- Beranda
- Stories from the Heart
Beauty in the dark
...
TS
mindtalk
Beauty in the dark
Maaf kalo Endingnya tekesan dipercepat.. Tapi apapun ini, diambil baiknya dan buang buruknya.. 

Catatan Kecil Seorang pramuria
Namaku Queensha Cahaya Surga. Orang tuaku berharap aku menjadi ratu dari cahaya surga.. tapi..
Quote:
PART I Kejadian
Spoiler for CKSP:
PART II Keputusan
Spoiler for CKSP II:
PART III Kesalahan
Spoiler for CKSP III:
PART IV Penyesalan
Spoiler for CKSP IV:
PART V Lembaran Baru
Spoiler for CKSP V:
Dimohon bagi teman-teman yang membaca cerita ini untuk :
Quote:
NB : sorry, buat TS di thread sebelumnya yang udah dikepoin.
Untuk yang mau donlot versi doc nya.. bisa kesini.. ( makasih banyak buat wahyu.. )
Quote:
Diubah oleh mindtalk 01-08-2017 23:40
tien212700 dan 8 lainnya memberi reputasi
7
210.5K
956
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mindtalk
#685
Bolehkah Aku Membunuh.?
Andra menangis memelukku malam ini, dia seperti memendam semua kemarahan dan kesedihannya pada satu tempat.. Dia benar menangis untukku.. Dia membantuku naik ke mobil.. Dia meletakkanku dibangku belakang dan menyuruhku untuk menidurkan posisiku.. Dan yang aku lakukan hanya menurut kepadanya.. Aku seperti sadar namun aku tak sadar.. Entahlah, tapi aku ingat semua kejadian yang aku alami waktu itu hingga aku tak mengingatnya..
Kami tiba dirumah dan andra membawaku dengan penuh hati-hati.. Dia membersihkan semua badanku.. Bahkan dia melihat apa yang dilakukan mereka terhadap tubuhku dan aku hanya diam membisu tanpa kata.. Bahkan saat dia memberikanku pakaian, aku menerima dan memakainya tanpa berbicara.. Aku seperti mayat hidup hari itu.. Bahkan saat andra mengajakku berbicara.. Aku hanya diam.. Dan dia mencoba memahami.. Dia menidurkanku dikasur.. Dan aku memang tak bisa tidur.. Namun dia trus membelaiku.. Sampai suara gaduh itu muncul dari luar kamar dan menuju kedalam kamar.. Aku hanya melihat dengan tatapan kosong.. Ada eza yang sedang emosi menyeret pacarnya ke arah kamar..
Kulihat dia dengan tatapan kosong.. Dia sudah babak belur dibuat eza.. Dan entah apa yang ada dipikiran eza.. dia membawanya kepadaku.. Entah apa yang terjadi, akupun tak mengerti.. Dan aku seperti menjadi orang lain dalam diriku..
Andra hanya menatapku dengan tatapan sedihnya, aku bangkin dan duduk diatas kasur melihat pacar eza dengan muka memelasnya yang sudah hancur dibuat oleh eza..
Ninda mencoba keluar dari kamar, namun dia tak bisa karena dihalang oleh eza dan mendapatkan pukulan keras dari eza.. Sementara aku memberikan senyuman terbaik dari wajah depresi ke dia yang membuatnya semakin ketakutan.. Eza terus memeganginya agar tak menjauh dariku atau berusaha kabur.. Sementara aku, berjalan kelemari dan membuka laci kecil yang ada.. Mencari sesuatu yang aku temukan.. Gunting.. Aku mengambilnya tanpa ragu dengan senyuman.. Ninda yang sudah ketakutan semakin menangis melihatku mendekatinya..
Entah apa yang terjadi denganku.. Aku justru semakin brutal melihat wajah palsunya yang terhias di depanku.. Aku merasa sangat begitu bergairah untuk membunuhnya.. yaa.. Aku ingin sekali membunuhnya saat itu.. Entahlah.. Aku hanya ingin dia merasakan apa yang aku rasakan, bahkan aku ingin dia lebih menderita saat aku membunuhnya..
Semakin aku berhasrat membunuhnya semakin nuraniku mengingkari bahwa aku bukan pembunuh.. Dan aku memutuskan untuk menarik rambut panjangnya yang indah.. Ninda masih trus merengek didepanku bahkan takut dan tangisnya semakin kencang.. Aku memukulinya dengan brutal.. Dan aku memotong habis semua rambutnya.. Setelah itu aku hempaskan dia ke lantai.. Dia hanya menangis lega.. Namun, penyiksaanku tak akan berakhir seperti ini.. Karena aku benar ingin membunuhnya..
Semua kemarahan dan kesedihan tertahan seakan menyatu dalam hati dan pikiranku.. Aku sudah tak bisa berpikir jernih atas apa yang aku lakukan.. Dan maafkan aku TUHAN atas semua yang akan aku lakukan.. Biarkan aku melakukan apa yang aku lakukan untuk semua yang aku alami.. Dan jika aku berdosa.. Maka biarlah aku yang menanggungnya, karena aku yang tersakiti disini.. Aku yang hilang kesadaran disini.. Dan aku yang menderita disini.. Untukku..
Kami tiba dirumah dan andra membawaku dengan penuh hati-hati.. Dia membersihkan semua badanku.. Bahkan dia melihat apa yang dilakukan mereka terhadap tubuhku dan aku hanya diam membisu tanpa kata.. Bahkan saat dia memberikanku pakaian, aku menerima dan memakainya tanpa berbicara.. Aku seperti mayat hidup hari itu.. Bahkan saat andra mengajakku berbicara.. Aku hanya diam.. Dan dia mencoba memahami.. Dia menidurkanku dikasur.. Dan aku memang tak bisa tidur.. Namun dia trus membelaiku.. Sampai suara gaduh itu muncul dari luar kamar dan menuju kedalam kamar.. Aku hanya melihat dengan tatapan kosong.. Ada eza yang sedang emosi menyeret pacarnya ke arah kamar..
Kulihat dia dengan tatapan kosong.. Dia sudah babak belur dibuat eza.. Dan entah apa yang ada dipikiran eza.. dia membawanya kepadaku.. Entah apa yang terjadi, akupun tak mengerti.. Dan aku seperti menjadi orang lain dalam diriku..
Quote:
Andra hanya menatapku dengan tatapan sedihnya, aku bangkin dan duduk diatas kasur melihat pacar eza dengan muka memelasnya yang sudah hancur dibuat oleh eza..
Quote:
Ninda mencoba keluar dari kamar, namun dia tak bisa karena dihalang oleh eza dan mendapatkan pukulan keras dari eza.. Sementara aku memberikan senyuman terbaik dari wajah depresi ke dia yang membuatnya semakin ketakutan.. Eza terus memeganginya agar tak menjauh dariku atau berusaha kabur.. Sementara aku, berjalan kelemari dan membuka laci kecil yang ada.. Mencari sesuatu yang aku temukan.. Gunting.. Aku mengambilnya tanpa ragu dengan senyuman.. Ninda yang sudah ketakutan semakin menangis melihatku mendekatinya..
Quote:
Entah apa yang terjadi denganku.. Aku justru semakin brutal melihat wajah palsunya yang terhias di depanku.. Aku merasa sangat begitu bergairah untuk membunuhnya.. yaa.. Aku ingin sekali membunuhnya saat itu.. Entahlah.. Aku hanya ingin dia merasakan apa yang aku rasakan, bahkan aku ingin dia lebih menderita saat aku membunuhnya..
Semakin aku berhasrat membunuhnya semakin nuraniku mengingkari bahwa aku bukan pembunuh.. Dan aku memutuskan untuk menarik rambut panjangnya yang indah.. Ninda masih trus merengek didepanku bahkan takut dan tangisnya semakin kencang.. Aku memukulinya dengan brutal.. Dan aku memotong habis semua rambutnya.. Setelah itu aku hempaskan dia ke lantai.. Dia hanya menangis lega.. Namun, penyiksaanku tak akan berakhir seperti ini.. Karena aku benar ingin membunuhnya..
Semua kemarahan dan kesedihan tertahan seakan menyatu dalam hati dan pikiranku.. Aku sudah tak bisa berpikir jernih atas apa yang aku lakukan.. Dan maafkan aku TUHAN atas semua yang akan aku lakukan.. Biarkan aku melakukan apa yang aku lakukan untuk semua yang aku alami.. Dan jika aku berdosa.. Maka biarlah aku yang menanggungnya, karena aku yang tersakiti disini.. Aku yang hilang kesadaran disini.. Dan aku yang menderita disini.. Untukku..
Diubah oleh mindtalk 11-09-2014 08:56
0
