan sesama. apalagi sesama makhluk hidup semerti para Bocil (Bocah Kecil) yang ada di kelas itu. Oke, aku juga masih bocil, tapi setidaknya aku bocil yang punya harga diri.
Hari-hari berikutnya kita lewati dengan belajar dari jam 7-9. jam 09.00-9.30 dengan istirahat, dan Jam 10 pagi, Rimba dijemput sama ibunya naik mobil. aku dijemput sama bibi di rumah, soalnya kakakku masih sekolah sampe jam 12.30 siang. Hhmm, Nggak. aku ga naik mobil. Aku sama bibi Jalan.

Tiap hari berjalan normal seperti itu. Yang berbeda hanya tiap istirahat. aku selalu tukeran makanan sama Rimba di meja. habis tukeran makanan yang seperti pertukaran tidak adil itu (karena Rimba bawa banyak makanan yang enak-enak, sedangkan aku cuman bawa makanan seadanya. Aku ambil makanannya Rimba dengan seenaknya, sedangkan Rimba cukup ambil makananku dikit-dikit doang. Entah aku yang mulai lapar sehingga butuh Snickers, atau Rimba yang emang ga niat makan). Setelah makan, kita biasa main di luar kelas. kadang main lompat tali, kadang main gambar yang dilempar. siapa yang gambarnya dalam keadaan terbuka, dia yang menang. ambil 1 gambar punya temennya yang kalah. Aku masih kecil, tapi jiwa penjudi ternyata sudah ada dalam diriku. Muahahahaaa *Ketawa Setan. Kadang kita main lari-larian yang keliatannya malah kaya ayam jago ngejar-ngejar ayam betina.
Secara keseluruhan, aku agak lupa tentang pembicaraan apa aja yang aku lakukan sama Rimba dang temen-temenku. Itu masih kelas 1 SD dan otak lemotku ini mungkin belum bisa menetralisir siklus diafragma dan antitesis sirkulasi perkembangan pikiran. Ngomooong opoooooo ikiiiiii..
..
..
...
Saat ini, aku liat di facebook, dan ada wajah Rimba di list chat. Dan aku pun cuma bisa tersenyum.
Diubah oleh yogiek.indra 02-10-2014 09:53
0

